My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Spin Off - Raymond (6) Calvin Bersaudara Berangkat



Spin Off - Raymond (6) Calvin Bersaudara Berangkat

0Pagi itu, Raymond yang bangun terlebih dulu untuk bersiap-siap berangkat ke akademi bahasa mandarin. Setelah dia selesai berpakaian, barulah dia membangunkan kakak kembarnya yang masih sangat betah memeluk bantalnya.     

"Richie, hoi kak Richie. Kita akan terlambat kalau kau tidak bangun juga."     

"Cih! I hate Monday!"     

Raymond tertawa geli mendengar keluhan kakaknya kemudian keluar untuk menyiapkan sarapan sederhana sambil menunggu sang kakak berbenah diri.     

Tidak lama setelahnya Chu Jung keluar dengan seragam sekolah yang rapi sambil membawa tas ransel.     

"Oh, kau sudah bangun."     

"Kau akan berangkat sekarang?"     

"Sudah jam tujuh pagi. Sekolahku mulai jam delapan. Bagaimana dengan kalian?"     

"Sama. Akademi kami akan mulai jam delapan pagi. Makanlah dulu. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita semua."     

"…"     

"Ada apa?"     

"Tidak. Sebelum ini tidak ada yang pernah menyiapkan sarapan untukku."     

Raymond tersenyum hangat mendengarnya. "Well, kalau begitu, selama tiga bulan ini aku akan menyiapkan sarapan untukmu. Apakah kau ingin aku menyiapkan bekal makanan juga?"     

Chu Jung terbatuk karena tersedak salivanya saat mendengar tawaran ini kemudian tertawa dengan gugup. "Tidak perlu. Kau tidak perlu melakukannya." Chu Jung berjalan miring menjauhi Raymond sambil mengerling ke segala arah membuat Raymond tersenyum nakal.     

"Kenapa kau menghindariku? Apakah mungkin… aku membuatmu tidak nyaman?"     

Chu Jung hendak menghindar dari pendekatan yang dilakukan Raymond, namun sebuah tangan yang lain malah merangkulnya dari belakang.     

"Ho? Kenapa kau bisa membuatnya tidak nyaman? Apakah itu berarti aku juga membuatmu tidak nyaman?"     

Chu Jung menoleh ke samping dan melihat Richard menatapnya dengan tatapan nakal serta senyuman miring membuat bulu kuduknya bangkit berdiri. Kemudian sebelah tangan Richard melingkar ke pinggang pemuda yang sedang kebingungan itu sambil mendekatkan wajahnya ke arah Chu Jung dan seketika…     

Wooosh!     

Kobaran api muncul menyelimuti tubuh Chu Jung sebelum akhirnya menghilang di tengah udara. Detik berikutnya, sang raja merah telah muncul di bagian sisi paling ujung rumahnya sambil memandang ke arah saudara kembar tersebut dengan penuh amarah.     

"AKU INI PRIA NORMAL! JANGAN MENDEKATIKU!!"     

Raymond serta Richard saling memandang kemudian mereka tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perut mereka. Air mata bahkan keluar dari ujung mata mereka karena tawa mereka masih belum berhenti meski sudah berjalan selama tiga menit.     

"Kau lihat ekspresinya?"     

"Benar. Aku tidak menyangka ternyata raja merah bisa merasa takut juga."     

"Dan teriakannya mirip seperti wanita. Hahahaha… Lucu sekali."     

Wajah Chu Jung semakin memerah mendengar gurauan saudara kembar itu seakan mereka tidak tahu bahwa Chu Jung ada berdiri disana… di ruangan yang sama dengan mereka.     

Sungguh Calvin bersaudara yang menyebalkan. Inilah sebabnya dia tidak mau menerima mereka tinggal di rumahnya!     

Kehidupannya yang damai menjadi rusak gara-gara mereka berdua.     

"Huaaaaaammmm…."     

Tidak hanya dua saudara kembar itu, adik perempuan mereka juga lebih baik dari kedua kakaknya!     

Tanpa peringatan, Harmonie keluar dari kamarnya sambil menguap lebar tanpa peduli image akan seorang gadis yang anggun dan duduk di bangku meja makan sambil menyilangkan kakinya diatas kursinya.     

Sungguh gadis tomboy sekali dia! Dia sama sekali tidak memperdulikan bagaimana pandangan orang terhadap perilakunya yang bisa dibilang kurang sopan.     

"Moni, kenapa kau duduk seperti itu? Jika ibu melihatnya, dia akan memarahimu."     

"Ibu tidak ada disini, dan juga disini tidak ada orang lain selain kalian."     

Hhhh…     

Hei author, kapan mereka akan pergi dari rumahku?     

[author: tiga bulan lagi :face_with_hand_over_mouth:]     

Tiga bulan lagi? Itu berarti sekitar sembilan puluh hari atau dua ribu seratus enam puluh jam lagi. Hhhh… Kenapa begitu lama?     

[author: buat apa sampai menghitung jam?? :expressionless_face:]     

"Aku akan pergi lebih dulu. Jangan lupa mengunci rumah saat kalian meninggalkan rumah ini, dan juga… kalian sudah tahu tempat akademinya kan?"     

"Aw… manis sekali. Apa kau khawatir kami akan tersesat?" Richard menggodanya sambil berkata dengan menggunakan nada yang sangat mendayu membuat Chu Jung bergidik ngeri untuk kesekian kalinya.     

"Tidak!" itulah jawaban singkat serta nada tinggi dari seorang raja merah sebelum akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari rumahnya sendiri.     

Lama-kelamaan dia akan menjadi gila bila terus tinggal bersama tiga Calvin bersaudara yang membuatnya stress berlebihan.     

Apa sebaiknya dia harus mulai mencari rumah baru? Tapi dia tidak memiliki uang untuk menyewa tempat baru.     

Mungkin dia bisa tinggal di asrama sekolah. Chu Jung cengar-cengir sendiri merasa bangga dia telah memikirkan sebuah ide yang brilian.     

"Dia lucu sekali." komentar Raymond begitu Chu Jung keluar dari rumahnya. "Richard, berhenti mengganggunya." tegur Raymond tanpa mengurangi nada jenakanya.     

"Kau yang memulainya duluan, aku hanya mengikutimu saja." bantah Richard mengundang tawa dari adik kembarnya.     

Mereka bertiga menikmati sarapan bersama-sama sambil berbincang-bincang santai. Richard serta Raymond tidak henti-hentinya menyuruh Harmonie untuk duduk dengan baik walaupun tidak ada orang asing disekitar mereka. Tentunya, Harmonie yang bandel dan super nakal tidak pernah mendengarkan mereka dan tetap menyilakan kedua kakinya di atas kursi.     

Setelah itu, Richard serta Raymond bersiap-siap untuk berangkat sementara Harmonie tidur-tiduran dengan santai kursi panjang.     

"Kalian yakin tidak ingin aku ikut? Aku adalah pengawal kalian kalau seandainya kalian lupa." ujar Harmonie membuat kedua kakaknya memutar matanya.     

"Terserah kau mau bilang kau adalah pengawal kami, tapi kau tetap adalah adik perempuan kami."     

"Istirahatlah dulu disini untuk hari ini. Kau pasti sudah lelah karena melakukan perjalanan jauh."     

Harmonie tersenyum lebar menerima perhatian kedua kakaknya. Harmonie mungkin memang adalah raja kuning yang kuat dan tidak ada tandingannya bila berhadapan dengan ribuan manusia.     

Tapi usianya belum genap enam belas tahun sehingga dia belum bisa menggunakan potensi kemampuannya secara maksimal. Dan kelemahan yang dimilikinya yang tidak dimiliki para penguasa alam lainnya adalah berada didalam pesawat.     

Harmonie adalah penguasa alam dengan elemen utama angin dimana dia ingin terbang bebas kemanapun ia mau. Namun dia merasa terkukung dan tidak bisa bernapas saat berada di dalam pesawat.     

Tidak hanya didalam pesawat, didalam kereta, mobil ataupun jenis alat transportasi lainnya, Harmonie akan menjadi mual bila berada didalam sebuah kendaraan selama berjam-jam.     

Karena itu, Harmonie selalu berusaha untuk tidur jika seandainya dia berpergian ke luar negeri bersama keluarganya.     

Dan kemarin saat mereka tiba di bandara Beijing dan masuk ke rumah Chu Jung, Harmonie berusaha sekuat tenaga untuk tidak menunjukkan bahwa dia sedang sakit. Tapi siapa yang mengira, kedua kakaknya tetap menyadarinya bahwa dia sedang tidak sehat.     

"En. Hari ini aku akan istirahat. Berhati-hatilah di luar sana. Kalau ada apa-apa, jangan lupa untuk menghubungiku."     

Richard serta Raymond geleng-geleng kepala mendengarnya. Bukankah seharusnya mereka yang bilang seperti itu pada adik perempuan mereka?     

Yah, biarkan sajalah. Tampaknya Harmonie juga sangat menikmati bersikap seperti seorang kakak yang memperhatikan adiknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.