My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Spin Off - Raymond (10) \'Ketidaksukaan Richard\'



Spin Off - Raymond (10) \'Ketidaksukaan Richard\'

3Harmonie terbangun saat mengingat kembali dua anak perempuan yang dikenalkan Kendrich padanya.     

Setelah beristirahat cukup lama, energi serta stamina Harmonie telah kembali dan dia merasa segar seakan dia baru bangun di pagi hari.     

Yah, sekarang bukan pagi hari dan jam telah menunjukkan...     

Harmonie melirik ke segala sudut ruangan untuk mencari jam. Namun kamar ini tidak memiliki jam dinding ataupun jam meja sehingga dia tidak tahu sekarang jam berapa.     

Satu lagi yang dia sadari saat Harmonie mengerling ke segala arah ruangan ini. Tempat ini bukan kamarnya, melainkan kamar kedua kakaknya.     

Harmonie bangkit berdiri dan berjalan keluar yang langsung disambut oleh Richard dengan pelukan yang super duper erat.     

"MONI!! Akhirnya kau sadar juga."     

"Ugh! Ka... kakak, aku tidak bisa bernapas..." Moni memukul punggung kakaknya dengan pelan sambil berusaha melepaskan diri dari dekapan kakaknya.     

Richard segera melepaskan pelukannya dan langsung meminta maaf pada adik bungsunya.     

"Kau baik-baik saja? Apakah kau merasa pusing? Aku dan Ray sudah menyiapkan makan siang untukmu. Aku akan memanaskannya lagi."     

Richard telah pergi terlebih dulu sebelum Harmonie sempat menjawabanya. Pemuda itu mengambil sepiring nasi dengan ayam fillet goreng dan memanaskannya dengan menggunakan microwave yang baru saja mereka beli beberapa jam yang lalu.     

Harmonie geleng-geleng kepala, lalu menoleh ke arah Raymond yang kini mengelus kepalanya dengan lembut.     

"Syukurlah, kau baik-baik saja. Kalau sampai terjadi padamu, aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri."     

Harmonie memutar matanya mendengar kekhawatiran kedua kakaknya yang berlebihan. Apakah mereka lupa kalau dia memiliki pengetahuan ratusan tahun?     

Dia bukanlah bibi Katie yang ceroboh dalam menggunakan kekuatannya sehingga memperpendek usia kehidupannya.     

Walaupun dia belum mencapai usia dimana dia bisa menggunakan seluruh potensi kekuatannya, Harmonie sangat tahu semua batasan apa yang boleh digunakannya dan yang mana yang tidak boleh diguanakannya.     

Yah, Harmonie tidak bisa menyalahkan mereka berdua. Biar bagaimanapun tubuh fisiknya hanyalah seorang gadis remaja berusia lima belas tahun. Jadi sangatlah wajar kedua saudara kembar itu sangat mengkhawatirkannya, apalagi mereka sangat menyayanginya.     

"Aku baik-baik saja kakak. Jangan khawatir. Bagaimana dengan gadis itu? Apakah dia sudah sadar?"     

Raymond menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan adiknya.     

"Kak Ray, darimana kalian menemukan kakak itu? Apa yang terjadi padanya?"     

"Kami menemukannya jatuh di tengah jalan raya. Awalnya, kami mengira supir taxi kami yang menabraknya. Tapi... ternyata dia jatuh pingsan gara-gara kehilangan banyak darah."     

"Dia beruntung sekali bertemu dengan kalian. Untungnya dia masih sempat ditolong. Apakah sebaiknya kita menghubungi paman Darrel?"     

"Paman Darrel? Untuk apa?"     

"Bukankah dia adalah putri dari Tuan Wong Fei Hong? Aku ingat paman Darrel sangat melindungi keluarga Tuan Wong dan pernah menitipkan kedua anak perempuan mereka pada paman Kinsey. Kau tidak ingat?"     

"..."     

"Kita pernah bertemu dengan mereka di acara perkenalan kak Chleo di New York. Waktu itu salah satu dari mereka tidak suka dengan kak Richard dan menginjak kakinya. Kalau tidak salah ingat namanya... hm? Aneh sekali, kenapa aku tidak ingat?"     

Raymond mendengar penjelasan adiknya tanpa berkedip sambil berusaha mengingat kembali acara perkenalan saudara sepupu mereka sekitar empat tahun yang lalu.     

Dia memang ingat Kendrich memperkenalkannya dengan dua anak perempuan yang manis. Tapi dia sudah tidak ingat nama kedua anak itu.     

Apakah mungkin gadis cantik yang ditemukannya adalah salah satu anak itu? Tidak heran dia merasa tidak asing dengan gadis itu.     

"Kurasa tidak masalah jika kita menghubungi paman Darrel. Lagipula kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa tahu siapa yang telah mengincar gadis itu." usul Richard menyetujui saran adik perempuannya.     

"Benar. Hubungi saja paman kalian, sekalian kalian pindah dari rumahku. Itu ide yang luar biasa bagus sekali." Chu Jung menyeringai saat merasakan tiga pasang mata memandangnya dengan sinis.     

"Aku akan menghubunginya. Dan kami tidak akan pergi dari sini." sambung Richard membuat seringaian Chu Jung lenyap.     

Dasar menyebalkan!     

Harmonie menepuk bahu Raymond dengan pelan saat menyadari kakaknya menjadi diam tak bersuara semenjak dia memberitahunya bahwa gadis yang sedang tak sadarkan diri itu adalah putri Tuan Wong.     

"Apa yang kakak pikirkan? Kenapa diam saja?"     

"Tidak ada. Hanya saja... aku merasa kehidupan kita tidak akan sedamai yang kita kira."     

"Tentu saja. Ini semua gara-gara kita memungut..." Richard mengatupkan mulutnya saat melihat tatapan tidak suka dari Raymond.     

"Kupikir kau menghubungi paman Darrel."     

"Sudah, tapi dia tidak mengangkatnya, mungkin dia masih tidur. Aku akan mencobanya nanti sore."     

Tidak lama kemudian, bibi Long tiba dan bersama-sama dengan Harmonie, mereka mengganti pakaian kotor penuh dengan darah pada tubuh Michelle.     

Untungnya postur tubuh Michelle tidak jauh berbeda dengan Harmonie sehingga untuk sementara waktu, gadis itu bisa memakai pakaian Moni terlebih dulu.     

"Apa yang terjadi padanya? Kenapa bajunya berlumuran darah?" tanya bibi Long dengan kening mengernyit.     

Mereka beruntung karena semua luka pada tubuh gadis tersebut sudah tertutup dan sembuh sehingga bibi Long tidak akan berpikiran buruk bahwa tamu penghuni rumah ini telah menculik dan menyiksa seorang gadis.     

"..." Disaat Harmonie mengunjungi 'perpustakaan' memorinya, dia membuka ingatan bahasa mandarin sehingga kini dia bisa berbicara dan mengerti bahasa mandarin.     

Hanya saja, Harmonie tidak ingin meladeni bibi Long yang tampak suka menggosip sehingga dia berpura-pura tidak mengerti bahasanya.     

Setelah selesai menggantikan pakaian gadis yang tak sadarkan diri tersebut, bibi Long pamit pulang. Meskipun dia merasa sangat penasaran akan apa yang terjadi pada gadis cantik yang berlumuran darah, dia hanya bisa menyerah dan menyimpan rasa penasarannya dalam hati.     

Bibi Long sempat mencoba mengorek informasi dari Chu Jung tapi pemuda itu tidak memberinya jawaban yang pasti dan hanya mengucapkan terima kasih sebelum mengusirnya secara halus.     

"Sekarang... apa yang akan kalian lakukan?" Chu Jung tidak tahu rencana si kembar dengan membawa gadis asing ke rumahnya.     

Dia juga tidak ingin terlibat dalam konflik manusia yang tampaknya si kembar telah memancing masalah dengan menyelamatkan seorang gadis yang hendak dibunuh oleh seseorang.     

"Jangan menatapku." protes Richard karena baik Chu Jung maupun Harmone saat ini memandang ke arahnya. "Tanyakan padanya." Richard menuding saudara kembarnya yang duduk di sebelahnya dengan ibu jarinya.     

"Kita akan menunggu dia bangun terlebih dulu. Lalu mencari tahu apa yang terjadi padanya."     

"Kenapa kita tidak serahkan pada polisi saja?" usul Chu Jung membuat Richard menjentikkan jarinya.     

"Ide bagus. Kita bisa menghubungi polisi dan membiarkan mereka mengambil alih."     

"Tidak. Bagaimana kalau pihak polisi ikut terlibat dan gadis itu kembali dalam bahaya?"     

"Kenapa kau sangat mengkhawatirkan keadaannya? Dia sama sekali bukan urusan kita."     

Suara yang dingin serta tak bersahabat dari Richard membuat Chu Jung melangkah mundur untuk menghindarinya.     

Tidak hanya Chu Jung, Harmonie juga ternyata melangkah mundur dan bersembunyi di belakangnya!?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.