Spin Off - Ashley (19) \'Perasaan Yang Sulit Dilukiskan\'
Spin Off - Ashley (19) \'Perasaan Yang Sulit Dilukiskan\'
"…"
"Ash, aku tidak akan membiarkanmu pergi sebelum kau memberitahuku apa yang membuatmu marah."
Ashley menghela napas panjang sadar dia tidak akan bisa kembali ke kamarnya sebelum dia menjawab pertanyaan pemuda itu. Kini dia menyesal kenapa dia datang ke kamar ini.
"Chu Jung, kau bilang kau menyukaiku, tapi aku sudah bertunangan."
"Aku pikir kau tidak menyukai tunanganmu?"
"Aku menyukainya, aku hanya tidak yakin apakah aku ingin menikahinya. Tapi sekarang aku sudah yakin. Aku akan menikah dengannya. Jadi… aku tidak bisa membalas perasaanmu. Lebih baik kau temui gadis yang kau sukai dan kali ini pastikan kau ingin menikah dengannya sebelum kau menyatakan perasaanmu padanya."
Chu Jung merasa dunianya hancur saat mendengar Ashley menetapkan keputusannya untuk menikah dengan tunangannya dan menolaknya dengan tegas. Namun dia lebih merasa bingung saat mendengar kalimat terakhir gadis itu.
Apa maksudnya gadis itu menyuruhnya untuk memastikan dirinya ingin menikah dengan seorang gadis sebelum dia menyatakan perasaannya?
Chu Jung lebih dari merasa yakin dia ingin menikah dengan Ashley suatu saat nanti. Kalau tidak, dia tidak akan mencari cara untuk datang ke Amerika melalui program pertukaran panjang ini hanya demi untuk menemui gadis itu.
"Kau menyuruhku menemui gadis yang aku sukai? Kau tahu betul gadis yang kusukai adalah kau."
Ashley terdiam sambil menggigit bibirnya dan menundukkan kepalanya. "Itu hanya perasaan sementara." gumamnya dalam suara yang sangat pelan, namun Chu Jung bisa mendengarnya dengan jelas karena suasana kamarnya hening tanpa suara musik ataupun lainnya.
"Jika memang hanya sementara, aku tidak akan memikirkanmu selama tiga tahun terakhir ini dan tidak akan mencari cara untuk datang kemari disaat aku masih sekolah SMA."
Ashley terkesiap saat mendengar pengakuan blak-blakan dari pemuda itu. Dia sama sekali tidak menyangka, ternyata pemuda itu telah memikirkannya selama tiga tahun! Padahal selama tiga tahun ini Ashley tidak memikirkan pemuda itu, malahan dia telah melupakannya.
"Ashley, jika kau menganggap perasaanku terhadapmu hanya bersifat sementara, lalu bagaimana kau menjelaskan betapa cemburunya aku saat mendengarmu bertunangan dengan pria lain?"
Seketika Ashley merasa jantungnya berhenti berdetak saat mendengar kelanjutan kalimat pemuda itu. Dia ingin sekali membungkam mulut pemuda itu agar tidak melanjutkan kalimatnya.
Dia merasa senang disaat bersamaan dia merasa malu. Dia merasa antusias disaat bersamaan dia merasa takut. Rasa-rasanya dia tidak sanggup lagi jika harus mendengar segala pengakuan orang yang telah mengisi hatinya.
Sayangnya, Chu Jung sama sekali tidak membantunya karena pemuda itu tetap melanjutkan kalimatnya sambil menggenggam kedua tangan Ashley dengan erat.
"Aku tahu aku masih sangat muda, dan mungkin aku belum siap untuk menikahimu. Tidak. Aku tahu aku belum siap. Aku belum memiliki pekerjaan yang mapan, belum lulus dari kuliahku dan aku tidak menjamin apakah jumlah uang yang akan kuhasilkan di masa depan setara dengan kekayaan keluargamu."
"…"
"Tapi aku janji. Jika kau bersedia menungguku, aku akan melakukan apapun untuk membuatmu bahagia. Aku akan menyediakan semua keperluanmu dan memberimu fasilitas yang kau impikan. Aku akan memperlakukanmu seperti ratuku, karena kau memang adalah ratu dalam hatiku."
Ashley tidak sanggup berkata-kata. Ini terlalu… terlalu… perasaannya sangat… entahlah. Perasaannya saat ini sulit dilukiskan dengan kata-kata. Pandangannya agak kabur karena air mata haru memenuhi tempat matanya.
Hatinya terasa bergetar disaat dia mendengar kata demi kata yang terucap dari mulut Chu Jung. Seluruh tubuhnya bagaikan dialiri sebuah listrik hingga menjalar ke otaknya menciptakan sebuah euphoria yang sangat besar.
Padahal mereka tidak melakukan apapun yang sensual. Tapi tiap kalimat yang dilontarkan Chu Jung sanggup memacu adrenalin Ashley hingga dia merasa dia sanggup melihat burung menari diatas kepalanya.
"Jadi… kau ingin menikah denganku?"
"Ash, aku sudah membayangkan seperti apa masa depanku dan aku ingin kau ada didalamnya. Tidak ada perempuan lain yang kuinginkan selain dirimu."
Chu Jung mengangkat kedua tangannya menangkup wajah Ashley dengan tangannya yang hangat lalu menyatukan kedua kening mereka.
"Berkencanlah denganku. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku."
Ashley mengedipkan matanya beberapa kali saat mendengar kalimat terakhir pemuda itu.
Chu Jung ingin membuatnya jatuh cinta padanya? Bagaimana caranya sementara mata serta hatinya sudah tertuju pada pemuda itu?
Namun, Ashley merasa penasaran bagaimana pria itu akan membuatnya jatuh cinta padanya, sehingga dia menganggukkan kepalanya menyetujuinya.
Disaat Chu Jung melihat Ashley menyetujui ajakan kencannya, pemuda itu menyunggingkan sebuah senyuman yang sangat lebar. Senyumannya sungguh menyilaukan bagaikan sinar matahari membuat Ashley merasa dirinya akan menjadi buta jika terlalu lama menatapnya.
Siapa yang menyangka senyuman Chu Jung mudah menular karena Ashley juga turut tersenyum bersamanya.
Dia merasa hatinya merasa hangat dan benar-benar merasa dirinya dicintai. Pemuda ini… walaupun usianya belum genap dua puluh tahun, tapi pemuda ini rela memperjuangkannya.
Dia mengalami perjalanan yang susah dan berjuang keras hingga akhirnya dia bisa datang ke Amerika sambil meneruskan kuliahnya.
Sementara pemuda lain, semuanya hanya perlu menawarkan kerjasama bisnis lalu mengajukan proposal dengan menguatkan ikatan kerja sama melalui pernikahan politik.
Tidak ada satupun dari mereka yang perlu berjuang atau berusaha untuk mendapatkan Ashley. Karena itu, ungkapan perasaan Chu Jung yang paling mengena dan terukir paling dalam di hati Ashley.
***
Keesokan harinya, Ashley meminta izin cuti karena dia sudah janji untuk berkencan dengan Chu Jung hari itu.
Chu Jung hanya memiliki jadwal dua mata pelajaran hari itu, sehingga dia bisa pulang lebih awal dan menghabiskan sisa hari itu untuk memenangkan hati Ashley.
Mereka sudah sepakat untuk langsung bertemu di tempat janjian jam dua belas karena kuliah Chu Jung selesai sekitar jam setengah dua belas.
Hanya saja, Chu Jung sama sekali tidak menyangka, bahwa Ashley akan datang ke tempat kampusnya disaat dia keluar dari gedung universitas.
Gadis itu tampak terlihat sangat cantik dengan baju terusan yang memiliki warna berbeda. Atasannya bewarna putih sementara bawahannya merupakan rok berenda bewarna cream. Terdapat sebuah sabuk kulit yang tipis menghiasi pinggang gadis itu menjembatani baju bagian atas serta bawahnya.
Rambutnya yang bewarna ash-brown terlihat ikal pada bagian bawahnya, dan gadis itu mengikat bagian sisinya ke belakang dan dijepit menjadi satu bagian.
Chu Jung terlalu terpesona dan merasa seakan dunia sekitarnya terasa berhenti bergerak. Yang ada hanyalah dia dan gadis cantik yang saat ini melambaikan tangan kearahnya dengan senyuman manis.
Astaga!
Hari ini Ashley terlihat super duper manis!