My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Spin Off - Ashley (17) \'Perasaan Ashley\'



Spin Off - Ashley (17) \'Perasaan Ashley\'

0Malam itu disaat keluarga Grey makan bersama, Ashley membiarkan Chu Jung duduk di sebelahnya sementara kedua orangtuanya berada di depannya dan kakeknya berada di ujung meja diantara Ashley dan ayahnya.     

Mereka menikmati makan malam dengan santai dan berbasa-basi yang membuat Ashley cukup merasa lega karena kedua orangtuanya tidak membahas pertunangannya dengan Dario.     

Semenjak percakapannya dengan Chu Jung tadi siang yang berakhir ke ciuman panas, Ashley menjadi yakin bahwa dia tidak ingin menikah dengan Dario. Karena itu dia harus memikirkan cara untuk membatalkan pertunangan ini sebelum ayah dan ibunya menyebarluaskan berita pertunangannya.     

Satu-satunya cara adalah membicarakan hal ini pada kakeknya. Dia yakin kakeknya akan membantunya, tapi dia ragu apakah kakeknya lebih memilih kebahagiaannya atau kepentingan perusahaan keluarga.     

Biar bagaimanapun, perusahaan yang dipimpin paman Aaron merupakan perusahaan yang dibangun oleh sang kakek semenjak beliau masih muda. Tentunya, kakeknya akan mengambil semua kesempatan yang bisa memperluas jangkauan perusahaannya.     

Hhhh…     

Kalau memikirkan kondisi keluarganya yang seperti ini, dia kembali merasa iri pada Chleo.     

Chleo memiliki kedua orang tua yang membiarkan gadis itu untuk memilih. Tidak ada larangan, batasan ataupun perjodohan yang mengekang gadis itu.     

Chleo bisa memilih siapapun yang menjadi pasangannya dan keluarganya menyetujui serta mendukungnya selama gadis itu bahagia.     

Sementara dia…     

Tiap kali dia mencoba mengeluarkan pendapat dan menyampaikan apa yang diinginkannya, jawaban yang diberikan kedua orangtuanya selalu sama.     

'Ash, pilihanmu itu tidak benar. Ikuti saja apa yang kukatakan. Orang tua selalu tahu yang terbaik untuk anaknya.'     

Pada akhirnya, Ashley tidak pernah lagi mengemukakan pendapatnya dan selalu mengikuti apapun yang diperintahkan kedua orangtuanya.     

Tapi… jika masalah pernikahan, kalau bisa Ashley tidak ingin mengikuti keinginan orangtuanya. Lagipula, pernikahan harus dijalani seumur hidup, dan dia tidak mungkin tinggal bersama kedua orangtuanya untuk selamanya.     

Begitu dia menikah, Ashley harus memusatkan perhatiannya pada suaminya serta anak-anak yang dilahirkannya. Waktu yang dihabiskannya selama sisa hidupnya akan lebih banyak terarah pada suami serta anak-anaknya dibandingkan orangtuanya.     

Ashley tidak yakin apakah dia sanggup menghabiskan seumur hidupnya bersama Dario.     

Pria itu memang menyenangkan dan merupakan seorang gentleman, tapi…     

Ashley melirik ke arah Chu Jung yang saat ini sedang mengumbar lelucon membuat ayah serta ibunya tertawa. Ashley melihat ada sebuah lesung pipi pada pipi kanan pemuda itu. Tidak hanya itu, mata ambernya yang indah tampak berkilauan bagaikan hujan meteor.     

Pemuda itu bilang dia menyukainya. Pemuda itu juga bilang dia tidak menggunakan kekuatan pesonanya terhadap dirinya. Apakah itu berarti, perasaan yang dirasakannya ini adalah nyata?     

Apakah itu berarti, dia memang menyukai Chu Jung karena perasaannya sendiri?     

Tapi Chu Jung masih muda, dan anak itu masih kuliah. Ashley akan merasa bersalah jika Chu Jung tidak bisa mendapatkan nilai yang baik gara-gara menjalin hubungan dengannya.     

Dia merasa… dia telah membuat seorang anak dibawah umur melakukan tindakan yang tidak benar gara-gara ciuman panas di ruang baca.     

Ah, bukan. Bukan dia yang mencium Chu Jung, tapi pemuda itu yang menciumnya terlebih dulu. Jadi bukan salahnya.     

Hhhh…     

Sekali lagi Ashley menghela napas karena merasa pusing memikirkan perasaannya sendiri terhadap Chu Jung.     

Tanpa sadar tangannya turun ke bawah dan bersandar pada pangkuannya kemudian melamun dan tidak fokus akan apa-apa saja yang dibicarakan keluarganya beserta Chu Jung.     

Chu Jung menyadari tangan kiri Ashley berada di atas pangkuan gadis itu sementara Ashley sedang melamun sambil memutar-mutar sendok di atas makanannya.     

Tanpa memutuskan pembicaraan menyenangkan bersama keluarga Grey, Chu Jung menggerakkan tangan kanannya dan mengaitkan jemarinya ke jemari kiri Ashley membuat gadis itu nyaris tersedak salivanya sendiri.     

Ashley berusaha menarik tangannya karena merasa takut akan kepergok oleh kedua orangtuanya, tapi bukannya terlepas, kaitan jemari Chu Jung malah semakin erat membuatnya tidak bisa melepaskan genggaman pemuda itu.     

Ashley menyerah karena dia tidak ingin membuat keributan dan menarik perhatian dengan melakukan gerakan ekstrim. Karena itu dia membiarkan Chu Jung menggandeng tangannya sambil menundukkan kepalanya dengan malu-malu.     

Ya, Tuhan. Kenapa dia merasa dia tengah melakukan hubungan terlarang dan takut ketahuan oleh keluarganya?     

Malam harinya, Ashley menghampiri kamar Chu Jung yang bersebelahan dengan kamarnya setelah memastikan penghuni rumah lainnya telah masuk ke kamar mereka masing-masing.     

Ashley mengetuk pintu sebanyak tiga kali dan tidak lama kemudian Chu Jung muncul dari balik pintu menampilkan senyuman cerah yang sanggup membutakan penglihatan seseorang.     

"Ash, apa kau sudah merindukanku?"     

Ashley mengerjap beberapa kali dan tiba-tiba saja wajahnya merona begitu selesai mencerna pertanyaan pemuda itu.     

"Tidak. Siapa yang merindukanmu? Kita baru bertemu beberapa menit lalu." jawabnya berusaha untuk bersikap santai.     

"Benarkah? Tapi aku sudah sangat merindukanmu. Rasanya seperti kita tidak bertemu selama berjam-jam."     

Ashley memutar mata mendengarnya untuk menyembunyikan rasa malunya.     

"Bagaimana kalau kita tidak bertemu selama berjam-jam?"     

"Rasanya seperti tidak bertemu berhari-hari."     

"…"     

"Jangan berdiri disitu. Ayo masuk."     

Tanpa memberi kesempatan bagi Ashley untuk bereaksi, Chu Jung menarik tangannya dan menutup kembali pintu kamarnya. Bukannya diajak untuk duduk di kursi atau semacamnya, Chu Jung malah memerangkap Ashley dengan kedua tangannya bersandar pada pintu melewati kepala Ashley.     

"Uhm… Bukankah… ini terlalu dekat?" Ashley tidak sanggup menatap lurus mata pemuda itu karena jarak mereka yang terlalu dekat.     

Bukan. Bukan terlalu dekat. Tapi sangat, sangat dan sangat dekat bahkan nyaris tidak ada celah diantara mereka.     

"Kurasa tidak. Kau merasa tidak nyaman?"     

"Jika kau sudah tahu aku tidak merasa nyaman, kenapa kau tidak menjauh?"     

"Aku sudah bilang aku tidak ingin menjauhimu."     

"Setidaknya…" Ashley menyelinapkan kedua tangannya masuk diantara tubuh mereka dan berusaha mendorong pemuda itu. "Beri aku ruang sedikit. Aku tidak bisa bernapas." wajah Ashley memerah saat mengakui kalimat terakhirnya membuat Chu Jung tersenyum geli.     

Untungnya, Chu Jung menurutinya dan bergeser ke belakang… tidak bergeser sebenarnya, melainkan hanya memundurkan punggungnya dan jarak mereka masih sangat dan sangat dekat.     

"Chu Jung. Kau masih terlalu dekat."     

Masih dengan senyuman yang sama, Chu Jung melangkah mundur mengikuti keinginan gadis itu.     

Ashley merasa lega disaat jarak mereka akhirnya terbuka dan dia tidak perlu harus merasakan debaran jantungnya yang menjadi liar tiap kali dia merasakan hembusan napas panas pemuda itu.     

Namun, dia sama sekali tidak menyangka Chu Jung akan menarik tangannya dan kini dia malah masuk kedalam dekapan pria itu.     

Sebelah wajahnya menempel ke dada bidang pemuda itu sementara dua tangan yang besar dan kokoh memenuhi punggungnya. Kepalanya merasakan ada sesuatu yang agak berat menempel ke belakang kepalanya membuat Ashley melihat kunang-kunang di atas kepalanya.     

"Kau boleh mengusirku sesuka hatimu, Ash, tapi aku akan menarikmu masuk ke dalam 'ruang'ku. Begitu kau masuk ke wilayahku, aku tidak akan melepaskanmu."     

Seseorang, tolong selamatkan jantungku yang malang ini T.T     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.