My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Memberi Penjelasan



Memberi Penjelasan

2Setelah mengantar pergi mitra kerja Axel untuk kembali ke negeri asalnya, Axelard memandang ke arah Chleo dengan pandangan rumit.     

Chleo mengira Axelard menyalahkannya karena telah mengganggu pertemuannya dengan mitra bisnis pria itu sehingga dia menggaruk lehernya dengan canggung.     

Hanya saja, pertemuan macam apa yang dilaksanakan di bandara? Kenapa pula ibunya memberi kesan bahwa Axelard akan kembali ke Inggris dan hendak berangkat saat ini juga?     

Terlebih dari itu semua, darimana ibunya tahu bahwa saat ini Axelard berada di bandara?     

"Chleo, bagaimana kau bisa kemari?"     

"Itu… pamanku yang mengantarku kemari."     

"Maksudku… kenapa kau kemari?"     

"Untuk mencegahmu pergi. Kupikir kau akan kembali ke Inggris tanpa mengajakku, jadi… aku datang kemari untuk mencegahmu pergi."     

"Aneh sekali. Bukankah kau ingin aku pergi? Apalagi aku sempat melihatmu terlihat senang bersama dengan Alexis. Kenapa kau ingin mencegahku pergi?"     

Nyut.     

Chleo menelan ludah dengan susah payah saat merasakan ada serangan tidak enak didalam hatinya. Dia merasa sebuah pisau yang tajam menembus masuk melukai hatinya mendengar nada dingin pada suara pria itu.     

"Axe, kau salah paham. Aku dan Alexis tidak ada hubungan apa-apa. Aku menemuinya karena ingin memberikan kepastian padanya. Aku tidak ingin membuatnya menunggu jawaban dariku."     

"Kepastian? Kenapa kau harus memberinya kepastian seakan dia pernah melamarmu?"     

"…"     

"Dia sudah melamarmu." entah kenapa cara Axel mengucapkan kalimatnya terdengar seakan dunia ini telah kiamat membuat Chleo menjadi panik. "Kau benar-benar hebat bisa menyembunyikan hal ini dariku selama ini."     

Seingat Axel, Alexis telah keluar dari Amerika semenjak tahun lalu. Bahkan Alexis sudah kembali ke Rusia beberapa hari sebelum Axel tiba di bandara Seattle. Tapi Chleo mengaku dia berhutang jawaban seolah pria itu telah melamarnya dan tengah menanti jawaban darinya.     

Itu berarti, Alexis telah melamar Chleo bahkan sebelum bertemu dengannya!     

Axelard merasa dirinya sanggup terbang ke langit disaat Chleo bersedia memberinya kesempatan kedua, namun detik berikutnya, gravitasi menariknya dengan sangat kuat membuatnya jatuh kebawah begitu mengetahui Alexis serta Chleo memiliki hubungan baik sebelum bertemu dengannya.     

Dia merasa tidak peduli apapun yang ia lakukan, kesabaran yang selama ini dipertahankannya sama sekali tidak membuahkan hasil karena wanita yang ia cintai masih memikirkan pria lain.     

Tadinya dia merasa cukup kuat untuk mengatasinya, tapi ternyata dia salah. Kalau pada akhirnya Chleo memutuskan untuk pergi meninggalkannya demi bisa bersama dengan Alexis, seharusnya Chleo tidak memberinya harapan palsu.     

Seharusnya gadis itu tetap bersikeras menolaknya dengan tegas.     

Axelard bukanlah orang yang berpikiran sempit dan memaksakan kehendaknya pada orang lain, apalagi disaat menghadapi wanita yang memenuhi hati serta pikirannya.     

Dia telah melakukan kesalahan di masa lalu dan dia sangat menyesalinya karena memaksa Chleo menikahinya dengan menggunakan alasan untuk melindungi Chleo dari rencana jahat Alexis.     

Itu sebabnya dia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama dan benar-benar akan melepaskan gadis itu bila Chleo bersikeras tidak mau memberinya kesempatan.     

Tapi kenyataannya, Chleo bersedia memberinya kesempatan. Chleo sendiri yang berinsiatif mempererat pelukannya dan tampak menikmati kencan-kencan mereka.     

Namun Axelard masih merasakan keraguan pada Chleo tiap kali kencan bersamanya. Dia merasa gadis itu tidak memiliki pilihan lain selain menerima Axel disisinya. Axel merasa Chleo terpaksa memberi kesempatan kedua padanya hanya agar gadis itu bisa mengurangi rasa bersalahnya terhadapnya.     

Axel tidak ingin hubungannya bersama Chleo didasari dengan perasaan bersalah. Dia tidak ingin Chleo merasa bersalah dan menjadikan hubungan mereka sebuah kewajiban yang harus dipenuhinya untuk menebus kesalahannya di masa lalu.     

Axel ingin Chleo bersedia bersamanya karena keinginannya sendiri bukan karena hati nuraninya yang mewajibkannya untuk membalas perasaannya. Itu sebabnya, Axel menahan diri untuk tidak menyentuh gadis itu.     

Jika Chleo masih ragu akan perasaannya, Axel tidak ingin menjadi orang brengsek dengan mengambil keuntungan dalam kebimbangan gadis itu.     

Hanya saja, dia sungguh tidak menyangka bahwa sebelum ini, hubungan Alexis dengan Chleo sangat baik. Bahkan jauh lebih baik dibandingkan kehidupan mereka sebelumnya.     

Keluarga Chleo sangat menyukai Alexis, bahkan telah memberi lampu hijau bagi pemuda itu untuk menjadi salah satu bagian keluarganya.     

Mendengar bahwa Alexis sempat melamar Chleo tepat sebelum keberangkatannya ke Rusia merupakan bom utama yang menghancurkan hatinya.     

"Axe, aku bisa menjelaskannya. Aku…"     

"Maaf. Tapi bisakah kita berhenti sampai disini?" potong Axel membuat Chleo serasa terkena serangan jantung.     

Berhenti? Apa maksudnya dengan berhenti?     

"Aku sudah tidak kuat lagi. Jika kau ingin pergi, bisakah kau mengatakannya saat ini juga? Dengan begitu aku akan bisa melepaskanmu dan kembali pada kehidupanku yang dulu."     

"Axe." bujuk Chleo sambil memeluk lengan Axel dengan lembut.     

"Jangan panggil aku seperti itu."     

Chleo sama sekali tidak menyangka akan tiba hari dimana Axel akan berbicara dingin terhadapnya. Pria itu menarik lengannya dari pelukan gadis itu dan segera berjalan menuju keluar.     

Namun tiba-tiba saja tubuhnya tidak bisa bergerak karena kini Chleo langsung memeluknya dari belakang.     

"Tidak. Kau tidak boleh pergi. Kenapa kau tidak mau mendengarkan penjelasanku? Apakah kau tidak tahu betapa hancurnya hatiku saat mendengar kau akan kembali ke Inggris? Kenapa kau tidak memberiku kesempatan untuk menjelaskannya?"     

"Tidak ada yang perlu dijelaskan."     

"Dasar jahat!"     

Axel agak terperanjak mendengar suara lantang dari gadis mungil dibelakang punggungnya.     

"Kau memintaku memberimu kesempatan dan aku mengabulkannya. Tapi disaat aku memintamu memberiku kesempatan, kenapa kau tidak mau mengabulkannya? Kau sungguh kejam! Tidak adil!"     

Axel menggelengkan kepalanya disaat menyadari banyak pasang mata yang kini mulai memandang kearah mereka seakan mereka semua sedang menonton pertunjukan drama.     

Axel merasa tidak nyaman dengan perhatian yang tidak diinginkannya. Dia merupakan seorang immortal dan sama sekali tidak ingin muncul di depan publik seperti ini. Masalah akan menjadi rumit jika ada orang yang merekam adegan ini dan menyebarkannya di jaringan sosial.     

Jika ada kenalannya di masa lalu mengenali wajahnya, bukankah itu sangat bahaya sekali? Lagipula tidak seharusnya identitas raja warna diketahui manusia.     

"Baiklah. Aku akan mendengarkanmu. Bisakah kau melepaskanku terlebih dulu? Aku akan membawamu ke rumahku untuk berbicara. Bagaimana?" Axelard menepuk lembut lengan yang melingkar didepan perutnya berusaha membujuk Chleo untuk melepaskannya.     

Untungnya Chleo menurut dan melonggarkan pelukannya dan melepaskannya membuat Axel mendesah lega. Tapi detik berikutnya, giliran tangannya yang dipeluk erat oleh Chleo seakan gadis itu merasa takut dia akan menghilang begitu saja.     

Yah, Axel bisa saja menghilang dan teleport ke tempat lain. Tapi jelas sekali, dia tidak akan menghilang begitu saja di tempat umum seperti ini.     

Axel agak merasa konyol disaat tangannya tiba-tiba disambar oleh Chleo untuk digenggamnya karena Axel tidak sanggup pergi jauh dari gadis mungil ini walaupun dia diusir.     

Hanya saja, jika dia ingin melihat kebahagiaan sejati menghiasi wajah Chleo, maka Axel hanya bisa melepasnya pergi.     

Tapi, kenapa dia melihat mata merah pada Chleo seakan gadis itu habis menangis?     

Apakah Chleo memang menangis?     

Apakah air mata itu ntuknya?     

Kenapa?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.