My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Pemberitahuan Pernikahan



Pemberitahuan Pernikahan

3Orang pertama yang diberitahunya mengenai kabar gembira ini adalah Evie. Karena gadis itu yang paling dekat dengannya semenjak dia masih kecil hingga sekarang.     

'Benarkah?? Wow, aku sama sekali tidak menyangka dia bergerak dengan cepat. Selamat Chleo.' itu adalah balasan pesan dari saudara sepupu terdekatnya.     

Kemudian Chleo memberitahu Ashley yang telah melewati masa berbahaya bersama dan selamat dari dunia Vectis.     

'Keren! Kau adalah gadis paling beruntung di dunia ini Chleo. Aku iri padamu. Kuucapkan selamat ya.'     

Lalu orang ketiga adalah saudara sepupunya yang tinggal di Kanada. Megan sudah jarang menghubunginya semenjak kejadian di pulau Honolulu waktu natal dua tahun yang lalu, tapi bagi Chleo, Megan tetap adalah saudara sepupu tersayangnya.     

'Selamat Chleo. Aku tidak menyangka kau akan menikah terlebih dulu. Aku doakan kebahagiaanmu.'     

Setelah memberi tahu ketiga orang tersebut, sudah saatnya dia memberitahu kedua orangtuanya.     

Tapi, bagaimana caranya dia menyampaikan ini pada mereka? Khususnya pada ayahnya?     

Axel berjanji setelah ini dia akan mengantarnya pulang dan langsung menemui ayahnya langsung. Karena itu dia memutuskan untuk tidak memberitahu ayahnya terlebih dulu, tapi dia memberitahu ibunya serta paman Stanley.     

Namun yang membalas pesannya terlebih dulu adalah Stanley dan pesan tersebut membuat Chleo menghela napas panjang.     

'Chleo, apakah kau sudah berpikir matang-matang? Kau masih muda dan hidupmu masih panjang. Kau tidak harus membuang masa mudamu dengan menikah terlalu cepat.'     

Chleo mulai merasa ragu dengan memberitahu kabar ini pada anggota keluarganya melalui pesan. Akan lebih baik jika dia memberitahu mereka secara langsung dan masal.     

Tapi bagaimana kalau ayahnya bersekongkol dengan paman lainnya yang tidak menginginkannya untuk menikah muda?     

Sementara itu Stanley yang sedang makan malam bersama keluarganya di rumahnya yang ada di New York membaca ulang pesan dari keponakannya.     

Dia bertanya-tanya apakah dia terlalu keras pada Chleo? Lagipula Chleo sudah bukan anak kecil dan berhak memilih jalan kehidupannya. Dia juga bukan ayah dari anak itu sehingga dia tidak memiliki hak untuk mempengaruhi keputusan Chleo.     

Akhirnya dia memutuskan untuk mengirim balasan yang lain untuk keponakan perempuannya.     

'Chleo, lupakan yang tadi. Asalkan kau bisa bahagia dan hidup tenang, aku akan mendukungmu.'     

Stanley menyimpan kembali ponselnya lalu memberitahukan kabar ini pada keluarganya.     

"Tampaknya Axelard sudah melamar Chleo. Mereka mungkin akan menikah tahun ini."     

Richard serta Raymond yang sedang mengunyah makanannya berhenti mengunyah sementara Harmonie serta Meisya tersenyum cerah dan tulus turut bahagia untuk Chleo.     

"Aw, romantis sekali. Tentu saja mereka akan menikah cepat mengingat raja biru sudah menunggu kak Chleo sejak lama."     

"Apakah kita harus membicarakan pernikahan saat ini?"     

"Aku tidak sabar melihat reaksi kak Diego saat mendengar kakak tersayangnya akan menikah."     

"Aku setuju denganmu." ungkap Richard menyetujui kalimat adik kembarnya.     

Richard serta Raymond tampak tidak menyukai kabar pernikahan Chleo membuat Harmonie memutar matanya dengan malas.     

"Memangnya ada apa dengan pernikahan? Kalian juga pasti akan menikah saat kalian dewasa."     

"Ew!"     

"Stop!"     

Richard serta Raymond terang-terangan menolak pemikiran mereka akan menikah disaat mereka dewasa.     

Sepertinya nyonya-nyonya genit yang mengeliling mereka demi menjadikan mereka sebagai menantu keluarga di acara pesta perkenalan Chleo telah membawa trauma membuat keduanya merasa anti dengan yang namanya pernikahan.     

"Aku sudah putuskan aku tidak akan menikah."     

"Benar. Wanita itu mengerikan. Aku tidak bisa membayangkan hidup bersama wanita mengerikan seperti itu." ujar Raymond langsung menyetujui kakak kembarnya sambil bergidik ngeri mengingat kembali bagaimana tangan-tangan nyonya dari kalangan super menjamah untuk merasakan otot tubuhnya.     

"Aiya, kalian. Aku tidak percaya kalian akan mengatakan hal yang sama saat bertemu dengan wanita yang kalian cintai. Bukankah begitu papa?"     

Stanley berdehem tanpa berniat mengiyakan ataupun membantah pertanyaan putrinya. Namun Harmonie tidak peduli akan kediaman ayahnya dan terus melanjutkan kalimatnya.     

"Papa dulu juga memutuskan untuk tidak menikah sebelum bertemu dengan mama. Pada akhirnya mereka menikah juga dan bahkan kita tidak bisa memisahkan mereka."     

"Papa adalah papa, kita adalah kita." ungkap Richard tegas yang langsung diangguki persetujuan oleh Raymond.     

"Ehem. Sebaiknya kita membahas lainnya. Yang pasti, aku tidak akan membiarkan kalian menikah sebelum kalian bisa menghasilkan uang dengan kemampuan kalian sendiri."     

Richard serta Raymond tersenyum puas mendengar ini. Setidaknya, ayahnya tidak akan menjodohkan anak-anaknya dengan sembarangan orang dengan mengatasnamakan pernikahan politik.     

Richard dan Raymond hanya perlu berlama-lama dalam menguasai bidang perusahaan yang sedang dikembangkan oleh ayah mereka sehingga mereka tidak perlu muncul di acara-acara rapat pemegang saham ataupun pesta tempat para direksi serta investor bertemu.     

Yah, tentu saja, mereka berdua akan berubah pikiran beberapa tahun kemudian disaat Stanley memutuskan untuk pensiun dan membiarkan kedua anaknya yang memegang kendali perusahaan.     

Tapi setidaknya keduanya masih memiliki waktu untuk menikmati masa-masa remaja mereka dengan tenang dan bermain-main seperti anak remaja umumnya.     

Mereka beruntung memiliki orangtua seperti Stanley serta Meisya. Stanley tahu pasangan hidup tidak bisa asal memilih seperti asal memilih baju. Sementara Meisya memiliki masa lalu yang cukup buruk mengenai perjodohan demi memperluas kekuasaan kerajaan keluarganya.     

Keduanya juga sama-sama bersepakat untuk tidak memaksa anak-anak mereka untuk meneruskan perusahaan dan membiarkan mereka untuk memilih jalan usaha mereka sendiri.     

Untungnya, Richard memiliki kesenangan yang sama dengan sang ayah jadi kemungkinan yang akan menjadi penerus utama perusahan robotik milik Stanley adalah Richard.     

Selain itu, mereka juga tidak akan memaksa ataupun menjodohkan ketiga anak-anaknya dengan pilihan mereka. Stanley serta Meisya membiarkan ketiga anak-anaknya menentukan pasangan hidup mereka sendiri.     

Mereka tidak ingin menjadi orang yang kolot yang akan menjodohkan anak-anak mereka untuk memperluas perusahaan ataupun menambah keuntungan perusahaan.     

Tidak peduli apakah calon menantu mereka adalah anak yatim piatu ataupun bukan dari kalangan bangsawan, keduanya akan menerimanya dengan terbuka asalkan ketiga anak mereka mencintai pasangannya dan menantu mereka juga mencintai anak-anak mereka.     

Apa yang diucapkan Harmonie memang benar. Saat ini kedua anak kembar itu memang memutuskan untuk tidak menikah seumur hidup mereka. Tapi Stanley yakin, keduanya pasti akan berubah pikiran begitu menemukan gadis yang tepat untuk mereka.     

Karena itulah, Stanley tidak membahas lebih lanjut mengenai ini. Lagipula, kedua anak kembarnya masih berusia lima belas tahun sementara Harmonie masih berusia sebelas. Masih sangat jauh untuk memikirkan pernikahan mereka, sehingga Stanley sengaja mengalihkan pembicaraan ke topik lainnya.     

"Papa, jika seandainya aku dilamar oleh orang yang kucintai seusia kak Chleo, apakah papa akan memberikan restu?"     

Uhuk...uhuk…     

"Moni, kau terlalu jauh memikirkan hal ini."     

"Tapi aku…"     

"Kau masih berusia sebelas tidak peduli kau memiliki ingatan raja kuning selama puluhan tahun." potong Stanley dengan tegas.     

Dia tidak masalah kalau anak lelakinya yang akan pergi dan menempati rumah mereka sendiri-sendiri untuk hidup bersama istri mereka. Tapi entah kenapa dia merasa tidak rela kalau dia harus membiarkan putri satu-satunya pergi untuk tinggal bersama suaminya.     

"Anggap saja kalau aku sudah berusia dua puluh dua seperti kak Chleo."     

"Tidak. Aku tidak akan mengizinkannya. Sekarang, habiskan makananmu dan kita hentikan pembicaraan soal pernikahan kalian."     

Harmonie memanyunkan bibirnya dengan cemberut membuat Raymond serta Richard tertawa geli.     

"Moni, sebelum kau meminta persetujuan papa, bukankah kau harus meminta persetujuan kami terlebih dulu?"     

Harmonie memandang Raymond dengan tatapan bingung dan bertanya-tanya.     

"Dia benar. Kau pikir kami akan membiarkan adik perempuan kami pergi begitu saja dibawa seorang pria asing?"     

"Aku setuju." sambung Stanley dengan nada bangga pada kedua anak kembarnya membuat Harmonie terdiam tak bisa berkata-kata.     

Moni menatap ibunya dengan tatapan memelas membuat Meisya merasa tak tega     

.     

"Kalian, berhenti menindasnya."     

Ketiga pria yang suka sekali menggoda Moni, anak perempuan termuda didalam keluarga mereka tertawa lepas sementara Moni semakin cemberut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.