My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Spin Off - Ashley (8) \'Ashley Setuju\'



Spin Off - Ashley (8) \'Ashley Setuju\'

3Pada akhirnya, Ashley tidak tahu tahu apa yang diinginkan hatinya, sehingga dia meminta waktu pada pria itu untuk memberi jawabannya.     

Walaupun Ashley masih belum memberi jawaban, Dario tidak berhenti mendekatinya dan secara terang-terangan menunjukkan tatapan cintanya pada Ashley membuat hatinya merasa terhanyut.     

Dia tidak tahu apakah pria itu adalah orang yang diinginkannya untuk dihabiskan seumur hidup atau tidak, tapi setidaknya dia tidak akan menderita jika menjadi istri seorang Dario Hernandez.     

Setelah memberikan dua minggu bagi pria itu untuk menunggunya, akhirnya Ashley memutuskan untuk menerima lamarannya.     

Namun sebelum meresmikan hubungan mereka, Ashley harus memberitahu pria itu mengenai serigala buas yang selalu agresif pada semua pria yang mendekatinya pada Dario.     

"Kau memiliki serigala sebagai binatang peliharaan?" Dario tidak tahu apakah dia harus merasa terkagum ataukah khawatir mendengar ada seekor serigala di belakang pelataran rumah wanita yang dicintainya.     

"Yah, dia baru tinggal bersama kami selama dua tahun ini, tapi dia benar-benar jinak bersamaku. Tapi, tiap kali ada orang asing mengunjungiku, dia selalu bersikap agresif. Tenang saja, dia belum pernah menggigit sebelumnya, jadi aku pastikan dia masih jinak. Kenapa kau memandangiku seperti itu?" Ashley merasa terheran karena sedari dia menceritakan mengenai Alpha, pria itu tidak berhenti memandangnya dengan intens.     

"Aku tidak tahu kenapa, tapi makin hari kau makin terlihat cantik. Ditambah kau bersedia menerima perjodohan kita hari ini, kau tampak luar biasa cantik di mataku. Membuatku ingin segera memilikimu seutuhnya." ucap Dario sambil mengelus pipi Ashley dengan lembut membuat jantung Ashley berdegup dengan kencang.     

Aiya, ini pertama kalinya seorang pria menyentuhnya seperti ini dan rasanya… Oh, rasanya sangat mendebarkan dan menyenangkan.     

Disaat bersamaan… dia merasa dirinya tidak betah disentuh berlama-lama oleh pria ini.     

Ashley menundukkan wajahnya namun tidak benar-benar menghindar sentuhan pria itu karena tidak ingin menyinggung perasaannya.     

"Terima kasih. Kau terlalu menyanjungku."     

"Aku tidak sedang menyanjungmu. Aku mengutarakan apa yang ingin kukatakan."     

Ashley tersenyum malu-malu mendengarnya dan mengira sentuhan pria itu akan berakhir saat itu juga. Namun Dario mengejutkannya dengan kalimat tak terduganya.     

"Karena sekarang kau sudah setuju menikah denganku, bolehkah aku menciummu?"     

Ashley memainkan rok terusannya dengan jemarinya yang gugup mendengar pertanyaan ini.     

Dia pernah tanpa sengaja mencium seorang pemuda tampan, tapi itu benar-benar murni kecelakaan dan waktu terjadinyapun sangat singkat. Meskipun singkat, tapi mampu membuat hatinya bergetar hebat seakan badai menerpa seluruh pikiran serta hatinya.     

Walaupun terjadi badai tak terduga dan waktu itu dia menjadi panik setelah sadar dia telah mencium seorang raja merah, namun Ashley sama sekali tidak menyesalinya. Malahan dia sangat menyukai perasaannya yang dialaminya kala itu. Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan perasaan yang seperti itu lagi.     

Itu sebabnya, dia mengizinkan Dario untuk menciumnya.     

Setelah mendapatkan persetujuan dari Ashley, Dario mempersempit jarak mereka dan menangkup wajah Ashley dengan kedua tangannya secara lembut. Setelahnya, dia agak menundukkan wajahnya untuk menggapai bibir mungil Ashley.     

Debaran jantung keduanya semakin berirama cepat seiringnya wajah Dario mendekatinya. Keduanya sama-sama saling menghembuskan napas dan menerpa wajah satu sama lain.     

Ashley hanya bisa pasrah dan memejamkan matanya sambil menanti apa yang akan terjadi.     

Satu… dua… Ashley menghitung dalam hati dan tepat saat dia mengucapkan angka ketiga, sepasang bibir kenyal menempel ke bibirnya.     

Semula Dario hanya menempelkan mulutnya saja tanpa berbuat apa-apa agar Ashley terbiasa dengan sentuhannya. Mengira ciuman Dario akan segera berakhir tanpa berbuat lebih, Ashley mulai rileks di tempatnya dan debaran jantungnya mulai berdetak dengan normal.     

Namun detik berikutnya, Dario kembali mengejutkannya dengan menghisap bibir bawahnya serta menjilatnya dengan gerakan sensual. Ashley terkesiap sama sekali tidak sadar membuka mulutnya yang mana memberikan akses bagi pria itu untuk melesatkan lidahnya ke dalam.     

Seketika kepala Ashley merasa pusing merasakan tarian permainan lidah pria itu. Untuk beberapa saat Ashley terbuai dan membiarkan pria itu membelainya dengan lidahnya. Namun disaat dia merasa tangan pria itu yang bersandar pada punggungnya membawanya mendekat ke pria itu untuk menutup semua celah yang tersisa diantara mereka, sebuah alarm berbahaya berbunyi di kepalanya.     

Ashley langsung memberontak dan mendorong pria itu sekuat tenaga dengan napas tersengal-sengal. Sadar bahwa dia telah mendorong calon tunangannya, Ashley segera menarik kembali kedua tangannya.     

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud mendorongmu." ungkap Ashley dengan nada menyesal.     

"Tidak. Seharusnya aku yang meminta maaf. Aku terlalu terbawa suasana." jawab Dario sambil menggaruk lehernya dengan canggung. "Ayo, kita pulang. Aku akan mengantarmu, kemudian besok aku akan datang kerumah bersama orangtuaku."     

"Besok? Apakah tidak terlalu cepat?"     

"Apakah terlalu cepat untukmu?"     

"Ah, bukan. Kurasa besok tidak masalah."     

Dario menarik tangan Ashley dalam genggamannya untuk dibawanya ke mulutnya dan memberi ciuman lembut pada punggung tangan gadis itu.     

"Terima kasih. Aku adalah pria yang beruntung bisa memiliki hatimu."     

Ashley tersenyum tanpa menyadari wajahnya merona mendengar kalimat pria itu. Dia merasa yakin sekali, dia sanggup hidup menghabiskan seumur hidupnya bersama pria ini.     

Walaupun dia masih belum tahu apakah dia mencintai pria ini atau tidak, tapi dia yakin dia bisa mencintai pria ini seiringnya berjalan waktu. Lagipula, pria ini sangat gentleman dan menghargainya sebagai seorang wanita. Tidaklah sulit menyukai pria ini dan Ashley juga tidak membencinya.     

Karena itu, dia merasa yakin sekali, dia pasti akan bisa jatuh cinta pada calon suaminya suatu saat nanti.     

Keesokan harinya, Tuan serta Nyonya Grey dan Ashley berdandan untuk menyambut kedatangan keluarga Hernandez. Hari ini mereka akan meresmikan hubungan mereka dan mengumumkan pertunangan mereka di pesta perjamuan para tokoh industri penting di Washington ini.     

Setelah duduk didepan meja rias selama hampir empat jam, Ashley tampil cantik dengan penampilannya yang baru.     

Wajahnya diberi warna sesuai dengan seleranya, tidak terlalu menor ataupun terlalu kalem. Rambutnya dibuat ikal kebelakang sementara dua sisi dijadikan satu dengan penjepit silver berbentuk bunga yang cantik di belakang kepalanya.     

Bibirnya diolesi pewarna bibir bewarna merah muda yang berkilau membuat bibirnya menjadi tampak lebih menggiurkan.     

Ashley melihat penampilannya sendiri di cermin dan merasa puas dengan hasilnya. Dia mengambil hape miliknya lalu meminta make-up artistnya untuk mengambil beberapa fotonya.     

Setelah melakukan beberapa pose, Ashley mengirim foto-foto tersebut ke sahabatnya, Chleora Regnz.     

'Wah, kau cantik sekali, Ash! Kalau aku seorang pria, aku pasti akan langsung jatuh cinta padamu. Aku yakin sekali, perjodohan hari ini akan berhasil!'     

'Aku juga. Terima kasih, Chleo.'     

Ashley tersenyum senang membaca pesan sahabatnya dan bersenandung gembira. Dia juga berharap perjodohannya dengan Dario Hernandez berhasil dan hubungan mereka berakhir di pernikahan.     

Sudah sangat lama dia ingin menikah, namun dia merasa ragu karena belum menemukan jodoh yang pas. Tapi kalau bersama dengan Dario, Ashley merasa yakin Dario adalah jodoh yang pas untuknya.     

Hanya saja…     

Ada satu masalah yang sangat dikhawatirkannya saat ini.     

Alpha.     

Dia sungguh berharap serigala merah itu tidak berbuat onar dan menganggu peresmian perjodohan ini.     

Walaupun dia menikah karena demi keuntungan bisnis keluarga, Ashley merasa tidak keberatan. Lagipula, Dario adalah pria idaman semua perempuan dan Ashley cukup merasa beruntung karena pria itu memilihnya.     

Dia merasa positif hari ini akan berjalan dengan lancar.     

Tentu saja, harapannya tidak akan berjalan selancar yang diinginkannya, karena saat ini Chu Jung, sang raja merah telah mendarat di salah satu bandara di Washington.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.