Spin Off - Ashley (13) \'Ashley Menghindari Chu Jung\'
Spin Off - Ashley (13) \'Ashley Menghindari Chu Jung\'
Kampus, uang sekolah serta kehidupan sehari-hari sudah disediakan. Yang tersisa hanya tempat tinggal.
Anehnya, Chu Jung tidak bisa menemukan tempat apapun yang membuatnya nyaman selain daerah perumahan Ashley. Sayangnya sudah tidak ada rumah yang dijual ataupun dikontrak untuk ditempati Chu Jung, sehingga Tuan Grey senior menawarkan diri untuk menerima pemuda tersebut di rumah anaknya.
Kedua orangtua Ashley semula merasa keberatan karena mereka tidak ingin menerima orang asing ke dalam rumah mereka. Ditambah lagi, mereka merasa yakin Chu Jung tidak bisa bahasa mereka dan mereka juga tidak akan mengerti apa saja yang diucapkan pemuda Asia tersebut.
Namun disaat mereka mendengar Chu Jung yang menyapa mereka dengan bahasa Inggris yang fasih serta senyuman lebar yang menawan dan juga sepasang mata amber yang indah sanggup menghipnotis seseorang, sikap defensif mereka berubah seratus delapan puluh derajat.
Awalnya mereka bersikap dingin dan sinis terhadap Chu Jung berubah menjadi manis dan ramah. Mereka bahkan menyuruh Chu Jung untuk memilih kamar tamu dan menawarkan diri untuk membelikan keperluan apapun yang dibutuhkan oleh pemuda itu.
Ashley hanya bisa bengong pada tempatnya melihat betapa berbedanya perlakuan kedua orangtuanya terhadap Chu Jung. Dia langsung bisa menebak dalam sekali melihat saja, Chu Jung berhasil menggunakan kekuatan pesonanya pada kedua orangtuanya.
Tidak heran Tuan dan Nyonya Grey berubah menjadi orang yang ramah, bahkan orang akan mengira bahwa Chu Jung adalah anak lelaki mereka melihat keduanya bersikap seakan mereka menyayangi Chu Jung seperti anak sendiri.
Ashley hanya geleng-geleng pasrah melihat sikap kedua orangtuanya. Malahan tampaknya, mereka berdua tampak lebih menyayangi anak baru mereka dibandingkan anak perempuan mereka sendiri.
Dia ingat, ayahnya selalu bersikap tak bersahabat tiap kali ada seorang pemuda yang tidak selevel dengan kedudukan mereka mendekati Ashley. Sementara ibunya, beliau akan menerima pemuda manapun untuk menjadi menantunya selama pemuda tersebut luar biasa tampan.
Kini ayah dan ibunya telah terjebak kedalam pesona sang raja merah dan entah kapan mereka akan lepas dari jeratan pesona ini.
Memikirkan hal ini membuat Ashley menyadari sesuatu yang sangat penting.
Jika ayah dan ibunya saja terkena jebakan pesona raja merah, apakah itu berarti dirinya juga telah terjebak??
Bukankah itu berarti, perasaan senang serta kupu-kupu menari di perutnya ketika Chu Jung menciumnya dengan begitu mesra bukanlah perasaannya yang sesungguhnya?
Mau tidak mau Ashley menjadi murung memikirkan kemungkinan ini.
Jika seandainya apa yang dirasakannya memang bukanlah dirinya yang sebenarnya, ada baiknya jika dia segera mengakhirinya.
Dia harus menjaga jarak dengan Chu Jung agar pemuda itu tidak semakin membuat hatinya berbunga-bunga hingga dia tidak sanggup lagi melarikan diri dari perasaannya.
Cepat atau lambat, pemuda itu pasti akan kembali ke Cina dan mereka akan berpisah untuk seterusnya. Sedari awal, mereka memang tidak ditakdirkan untuk bersama.
Mereka berbeda warga negara, berbeda cara berpikir, dan juga memiliki tradisi keluarga yang berbeda. Terlebih dari itu semua, mereka berbeda spesies. Ashley adalah manusia biasa sementara Chu Jung… pemuda itu adalah raja merah.
Dia tahu, hubungan Chleo serta sang raja biru berakhir bahagia. Tapi dia juga sangat tahu bagaimana menderitanya Chleo di tengah-tengah cobaan yang mencoba menghancurkan hubungan asmara mereka.
Chleo memiliki sejarah dengan raja merah sehingga tidak heran jika raja biru jatuh cinta padanya. Walaupun keduanya berbeda, mereka tetap bersatu karena keduanya memang ditakdirkan untuk bersama.
Sedangkan Ashley… dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan para raja warna. Dia tidak mengenal raja merah sebelumnya, ataupun raja warna lainnya.
Dia hanya kebetulan pernah menyakiti Chleo dan kemudian berteman baik dengan gadis itu sehingga bisa bertemu serta berkenalan dengan para raja warna lainnya.
Jika seandainya kala itu Ashley tidak berteman dengan Chleo, jika seandainya salah satu Vectis jahat tidak membawa serta Ashley ke dunia Vectis… Ashley merasa yakin sekali, dia tidak akan pernah bertemu dengan Chu Jung.
Sayangnya Ashley sama sekali tidak tahu jalan pikirnya sang pencipta (sang author). Justru karena sang pencipta ingin memberi pasangan hidup kepada raja merah muda, 'dia' membiarkan Vectis membawa serta Ashley bersama Chleo ke dunia Vectis.
Kalaupun seandainya waktu itu Ashley tidak masuk ke dunia Vectis, maka sang pencipta memiliki ribuan cara lain untuk mempertemukan dua insan yang ingin sekali dipersatukannya.
Tentunya, Ashley tidak tahu rencana sang pencipta dan mengira semua ini hanyalah kebetulan saja dan menganggapnya sebagai mimpi di siang bolong.
Keesokan harinya, Ashley bertekat menghindari Chu Jung dan berusaha untuk sesedikit mungkin berkomunikasi dengan pemuda itu.
Tapi Chu Jung seakan tidak menyadari keenganannya, malah terus mencarinya dan memastikan untuk duduk di sebelahnya tiap kali mereka makan bersama di ruang makan.
Senyumannya yang lebar serta pandangannya yang menghanyutkan sama sekali tidak membantunya untuk mengubur perasaannya. Bukannya terkubur, perasaannya malah semakin bertumbuh seiring berjalannya waktu.
Pada akhirnya, Ashley memutuskan untuk menghindari pemuda itu secara terang-terangan.
Sebelum ini dia menjaga jarak namun tidak benar-benar menghindari pemuda itu. Bila Chu Jung menyapanya, dia akan balas menyapa. Jika anak remaja itu bertanya padanya, dia akan menjawab sekedarnya.
Namun sekarang, Ashley akan langsung berbelok begitu melihat sosok Chu Jung berjalan ke arahnya. Dia akan langsung bersembunyi tiap kali berpapasan dengan pemuda itu tanpa sengaja.
Untungnya, Chu Jung memiliki jadwal kuliah yang cukup padat sementara Ashley juga sibuk dengan pekerjaan kantornya. Belum lagi, Dario akan mengajaknya kencan hampir tiap hari setelah dia pulang dari kerja. Sehingga Ashley tidak terlalu khawatir akan menyinggung pemuda itu dengan selalu menghindarinya secara terang-terangan.
Ashley selalu memastikan Chu Jung tidak menyadari kehadirannya terlebih dulu sebelum dia beranjak pergi menghilang bagaikan dibawa angin tornado.
Mengira Chu Jung tidak lagi mendekatinya dan perasaannya kembali menjadi tenang membuat Ashley lengah. Dia sama sekali tidak mengira kali ini Chu Jung sengaja tidak mencarinya selama beberapa hari sehingga membuatnya berpikir bahwa Chu Jung tidak lagi tertarik padanya.
Hingga pada hari Minggu dimana kedua orangtuanya pergi karena ada janji temu dengan teman mereka, sesuatu tak terduga menimpa pada hati Ashley yang malang.
"Nona, Tuan Grey ingin bertemu dengan anda di ruang bacanya." salah satu pelayan memberitahu Ashley bahwa kakek tercintanya sedang mencarinya.
Dia bertanya-tanya, bukankah kemarin malam sang kakek tidak menginap ke rumah ini? Apakah mungkin kakeknya memutuskan untuk tidur di rumah ini ketika dia sudah terlelap?
Tanpa rasa curiga sedikitpun, Ashley berjalan menuju ke ruang baca favorit kakeknya. Dia akan menggunakan kesempatan ini untuk membicarakan perjodohannya pada kakeknya. Kapan lagi dia bisa berbicara dengan kakeknya secara leluasa tanpa adanya gangguan dari kedua orangtuanya?
Tiap kali Ashley ingin mencurahkan segala keluh kesahnya pada kakeknya, ayah serta ibunya selalu berhasil mencegahnya dan tidak pernah membiarkannya seorang diri dengan kakek.
Mereka seolah tahu bahwa sang kakek akan selalu mengabulkan permintaan cucunya dan memberi perintah yang tidak pernah bisa dibantah oleh kedua orangtuanya.
Yah, sesuai dengan apa yang pernah didengar Ashley sebelumnya. Seorang kakek jauh lebih menyayangi cucunya daripada anaknya.
Ashley tahu jika dia bisa bersama dengan kakeknya, dia akan mendapatkan perhatian serta kasih yang lebih berlimpah daripada disaat dia bersama dengan kedua orangtuanya.
Kakeknya memang sering menasihatinya, tapi semua nasihat itu sangatlah baik dan membuatnya menjadi pribadi yang lebih bijaksana.
Ashley tertawa kecil saat mengingat disaat dia masih kanak-kanak dia tidak pernah bisa tahan berdekatan dengan sang kakek lebih dari lima menit. Namun sekarang, dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama kakeknya selama berjam-jam daripada memikirkan masalah pernikahannya dengan Dario.
Begitu tiba ruang baca kakeknya, Ashley langsung membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dulu. Dia yakin kakeknya tidak akan marah karena sudah menjadi kebiasaannya membuka pintu ruang baca ini tanpa mengetuk.
"Kakek, aku dengar kakek memanggilku?" Ashley berjalan masuk sambil mencari sosok kakek tercintanya.
Dia sama sekali tidak menyadari kehadiran seseorang di belakang yang sudah berdiri di sebelah pintu sedari tadi.
Orang tersebut menutup pintu kembali dan kemudian…
Klik!
Terdengar sebuah suara pintu yang terkunci.