My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Spin Off - Ashley (18) \'Rencana Masa Depan\'



Spin Off - Ashley (18) \'Rencana Masa Depan\'

0Setelah berhasil membujuk Chu Jung melepaskan pelukannya, akhirnya keduanya duduk di sofa yang nyaman yang terletak didalam kamar Chu Jung.     

Di belakang sofa, ada cabinet buku yang berisi buku-buku mata kuliah Chu Jung serta peralatan tulis lainnya. Meskipun kamar ini merupakan salah satu kamar di rumah Ashley, gadis itu tetap mengerling ke sekitar untuk melihat perubahan seperti apa yang telah terjadi pada kamar ini semenjak Chu Jung tidur disini.     

Tidak banyak perubahan sebenarnya. Dekor serta penataan furniture masih sama, yang berbeda hanyalah ada begitu banyak benda asing yang tidak dikenalnya.     

Seperti jaket hoody bewarna merah terang yang mencolok, atau bola basket yang diletakkan di atas meja belajar. Kamar ini terkesan seperti kamar anak remaja dibandingkan kamar tamu.     

Yah, Chu Jung memang masih anak remaja yang cukup sibuk dengan jadwal kuliahnya. Hanya malam seperti di jam makan malam, mereka baru bisa bertemu dan duduk berdekatan seperti ini.     

Kalau membicarakan tentang duduk berdekatan, saat ini Chu Jung duduk sangat dekat sekali ke arahnya. Entah kenapa dia merasa dia adalah magnet yang menarik pemuda itu kearahnya.     

Bahkan saat ini saja pandangan pemuda itu tidak berpaling darinya meskipun sedari tadi Ashley mengerling ke arah lain untuk melihat isi kamar pemuda ini.     

Memikirkan bahwa sedari tadi Chu Jung melihat wajahnya dengan pandangan penuh cinta serta senyuman seperti anak muda yang baru jatuh cinta pertama kali membuat Ashley kehabisan kata-kata.     

"Uhm… ada yang ingin aku bicarakan."     

"En. Katakan saja." tanpa mengalihkan pandangannya Chu Jung memosisikan duduknya berhadapan dengan gadis itu sambil bersila kaki dan memandang Ashley dengan wajah serius.     

Ashley tersenyum geli saat melihat sikap pemuda itu yang tampak seperti seorang murid yang siap mendengarkan segala ajaran gurunya di sekolah.     

Ashley berdehem beberapa kali untuk menghilangkan rasa kegugupannya sebelum akhirnya dia membahas apa yang mengganggu pikirannya.     

"Tadi siang… kau bilang kau menyukaiku. Apa itu benar?"     

"Itu benar. Aku sangat menyukaimu."     

"Tapi… apa aku tidak terlalu tua untukmu?"     

Chu Jung menelengkan wajahnya dengan wajah polos. "Apakah aku terlalu muda untukmu?"     

"Tidak. Iya. Tidak. Maksudku… Aku merasa aku telah membujuk seorang anak dibawah umur untuk melakukan tindakan kriminal. Hati nuraniku tidak bisa membuatku tenang."     

Chu Jung tertawa geli mendengar keluhan gadis itu. Setidaknya Ashley tidak menolaknya dengan mengatakan dia tidak menyukainya. Setidaknya itu kabar yang bagus.     

"Memangnya apa arti sebuah usia? Di dunia ini ada orang yang berusia tiga puluh tahun tapi bersikap menyebalkan seperti anak kecil. Ada juga orang yang masih berusia dua belas tahun, tapi cara berpikir dan perilakunya seperti seorang yang dewasa dan bijaksana. Kedewasaan seseorang tidak ditentukan oleh berapa usia orang tersebut, tapi bagaimana cara orang itu berpikir luas memikirkan masa depannya."     

Ashley mengedipkan mata beberapa kali merasa pemuda dihadapannya tengah merajuk ke sesuatu.     

Kemudian dia teringat percakapannya dengan kedua orangtuanya beberapa hari yang lalu.     

Kala itu ibunya sedang berandai-andai jika memiliki anak perempuan lagi selain Ashley, mungkin dia akan menjodohkannya dengan Chu Jung.     

Namun sang ayah tidak menyetujuinya dan menolak mentah-mentah pemikiran istrinya. Dia menganggap Chu Jung belum dewasa karena usianya yang belum mencapai dua puluh tahun.     

Tuan Grey hanya menganggap seseorang dewasa ketika seorang pemuda berusia diatas dua puluh lima dan memiliki pekerjaan tetap. Dia menganggap semua pemuda dibawah usia itu, apalagi yang masih kuliah, sama sekali belum dewasa.     

"Kau mendengarnya?"     

"Aku tidak sengaja mendengarnya." jawab Chu Jung dengan nada cuek seakan apa yang didengarnya tidaklah begitu penting.     

"Memangnya, kau sudah memikirkan masa depanmu?"     

"Tentu saja. Aku akan menyelesaikan kuliahku kemudian bekerja di salah satu perusahaan di Cina selama dua tahun. Setelah itu akan membangun usahaku sendiri melalui pengalaman yang aku dapatkan selama aku bekerja disana. Lagipula, aku sudah mendapatkan tawaran untuk menjadi investorku."     

"Benarkah? Siapa?"     

"Aku tidak mau memberitahumu." jawaban Chu Jung membuat kedua alis Ashley bertaut. "Hanya calon istriku yang boleh mengetahui semua rencana masa depanku."     

Zonk!     

Calon istri? Chu Jung bahkan sudah memikirkan untuk membangun sebuah keluarga?     

Tunggu dulu. Chu Jung hanya akan memberitahu rencana masa depannya pada calon istrinya? Apakah itu berarti, pemuda itu tidak pernah memikirkan untuk menikah dengannya?     

Sudah kuduga. Anak remaja ini hanya ingin bermain-main saja.     

"Baiklah kalau begitu. Sudah larut malam, selamat tidur."     

Ashley bangkit berdiri dan hendak kembali ke kamarnya, namun Chu Jung menahan kepergiannya dengan menggenggam pergelangan tangannya.     

"Kenapa sudah mau kembali? Kau tidak merasa penasaran siapa yang ingin kujadikan istriku?"     

"Tidak. Untuk apa aku penasaran? Kau mau menikah dengan siapa, bukan urusanku." jawab Ashley dengan sarkas sambil berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Chu Jung yang ternyata sia-sia.     

Chu Jung malah menariknya dengan kuat namun tidak menyakitkan membuatnya kembali terduduk di posisi sebelumnya.     

"Chu Jung, lepaskan aku!" Ashley sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.     

Pemuda itu dengan kurang ajarnya menciumnya, merayunya, serta menggandeng tangannya sementara Chu Jung sama sekali tidak berencana menikahinya. Untuk apa dia harus memberikan hatinya pada pemuda ini?     

Lebih baik dia menikah dengan orang yang tidak dicintainya, namun suaminya akan mencintainya dan memperlakukannya seperti seorang ratu dibandingkan menghadapi pria yang hanya ingin bermesraan dengannya lalu mencampakkannya demi perempuan lain.     

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba kau marah?"     

Ashley tidak menjawab dan masih berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Chu Jung.     

"Ash, bisakah kau memberitahuku apa yang membuatmu marah?" Chu Jung sungguh berharap dia bisa membaca pikiran gadis itu seperti membaca pikiran Alpha dan Luna.     

Dia sama sekali tidak tahu apa yang membuat Ashley marah dan ingin meninggalkannya. Entah kenapa dia merasa jika dia tidak membereskan masalah ini, setelah ini Ashley tidak akan pernah mau menemuinya.     

Ashley masih menolak untuk menjawab dan terus mencoba melepaskan cengkeraman pemuda itu pada pergelangan tangan kanannya dengan menggunakan tangan kirinya.     

Namun jemari pemuda itu sama sekali tidak bergerak dan mengerat pada tangan kanannya. Pada akhirnya, Ashley merasa lelah sendiri dan memutuskan untuk menyerah.     

"Sebenarnya apa yang kau inginkan? Apa yang bisa membuatmu membiarkanku kembali ke kamarku?"     

Ashley tidak menyangka suaranya berubah menjadi sangat sedih padahal sebenarnya dia masih ingin marah pada pemuda ini.     

Tanpa disadarinya, matanya telah berkaca-kaca menyadari bahwa hatinya merasa sakit hati saat mengetahui Chu Jung sama sekali tidak berencana menikahinya.     

Ashley tahu hatinya tertuju pada Chu Jung. Dia tahu dia memiliki sebuah rasa pada pemuda itu, tapi dia tidak pernah tahu bahwa rasa sukanya sudah sebesar ini hingga tak bisa ditolong lagi.     

Seharusnya Ashley bersikeras untuk tinggal di tempat lain semenjak Chu Jung tinggal di rumah ini. Dengan begitu, dia tidak perlu menyadari perasaannya ataupun membiarkan perasaannya terhadap pemuda itu bertumbuh.     

>>>>> From author     

PENGUMUMAN!!     

Saya baru dapat kabar bahaa author yg ikut winwin event akan dapat kode coin gratis. Kode ini bisa dibagi-bagikan ke para pembaca. Jika kalian mau dpt share kodenya, yuk gabung di grup WA saya.     

Jumlah kodenya sangat terbatas, jadi buruan gabung ke grup kami :smiling_face_with_hearts::smiling_face_with_hearts::smiling_face_with_hearts:     

Caranya, dm no WA kalian di ig @vorstinstory     

Saya akan langsung add kalian ke grup     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.