Program Camping Musim Panas
Program Camping Musim Panas
Walaupun Chleo tidak bisa bertemu secara langsung dengan kekasihnya, namun hatinya tidak pernah merasa kesepisan seolah pria itu ada disisinya.
Kini mereka memasuki musim panas dan Chleo sedang menyiapkan bahan tesis serta persiapan untuk skripsinya. Dia tidak bisa duduk santai bersenang-senang seperti kebanyakan temannya yang berniat menyelesaikan masa kuliahnya tahun depan. Targetnya adalah menyelesaikan kuliahnya tahun ini.
Itu sebabnya keseharian Chleo sangat sibuk dengan persiapan tesis, pertemuannya dengan dosen pembimbing serta pekerjaan magangnya di Daphinia Fashion.
Hingga suatu hari, dosen pembimbingnya memberitahunya kabar yang buruk. Super duper buruk.
"Chleo, hasil ujian filosofimu kali ini sangat buruk. Kau membutuhkan nilai tambahan bila ingin memperbaiki nilaimu."
Mendengar ini Chleo merasa ingin pingsan saat itu juga. Sedari awal dia memang tidak bisa bersahabat dengan mata kuliah filosofi kesenian ini. Terkadang pembahasannya sama sekali tidak masuk akal dan menyimpang dari prinsip kehidupan yang diajarkan kedua orangtuanya selama ini.
Itu sebabnya terkadang, Chleo menjawab essay serta pertanyaan ujian tidak sesuai dengan apa yang diajarkan dosen. Tapi siapa yang menyangka dosennya kali ini benar-benar memberikan nilai yang sangat buruk? Sanggup mempengaruhi nilainya yang lain?
Tentu saja Chleo akan melakukan apa saja untuk memperbaiki nilainya asalkan tidak disuruh mengambil kelas tambahan saja. Kepalanya akan meledak jika dia harus mengikuti kelas filosofi lagi.
"Apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan nilai tambahan?"
"Ada program camping di Great Falls musim panas nanti. Barang siapa yang mengikuti program tersebut dan menyelesaikan semua tugas disana dengan baik akan mendapatkan nilai tambahan."
Camping? Apa hubungannya dengan jurusannya?
"Baiklah. Aku akan mengikutinya." meskipun begitu Chleo tetap mengikutinya.
Dan baru diketahuinya ternyata program tersebut diadakan oleh dosen dari jurusan pariwisata. Karena peminatnya sangat sedikit bahkan hampir-hampir tidak ada, maka dekan memutuskan untuk menjadikan program ini sebagai nilai tambahan bagi mahasiswa yang membutuhkan.
Dengan kata lain, mereka memanfaatkan nilai tambahan agar peminat camping ini meningkat.
Chleo mendecak kesal saat mendengar asal muasal diadakannya program camping ini. Tidak masalah sih jika menjadikan camping sebagai tanjakan nilai tambahan mereka, tapi apakah harus di Great Falls? Kenapa tidak di Washington atau Portland saja? Jaraknya lebih dekat dibandingkan Great Falls.
Masalah yang dikhawatirkan Chleo sebenarnya bukan pada jaraknya. Jarak sejauh apapun Chleo akan bersedia mengikutinya kalau, kata kunci 'KALAU' mereka naik pesawat.
Kenyataannya adalah mereka semua akan naik bis yang mana akan membuat bokong mereka panas karena perjalanan yang akan mereka tempuh memakan sekitar sepuluh hingga dua belas jam.
"Jadi kau akan mengikutinya?" tanya Evie ketika mereka makan di kantin bersama disaat jam kuliah mereka sama-sama kosong.
"Aku terpaksa mengikutinya." Meskipun Chleo ingin merasakan hidup layaknya gadis normal, tapi dia tetap tidak bisa duduk diam selama belasan jam. Dia akan merasa bosan setengah mati tanpa bisa bergerak bebas jika mereka akan naik bis yang ditetapkan.
"Kau kan bisa naik pesawat sendiri dan menemui mereka disana."
"Seolah hal itu tidak pernah diajukan saja."
"Ditolak?"
Chleo mengangguk sedih menjawab pertanyaan sepupunya. Rupanya tidak hanya Chleo, tetapi mahasiswa yang sangat membutuhkan nilai tambahan ini juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka berharap bisa naik pesawat sendiri agar tidak perlu duduk selama berjam-jam di bis.
Sayangnya, mereka akan didiskualifikasi dan tidak akan mendapatkan nilai jika tidak mengikuti program camping ini dengan benar.
"Ada-ada saja. Aku tidak menyangka dosen pariwisata di kampus ini bisa tega seperti ini. Biarkan saja mahasiswa jurusannya yang naik bis, sementara anak jurusan lain naik pesawat. Kenapa susah sekali?"
"Hahaha…" tawa Chleo terdengar sangat sinis, "Apa kau tahu berapa anak pariwisata yang akan ikut?"
"Tidak. Memangnya berapa?"
"Lima belas orang. Dari ratusan anak pariwisata, hanya lima belas orang yang akan ikut. Bukankah itu berarti program ini akan sangat membosankan?"
"Hm? Sepertinya ada alasan lain yang membuat suasana hatimu buruk seperti ini. Pastinya bukan karena program yang membosankan ini kan? Lagipula kudengar pemandangan Great Falls sangat bagus."
Chleo menghela napas panjang sadar dia tidak akan bisa menyembunyikan apapun dari sepupunya ini. Sepertinya dia sangat tidak pandai merahasiakan sesuatu.
"Kau benar. Ini." Chleo memberikan selembar kertas pada Evie.
"Apa ini?"
"Daftar siapa-siapa saja yang akan ikut beserta tim kelompok yang telah diatur oleh panitia."
"Oh? Kau masuk kelompok apa?"
Chleo sengaja tidak menjawab dan membiarkan Evie terus membaca untuk mencari namanya. Begitu Evie menemukan nama sepupunya, dia melihat daftar nama yang satu kelompok dengan Evie.
"Elaine Blair, Jacob Lou, David White dan Ashley Grey??" sekarang Evie mengerti mengapa suasana hati Chleo memburuk. Rupanya Chleo satu kelompok dengan Ashley Grey yang pernah mengganggunya semester lalu.
Tidak hanya itu, Elaine yang merupakan salah satu anak geng Ashley juga satu kelompok dengannya.
"Setidaknya ada David dikelompokmu. Dia tidak akan membiarkan Ashley menganggumu."
"Kau tahu itulah letak masalahnya."
"Masalah karena… David menyukaimu?" tebak Evie.
Chleo memanyunkan bibirnya mendengar tebakan Evie. "Bukan itu. Siapa yang bilang David menyukaiku?"
"Duh, sepupuku ini sama sekali tidak peka. Semua orang juga tahu kalau David memiliki perasaan khusus padamu. Kurasa dia sengaja tidak mengungkapkannya agar persahabatan kalian tidak putus. Kau tahu sendiri nasib malang orang-orang yang telah kau patahkan hatinya. Mereka langsung minggat seakan di dunia ini tidak ada gadis lainnya saja."
"Apa benar kau ini sepupuku? Kau sama sekali tidak membantuku." Chleo kembali menyandarkan kepalanya di atas meja makan dengan putus asa. Ah, kalau tahu begini lebih baik dia tidak perlu ikut program ini saja.
Biarkanlah nilainya berkurang sedikit, yang penting dia lulus dari tempat ini.
"Lalu apa yang akan kau lakukan? Mengundurkan diri?"
"Tentu saja tidak. Aku hanya harus menghadapinya. Lagipula bukan aku yang seharusnya takut padanya. Iya, kan? Mengapa aku harus menghindar?"
Evie tersenyum lebar mendengarnya. "Itu baru Chleo yang kukenal. Kau akan baik-baik saja. Tenang saja."
Chleo hanya menganggukkan kepala dengan lemas berharap semuanya memang akan baik-baik saja. Ashley memang sudah tidak menganggunya karena masing-masing dari mereka sibuk menyelesaikan bahan mata kuliah semester ini untuk bisa mengikuti ujian akhir. Tapi bukan berarti gadis itu akan diam saja saat bertemu langsung dengan Chleo kan?
Lagipula sifat manusia sulit berubah, terlebih lagi saat dia mengetahui Ashley memang berencana menculiknya di acara gala show bulan February yang lalu. Meskipun pada akhirnya Ashley gagal karena Vectis yang lebih dulu menculiknya, tetap saja tidak menghilangkan kenyataan bahwa Ashley bermaksud jahat terhadapnya.
Chleo telah diberitahu oleh salah satu tangan kanan ayahnya mengenai system pengawal yang akan mengikutinya. Akan ada dua orang yang mengikuti bis Chleo dari belakang sementara dua orang lain akan menunggu kedatangannya di Great Falls. Setidaknya mereka tidak akan menarik perhatian dan dosen pariwisata tidak akan curiga terhadap mobil yang selalu mengikuti bis mereka.
Pada hari keberangkatan ke program camping, semua mahasiswa berjumlah lima puluh anak beserta dosen pembimbing dan asisten dosen merngkap sebagai ketua panitia telah berkumpul di kampus. Sebisa mungkin Chleo tidak ingin bertemu dengan Ashley yang tentu saja mustahil. Karena saat ini mereka malah saling bertatapan muka dengan masing-masing koper mereka.
Ashley mengibaskan rambutnya bak iklan syampo lalu berjalan melewati Chleo dengan sikap arogan. Chleo melirik sinis ke arah gadis itu sambil mendengus kesal.
Sebenarnya Chleo tidak ingin bersikap seperti ini terhadap Ashley. Dia bukanlah orang pendendam atau pembenci. Tapi saat dia nyaris dijemput maut dan tahu bahwa Ashley memang menjalankan rencananya untuk menculiknya, mau tidak mau Chleo bersikap skeptis dan menjadi tidak suka pada Ashley.
Siapapun yang sampai tega menculik seseorang patut diwaspadai.