My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Tangisan Ashley



Tangisan Ashley

2Ashley menjadi panik serta gelisah begitu menyadari Chleo masih berada dalam mobil jeep yang kini sudah tak berbentuk lagi. Tanpa pikir panjang, Ashley melompat turun dan membiarkan dirinya berguling kencang tidak peduli badannya tergores kerikil-kerikil kecil.     

Ashley bangkit berdiri ketika tubuhnya tidak lagi berguling dan kini dia meluncurkan tubuhnya sendiri turun ke bawah menyusul lokasi mobil jeep tersebut yang berhenti di dataran pasir paling rendah. Sesekali Ashley terbatuk karena pasir yang memasuki hidung serta mulutnya, namun dia tidak peduli.     

Saat ini prioritasnya adalah mencapai mobil jeep tersebut dan memastikan Chleo baik-baik saja. Tanpa sadar air mata mulai menetes turun membasahi pipinya saat dia tiba di dataran paling rendah.     

Dia berlari mendekati mobil jeep yang kini mengeluarkan asap. Posisi mobil tersebut telah tumbang dan berada di posisi sembilan puluh derajat sehingga dua roda sebelah kiri terangkat ke tengah udara.     

Dengan susah payah, Ashley memanjat ke jeep dan langsung berdiri di atas pintu supir. Dengan sekuat tenaga dia membuka pintu mobil, sayangnya pintu tersebut tidak mau terbuka karena sudah bengkok sana-sini.     

Ashley mengintip dari balik jendela untuk memastikan Chleo jauh dari kaca jendela pintu. Lalu dia mengambil batu di dekatnya dan memecahkan kaca tersebut. Kemudian dia menarik Chleo yang tak sadarkan diri sambil memastikan tubuh Chleo tidak terkena pecahan kaca jendela mobil. Dia tidak peduli jika dirinya yang terluka tergores pecahan kaca dan terus mengangkat Chleo sekuat tenaga keluar dari mobil.     

Dia membaringkan Chleo di atas mobil yang terguling lalu duduk disebelahnya sambil menangis membangunkan Chleo.     

"Chleo, bangun. Kau tidak boleh mati sekarang. Kau tidak boleh meninggalkanku sendirian disini. Ayo, bangun!" ujar Ashley sambil terus menggoyangkan Chleo untuk membangunkannya.     

Dahi Chleo mengeluarkan darah serta ada kulit yang robek pada sekitar leher Chleo membuat tangisan Ashley menjadi keras.     

"Chleooo, bangun. Huwaaaa…!!" Ashley menangis sambil mengerling kesekelilingnya berharap ada orang yang bisa membantunya.     

Sadar tidak ada siapa-siapa di tengah padang pasir ini dan hanya mereka berdua membuat harapan serta keberanian Ashley hancur. Dia menjatuhkan kepalanya di atas tubuh Chleo dan menangis disana.     

Ashley terus menangis dan menangis hingga tidak menyadari angin disekitarnya berhembus dengan kencang. Sebuah suara auman mulai terdengar menarik perhatian Ashley. Dengan terisak, Ashley mengangkat wajahnya untuk melihat apa yang menciptakan suara auman seperti binatang buas.     

Dia mengucek matanya berulang kali karena pandangannya agak kabur akibat air matanya lalu sangat terkejut saat melihat ada harimau? Bagaimana bisa ada harimau tersesat di padang gurun?     

Bukan. Yang membuatnya terkejut bukan itu, tapi dia terkejut melihat dua sayap bewarna putih di tubuh harimau itu. Sejak kapan harimau memiliki sayap? Dan lagi harimau yang dilihatnya saat ini berada di atas, terbang di tengah udara dan kini mendarat di dataran pasir menciptakan angin yang berhembus dengan kencang membuat Ashley harus melindungi wajahnya dari kemasukan pasir.     

Secara reflex dia juga melindungi luka-luka Chleo agar butiran pasir tidak masuk ke dalam luka Chleo.     

Selesai mendarat, Ashley melihat harimau itu melangkah maju ke arahnya dengan aura menakutkan membuat Ashley menjadi panik.     

Dia mengerling kesekitarnya untuk mencari sesuatu yang bisa dia gunakan untuk melawan harimau itu. Sayangnya dia tidak menemukan senjata apapun dan saat harimau tersebut mengepakkan sayapnya untuk terbang ke arahnya, Ashley menjadi patung dan wajahnya sangat pucat.     

Growl!! Harimau tersebut membuka rahangnya seolah hendak menerkamnya membuat Ashley tidak kuasa menahan rasa takutnya lebih lama lagi dan jatuh pingsan saat itu juga.     

Tepat saat gadis itu pingsan, Harmonie muncul dari balik sayap Bai Yu lalu memberi ceramah binatang mistis miliknya.     

"Bai Yu, aku bilang buat dia pingsan, tapi aku tidak menyuruhmu untuk menakutinya."     

"Yang penting dia pingsan kan? Lagipula dia hanya manusia biasa, dia akan menganggap ini mimpi belaka." bantah Bai Yu seraya menyalurkan energi kehidupannya ke arah dua gadis tak sadarkan diri itu.     

Luka-luka pada tubuh mereka sembuh seketika dan kulit mereka menjadi mulus seolah tidak ada luka apapun.     

"Sekarang apa yang harus kita lakukan?" tanya Bai Yu. "Kita tidak mungkin membiarkan mereka disini, dan tidak mungkin membawa mereka ke dunia astral kita."     

"Bagaimana kalau kita membawa mereka pulang ke Amerika?"     

"Kau pikir kau ini raja biru? Panggil saja raja biru kemari!"     

"…"     

Harmonie hanya mendesah pasrah mendengarnya. Apakah Bai Yu lupa kalau saat ini dia hanyalah anak kecil berusia sepuluh tahun? Bagaimana caranya dia menghubungi raja biru atau yang lainnya sementara dia tidak memiliki alat komunikasi?     

Sepertinya dia harus kembali ke ayahnya terlebih dahulu, baru setelahnya dia akan memikirkan jalan keluar bersama ayahnya.     

Lagipula dia yakin ayahnya pasti sedang khawatir tidak menemukannya di sekolah seperti seharusnya.     

-     

Chleo mengerang pusing saat pertama kali siuman dari pingsannya. Dia menggerakkan tangannya yang tertahan sesuatu membuatnya kebingungan. Matanya yang bulat melebar seketika saat melihat siapa yang kini menggenggam tangannya.     

Pelaku yang menahan tangannya saat ini adalah Ashley? Ashley Grey yang tidak menyukainya? Dan lagi kenapa perempuan menyebalkan ini tidur seperti ini?     

Saat ini Ashley tidur dengan posisi duduk disebelah ranjangnya sementara kepalanya diletakkan diatas kedua tangan yang terlipat. Hanya tangan kanannya saja yang menggenggam erat tangan Chleo seolah takut Chleo akan pergi darinya.     

Chleo tidak habis pikir sebenarnya apa saja yang ada didala pikiran seorang Ashley Grey? Kenapa gadis ini bersikap seolah mengkhawatirkan keadaannya padahal sejak tahun kemarin gadis itu selalu menyudutkannya?     

Dengan berhati-hati, Chleo menarik tangannya yang digenggam Ashley tanpa membangunkan gadis itu. Kemudian secara perlahan dia bergerak turun dari ranjang dan keluar dari kamar untuk mencari tahu tempat ini.     

Dia menatap kesekelilingnya dengan tatapan penasaran. Tempat ini bukan sebuah rumah ataupun hotel. Tapi sejenis seperti gubuk yang biasanya berada di desa-desa.     

Dindingnya terbuat dari kayu sedangkan atapnya terbuat dari tumpukan jerami serta dedaunan yang disusun mengerucut keatas.     

Sebenarnya tempat apa ini?     

Chleo memutuskan untuk berjalan keluar dan mencari petunjuk. Namun apa yang ditemukannya sama sekali tidak diduganya.     

"Axe?"     

Yang dipanggilpun menoleh lalu segera menghampiri Chleo dan membawanya kedalam dekapannya membuat Chleo kehabisan kata-kata.     

Axel ada disini? Apakah pria itu datang untuk menyelamatkannya?     

Perasaannya yang tadinya masih diliputi kegelisahan serta panik langsung hilang seperti hanyut dibawa arus air begitu dia merasakan suhu dingin pada tubuh pria itu.     

Kedua tangan Chleo terangkat dan melingkar ke belakang punggung Axel menikmati pelukan pria itu. Dia merasa aman terlindungi dan hatinya kini menjadi damai saat mendengar suara detak jantung Axel yang teratur.     

Ternyata dia memang sangat merindukan pria ini setelah hampir setengah tahun tidak bertemu secara langsung.     

Setelah ini dia akan mencoba membujuk ayahnya untuk membiarkannya tinggal di Inggris. Dia tidak mau berpisah lagi dari Axel dan bila Axel tidak diizinkan menetap di Amerika oleh Vectis, maka dia yang akan pergi ke Inggris.     

Setelah cukup lama berpelukan dan saling melepas rindu, Axel melonggarkan pelukannya seraya memandang Chleo dengan penuh cinta.     

"Kau baik-baik saja? Bagaimana perasaanmu sekarang?"     

"Jauh lebih baik. Tapi ini dimana? Aku ingat aku jatuh dari bukit lalu…" kata-katanya terhenti saat dia ingat bahwa dia terluka selama dia berguling didalam mobil jeep. Lalu bagaimana sekarang kulitnya menjadi mulus seperti tidak ada luka?     

"Ceritanya sangat panjang. Tapi sebelumnya aku ingin kau memperkenalkanmu dengan seseorang dulu."     

"Siapa?"     

Chleo menoleh mengikuti arah pandangan Axel dan sangat terkejut apa yang ada dihadapannya saat ini.     

>>>>>>>> from author     

Halo para pembaca, sekarang ada event baru Win-Win. Nah saya mau coba up tiap hari lagi disini sktr 1-2 bab per hari (ga tahu bisa apa ga T.T, semoga aja bisa)     

Tolong bantu kasih semangat dong dengan beli tier saya disini. Cuman 1 koin aja lo.     

Klo kalian berbelas kasih pada si author yang malang ini, boleh tambah beli tier di Elementalist sama Flame Queen (eak, authornya lagi mengemis ini :grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat:)     

Bantu doa juga ya, biar saya sehat selalu (krn skrg sakit batuk ga sembuh2 uda hampir 2 bln :woman_facepalming::woman_facepalming:), jadi bisa semangat tulis terus.     

Ps: kayaknya gantian Awas Papa yang bakalan up lambat :grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat:     

Happy reading!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.