My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Penjelasan Ashley



Penjelasan Ashley

3Dengan hati berdebar-debar Ashley serta Chleo menanti didalam kamar mereka sementara Bai Yu berdiri ditengah keduanya dengan santai.     

Suara mobil yang sama seperti suara jeep yang mereka naiki ketika mereka ditawari bantuan oleh manusia hitam, muncul satu per satu. Mereka tidak tahu ada berapa banyak mobil yang datang, tapi mereka tahu jumlahnya pasti sangatlah banyak.     

Suara yang tadinya hening dan hanya hembusan angin saja yang terdengar, kini menjadi suara bising bagaikan suara balapan mobil.     

Semua mobil telah berhenti dan mereka merasa puluh mobil telah mengepung tempat ini untuk menutup semua jalan keluar bagi kedua gadis lemah didalam gubuk ini.     

Walaupun mobil telah berhenti, namun mesin kendaraan tidak dimatikan dan Chleo serta Ashley masih bisa mendengar bisingan suara mesin mereka.     

"Bukankah seharusnya kita pergi dari sini?" bisik Chleo dengan suara nyaris tak terdengar. Untungnya Bai Yu memiliki pendengaran yang tajam sehingga dia mampu mendengar bisikan Chleo.     

"Ssst. Mereka tidak akan bisa melihat kalian selama kalian menyentuh tubuhku. Tapi mereka tetap bisa mendengar suara kalian, jadi jangan bersuara." itulah jawaban yang diberikan Bai Yu dengan suara yang juga pelan namun cukup keras untuk didengar kedua gadis yang berada di dua sisinya.     

Chleo serta Ashley segera mengatupkan bibir mereka rapat-rapat dan berusaha bernapas sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara yang keras. Walaupun mereka tidak perlu mengatur pernapasan mereka karena manusia berkulit hitam hanyalah manusia biasa dan tidak mungkin bisa mendengar pernapasan mereka.     

Tidak lama kemudian, pintu kamar mereka tumbang karena seseorang mendobrak pintu rapuh tersebut dengan tendangan yang kuat. Chleo serta Ashley sama-sama mendekap mulut mereka untuk tidak berteriak saat itu juga.     

Pintu yang didobrak secara tiba-tiba sungguh membuat keduanya kaget hingga nyaris berteriak. Dalam kondisi normal, mereka sudah pasti akan berteriak kalau dihadapkan dengan situasi mengagetkan seperti ini. Tapi mereka berusaha sekuat tenaga untuk tidak menimbulkan suara.     

Tepat saat itulah beberapa manusia berkulit hitam sama seperti yang pernah menolong mereka di tengah padang gurun masuk kedalam dan memeriksan seluruh ruangan.     

Ajaibnya, mereka sama sekali tidak menghampiri posisi mereka seolah tubuh Bai Yu merupakan sebuah dinding yang tidak perlu diperiksa.     

Tanpa mereka ketahui, Bai Yu memang menciptakan ilusi agar apa yang dilihat mereka hanyalah dinding gubuk ini sehingga mereka tidak perlu menghampiri mereka yang mana akan menyentuh tubuhnya dan langsung mengetahui ada seseorang di tempatnya.     

Cengkraman Chleo pada bulu lembut Bai Yu semakin mengencang saat melihat orang-orang berkulit hitam tersebut tidak kunjung keluar kamarnya. Mereka sudah melihat seisi kamar yang tidak ada siapa-siapa, tapi kenapa para manusia kanibal tersebut tidak kunjung keluar seolah merasa yakin ada seseorang yang bersembunyi disini?     

Hal ini membuat Chleo semakin gelisah yang akhirnya menular pada Ashley. Keduanya tidak berhenti gelisah serta debaran jantung mereka semakin mengeras.     

Untungnya, para manusia berkulit hitam itu tidak bisa mendengar suara debaran jantung karena mereka saling berkomunikasi seakan sedang memberikan sebuah laporan. Kalau tidak, mereka bisa langsung menemukan posisi mereka yang saat ini hanya berjarak beberapa langkah dengan salah satu kanibal itu.     

Setelah memastikan tidak ada sosok manusia yang tinggal di dalam gubuk ini, satu per satu, manusia kanibal tersebut keluar dan kembali pada kendaraan mereka masing-masing.     

Suara mesin kendaraan yang melaju semakin jauh membuat Chleo serta Ashley bernapas lega. Ajaibnya, kedua kaki mereka sama-sama terasa seperti jeli dan mereka menyandarkan tubuh mereka ke badan Bai Yu yang kokoh.     

Tanpa sadar, dua pasang mata saling beradu dan seakan mengenali rasa kelegaan yang luar biasa dari satu sama lain, Chleo serta Ashley saling melempar senyum.     

Setidaknya untuk saat ini mereka aman.     

"Chleo, sebenarnya binatang apa ini?" walaupun yakin di luar sana sudah tidak ada manusia kanibal yang menakutkan itu, Ashley masih mencengkeram bulu Bai Yu dan berbicara dengan suara yang sangat pelan.     

"Dia… bisa dibilang dia adalah binatang mistis."     

"Binatang mistis? Seperti serigala merah milik raja merah?"     

Kening Chleo mengernyit terheran mendengar pertanyaan ini. "Darimana kau tahu soal raja merah?"     

Mata Ashley melebar saat mendengar pertanyaan Chleo. "Kau pernah bertemu dengan raja merah? Dimana? Seperti apa orangnya?"     

Apa? Kenapa Chleo merasa Ashley mengetahui mitos mengenai raja merah?     

"Ah? Itu… Ash, aku serius, darimana kau tahu soal raja merah? Seharusnya identitas para raja warna tersembunyi."     

"Kakekku adalah mantan anggota BZO."     

"BZO? Apa itu?"     

"Kau pernah bertemu dengan raja merah tapi tidak tahu BZO?"     

"Itu… aku bertemu dengannya saat aku masih kecil. Tentu saja aku tidak tahu apa itu BZO. Jadi apa itu BZO?"     

Kemudian Ashley menceritakan apa itu organisasi BZO aka Black Zero Organization yang merupakan sebuah kelompok yang mengawasi gerak-gerik sumber energi kehidupan milik raja merah.     

Rupanya, insting bertahan hidup serta kemampuannya menganalisa situasi dari Ashley berasal dari sang kakek. Ashley memang sangat dimanjakan oleh kedua orangtuanya serta kakeknya, tapi kakeknya berhasi meredam sifat arogan serta sombong dan mengajarinya banyak hal yang diluar akal manusia.     

Yah, tetap saja, Ashley masih menunjukkan sikap arogannya di kampusnya karena dia sendiri tidak ingin dipandang remeh dan ditindas oleh orang yang lebih berkuasa darinya. Namun setidaknya, sifatnya tidak sampai jatuh kebawah seperti anak perempuan orang kaya lainnya yang begitu sombong dan membanggakan harta kekayaan keluarganya.     

Ashley memang bangga akan kekuasaan ayahnya, tapi dia tidak sampai membangga-banggakan kekuasaan ayahnya seolah tidak ada yang bisa menandingi ayahnya. Dia tahu betul bahwa diluar sana ada lebih banyak orang yang jauh lebih kaya dan berkuasa dibandingkan keluarganya.     

Itu sebabnya, Ashley selalu mencari jalan untuk masuk kedalam lingkungan kalangan super dan mencari calon suami yang bisa mengangkat derajat sosialnya jauh lebih tinggi daripada yang sekarang.     

"Lalu apa yang dilakukan binatang mistis raja kuning disini?"     

"Kabarnya, raja kuning dan raja biru berteman baik. Jadi kurasa raja biru meminta bantuan raja kuning untuk melindungi kita."     

"Rasanya mustahil kalau raja biru ingin melindungiku. Aku sama sekali tidak mengenal atau memiliki hubungan dengan para raja warna. Jadi kurasa raja biru meminta bantuan raja kuning untuk melindungimu."     

"…" ini dia yang paling ditakuti Chleo. Tampaknya Ashley mulai lagi menganalisa keadaan yang telah menimpa mereka.     

Duh, Chleo sama sekali tidak menyangka Ashley bisa begitu pandai menganalisa situasi. Dia berharap Ashley tidak menebak bahwa Axelard adalah raja biru.     

Tanpa sepengetahuan Chleo, saat ini Ashley mengingat kembali pertemuannya kembali dengan Axelard yang tiba-tiba tak terlihat lagi. Otaknya yang encer langsung bisa menerka-nerka apa yang terjadi… persis yang dikhawatirkan Chleo.     

"Jangan-jangan, kekasihmu adalah raja biru?"     

Chleo menelan ludah dengan gugup lalu mengerling ke arah manapun selain mata gadis yang baru saja menjadi temannya.     

"Astaga! Jadi Axelard, pemilik industry perkapalan terbesar di dunia ini adalah raja biru!" pekik Ashley dengan mulut lebar seraya menutup mulutnya dengan sebelah tangannya.     

"Ssst! Jangan keras-keras."     

Ashley hanya cekikikan mendengar peringatan sahabat barunya. Untuk apa Chleo takut dia bicara keras-keras kalau sudah tidak ada manusia lagi disekitar mereka.     

"Lagipula darimana kau tahu kalau Axelard adalah pemilik industri perkapalan."     

"Uhm… aku akan bicara jujur padamu, tapi jangan marah ya."     

"Baiklah." Chleo merasa terheran dengan sikap ragu dari Ashley. Apakah gadis itu akan membuat pengakuan lainnya?     

"Sebenarnya, sudah lama aku mengincar master X semenjak dia datang ke Seattle. Aku tahu sedari awal dia adalah pemilik industri perkapalan dan datang ke Seattle sebagai komisari Daphinia. Jadi… saat aku mendengar master X menjadikanmu kekasih, aku berencana menyabotase karirmu dengan menculikmu." Ashley melirik ke arah Chleo untuk mencari jejak kemarahan dari ekspresi gadis itu. Tapi Chleo sama sekali tidak bereaksi apa-apa dan dengan penuh kesabaran mendengar semua kalimatnya membuatnya berani untuk melanjutkan penjelasannya. "Sebenarnya aku hanya menyuruh orang itu untuk mengurungmu di suatu gudang agar kau tidak bisa muncul ke acara tersebut dan menjadi lebih bersinar. Aku akui aku salah, dan aku sangat lega begitu melihatmu baik-baik saja di depan rumahmu."     

"Kau tahu apa yang terjadi padaku?"     

"Hm. Seseorang mengirim video padaku. Video itu menunjukkan kau sedang berteriak minta tolong di atas sebuah gedung tinggi. Semalaman aku tidak bisa tidur sangat mengkhawatirkanmu. Aku bahkan meyakinkan diriku sendiri kalau ada seseorang yang hanya iseng dan ingin mengerjaiku saja. Karena itulah, keesokan paginya aku langsung mencari tahu alamat rumahmu dan langsung ke tempatmu."     

Seketika hati Chleo tersentuh dan merasa empati pada Ashley. Rupanya, malam itu bukan hanya Chleo yang berdebar gelisah serta ketakutan, tapi Ashley juga tidak bisa tidur nyenyak memikirkan keselamatannya.     

Ah, dia sungguh merasa menyesal karena sudah buta akan kebenciannya. Seharusnya dia melihat perubahan Ashley lebih awal dengan begitu, pertemanan mereka bisa dijalin lebih awal.     

Melihat Ashley menundukkan kepalanya dengan murung karena perasaan bersalah kembali menggerogotinya. Walaupun orang suruhannya gagal menculik Chleo, tidak memungkiri kenyataan bahwa Ashley pernah bermaksud jahat terhadap Chleo.     

Chleo berputar memutuskan untuk memeluk teman barunya. "Terima kasih sudah menjelaskan semuanya padaku. Sebaiknya kita lupakan apa yang sudah berlalu dan menjalani apa yang ada didepan mata saat ini."     

Ajaib sekali. Suara serta kalimat Chleo sanggup mengangkat semua beban serta penyesalan yang menyelimuti jiwanya. Untuk pertama kalinya semenjak dia menerima video mengerikan itu, Ashley merasa kini dia mulai bisa tidur nyenyak.     

"Grrrrrr!"     

Chleo serta Ashley saling melepaskan pelukannya untuk melihat Bai Yu. Mereka terheran-heran melihat Bai Yu memasang ekspresi menakutkan hingga menampakan dua taringnya yang begitu menyeramkan.     

Wush! Tiba-tiba ada angin torpedo menyebabkan gubuk tua tersebut terangkat dan melayang mengikuti hembusan angin torpedo tersebut.     

"Aaaaaaaaaaaaaaaa!" dua teriakan berasal dari Chleo serta Ashley terdengar membuat perhatian Bai Yu teralihkan.     

Bai Yu membuka sayapnya lebar-lebar lalu mengukung kedua tubuh gadis tersebut untuk melindungi mereka dari angin torpedo yang sangat besar ini.     

Tidak jauh dari sana, Vectis jahat muncul dengan senyum kejamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.