Kecelakaan
Kecelakaan
Sementara kubu kedua dimana anak-anak yang sangat mengidolakan Ashley berada di tengah. Mereka mendengarkan nyanyian anak-anak di belakang sambil melemparkan senyuman atau kedipan menggoda. Setelah itu mereka akan saling bergosip ria tanpa peduli apakah yang digosipkan mereka ada didalam bis ini atau tidak.
Kubu terakhir di tempat bagian terdepan bis, terdapat anak-anak yang tidak terlalu suka bicara dan lebih suka sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Ada yang bermain game gadgetnya, ada yang membaca buku, kalau Chleo lebih suka berchat-chatan dengan kekasihnya.
Karena selisih jam antara Amerika serta Inggris hanya lima jam, Chleo tidak perlu takut akan mengganggu pria itu. Lagipula Axel sendiri pasti akan menyempatkan diri untuk membalas apapun chat dari Chleo tidak peduli sesibuk apa dia.
Seperti saat ini…
Chleo : Sekarang apa yang sedang kau lakukan?
Axel : Sedang berbincang-bincang santai dengan rekan kerjaku.
Chleo : Aku mengganggu kalian?
Axel : Sama sekali tidak
Padahal yang sebenarnya, Axel sedang meeting dengan para direktur serta manager bawahannya dan mereka sedang membahas sesuatu yang sangat serius. Tentu saja Axel masih mendengarkan meetingnya tapi disaat bersamaan dia juga membalas pesan chat kekasihnya.
Hingga di suatu titik Axel tersenyum geli sementara yang lainnya langsung terdiam sambil bertanya-tanya apakah ada yang lucu dengan pembahasan meeting mereka.
Axel berdehem canggung saat menyadari tiba-tiba suasana ruangan menjadi sepi.
"Silahkan lanjutkan." lanjutnya dengan nada perintah dan seketika meetingnya pun berlanjut.
Meskipun perhatian Axel berpusat pada meeting tersebut, begitu mendapat balasan dari Chleo, perhatiannya akan teralihkan dan begitu seterusnya tanpa diketahui Chleo ataupun bawahannya.
Chleo yang sedari tadi memasang earphone sambil berchattingan ria tidak sadar Jacob telah duduk disebelahnya.
"Chleo, aku dengar ada air terjun di puncak bukit. Apa kau mau melihatnya bersamaku?"
"Ah, bukankah lebih seru kalau melihatnya bersama teman-teman lainnya? The more the merrier, iya kan?"
"Kau benar." jawab Jacob dengan canggung sementara Chleo kembali fokus pada ponselnya dan sebisa mungkin tidak meladeni pemuda itu.
Bis mereka berhenti di kota Spokane, Washington untuk makan siang bersama. Mereka makan di sebuah rumah makan sederhana yang menyajikan salad serta steak. Dua pengawal Chleo yang dari tadi mengikuti bis mereka juga turut berhenti dan membaur dengan pengunjung lainnya untuk membeli makanan cepat saji.
Setelah hampir satu jam beristirahat, semuanya kembali ke bis dan ketua panitia yang bertanggung jawab mengabsen satu per satu nama mereka untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
Begitu semua genap sesuai absen, bis mereka berangkat kembali.
Sayangnya dua pengawal Chleo tidak bisa langsung berangkat karena entah siapa yang sudah iseng telah membocorkan keempat roda mobil mereka.
"Kita harus memberitahu Tuan Darrel."
Salah satunya langsung menghubungi Darrel Alvianc dan memberitahu bahwa mereka tidak bisa mengikuti bis Chlo.
"Apa maksudmu keempat-empatnya bocor? Sudahlah. Aku akan memanggil lainnya." tanpa curiga apapun, Darrel menghubungi timnya yang berada di Spokane untuk segera menyusul bis Chleo.
Untung saja Chleo masih berada di area Washington, sehingga Darrel bisa segera mencarikan pengganti pengawal gadis itu. Sayangnya, anak buah yang dihubungi Darrel tidak bisa menemukan bis yang dinaiki Chleo. Malahan, mereka mengikuti bis lainnya.
Tidak ada yang tahu ataupun curiga, segala kejadian ini, program camping musim panas ini serta bocornya keempat ban mobil pengawal Chleo, telah direncanakan oleh ketua panitia. Ketua panitia ini memandang ke arah Chleo yang duduk di sebelahnya sambil tersenyum miring bersamaan warna matanya berubah menjadi dua warna berbeda.
Rupanya salah satu Vectis yang jahat telah menyamar sebagai ketua panitia program camping ini.
-
Sudah hampir sepuluh jam semenjak mereka berangkat dari Seattle dan telah berada di jalanan lurus dengan padang pasir di dua sisi selama dua jam tapi mereka belum tiba di kota berikutnya. Hal ini membuat sang supir bingung tapi tidak berkata apa-apa.
Perkiraannya seharusnya mereka sudah tiba di kota berikutnya dan sekitar sejam-an mereka tiba di The Great Falls. Tapi ternyata mereka masih berada di jalan high way. Yang lebih aneh lagi, tidak ada kendaraan lain selain bis yang dikendarainya padahal jam masih sore.
Yah, tugasnya hanyalah sebagai supir jadi dia memutuskan untuk diam. Toh, tidak ada yang menyadari keanehan ini dan rata-rata penumpangnya juga tidak tahu jalanan ini.
Sementara itu Chleo yang menatap jalanan yang sangat monoton mulai menguap karena bosan. Dia bertanya-tanya sampai kapan mereka akan melintasi jalanan panjang ini. Di dua sisi mereka hanyalah ladang kosong kering tanpa ada bangunan ataupun pepohonan.
Teman-teman lainnya masih bercanda ria tanpa lelah hingga tanpa terasa matahari mulai tenggelam secara perlahan.
"Hei, bukankah perjalanan kita hanya sampai dua belas jam paling lama? Kenapa kita belum sampai juga?" salah satu anak mulai mengeluh yang disetujui anak-anak lainnya.
"Kau benar. Sekarang sudah jam tujuh malam dan dari tadi kita masih di jalanan yang sama."
"Kau tidak merasa ada yang aneh? Kenapa tidak ada kendaraan lainnya disini? Jangan-jangan supir kita tidak tahu jalan?"
"Maksudmu kita tersesat?"
"Haish, jangan menakuti-nakuti kita. Tidak mungkin kita tersesat, kan kita melalui jalan highway yang langsung menuju ke kota Montana. Jadi tidak mungkin kita tersesat."
Chleo hanya mendengar teman-temannya mengeluh sambil menatap jalanan di sebelahnya. Sebenarnya dia sendiri juga sudah merasa tidak tahan lagi karena bokongnya sudah terasa panas, tapi dia tidak mengeluh. Lagipula teman-temannya sudah mulai menyeruakan keluhan mereka sementara dosen pariwisata serta ketua panitia menenangkan mereka.
Tiba-tiba saja tanpa seizinnya Ashley duduk disebelahnya membuat Chleo melirik tak percaya pada sebelah kanannya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Di belakang sangat berisik, aku capek meladeni mereka. Jika kau tidak ingin bersamaku, kau boleh pindah ke tempat duduk lainnya."
Chleo mendengus kesal mendengarnya. Untuk apa dia pindah? Benar-benar gadis tidak masuk akal.
Chleo memutuskan untuk tidak memperdulikannya dan kembali memasang earphonenya mendengarkan lagu kesukaannya.
Tidak lama kemudian akhirnya sebuah terowongan mulai terlihat dan supir bis mulai bersukacita. Setelah melewati terowongan ini mereka akan masuk ke kota berikutnya lalu barulah mereka tiba ke Montana dimana The Great Falls berada.
Sayangnya begitu bis mereka masuk ke dalam terowongan, ruangan dalam bis gelap gulita dan tiba-tiba bis mereka berguncang seolah telah melindas sesuatu. Supir bis yang kaget tidak menyangka telah melindas sesuatu langsung membanting setir dengan panik membuat seluruh penumpang berteriak.
Ciieeet! Duk!
Beberapa kepala terbanting ke kaca jendela dengan keras sanggup merobek kulit mereka, ada juga yang terlempar dari kursinya dan terjatuh di lantai bis dengan keras.
Tahu-tahu saja seluruh tubuh mereka terangkat dan berputar menabrak kesana-kemari membuat kepala serta tubuh mereka terluka karena menabrak atap serta serpihan kaca yang sempat retak.
Tampaklah dari luar bis tersebut menggelundung dengan hebat seperti kecelakaan besar terjadi. Disaat bis tersebut berhenti menggelundung dengan mengeluarkan asap, seorang ketua panitia berdiri tidak jauh dari bis tersebut. Kemudian wujudnya telah berubah menjadi sosok Vectis yang sesungguhnya.
Sementara didalam bis, semuanya tanpa terkecuali termasuk Chleo telah jatuh pingsan dan dahinya mengalir darah serta beberapa memar terlihat di kulit tubuhnya. Namun jantung Chleo masih berdetak sangat kuat menandakan Chleo masih hidup dan lukanya tidak separah lainnya.
"Anak itu sungguh beruntung sekali." sinis sang Vectis tersebut lalu melangkah maju untuk memastikan nasib Chleo yang telah ditetapkannya.
Kali ini dia akan memastikan, Chleo mati saat ini juga dan tidak akan ada satupun yang bisa menyelamatkan gadis itu.
~~~~~♡♡♡~~~~~
Dear pembaca, maaf saya mulai agak lama update karena saya sedang sakit dan juga memprioritaskan novel global dulu. Begitu sudah selesai translate untuk yg global, saya akan kembali fokus ke sini. Harap maklum ya.
Btw, saya juga ada ide cerita baru, kli ini MLnya adalah Richard (salah satu dari anak kembarnya Stanley). Sudah ada sktr 20 bab, tpi mgkn akan mulai saya publish sktr prtengahan/akhir September.
Saya akan buat buku baru ini dan tidak akan dijadikan satu di YAMC, karena genrenya sudah ga pakai fantasi lagi. Otak saya sudah ga kuat mikirin ide fantasi karena semuanya tercurah di Elementalist :grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat:
Jadi saya bikin genre yang ringan2 saja tapi menarik. Nanti kalau saya sudah selesai bikin sinopsisnya akan saya share disini. Jadi YAMC mungkin akan tamat di vol 5 ini.
Ga tahu lagi kalau lanjut ke kisah Kendrich bertemu dengan gadis setengah Vectis dan setengah manusia. Sudah ada idenya sih, tapi belum ada plotnya. Yang kepikiran malah Richard :rolling_on_the_floor_laughing::rolling_on_the_floor_laughing: Jadi saya bikin kisah Richard dulu aja sambil nyelesein kisah Axel-Chleo :face_with_hand_over_mouth::face_with_hand_over_mouth:
Untuk sementara, mohon bersabar dengan up saya yang lama ini ya :woman_bowing::woman_bowing::woman_bowing: