Kau Sudah Tertangkap
Kau Sudah Tertangkap
Mereka mengingat-ingat apa saja yang diucapkan saudara mereka tadi saat memaki-maki anak kecil itu.
'Ayahmu pasti tidak berpendidikan karena membiarkanmu kurang ajar seperti ini.'
Kesalahan pertama.
Hadley baru saja meledek Kinsey Alvianc tidak berpendidikan.
'Ibumu pasti dari desa. Tidak tahu tata krama. Ibumu adalah wanita yang bodoh karena telah melahirkanmu.'
Kesalahan kedua yang menurut mereka sangat besar. Hadley baru saja menghina Nyonya besar Katleen Alvianc. Di dunia ini tidak ada yang tidak tahu bahwa Tuan besar Kinsey Alvianc sangat mencintai istrinya lebih dari dirinya sendiri. Dia tidak akan membiarkan siapapun memandang rendah istrinya.
Habis sudah riwayat Hadley Regnz.
Sayangnya mereka tidak tahu masih ada satu lagi kesalahan fatal yang dilakukan Hadley. Kesalahan yang tidak akan pernah bisa dilepaskan oleh seorang Kinsey yang sangat melindungi keluarganya.
Hadley telah menginjakkan hak sepatunya yang lancip ke tangan Melodie serta telah memukul Harmonie dengan keras. Melodie adalah putrinya sementara Harmonie adalah keponakannya.
Keluarga Ewald, khususnya Hadley mengira Melodie serta Harmonie adalah saudara kembar sehingga mereka yakin kedua anak itu bukanlah anak Kinsey. Hadley tahu betul Kinsey Alvianc memiliki seorang putra dan seorang putri. Yang pasti bukan anak kembar.
Hadley yang malang… Melodie dan Harmonie yang dikiranya saudara kembar ternyata hanyalah saudara sepupu. Kebetulan wajah mereka sangat mirip karena ibu mereka memang adalah saudara kembar.
"Kenapa kau diam saja? Kupikir kau akan menghajar putraku?"
"…" Hadley mulai merasakan keringat dingin mengalir di punggungnya. "Yang anda maksudkan adalah…" dia sungguh berharap bukan anak dihadapannya ini yang menjadi anak Kinsey. Tentu saja, harapannya sia-sia belaka begitu mendengar jawaban dingin dari sang tuan besar Alvianc.
"Benar. Anak yang mengaku telah mengikat kakimu adalah anakku. Namanya adalah Kendrich Alvianc. Ada masalah?"
Hadley menelan ludah dengan gugup lalu melirik ke arah ibunya yang juga merasa syok akan perkembangan ini. Demi mempertahankan martabat keluarganya, Rebecca langsung mencari jalan tengah agar putrinya tidak diincar oleh Kinsey Alvianc.
"Sepertinya ada salah paham. Mungkin Kendrich hanya ingin bermain-main saja."
"Oh? Aku yakin sekali mendengar putrimu mengatakan ayahnya tidak berpendidikan dan apa lagi… ah, ibunya adalah seorang yang tidak tahu tata karma? Apakah maksudnya adalah aku dan istriku?"
"Tentu saja bukan. Hahaha. Iya, kan? Kau bukan membicarakan Tuan dan Nyonya Alvianc kan?" sikut Rebecca menggugah Hadley yang kini sudah pucat pasi.
"Bukan? Baiklah, anggap saja bukan. Lagipula yang mengatakannya hanyalah anjing menggonggong saja."
Jleb! Hadley merasa dadanya ditembak sebuah panah beracun mendengar sindiran tersebut. Apakah dia baru saja disebut anjing?
"Sekarang katakan padaku putraku, mengapa kau bertindak usil seperti tadi? Apa kau memiliki alasan khusus?"
"Dia menginjak tangan Meli dan juga memukul Moni."
"Jangan sembarangan menuduh!" bentak Hadley panik melupakan fakta bahwa anak yang dibentaknya adalah putra Kinsey. Hadley langsung menutup bibirnya rapat-rapat begitu ingat kembali siapa orangtua anak ini sebenarnya.
"Aku tidak sembarang menuduh. Coba lihat mereka!" Kendrich berjalan menghampiri kedua adiknya lalu menunjukkan masing-masing luka mereka.
Hadley menelan ludah dengan berat namun dia masih membantah tuduhan Kendrich.
"Memangnya kau melihatnya? Apa buktinya aku melukai mereka? Kau bahkan tidak ada disana!"
"Darimana kau bisa tahu kalau Kenken tidak ada disana? Bukankah itu berarti kau mengaku penyebab luka mereka adalah kau?" sindir Richard.
"DIAM KAU! Aku belum membuat perhitungan denganmu karena mengotori bajuku!"
Karena tidak berani melawan Kinsey Alvianc, Hadley sudah tidak menyerang Kendrich tapi sebaliknya, kini dia menyerang Richard yang dia yakini tidak memiliki hubungan apapun dengan Kinsey Alvianc.
Untuk kesekian kalinya, Hadley salah besar membuat Vincent geleng-geleng kepala. Mengapa sulit sekali bagi gadis itu hanya sekedar diam sejenak? Mengapa dia keras kepala memaki anak-anak yang jauh lebih lemah darinya? Sungguh pengecut sekali.
"Meli sayang, coba perlihatkan lukamu pada papa. Papa ingin melihatnya."
Sekali lagi mata Hadley melebar terlalu syok ketika melihat anak perempuan berambut merah gelap menghampiri Kinsey lalu duduk diatas pangkuan pria itu. Anak yang tadi diinjaknya adalah putri dari Kinsey Alvianc? Tidak mungkin. Kinsey tidak memiliki anak kembar, jadi bagaimana mungkin anak itu adalah putri tuan besar Alvianc?
Kinsey mengangkat sebelah tangan putrinya yang terluka dengan sangat lembut. Pandangan matanya yang tadi tampak dingin dan menyeramkan kini terlihat hangat dan penuh kasih ketika memandang anak perempuan mungil itu.
Sudah dipastikan, anak perempuan itu memang adalah putri Kinsey Alvianc. Setelah diperhatikan, warna rambut serta bentuk hidung ayah anak tersebut memanglah mirip. Tidaklah sulit mengetahui bahwa hubungan keduanya adalah ayah dan anak.
Megan tersenyum tanpa sadar melihat betapa lembutnya Kinsey memandang putrinya. Dia merasa iri seketika. Seumur hidupnya ayahnya tidak pernah memandangnya seperti Kinsey memandang putrinya.
Seharusnya anak bungsu itu yang paling manja karena yang paling disayangi oleh semua orang. Orang-orang yang lebih tua darinya akan sering mengalah dan mengabulkan apapun yang dimintanya. Sayangnya, kisah indah itu tidak terjadi dalam kehidupan Megan.
Dia merupakan anak cadangan. Kedua orangtuanya tidak mengharapkan kehadirannya. Bagi mereka memiliki satu anak lelaki dan satu perempuan sudah lebih dari cukup. Sehingga ketika Megan lahir kedunia ini, Megan hanya dianggap cadangan.
Kedua orangtuanya lebih memprioritaskan kehidupan Graham serta Hadley. Mereka akan membelikan semua kebutuhan yang diinginkan kedua kakaknya sementara kebutuhannya sendiri… kedua orangtuanya baru membelikannya ketika mereka tidak sibuk bekerja.
Itu sebabnya Megan sangat ingin keluar dari rumah keluarganya dan hidup mandiri. Dia akan mencari pekerjaan paruh waktu untuk membiayai kehidupannya sendiri. Namun kedua orangtuanya tidak mengizinkannya, Graham juga membujuknya untuk tetap tinggal.
Mungkin kalau tidak ada Graham yang selalu bersedia menemaninya ketika dia membutuhkan seseorang, Megan akan kabur dari rumah. Untungnya, Graham merupakan seorang kakak yang baik. Dia menyayangi kedua adiknya dengan sama rata, meskipun dia lebih sering marah dan merasa jengkel akan kelakuan Hadley, tapi dia tetap tidak membenci adiknya itu.
Megan melirik kearah kedua orangtuanya yang kini tampak gelisah dan penuh ketakutan. Lalu bangkit berdiri dan beranjak pergi karena tidak ingin mengingat momen buruk ini. Dia tahu sang tuan besar Alvianc tidak akan melepaskan keluarganya setelah ini. Lebih baik dia menyingkir dari sana agar dia tidak teringat akan kejadian ini.
Baginya, akan lebih mudah menjaga hubungan baiknya dengan Chleo jika dia tidak mengingat momen yang pasti akan terjadi sebentar lagi. Apalagi ayah Chleo, Vincentius ada disana dan sama sekali tidak membela keluarganya.
Rupanya, Graham juga memikirkan hal yang sama dan menyusul Megan keluar dari tempat itu. Ajaibnya, tidak ada dari keluarganya yang menyadari kepergian mereka seolah sedari awal Graham dan Megan tidak ada dalam ruangan yang sama.
"Meli, siapa yang melakukannya?"
Melodie menunjukkan jari telunjuknya ke arah Hadley. "Dia juga menjambak rambutku dan menutup mulutku."
Kinsey menyeringai mendengar putrinya berbicara. Meli paling terkenal pelit akan suaranya, sehingga mendengar putrinya bersedia berbicara membuatnya merasa yakin putrinya juga ingin membalas perbuatan Hadley.
"Tidak. Itu tidak benar."
"Maksudmu, kedua anakku telah berbohong padaku?" Kinsey menekan kalimatnya dengan nada mengancam. Dia memberi peringatan pada Hadley untuk tidak sembarangan bicara.
"Ti…Tidak. Tapi omongan anak-anak kebanyakan tidak bisa dipercaya. Bukti. Benar. Kalian harus memiliki bukti jika ingin memfitnahku!" seketika rasa percaya dirinya bangkit kembali memikirkan ide cemerlang miliknya. Sudah pasti anak-anak lemah itu tidak memiliki bukti kuat bahwa dia yang telah melukai anak dari Kinsey.
"Soal bukti, aku memilikinya disini. Kalian mau melihatnya?" untuk pertama kalinya semenjak Kinsey masuk bersama kelima anak tersebut, Vincent berbicara sambil melambaikan ponselnya.
Kendrich beserta si kembar saling berhigh five mendengar kalimat Vincent.
Hadley Regnz, kau sudah tertangkap!