Perkenalan Axel Dengan Para Sepupu Chleo
Perkenalan Axel Dengan Para Sepupu Chleo
"Axe! Darimana saja kau? Mengapa tidak membalas chatku atau mengangkat teleponku?"
Axel tersenyum dengan perasaan bersalah. "Maaf, aku berada di tempat yang tidak menangkap sinyal dengan bagus. Bagaimana liburanmu? Apakah menyenangkan?"
Axel berhasil mengalihkan pembicaraan mereka dan mendengar segala cerita dari kekasihnya dengan penuh perhatian.
"Jadi kapan kau akan kembali ke Seattle?"
"Tanggal dua."
"Baiklah, aku dan Dex akan menjemput kalian kali ini."
Chleo tertawa kecil mengingat dia dan Evie menjemput Dexter serta Axel dua bulan yang lalu di bandara. Kini kedua pria itu yang akan menjemput mereka. Rasanya lucu sekali, tapi juga menyenangkan.
Namun rasa senangnya lenyap seketika dia teringat sesuatu.
"Axe, ada sesuatu yang kusembunyikan darimu. Aku akan memberitahu setelah aku kembali ke Seattle."
"Oh? Baiklah."
"Kau tidak marah?"
"Kenapa harus marah? Lagipula masing-masing orang memiliki rahasia sendiri. Sudah menjadi hak manusia juga untuk memberitahunya atau menyembunyikannya. Dan juga, waktu kita masih panjang untuk saling mengenal satu sama lain."
Chleo tersenyum malu-malu mendengarnya. Ah, beginikah rasanya menjalin kasih dengan orang yang disukainya?
Keduanya masih berbincang-bincang dengan ceria hingga sebuah tangan menarik tangan Chleo ke bawah.
Axel sendiri agak terkejut ketika wajah di layar ponselnya berubah menjadi wajah seorang anak perempuan yang cantik.
"Siapa ini? Apakah kau adalah kekasih kakakku?"
"Moni, apa yang kau lakukan?" Chleo langsung menyambar ponselnya dan menjauhkannya dari Moni.
"Memangnya apa yang sudah aku lakukan?" tanya Moni dengan tampang tak berdosa.
"Kekasihnya kak Chleo? Mana? Mana? Aku juga mau lihat!" seru Kenken yang langsung menghambur juga ingin melihat ponsel Chleo membuat Chleo menggigit bibir frustrasi. Dia melirik ke arah Diego yang sedang mengemut permen lollipop untuk minta bantuan.
Diego langsung mengalihkan perhatiannya ke gamenya berpura-pura tidak melihat tatapan memelas dari kakaknya.
Chleo mendecak kesal atas kelakuan adiknya itu yang tidak mau menolongnya. Pada akhirnya dia menyerah dan membiarkan sepupunya mengerumuninya.
Moni langsung menarik Meli dan duduk diatas pangkuan Chleo sementara Meli di sisi kiri Chleo. Kendrich duduk disebelah kanan Chleo sementara si kembar serta Priscilla ada dibelakang kursi Chleo dan Celdrich serta Henrich ada di sebelah dua sisi kaki Chleo dengan kepala menengok ke arah ponselnya.
Axel tersenyum lembut melihat Chleo yang dikelilingi wajah-wajah kecil yang tidak pernah dilihatnya sebelumnya.
"Yah, perkenalkan. Mereka adalah adik-adik sepupuku yang nakal."
"Kami tidak nakal kok." protes Moni. "Tapi usil." sambungnya membuatnya semuanya tertawa.
"Halo, salam kenal. Namaku adalah Axelard."
"Apakah kau adalah kekasih kakakku?" sekali lagi Moni bertanya dengan antusias.
"Benar. Aku adalah kekasih kakak kalian. Senang bertemu dengan kalian."
"Kapan kalian bertemu?"
"Kapan kau menyukai kakakku?"
"Dimana kencan pertama kalian?"
Chleo menutup wajahnya karena terlalu malu menghadapi pertanyaan yang dilontarkan sepupunya pada Axel. Mengapa dia merasa adik-adik sepupunya ini sudah tidak menganggapnya lagi dan terus saja mengajak Axel berbicara.
Disaat bersamaan Chleo merasa kagum terhadap pria itu yang menjawab masing-masing pertanyaan adiknya dengan penuh sabar dan bijak. Terkadang dia tidak menjawab pertanyaan secara langsung tapi memberikan jawaban ambigu. Caranya berbicarapun sangat menyenangkan seolah pria itu seumuran dengan mereka.
Betapa mengagumkan seorang Axelard. Pria itu bisa menyeimbangkan gaya bahasa lawan bicaranya di usia berapapun. Jika pria itu sedang berbicara dengan anak-anak muda, gaya bicaranya sangat gaul dan bahasa tubuhnya sangat ramah. Namun ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau seumuran dengannya, pembawaan diri Axel berbeda. Dia jauh terlihat lebih dewasa dan hanya memberikan senyuman kecil sebagai bentuk kesopanan.
Dan ini pertama kalinya dia melihat Axel berbicara dalam gaya bahasa anak-anak remaja membuat semua adik-adik sepupunya langsung merasa akrab dan menyukai Axel.
Hal ini tidak luput dari pengawasan Diego. Awalnya dia berharap Axel akan kewalahan menghadapi adik-adik sepupunya. Dia yakin adik-adik sepupunya memiliki perasaan yang sama dengannya. Mereka sama-sama tidak ingin Chleo didekati oleh pria aneh atau orang jahat. Karena itulah dia sengaja tidak mau membantu kakaknya dengan harapan Axel akan merasa kewalahan menghadapi adik-adik sepupunya.
Tapi siapa yang menduga, rupanya Axel memiliki karismanya sendiri dan langsung membuat adik-adik sepupu mereka menyukainya.
'Dia hebat juga.' Itu bukan sebuah pujian… Diego sama sekali tidak berniat memuji pria itu.
-
Di dunia lain dimana tidak ada manusia namun hanya makhluk supernatural yang menjadi penghuninya, berkumpullah para makkhluk mistis. Mereka adalah Vectis, makhluk yang memiliki mata merah dan biru serta rambut ungu yang panjang. Masing-masing Vectis memiliki tanduk seperti tanduk iblis di atas kepala mereka.
Wujud mereka, warna mata serta rambut sama persis antara yang satu dengan yang lain. Yang membedakan hanyalah postur tubuh, wajah serta tinggi mereka. Ada satu lagi perbedaan yang sangat mencolok, jumlah tanduk mereka.
Jika Vectis memiliki satu tanduk, berarti Vectis tersebut berasal dari golongan Vectis terlemah. Vectis yang memiliki dua tanduk lebih kuat daripada mereka yang memiliki satu tanduk. Tanduk tersebut berada di dua sisi kepalanya.
Tanduk terbanyak dimiliki oleh Raja Vectis yang memiliki tiga tanduk diatas kepalanya dengan tanduk ketiga berada di dahinya. Raja Vectis inilah yang terkuat dari antara para Vectis dan sanggup mengalahkan empat penguasa alam seorang diri.
Raja Vectis pula yang mengirim tiga Vectis atas permintaan salah satu penguasa dunia dimensi lain. Karena dunia manusia tidak akan sanggup menampung lebih dari tiga hawa keberadaan Vectis disaat bersamaan, Raja Vectis hanya mengirim tiga Vectis untuk memilih anak berkatnya di dunia manusia.
Vectis yang dipilihnya hanya memiliki satu tanduk agar hawa kekuatannya tidak merusak ataupun mengganggu lingkungan di dunia manusia. Sementara Vectis lainnya yang tidak terpilih dilarang keras untuk datang ke dunia manusia.
Tentu saja pasti ada saja yang melawan perintah sang raja dan nekat datang ke dunia manusia. Selama ini tiap kali dia pergi ke dunia manusia dia selalu menunggu saat yang tepat dimana salah satu dari ketiga Vectis terpilih kembali ke dunia mereka.
Tapi saat itu entah karena dia salah menghitung hari, atau Vectis yang seharusnya kembali ke dunia asal untuk beristirahat tiba-tiba memutuskan datang ke dunia manusia sehingga ada empat Vectis di dunia manusi di waktu yang sama.
Hal inilah yang membuat bumi berguncang karena tidak sanggup menampung hawa kekuatan para Vectis dan menunjukkan pergolakan hebat. Ada gempa bumi di daerah yang tidak dilindungi penguasa alam dan berbagai macam bencana lainnya. Langit bergemuruh hebat dipenuhi petir bewarna ungu yang untungnya tidak bisa dilihat oleh mata manusia biasa.
Namun jika sampai ada lima Vectis yang muncul, maka mungkin manusiapun bisa melihat petir abnormal tersebut.
Apakah tujuan Vectis pembangkang ini datang ke dunia manusia? Hanya sekedar keisengan belaka ataukah ada tujuan jahat dibaliknya?
Masih belum ada yang tahu.