My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Rahasia Mereka



Rahasia Mereka

1Sebenarnya Axelard sudah menyadari Chleo memperhatikan segala gerak-geriknya saat memasukkan koper-koper Chleo kedalam bagasinya. Dalam hatinya dia merasa gembira karena ternyata gadis itu begitu memujanya.     

Ehem..ehem.. apakah dia boleh mengatakan sebuah rahasia? Rahasia yang sangat mengerikan dan mungkin… akan membuat seorang gadis merasa ilfil padanya.     

Sebenarnya… semenjak dia menjalin hubungan kasih dengan gadis itu, hampir tiap malam dia akan datang ke kamar gadis itu hanya untuk memandangi wajah tidurnya. Apakah dia mengerikan? Apakah kini dia resmi menjadi seorang penguntit?     

Baiklah. Dia akui itu dan dia tidak menyesalinya. Apa boleh buat kan? Sebagai seorang raja warna, perasaannya ketika jatuh cinta sangatlah kuat. Bahkan jauh lebih kuat daripada cinta sejati yang dirasakan manusia biasa.     

Mungkin itu sebabnya Katalina, sang raja merah sanggup mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan kekasih hatinya. Raja warna yang hanya bisa jatuh cinta satu kali seumur hidup mereka, tidak akan sanggup hidup sendirian di dunia ini ketika pasangan mereka tiada.     

Kini kita tahu mengapa Harry berusaha untuk bunuh diri karena tidak kuat menghadapi penderitaan kehilangan cintanya. Berbeda dengan raja warna lain, raja biru tidak akan pernah bisa mati walau jantungnya ditikam berapa kalipun. Suatu saat dia pasti akan bangkit lagi dan merasakan kembali penderitaan kehilangan cintanya.     

Itu sebabnya Harry mencoba segala cara untuk bunuh diri agar alam semesta melihat kegigihannya dan melepaskan hidupnya.     

Alam memang melihat kegigihannya serta kesedihannya, tapi dia dia tetap tidak membiarkan raja biru mati begitu saja. Sebaliknya dia memberikan kesempatan kedua untuk raja biru dan bisa bertemu dengan cinta sejatinya.     

Namun, siapa dan mengapa ingatannya dikunci setelah koma selama hampir sepuluh tahun, masih tidak ada yang tahu. Gara-gara menghilangnya ingatan ini, Axel menjadi tidak mengingat istrinya atau siapa cinta sejatinya. Dia juga tidak ingat dia adalah pangeran es yang pernah menolong Chleo kecil belasan tahun yang lalu.     

Lalu bagaimana nasib Chleo yang akan segera mendapatkan ingatan akan kehidupan di masa lalu di ulang tahunnya yang dua puluh satu nanti? Reaksi seperti apa yang akan diberikan Chleo begitu mengetahui Axelard yang begitu dipujanya ternyata adalah pria yang dulu pernah dibencinya?     

Kita masih belum tahu jawabannya dan itu masih akan sangat jauh sekali. Untuk saat ini mari kita kembali ke tempat Chleo yang asyik memandang sosok makhluk tampan dan menawan dihadapannya.     

Jrep! Terdengar suara pintu bagasi yang ditutup disusul dengan sepasang mata biru safir yang indah menatap lurus kearah matanya membuat Chleo gelagapan. Ditambah lagi senyuman miring pria itu membuatnya merasa malu luar biasa.     

Wajahnya terasa panas seperti kepiting rebus dan langsung mengalihkan perhatiannya asal-asalan.     

Ah! Sungguh memalukan! Lagi-lagi dia kepergok sedang memuja pria itu!!     

Sebaliknya Axel malah menopang sebelah tangannya ke atas bagasi mobil sedannya lalu membungkuk sedikit agar dia bisa melihat ekspresi Chleo yang tertunduk lebih jelas.     

Entah kenapa dia sangat merasa senang sekali tiap kali dia melihat wajah gadisnya merona. Gadis itu tampak lebih bersinar dan kecantikannya meningkat membuatnya terpesona lagi dan lagi.     

"A… Apa yang sedang kau lakukan?" Chleo merasa jantungnya tidak kuat bila ditatapi seperti ini oleh pemuda itu.     

"Memangnya ada apa?" bukannya menjawab, pria itu malah balik bertanya.     

"I… itu… membuatku malu."     

"Bukankah itu tidak adil? Aku juga ingin menikmati makhluk cantik didepanku ini."     

Sudah tidak ada yang tahu apakah jantung Chleo masih berdetak atau tidak. Jangan-jangan jantungnya malah telah pergi dari tempatnya dan melayang tinggi menuju ke surga.     

Ah!! Lupakan saja! Jika pria ini memutuskan untuk menggodanya, maka dia juga akan menyerang balik. Dia memutuskan meniru adiknya yang memiliki prinsip untuk menyerang balik lawan yang membuatnya tak berkutik.     

Axelard yang masih asyik memandangi ekspresi kewalahan gadisnya terkesiap kaget. Bagaimana tidak? Gadis itu tiba-tiba bergerak mendekat dan melingkarkan kedua tangannya ke pinggangnya. Kepalanya menyusup tepat didepan dadanya membuatnya berdebar-debar seketika. Dia yakin sekali Chleo bisa mendengar detak jantungnya karena tinggi gadis itu setinggi daerah jantungnya berada.     

"Uhm… apa kau sedang menggodaku?"     

Kepala Chleo terangkat sambil memanyunkan bibirnya dengan imut.     

"Aku sangat merindukanmu karena tidak bertemu selama seminggu. Apa kau tidak merindukanku?" rajuknya membuat Axel terkekeh geli lalu membalas pelukannya.     

"Tentu saja aku merindukanmu. Tapi, kupikir kau tidak suka melakukan keintiman di tempat umum?"     

Memang benar. Selama ini Chleo agak menjaga jarak kalau mereka berkencan di tempat umum. Bahkan hanya sekedar bergandengan tanganpun Chleo menolaknya dengan halus. Alasannya adalah karena dia tidak ingin para pengawalnya menjadi curiga akan hubungan khusus mereka dan melaporkannya pada sang ayah yang super protektif.     

Itu sebabnya dia hanya bisa bermanja ria ketika mereka didalam rumah atau di dalam kantornya.     

Tapi kini, ayahnya sudah tahu dia telah menjalin hubungan dengan Axel. Malahan ayah serta ibunya ingin segera bertemu dengan kekasihnya. Karena itu dia sudah tidak peduli kalau para pengawalnya akan melaporkan kemesraannya pada ayahnya. Toh, sang ayah juga sudah mengetahui putrinya telah memiliki seorang kekasih.     

Kali ini Chleo tidak akan menjaga jarak walau mereka berada di tempat umum sekalipun. Dia akan menikmati kencannya sepenuh-penuhnya tanpa khawatir akan apapun.     

"Bukannya aku tidak suka, tapi aku memiliki alasan. Sebenarnya alasan inilah yang ingin kubicarakan padamu."     

"Yang ingin kau bicarakan saat kau di Honolulu?"     

"Hm. Aku harap kau tidak marah padaku."     

Axel tersenyum lembut menyingkirkan segala kekhawatiran dan kegundahan hati Chleo. Sebenarnya dia takut Axel akan merasa takut padanya begitu mengetahui identitasnya. Dia takut Axel menjadi segan dan salah tingkah saat bersamanya.     

Dia sangat menyukai Axel yang saat ini. Pria yang bersikap apa adanya dan memperlakukannya seperti seorang putri. Pria ini tidak pernah memandang dirinya ataupun bersikap arogan terhadapnya. Dia selalu mencurahkan kasihnya dengan tanpa pamrih dan memberikan kebahagiaan padanya.     

Dia tidak ingin sikap Axel yang sekarang ini akan berubah begitu dia memberitahu pemuda itu siapa orangtuanya.     

"Axe, sebenarnya aku… aku…"     

"Apa kau sudah makan?"     

"Ah?"     

"Jika kau masih belum siap mengatakannya, kau tidak harus mengucapkannya sekarang. Bagaimana kalau kita mencari tempat yang lebih hangat? Tanganmu sudah dingin seperti ini."     

Axel menggenggam erat kedua tangan Chleo. Tidak ada yang tahu yang mana yang lebih dingin diantara kedua tangan mereka. Lalu Axel menuntun Chleo untuk masuk ke dalam mobilnya setelah membukakan pintu mobilnya untuk gadis tersebut. Kemudian dia langsung memutar dan masuk ke kursi supir.     

Seperti biasa, Axel menggandeng sebelah tangan Chleo sementara tangan lainnya mengendalikan setir.     

Sebenarnya mobilnya dilengkapi dengan program auto drive yang bisa mengemudi sendiri ke tempat tujuan tanpa harus mengendalikan setir. Namun Chleo tidak mengetahui keberadaan fungsi tersebut didalam mobilnya. Dan dia masih ingin menyembunyikan identitasnya lebih lama lagi.     

Lagipula dia sangat menikmati tatapan memuja Chleo yang selalu memperhatikannya mengendalikan setir dengan satu tangan saja. Menurutnya tatapan memuja Chleo yang paling memikatnya daripada tatapan para gadis lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.