Pilihan Absurb (1)
Pilihan Absurb (1)
Axel bergerak semakin dekat dan mantap ketika melihat Chleo memejamkan matanya menandakan gadis itu siap menerima apa yang akan dilakukannya. Tangannya yang tadi bersender nyaman di pipi gadis itu kini bergerak ke belakang leher Chleo hendak menarik kepala gadis itu untuk mempersempit jarak mereka.
Tepat saat kedua pasang bibir hendak saling bersentuhan, terdengar suara nyaring yang mengganggu.
"Master X, anda telah tiba di tujuan. Semoga hari anda menyenangkan."
Langsung saja kedua mata mereka terbuka bersamaan sembari melirik ke arah monitor persegi panjang yang tertempel sempurna di dashboard mobil. Suara tersebut berasal dari monitor tersebut yang telah mengambil alih auto drive yang diaktifkan oleh Axel sebelumnya.
Axel bergerak mundur menjauh sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gagal. Ah, batal sudah ciuman pertama mereka yang manis. Axel tidak bisa membuang rasa kecewanya begitu juga Chleo yang hanya bisa mendesah pasrah sambil memberikan tatapan mematikan ke arah monitor tersebut.
Jika seandainya pemilik suara tersebut bukan sebuah program melainkan manusia, sudah pasti akan bergidik ketakutan menerima tatapan maut seorang gadis yang kecewa berat.
Padahal suasana diantara mereka sudah sangat romantis. Suasana disekitar mereka sangat pas untuk melakukan ciuman pertamanya dan Chleo sangat menantikannya. Tapi 'perempuan' ini merusaknya!!
Uhm… Memang sih, suara programnya adalah suara perempuan, tapi tetap saja bukan seorang perempuan yang bisa merusak suasana. Program asisten mobil biasa mana bisa mengerti suasa romantis penumpangnya. Chleo berharap program yang terpasang di mobil ini adalah salah satu program ciptaan paman Stanley. Setidaknya program pamannya itu sangat pintar bisa membaca situasi.
"Kita sudah sampai. Ayo kita turun. Aku sudah menyiapkan bahan makan malam untuk kita berdua."
"Kau bisa memasak??" untuk kesekian kalinya Chleo terpana akan pemuda itu.
"Aku hanya memasak untuk keluargaku. Jadi kau adalah gadis special pertama yang akan mencicipi masakanku. Aku harap kau menyukainya."
Gadis special? Yang pertama? Apakah itu berarti dia adalah gadis pertama di hati pemuda itu?
Aw… sampai kapan pria ini ingin melelehkan hatinya?
Chleo sama sekali tidak tahu apakah Axel memang berkata jujur atau ingin menyenangkan hatinya saja. Tapi dia tidak peduli. Kenyataannya adalah dia memang sangat senang.
Keduanya memasuki mansion sambil bergandengan tangan. Tampaknya mereka sudah tidak bisa lagi untuk tidak bergandengan tangan tiap kali berjalan bersama. Bahkan para pelayan yang tidak pernah melihat tuan mereka membawa wanita lain selain raja violet terpana melihat tuan mereka bergandengan tangan dengan seorang gadis sambil tersenyum bahagia.
Ah, akhirnya tuan mereka menemukan cinta sejatinya.
Benar. Para pelayan yang bekerja di mansion ini sudah tahu identitas Axel sebagai raja biru. Mereka adalah kerabat jauh keluarga Hammilton yang sudah lama tinggal di Amerika. Keluarga Hammilton yang sangat setia pada raja biru selama ratusan tahun telah menyebar ke seluruh dunia ini. Ada yang tinggal di Rusia, ada yang tinggal di Cina ada juga yang tinggal di kutub utara.
Mereka semua akan selalu siap sedia melayani sang raja biru ketika tuan mereka berganti identitas dan tinggal di suatu tempat selama beberapa puluh tahun. Secara turun-menurun keluarga Hammilton melayani raja biru hingga tak terhitung lagi jumlah generasi Hammilton yang melayani Axel serta ayah dan leluhurnya.
Jika kalian bertanya-tanya apakah ada yang akan berkhianat? Jawabannya adalah tidak ada. Mereka malah merasa tersanjung dan penuh bangga bisa melayani raja biru yang hebat. Apalagi sikap raja biru ketika gembira sangatlah ramah dan menyenangkan.
Asal jangan sampai membuat raja biru marah saja, kalau tidak jantungmu akan dibekukan seketika atau cuaca akan berubah menjadi mengerikan. Bukan seperti kemarahan raja merah yang selalu ada badai topan atau hujan deras. Tapi kemarahan raja biru akan menyebabkan hujan salju dan badai salju serta seluruh air di dunia ini akan menjadi es dalam sekejap.
"Apakah Fye akan bergabung dengan kita?"
"Ah, dia sedang berlibur ke Korea saat ini. Aku tidak tahu kapan dia akan kembali."
Mungkin setelah ini Fye tidak akan ke Amerika sementara waktu. Jika seandainya tubuh fisik raja kuning adalah seorang warga negara Amerika, maka akan sulit bagi Fye untuk datang ke Amerika selama Axel belum kembali ke Inggris.
Axel selalu bersikap acuh tiap kali membahas Fye, sama sekali tidak menyadari perubahan apapun pada diri Chleo tiap kali nama Fye disebut.
Chleo tahu Axel hanya menganggap Fye sebagai seorang adik, dia tahu itu, tapi dia tidak bisa menyingkirkan gelisahnya. Dia sama sekali tidak bisa menahan rasa cemburunya terhadap Fye.
Wanita bernama Fye ini pasti tahu lebih banyak mengenai Axel daripada dirinya. Dia merasa iri dan cemburu. Seandainya dia lebih cepat bertemu dengan Axel mungkin dia tidak akan secemburu ini.
Axel menyadari raut muka Chleo yang berubah menjadi mendung. Dia tidak mengerti apa yang membuat suasana hati gadisnya berubah. Melihat wajahnya yang cemberut serta kedua alis yang saling bertautan dengan imutnya membuatnya tidak tahan ingin mencubit pipi gadis tersebut.
"Hmmm? Ada apa?" rajuk Chleo dengan pasrah membiarkan Axel mencubitnya dengan gemas.
"Apa yang sedang kau pikirkan? Apa kau kecewa karena aku tidak jadi menciummu?" godanya membuat Chleo salah tingkah.
"Ti… Tidak. Aku tidak kecewa!"
"Benarkah? Tapi aku kecewa."
Uhuk…uhuk… apakah pria ini harus memberitahunya? Rasanya Chleo ingin menangis dalam hati.
Lebih menyebalkannya lagi pemuda itu malah memasang wajah memelas kearahnya. Bagaimana Chleo bisa tahan?
"Sedikit. Aku hanya sedikit kecewa." aku Chleo malu-malu sambil menunjukkan jari telunjuknya diatas jari jempolnya dengan jarak dekat menekankan kata 'sedikit' pada pengakuannya.
Mendengar pengakuan pujaan hatinya serta rona merah pada wajah gadis itu membuat Axel ingin menggodanya lebih lagi. Entah kenapa dia merasa suka melihat rona kebingungan yang imut dari wajah gadis itu.
"Kalau begitu aku akan memberimu tiga pilihan. A, kau yang menciumku. B, sama seperti A, C sama seperti B."
Chleo melongo mendengar pilihan itu. Uhm… Mengapa dia harus memilih?
"Atau D aku tidak akan mengantarmu pulang malam ini jika kau tidak memilih diantara ketiganya."
Sekarang bukan lagi mulutnya yang melebar namun matanya turut membelalak seolah bola matanya hendak lepas dari tempatnya.
Apakah ini adalah Axelard? Dimanakah pria yang begitu elegan serta menawan selama ini? Apakah Axelard memang sejahil ini?
Kenapa tiba-tiba pria ini bersikap tidak masuk akal seperti ini?
Uhm… apakah dia boleh menata ulang perasaannya?
Author! Ubah ulang alur dialog bab ini!!
Pfft!