My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Minta Keadilan



Minta Keadilan

1Di dalam ruangan khusus dimana keluarga Ewald beserta Tuan besar Regnz dan Alvianc berada masih belum menemukan penyelesaiannya.     

Joseph menyerahkan masalah Hadley pada Vincent sementara Vincent sendiri tidak tahu harus bagaimana menenangkan Hadley yang bersikeras ingin membalas kenakalan anak-anak Stanley.     

Yah, kenakalan yang dilakukan Richard dan lainnya memang sudah keterlaluan, jadi dia hanya bisa menyuruh anak-anak tersebut meminta maaf. Sayangnya, Hadley tidak mau menerima permintaan maaf mereka dan terus menuntut ingin membalas perbuatan anak-anak tersebut.     

Sementara Ewald berdisuksi dengan Vincent sambil menenangkan Hadley yang hingga sekarang masih belum berhenti mengomel ingin segera memberi hukuman pada pelaku utamanya membuat telinga Kinsey terasa panas. Kinsey benar-benar ingin pergi dari sini.     

"Sepertinya aku tidak dibutuhkan disini. Aku akan pergi dulu."     

Belum sempat Vincent meresponnya, Rebecca sudah bangkit berdiri menghalangi Kinsey.     

"Kinsey, kau tidak bisa pergi dulu. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan."     

Vincent melongo mendengar istri dari sepupunya memanggil Kinsey dengan begitu santai. Padahal sebelumnya orang asing atau yang belum pernah bertemu dengan Kinsey pasti akan memanggilnya dengan Tuan besar Alvianc, atau Tuan Alvianc. Tapi wanita ini langsung memanggil nama depannya?     

Tidak hanya Vincent, Kinseypun agak terkejut mendengar nada yang kesannya tidak mengandung hormat. Bukannya dia suka dihormati, tapi dia tidak suka pada orang yang sok kenal sok dekat dengannya. Apalagi ini adalah pertemuan mereka yang pertama.     

Meskipun Kinsey tidak suka cara wanita ini yang sok-sok dekat dengannya, Kinsey tetap bersikap sopan. Biar bagaimanapun orang ini tetaplah tamu dari saudara iparnya.     

"Apa yang anda ingin bicarakan? Apakah mengenai proposal yang diajukan suami anda beberapa minggu lalu?" tebak Kinsey mengingat perusahaan Ewald memang telah mengirim sebuah penawaran bekerja sama dengan Alvianc group.     

Dia telah membacanya dengan seksama dan telah memperhitungkan segala macam keuntungan serta kerugiannya jika dia menerima proposal mereka. Memang Alvianc grup akan mendapatkan untung, tapi keuntungan tersebut sama sekali tidak berarti baginya yang menginginkan keuntungan luar biasa besar.     

Berbeda dengan Vincent yang masih tetap akan mengambil keuntungan yang kecil-kecil tapi berskala besar, Kinsey memilih keuntungan yang langsung besar meski hanya bermagin kecil.     

Jika Vincent memburu ikan samora, maka Kinsey memburu ikan hiu.     

"Itu benar. Apakah sudah ada jawaban dari pihak kalian?"     

"Maaf. Kami tidak tertarik."     

Kinsey hendak pergi namun ditahan lagi oleh Rebecca membuat Kinsey agak jengkel.     

"Aku dengar kau punya sepupu yang jauh lebih muda. Kalau tidak salah namanya… Darrel, iya kan? Aku dengar dia masih single. Bukankah sudah saatnya dia menikah? Dia sudah tidak muda lagi."     

Sebelah alis Kinsey terangkat mendengar ini. Apa hubungannya antara Darrel dengan proposal yang ditolaknya? Sebenarnya apa yang ingin dibicarakan wanita ini?     

"Aku berpikir, bagaimana kalau kau membantuku memperkenalkan salah satu putriku dengannya? Siapa tahu mereka berjodoh?"     

Vincent memijat keningnya tak percaya mendengar permintaan tak tahu malu itu. Anehnya, pertanyaan Rebecca justru sanggup menenangkan Hadley yang kini langsung terdiam dengan patuh. Apakah mungkin jangan-jangan…?     

"Bukankah sepupuku terlalu tua untuk Nona Megan?"     

Megan terbatuk-batuk tersedak salivanya mendengar pertanyaan yang terkesan sarkas dari Tuan besar Alvianc.     

"Tentu saja bukan Megan. Dia baru saja lulus kuliah, dia masih ingin berkarir. Aku berpikir mungkin Hadley akan tampak serasi dengannya. Hadley sudah berusia dua puluh lima tahun dan siap untuk menikah."     

SIAP DARI HONGKONG!! Jerit Kinsey dan Vincent kompak dari hati mereka.     

"Meskipun begitu, Darrel terlalu tua untuknya. Dia hampir berusia empat puluh tahun ini."     

"Tentu saja tidak. Darrel tidak akan pernah terlalu tua untuknya. Bukankah begitu Hadley sayang?"     

Hadley langsung menganggukkan kepala sambil tersenyum semanis mungkin agar Kinsey merasa senang dengannya dan mempertemukannya dengan Darrel. Dia sama sekali tidak tahu, senyumannya saat ini justru membuat Kinsey mual dan ingin segera pergi dari sini.     

"Sayang sekali, menurutku dia yang terlalu muda untuk sepupuku. Dan juga terlalu kekanakan."     

Vincent menutupi bibirnya dengan sebelah tangannya untuk menyembunyikan senyuman gelinya. Apalagi melihat ekspresi Hadley yang sangat epik sekali dengan mulut terbuka lebar dan mata membelalak menunjukkan ekspresi yang sangat jauh dari kata cantik.     

Tampaknya Rebecca juga terlihat syok melihat pertama kalinya Kinsey yang langsung blak-blakan dan bersikap kasar. Belum lagi wanita itu merasakan aura dingin dan menyeramkan dari Kinsey ketika pria itu mengungkapkan kalimatnya.     

Vincent memanfaatkan kesempatan ini untuk menutup kasus keisengan anak-anak tadi terhadap Hadley.     

"Hadley, kurasa untuk membuktikan bahwa kau layak disebut sebagai orang dewasa, kau harus mau memaafkan anak-anak tadi. Bagaimana?"     

"Aku tetap tidak mau. Aku ingin mengadili mereka. Mengapa kita tidak memanggil mereka saja kemari?" Hadley sudah tidak peduli apakah dia berhasil dijodohkan dengan Darrel Alvianc atau tidak. Lagipula dia juga tidak suka menikah dengan orang yang hampir lima belas tahun diatasnya.     

Sementara Kinsey sudah tidak peduli lagi akan keluarga Ewald tersebut dan hendak beranjak keluar saat merasakan ponselnya bergetar. Dengan sambil lalu, Kinsey mengambil ponselnya lalu membuka isi pesan yang baru saja datang.     

Rupanya Vincent juga mendapatkan pesan yang sama. Hanya saja terdapat tulisan tambahan tercantum di isi pesan Vincent.     

'Maaf. Aku terpaksa meretas kamera kalian.'     

Vincent menekan tombol 'play' untuk memainkan video, begitu juga dengan Kinsey. Sementara Ewald serta Joseph masih terus berusaha menenangkan Hadley yang kembali merengek-rengek agar anak-anak yang mengerjainya dipanggil kemari dengan segera.     

Sedangkan Megan serta Graham saling berpandangan melihat ibunya yang masih berdiri terpaku di dekat Kinsey. Graham menyikut lengan adiknya untuk segera membawa ibu mereka duduk. Mereka berharap kelakuan ibu serta saudara mereka tidak membuat lebih malu daripada ini.     

"Ma, ayo duduk dulu." sahut Megan dengan lembut sembari menarik lengan ibunya lalu duduk disebelahnya.     

"Baiklah. Mari kita panggil anak-anak itu kemari. Aku akan memanggil mereka." sahut Kinsey kemudian selesai melihat video yang dikirim oleh Stanley.     

Ekspresi pria itu sangat tenang dan datar namun hanya Vincent yang mengetahui bahwa Kinsey sedang dilanda amarah yang sangat besar.     

Vincent menghela napas pasrah akan apa yang akan terjadi di ruangan ini. Dia memutuskan untuk diam dan membiarkan ayahnya yang menenangkan keluarga Ewald.     

Vincent memandang ke arah Hadley yang masih terus merengek dengan raut muka memelas membuatnya merasa jengkel. Tadinya dia merasa bersalah dan tidak enak karena keponakan istrinya telah mengganggu putri dari Ewald. Meskipun Hadley bukanlah orang yang menyenangkan, tetap saja tidak sepantasnya anak-anak itu mengerjai gadis itu.     

Tapi kini setelah melihat video yang dikirim Stanley tadi, dia mulai mengerti alasan anak-anak itu mengerjai Hadley.     

Sedari tadi Hadley menuntut permintaan maaf dan ingin menghukum mereka? Dia ingin tahu bagaimana gadis itu kabur dari tuntutan Kinsey. Apalagi baru saja mereka meminta bantuan Kinsey untuk menjodohkan Hadley dengan Darrel?     

Ckckckck. Sungguh sebuah tindakan yang bodoh sekali!     

Ceklek! Tidak lama kemudian, pintu kembali terbuka. Kinsey masuk kembali bersama dengan si kembar, Kendrich dan juga Melodie serta Harmonie.     

[author: pengadilan ala Kinsey akan segera dimulai. Tok! Tok! Tok!]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.