My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Bai Yu



Bai Yu

3BRUK!!     

Semua mata memandang ke arah Hadley dengan syok. Tampaknya Hadley tersandung sesuatu sehingga gadis itu terjatuh dengan suara yang keras. Mereka semua meringis seolah bisa merasakan sakit sementara anak-anak seusia Kendrich dan lainnya malah tertawa terbahak-bahak.     

Diego mengawasi gerak-gerik Hadley yang masih tersungkur di lantai tak bergerak. Dia mulai merasa gelisah. Bagaimana kalau gadis itu terluka parah? Dia tidak ingin para adik sepupunya dituntut oleh keluarga Ewald, apalagi menyimpan dendam.     

Diego sama sekali tidak bisa tenang apalagi kalau sampai Rebecca Regnz akan membesar-besarkan masalah ini.     

Sementara Hadley sendiri sebenarnya tidak pingsan. Untuk sejenak dia merasa malu luar biasa dan lebih memilih berpura-pura pingsan untuk menyembunyikan rasa malunya. Itu sebabnya dia masih tidak bergerak dari tempatnya terjatuh sambil berharap ada yang segera membantunya menggendongnya dan keluar dari tempat ini.     

Tapi dia merasa dia merasakan sesuatu yang hangat mengalir dari hidungnya. Apakah mungkin dia berdarah? Apakah mungkin hidungnya patah?     

Dia bisa menggunakan alasan ini untuk menuntut siapapun yang sudah mengerjainya. Hadley memutuskan untuk bangkit karena yakin hidungnya patah apalagi merasakan sakit yang luar biasa pada hidungnya. Dia tidak perlu merasa malu karena dia bisa mengalihkan rasa malunya ke amarah yang besar.     

Hanya saja dia sama sekali tidak tahu, sepasang mata kuning keemasan memperhatikannya sedari tadi dan tahu Hadley pasti akan terluka akibat jatuh yang sangat keras dan wajahnya menabrak lantai terlebih dulu. Menilai dari karakter Hadley yang mirip dengan seseorang yang pernah ditemuinya di masa lalu, pemilik mata kuning ini memutuskan untuk menyembuhkan luka wajahnya.     

Dia tidak ingin wanita itu menggunakan kesempatan ini merusak kebersamaan keluarga besar Chleo.     

Hanya saja, saat ini tubuh fisiknya belum mencapai usia enam belas tahun sehingga kekuatannya yang sebenarnya belum sempurna. Apalagi dia tidak akan bisa memperbaiki tulang yang patah bila hidung wanita itu memang patah.     

Tidak punya pilihan lain, dia terpaksa memanggil Bai Yu untuk membantunya setelah dia menghentikan waktu sejenak.     

Bai Yu adalah harimau putih bertanduk emas serta dua sayap putih di punggungnya. Bai Yu tidak pernah keluar dari dunia astralnya dan hanya tidur sepanjang waktu di gua peristirahatannya. Ini adalah pertama kalinya dia datang ke dunia fana ini setelah berhibenarsi di dunia astral selama lebih dari lima ratus tahun.     

Tubuh Bai Yu jauh lebih besar dari Alpha bahkan sepuluh kali lipat lebih besar daripada harimau biasa. Karena itu Bai Yu mengambil wujud seekor kucing dewasa untuk berjalan malas ke arah Hadley.     

Dia menjilati tangan gadis itu dengan lidahnya sambil menyalurkan energinya untuk menyembuhkan luka apapun yang ada pada wajah gadis itu serta lututnya yang sempat menabrak ujung kursinya.     

Begitu selesai Bai Yu versi kucing langsung menghilang dan kembali tidur di guanya dengan wujud aslinya yang besar. Setelah puas apa yang dilakukan Bai Yu, sepasang mata kuning keemasan itu kini kembali ke warna mata normal dan waktu kembali berjalan.     

Jika kalian penasaran mengapa raja warna lainnya bisa menghentikan waktu seperti yang dilakukan raja violet, jawabannya adalah apa yang dilakukan raja kuning sangat berbeda. Dia tidak bisa menghentikan waktu, tapi bisa membekukan pergerakan manusia.     

Apakah kalian masih ingat apa yang dilakukan Katie ketika Meisya hampir diperkosa oleh Alexsei di Belanda? Katie menghentikan pergerakan orang-orang yang menyentuh Meisya sementara orang lain masih bisa bergerak. Hal itulah yang dilakukan raja kuning saat ini. Menghentikan pergerakan semua orang yang ada di ruang makan ini sementara orang yang berada di luar masih bergerak seperti biasa.     

Tidak lama setelahnya, semuanya kembali berjalan seperti biasa dan tidak ada yang menyadari kehadiran Bai Yu versi kucing.     

Dan benar saja, begitu Hadley bangkit berdiri, hidung yang dikira sudah patah kini kembali dan tidak ada bekas darah apapun pada wajah serta kakinya. Namun Hadley tidak mengetahuinya dan masih mengira wajahnya terluka sehingga dia tetap pada rencananya. Dia marah-marah dan mengadu pada sang ibu.     

Rebecca yang sangat memanjakan ketiga anaknya turut merasa marah dan menyalahkan pelayan beserta Richard yang menabrak pelayan tersebut. Dia memanggil Richard dengan kasar dan dengan nada menghina membuat Stanley bangkit berdiri menghadang wanita itu menghampiri putranya.     

"Pasti terjadi kesalahpahaman diantara nona muda Regnz dengan putraku."     

"Putramu?"     

Stanley melirik ke arah Richard yang melanjutkan acara makanannya dengan santai seolah tidak ada ketegangan yang terjadi. Stanley juga melirik ke arah anak-anak remaja lainnya dan dia langsung tahu, para 'monster kecil' kembali beraksi.     

Meskipun Stanley tidak keberatan sesekali anak-anak tersebut berbuat usil, tapi tindakan mereka…putranya sudah keterlaluan. Untung saja tidak ada luka yang serius pada tubuh Hadley, kalau tidak… dia tidak tahu harus bersikap seperti apa dihadapan Tuan besar Joseph Regnz.     

"Anak itu adalah putraku. Aku akan mewakilinya untuk meminta maaf. Untung saja tidak ada luka pada nona…"     

"TIDAK ADA LUKA!?" teriak Hadley dengan histeris memotong kalimatnya. "Kalian tidak lihat hidungku berdarah ha?! Aku yakin sekali aku harus operasi untuk memperbaiki hidungku. Kalian sudah merusak wajahku."     

"Hadley, menurut penglihatanku, tidak ada yang salah dengan wajahmu. Jangan berlebihan." Kali ini Vincent tidak bisa tinggal diam dan memberi nada peringatan pada sepupunya yang sudah terlalu bersikap berlebihan.     

"Vincent, hanya karena bukan putrimu yang terluka, bukan berarti kau bisa membela keluarga istrimu." bantah Rebecca dengan sinis. "Aku tidak mau tahu. Aku ingin keadilan untuk putriku!"     

"Benar. Seseorang telah mengikat kakiku, pasti salah satu dari mereka yang melakukannya!" Hadley langsung menunjuk ke meja dimana anak-anak remaja tersebut makan. Amarah didalam dirinya semakin membara ketika melihat anak-anak remaja tersebut masih bisa makan dengan santai, sama sekali tidak memperdulikannya seakan dia hanyalah sebutir debu.     

Hal ini tidak luput dari orang-orang dewasa yang sudah sangat mengenali kelakar anak-anak mereka yang terkadang memang usil. Mereka bisa melihat jelas anak-anak mereka saling bekerja sama untuk membuat Hadley malu. Biasanya anak-anak mereka tidak akan berbuat onar yang demikian keterlaluan hingga sanggup melukai orang lain.     

Jika sampai anak-anak tersebut bersikeras mengerjai Hadley hingga tidak peduli apakah gadis itu akan terluka atau tidak dan mereka masih bersikap santai itu berarti… telah terjadi sesuatu antara anak-anak mereka dengan Hadley.     

Kinsey menyadari putranya yang masih tersenyum sumringah seperti biasanya. Bukan. Senyuman anak itu saat ini agak berbeda. Senyuman kepuasan seperti sudah menyelesaikan sesuatu yang sangat berarti.     

Perasaan Kinsey mulai tidak enak lalu melirik ke arah Melodie yang hanya menundukkan kepala sambil memotong pudingnya dengan gerakan sangat lamban.     

"Sayang, coba periksa Meli. Sepertinya ada yang disembunyikan anak-anak dari kita." bisik Kinsey pada istrinya.     

Katie menurut dan bangkit berdiri untuk berjalan menghampiri putrinya yang duduk di paling ujung meja.     

"Jika kau ingin mendapatkan keadilan, bagaimana kalau aku juga meminta keadilan untuk adikku?" pertanyaan Diego sangat menarik perhatian semua orang.     

Apa maksudnya meminta keadilan untuk adik Diego? Bukankah Diego tidak memiliki adik? Bukankah Diego adalah anak bungsu dari Vincentius Regnz? Rebecca dan Hadley sama-sama terheran dengan ungkapan pertanyaannya. Namun selain mereka berdua, sisa orang-orang dewasa disana sudah tahu siapa yang dimaksud Diego.     

Walaupun hanya sebatas saudara sepupu, meski tidak memiliki hubungan darah sekalipun, namun semua anak-anak disana sudah menganggap satu sama lain seperti saudara. Tidak ada yang namanya sepupu bagi mereka. Yang ada hanyalah kakak atau adik.     

Karena itulah mereka semua sama-sama marah melihat ada orang yang tega memukul dan melukai dua adik termuda mereka.     

Tapi para orangtua yang masih belum tahu apa-apa bertanya-tanya apa gerangan yang terjadi? Adik yang mana yang dimaksudkan Diego?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.