My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Menyambut Kedatangan Ewald



Menyambut Kedatangan Ewald

1Siang itu, Abi serta Chleo menunggu di lobi utama untuk menyambut keluarga Ewald yang akan datang ke resort. Vincent sudah memberitahu kedua orang tuanya mengenai kedatangan Ewald dan sesuai dugaannya, sang ayah sangat antusias bertemu dengan Ewald.     

Vincent hanya mendesah pelan karena dia tahu ayahnya sudah menganggap Ewald seperti anaknya sendiri sehingga Vincent tidak akan berbicara apa-apa.     

Lagipula dulu sebelum Vanessa lahir sudah lama Tuan Joseph menginginkan seorang anak laki-laki. Tapi anak pertama mereka ternyata adalah perempuan. Meskipun begitu Vanessa tetap mendapatkan kasih sayang yang besar dari kedua orang tuanya walau Tuan besar Regnz senior sangat menginginkan anak lelaki.     

Dua tahun kemudian, adiknya mengalami kecelakaan dan meninggalkan seorang anak balita menjadi yatim piatu. Tidak tega membiarkan anak itu dipelihara pemerintah atau masuk ke dalam panti asuhan, Joseph memutuskan memelihara anak tersebut.     

Tidak lama setelahnya, istrinya, Vienna mengandung kembali dan kali ini mereka memiliki anak lelaki. Sadar pengeluaran mereka semakin bertambah membuat Joseph bekerja mati-matian demi sesuap nasi.     

Ya. Kala itu keluarga Regnz tidak sebesar sekarang. Keluarga Regnz hanyalah keturunan darah campuran Tiong Hoa yang dulu merantau ke Amerika untuk mengubah nasib.     

Hanya karena mereka bertemu dengan Chloeny Paxton membuat Vincent dibina oleh salah satu anggota elit tanpa sengaja, usaha bisnis mereka berubah. Diam-diam Vincent membantu usaha ayahnya dari balik layar sehingga kini berkembang dengan begitu besar seperti saat ini.     

Kalau saja mereka tidak bertemu dengan Chloeny Paxton, kalau saja Vincent tidak diajari bagaimana cara mengelola bisnis dan membangun sebuah anggota elit disaat bersamaan, mungkin mereka tidak akan seperti sekarang.     

Jika seandainya keluarga ayahnya mengetahui bahwa keluarga Cathy cukup berjasa, mungkin mereka tidak akan bersikap begitu sinis terhadapnya. Namun apa daya, Cathy tidak ingin siapapun tahu sejarah kedua keluarga di masa lalu.     

Bagi yang sudah tahu biarlah mereka tahu, bagi mereka yang tidak tahu, tidak perlu diberitahu. Itu sebabnya Vincent tidak memberitahu apapun pada para paman bibi serta sepupunya yang sangat bodoh tersebut. Dia menghormati keputusan istrinya.     

Setelah menunggu selama beberapa menit, mobil van yang menjemput keluarga Ewald dari bandara muncul di depan pintu lobi utama resort. Ada beberapa staf pelayan yang langsung sigap membukakan pintu mobil serta menurunkan barang-barang milik keluarga Ewald.     

Sementara Chleo serta Abi menyambut mereka dengan senyuman ramah dan penuh hormat. Chleo serta Abi langsung menerima pelukan serta kecupan ringan di pipi dari Graham dan Megan yang juga tersenyum sumringah melihat wajah mereka. Chleo dan Megan bahkan berteriak histeris seperti anak-anak dengan penuh antusias membuat Graham serta Abi cekikikan melihat polah mereka.     

Lain halnya dengan Hadley selaku anak kedua dari tiga bersaudara tersebut. Hadley merasa kesal karena suara adiknya beserta Chleo yang sangat memekikkan telinga.     

"Jangan terlalu berlebihan! Berisik tahu!"     

Megan menjulurkan lidahnya ke arah kakaknya sama sekali tidak peduli keluhan sang kakak.     

"Apa-apaan ini? Dimana Vincent? Bukankah seharusnya dia yang menyambut kita? Kenapa dia mengirim anak-anak menyambut kita?" kali ini istri Ewald yang mengeluh dengan nada sarkas yang sangat kentara membuat Graham menghela napas.     

"Papa sedang mengatur tempat vila untuk kalian tinggali. Aku yakin papa memilihkan yang terbaik untuk kalian." jawab Chleo dengan nada sopan.     

Dia memutuskan untuk tidak membuat sepupu ayahnya lebih jengkel dari ini dan bersikap dewasa. Mengetahui Chleo dalam dilema, Megan juga turut bersikap baik dan tidak berbuat onar.     

"Dia kan bisa menyuruh istrinya yang menyiapkan tempat kami. Seharusnya dia yang datang menyambut kami!"     

Chleo mengernyit tidak suka mendengar ini. Memangnya wanita ini menganggap ibunya sebagai apa? Pembantu?     

Apa haknya dia minta disambut oleh ayahnya? Memangnya ayahnya pengangguran dan pesuruh yang harus melayani mereka?     

Sedari dulu Chleo tidak suka akan sikap Rebecca, istri dari Ewald ini yang suka sekali tidak tahu diri dan menganggap semua orang disekitarnya adalah bawahannya.     

"Ma, yang penting kita disambut kan. Tidak perlu berlebihan." sahut Graham dengan sabar.     

"Berlebihan!?" pekik Rebecca dengan mata melotot seolah bola matanya hendak keluar dari tempatnya.     

"Sudah, sudah." Ewald menepuk bahu istrinya untuk menenangkannya. "Ayo kita masuk terlebih dulu. Bukankah tadi kau bilang kau lapar? Abi, bawa kami ke ruang makan agar kami bisa makan siang."     

"Baiklah. Silahkan kemari."     

Berbeda dengan Abi yang masih bersikap sopan dan santai, Chleo mendengus kasar. Tidak yang wanita tidak yang pria, keduanya sama-sama saja. Mereka menganggap yang lebih muda adalah bawahan mereka dan seenaknya memberi perintah.     

Sama juga dengan Bibi Vanessa dan ayahnya. Walaupun kedudukan harta keduanya diatas Ewald, pria itu sama sekali tidak merasa segan dan seenaknya memberi mereka perintah seolah kedudukan harta sama sekali tidak berarti.     

Bukan. Sampai kapanpun kedua orang itu tidak akan pernah mau menunduk dihadapan ayahnya selama Tuan Joseph mendukung mereka. Meskipun Joseph sudah pensiun dan tidak lagi memegang kendali perusahaan, tapi ayahnya, Vincent akan selalu menghormati dan memberi pertimbangan setiap nasihat yang keluar dari Tuan Joseph.     

Itu sebabnya kedua orang itu berani bersikap sewena-wena karena tahu Vincent pasti tidak akan menghina mereka.     

"Ah, Chleo. Maafkan orangtuaku. Aku menjadi malu karena memiliki mereka sebagai kedua orangtuaku."     

Chleo menelan ludah dengan gugup. Dia sama sekali melupakan kenyataan Megan masih berdiri disebelahnya disaat dia mendengus kasar ke arah kedua orangtua gadis itu.     

"Maaf, aku sudah tidak bersikap sopan. Seharusnya aku…"     

"Aku bisa mengerti kok." potong Megan dengan nada menenangkan. "Aku sudah terbiasa dengan dengusan atau tatapan meledek dari semua orang. Kau tidak perlu merasa bersalah."     

Chleo menjadi semakin merasa bersalah. Ah, bagaimana bisa kedua orang yang menyebalkan itu memiliki anak sebaik hati seperti Megan? Graham juga baik dan tidak semenyebalkan kedua orangtuanya, tapi terkadang pemuda itu akan memberi kesan arogan dan memberi perintah seenaknya.     

Bedanya, Graham lebih tahu diri daripada orangtuanya. Dia hanya akan memerintah pada orang yang memang bekerja dibawahnya atau orang yang sudah dipastikan memang hanyalah seorang pegawai. Tapi pemuda itu tidak pernah memberi perintah pada adiknya atau keluarganya, atau teman dekatnya. Pemuda itu masih menghargai hubungan keluarga serta persahabatan.     

Bila Megan sangat bertolak belakang dengan orangtuanya, Graham merupakan gabungan dari orangtuanya serta adik bungsunya. Lain lagi dengan Hadley yang sama persis kelakuannya dengan orangtuanya. Malahan mungkin lebih parah.     

Dia berani memberi nada perintah pada Graham serta adiknya. Dia bahkan berani memerintah orangtuanya sendiri bila keinginannya tidak dituruti!     

Ckckck! Sungguh keluarga yang kacau.     

Chleo berharap hati yang baik dan murni dalam diri Megan tidak akan pernah berubah. Dia juga berharap Graham bisa menemukan calon istri yang mirip seperti Megan untuk menahan sifat arogan pria itu agar tidak menjadi lebih parah.     

Ah, rasanya Chleo sangat bersimpati pada dua saudara sepupunya ini yang harus tinggal bersama tiga orang super angkuh dan tidak tahu malu selama 7x24 jam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.