My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Natal Bersama (2)



Natal Bersama (2)

0Selesai makan bersama mereka mulai berkaraoke dengan live musik sebagai latar belakang musik mereka. Sambil berkaraoke mereka juga mulai acara tukar kado yang sangat dinantikan para anak-anak remaja.     

Kado-kado yang dibawa mereka telah disusun rapi di bawah pohon Natal. Bungkusan kertas kado berbagai macam. Ada yang bermotif bunga-bunga, ada yang bermotif boneka yang pastinya ditujukan untuk anak perempuan, ada juga bermotif biasa sehingga tidak ada yang bisa menduga siapa yang akan menerima kado tersebut.     

Abigail memulainya dengan melakukan undian batang es krim yang terdapat didalam tabung hitam yang tertutup. Batang es krim tersebut berjumlah sama dengan anggota keluarga mereka dan orang yang mendapatkan batang es krim yang dicat bewarna merah pada ujung bawahnya akan mengambil kado terlebih dulu.     

Lalu orang tersebut akan bebas mengambil kado yang tertata rapi dibawah pohon Natal. Orang tersebut akan memberikan kado tersebut pada nama yang tertera di kertas kado itu. Tentu saja jika langsung memberikannya pada pemiliknya tidak akan seru. Jadi Abigail serta Chleo bekerja sama memasang sebuah peraturan.     

Orang yang mengambil kado tersebut berhak memberi tantangan sebelum memberikan kado tersebut. Tantangannya boleh merupakan teka-teki, menjawab pertanyaan atau tindakan untuk melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan.     

Orang yang ditantang boleh menolaknya jika tantangan tersebut terlalu sulit untuk dilakukannya. Tetapi hadiahnya otomatis tidak akan diberikan padanya dan akan diberikan pada orang lain melalui undian secara acak begitu semua kado dibawah pohon natal selesai diberikan pada masing-masing penerima.     

Kemudian orang yang barusan menerima kadonya berjalan untuk mengambil kado secara acak dan melakukan hal yang sama pada nama yang tertera di bingkisan kado tersebut. Dan begitu seterusnya hingga semua kado berada di tangan masing-masing penerima. Hingga sampai akhir mereka tidak akan tahu siapa yang memberi kado karena mereka tidak ingat siapa saja yang membawa kado.     

Ini merupakan sebuah kesempatan bagi semua orang untuk mendengar Melodie menyanyi. Mereka sudah sepakat akan memberi tantangan menyanyi atau berbicara dengan lebih dari dua puluh kata untuk Meli. Anak itu memang murah senyum dan menyenangkan, tapi pelit suara. Dia hanya tertawa dan tersenyum bila ditanyai oleh orang.     

Meskipun dia sangat sulit untuk membuka suara, tapi dia sangat menyukai hadiah layaknya anak seumurannya. Karena itu dia pasti akan menerima tantangan apapun demi mendapatkan hadiah yang memang disediakan untuknya.     

Lain halnya dengan anak remaja yang usil. Seperti Diego, Chleo dan juga Abi yang suka sekali mengerjai orang dewasa. Ketiganya pasti akan memberikan tantangan yang memalukan bila mereka menemukan hadiah yang diperuntukkan orang dewasa.     

Chleo sudah memikirkan adanya kemungkinan para ayah akan menolak dan tidak peduli hadiahnya akan jatuh di tangan orang lain. Sehingga mereka menetapkan peraturan lainnya. Mereka menentukan beberapa nama yang tidak diizinkan menolak tantangan yang diberikan.     

Nama-nama tersebut adalah Kinsey dan Vincent. Hanya dua nama sebenarnya, tapi dua orang ini merupakan orang yang paling berkuasa dan disegenai di dunia kerajaan perbisnisan membuat siapapun tidak berani berbuat usil terhadap mereka.     

Chleo juga membuat peraturan lain karena dia tahu pasti tidak semua orang dewasa yang berani mengerjai kedua tuan besar itu selain istri dan anak-anak mereka sendiri. Jadi dia telah menyiapkan undian berbagai macam tantangan untuk dipilih oleh orang dewasa lainnya agar mereka tidak merasa segan atau takut menjahili kedua tuan besar.     

Abigail sudah membacakan peraturan yang harus mereka taati lalu tersenyum penuh kemenangan membuat Vincent serta Kinsey mendesah berat bersamaan.     

"Vincent, keponakanmu sangat luar biasa." sarkas Kinsey.     

"Aku yakin sekali ide ini berasal dari Chleo." Vincent memandang putrinya dengan curiga dan tebakannya benar karena saat ini Chleo menjulur lidahnya kearahnya dengan manja.     

Apakah putrinya sedang balas dendam padanya? Karena dia telah memberi larangan pada perusahaan-perusahaan di Washington?     

"Sepertinya dia merasa bersemangat mengerjai kita?" tebak Kinsey menggelengkan kepalanya kearah keponakannya yang kini tersenyum antusias.     

Kedua pria itu saling bertukar pandang lalu sekali lagi mendesah pasrah.     

Baiklah. Untuk saat ini mereka hanya bisa menikmatinya. Asalkan orang yang dicintai mereka bersukacita (atas penderitaan yang akan mereka lalui), semuanya sepadan.     

Semua orang mengambil batang es krim untuk mencari tahu siapa yang terlebih dulu mengambil kado untuk diberikan pada penerima aslinya. Dan ternyata orang pertama yang memilih kado adalah Melodie.     

Anak itu melompat-lompat dengan senang lalu mengambil kado yang sangat menarik perhatiannya. Bingkisan kado tersebut sangat elegan dengan motif kelopak bunga merah dengan putih polos sebagai latar belakangnya.     

Dia memutar-mutar kado tersebut untuk mencari sebuah nama dan melihat nama Kitty tercetak sempurna pada ujung bingkisan kado tersebut.     

Mata Meli bersinar-sinar menuju ke arahnya lalu tersenyum lebar menunjukkan gigi putihnya yang sempurna. Semuanya langsung tahu bahwa kado yang diambilnya ditujukan untuk Katie.     

"Baiklah Meli, tantangan apa yang ingin kau berikan pada ibumu?" tanya Chleo.     

Seperti biasa, Meli sangat pelit suara sehingga dia melambaikan tangannya agar Chleo membungkuk sedikit ke arahnya. Chleo menurut dan membungkuk untuk membiarkan Meli berbisik di telinganya.     

Tidak lama setelahnya Chleo cekikikan diikuti tawa geli Meli membuat lainnya terheran.     

"Bibi Kitty, Meli bilang bibi harus mencium paman Kinsey saat ini juga dihadapan semuanya."     

"Eh?" wajah Katie merona merah bagaikan kepiting rebus sama sekali tidak menyangka putrinya akan mengerjainya seperti ini. Rasanya dia ingin menangis.     

Lain dengannya Kinsey malah terkekeh dan mengacungkan jempol ke arah putrinya membuat Meli kembali cekikikan.     

"Ayo cium," seru seseorang melihat keraguan pada Katie.     

"Cium!"     

"Cium!"     

Disusul dengan sorakan lainnya mendorong Katie untuk melakukan tantangannya membuat Katie menggigit bibir frustrasi.     

Pada akhirnya Katie menyerah lalu berdiri dihadapan suaminya dan berjinjit sedikit agar dia bisa menggapai bibir suaminya.     

Tadinya dia hanya berencana memberi kecupan ringan saja, sialnya, suaminya malah menahan tengkuknya dan melahap bibirnya dengan mesra membuat lainnya semakin berseru antusias melihat adegan intim mereka.     

Cathy tertawa kecil sama sekali tidak menyangka ide putrinya serta keponakannya ini sangat usil tapi juga seru. Awalnya dia ragu apakah liburan bersama keluarga besar ini bisa berjalan lancar atau tidak mengingat kebanyakan dari mereka memiliki beda prinsip dan tradisi.     

Sebelumnya dia pernah mencoba mempertemukan saudara-saudaranya dengan keluarga besar Regnz yang ternyata tidak berjalan baik. Selain ayah ibu mertuanya, keluarga Regnz lainnya tidak bisa menerima Vincent menikahinya karena perbedaan ras. Mereka mengharapkan Vincent menikah dengan gadis keturunan Tiong Hoa dan meneruskan keturunan murni dari Tiong Hoa.     

Kebanyakan dari mereka menghina Cathy dan tidak menerimanya seutuhnya membuat saudara-saudaranyapun membela Cathy dan terjadi percecokan. Semenjak itu dia dan Vincent sama-sama sepakat tidak lagi mengumpulkan dua keluarga mereka di tempat yang sama.     

Kini tidak hanya keluarga kecil Regnz saja yang berkumpul, tapi ada keluarga Paxton dan Wu bersaudara yang berasal dari keturunan campuran Tiong Hoa dan Singapura.     

Dia sempat khawatir kalau akan terjadi perdebatan diantara mereka. Untungnya, kekhawatirannya sama sekali tidak diperlukan. Hari pertama ini berjalan cukup lancar dan dia berharap mereka semua bisa semakin akrab selama seminggu ke depan.     

Sayangnya, sesuatu yang sangat tidak diinginkan akan terjadi besok.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.