Stanley Yang Peka
Stanley Yang Peka
Rahang Diego mengeras mendengar ini. Apa yang dikatakan pamannya ada benarnya. Jika seandainya musuh mereka ke depannya nanti hanyalah manusia biasa, maka mereka bisa mengalahkannya dan melindungi orang-orang yang mereka sayangi dengan mudah.
Tapi jika musuhnya bukan manusia…
Apakah mungkin orang yang mengancam kakaknya adalah salah satu raja warna? Ataukan mungkin orang ini sama seperti Yuna yang memiliki Vectis untuk membantunya? Itu sebabnya dia serta ayah, bahkan Stanley sekalipun tidak bisa menemukan orang ini dan maksud orang ini membunuh Chleo dengan memberikan pil racun tersebut yang ditujukan untuk Alexis.
Penjahat ini sengaja membuat orang mengira bahwa target utamanya adalah Alexis padahal yang sebenarnya target utamanya adalah Chleo.
Jika memang ternyata orang tersebut juga memiliki Vectis atau makhluk mistis lainnya maka Diego tidak akan bisa melindungi kakaknya dengan bantuan manusia biasa ataupun program canggih ciptaan Stanley.
"Paman pernah mengalaminya? Bertemu dengan musuh yang bukan manusia dan dalam keadaan terdesak?"
"Hm…" Stanley terdiam sejenak seolah sedang memikirkan sesuatu. "Tidak juga. Tapi aku pernah berteman dengan salah satu makhluk mistis."
"Benarkah?" apakah mungkin Vectis? "Seperti apa makhluk mistis itu?"
"Serigala."
Diego memutar kedua matanya mendengar jawaban pamannya yang kini tertawa geli.
"Kenapa kau begitu tegang? Tenang saja. Tidak akan ada makhluk mistis yang akan mencelakai keluargamu. Kalaupun ada, pasti akan ada makhluk mistis lainnya yang akan membantumu."
Diego mendesah pasrah mendengarnya. Memang benar. Dia memiliki Yuna yang akan selalu membantunya dan juga…
Ugh! Dia benci mengakuinya tapi mungkin… kekuatan Axelard sebagai raja biru akan sangat membantu sekali.
"Aku tidak tahu apa yang sedang kau rencanakan, tapi aku tahu satu hal. Kau… bukan Diego yang kami kenal selama ini. Iya kan?"
!? Apa? Darimana pamannya mengetahuinya?
"Apa yang paman bicarakan? Aku adalah Diego. Memangnya ada berapa Diego Regnz di dunia ini?"
"Benar. Kau adalah Diego. Tapi disaat bersamaan kau bukan Diego yang berasal dari zaman ini."
"Da…darimana paman mengetahuinya?" apakah benar pamannya pernah berteman dengan Vectis?
Stanley mengedikkan bahunya dengan cuek. "Aku punya caraku sendiri. Lagipula, sinar matamu tidak bisa menipu. Tatapan matamu sama sekali tidak seperti anak remaja ingusan yang tidak pernah mengenali dunia gelap. Aku menebak kau berasal dari masa depan?"
"…"
"Tidak heran kau bisa mengetahui aku telah menyiapkan sebuah hadiah untukmu."
"…"
"Kebetulan sekali, aku telah membawa hadiahmu kemari. Kau ingin mengambilnya sekarang?"
"…" Diego sungguh tidak bisa berkata apa-apa lagi. Selama ini dia mengira sudah cukup ahli dalam memakai topeng palsu untuk menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya, tapi dia merasa ditelanjangi dihadapan Stanley.
Dia memang tidak ada apa-apanya dihadapan singa berbulu domba dihadapannya ini. Sedari dulu Stanley memang paling ahli dalam mengatur ekspresinya.
"Paman…aku…"
"Kau bisa mengambilnya sekarang tapi aku punya satu permintaan untukmu."
"Apa itu?"
"Kalau bisa jangan libatkan Kinsey serta ayahmu dalam apapun yang akan kau lakukan. Mereka sudah mengalami cobaan berat di masa muda mereka. Kau tidak ingin mereka tertekan hanya masalah ini kan?"
"Tentu saja tidak. Aku tidak akan melibatkan mereka." tentu saja kalau seandainya musuh mereka bukan manusia biasa, Diego tidak ingin melibatkan keluarganya ataupun orang lain. Lagipula dia sudah cukup memiliki bantuan dari Yuna serta lingkaran networknya.
Ditambah lagi dia akan memiliki program Tiffany 2 yang mana akan sangat membantunya dalam melacak serta memburu orang-orang yang mencurigakan.
Diego tidak akan pernah mau melibatkan siapapun. Tapi kenapa Stanley hanya menyebutkan ayahnya dan Kinsey? Bagaimana dengan pria itu sendiri?
"Bagaimana dengan paman? Kupikir paman juga tidak ingin terlibat?"
"Cepat atau lambat aku akan terlibat. Sepertinya sudah nasibku untuk terlibat hal-hal yang tidak masuk akal."
Stanley ingat sewaktu Kinsey pertama kali mengetahui Katie adalah raja merah, Stanleylah yang memberi jawaban atas segala pertanyaan dan kebingungan Kinsey. Stanley sendiri juga tidak tahu mengapa dia begitu tertarik akan mistos serta legenda penguasa alam yang diceritakan Alpha serta Zero generasi sebelumnya.
Karena ketertarikannya itulah diam-diam dia mencari tahu apa-apa mengenai para penguasa alam. Sedari awal dia sudah tahu bahwa dunia ini memiliki 4 raja warna, 3 binatang mistis, 3 Vectis dan 2 penguasa dunia dari dimensi lain.
Hanya saja dia tidak menemukan informasi yang penting dari Vectis ataupun dimensi lain. Sehingga dia lebih banyak mengetahui mengenai raja warna. Dan sewaktu dia mengetahui bahwa kekasih Kinsey adalah raja merah, dia memperdalam pencariannya pada sang raja merah saja. Itu sebabnya dia yang paling bisa menjawab apa-apa jika menyangkut raja merah.
"Apa maksud paman?" tanya Diego menggugah pikirannya.
"Kau akan mengetahuinya suatu saat nanti. Jadi, jika kau telah memastikan musuhmu memang bukan manusia biasa, tidak perlu sungkan memberitahuku. Aku pasti akan membantumu."
"Baiklah. Aku akan mengingatnya."
Sebenarnya Diego merasa sangat penasaran sekali sampai sejauh mana paman Stanley mengetahui soal makhluk mistis. Dia sangat penasaran apakah pamannya disertai salah satu Vectis atau tidak. Dia ingin bertanya untuk mengkonfirmasi hal ini tapi tidak sanggup menanggung resikonya.
Jika seandainya dugaannya salah dan ternyata Stanley tidak tahu apa-apa soal makhluk mistis ini, maka dia hanya akan membongkar rahasianya.
Sebisa mungkin Diego ingin merahasiakan masalah ini dari keluarganya agar tidak ada satupun dari mereka yang terlibat. Semakin sedikit yang mengetahui rahasianya semakin baik.
Inilah rahasia yang disembunyikan Diego selama bertahun-tahun semenjak dia tahu Yuna memiliki Vectis. Dan dia berhasil. Tidak ada seorangpun yang tahu dia memiliki teman yang dilindungi oleh Vectis, bahkan dia mengencani gadis itu.
Dia pikir selain dirinya, tidak ada lagi yang berteman dengan makhluk mistis atau semacamnya. Siapa yang menyangka… kakak tersayangnya malah menikah dengan raja biru karena diancam.
Kalau seandainya dia tahu bahwa Harry adalah raja biru, dia bisa saja meminta bantuan pada Yuna karena hanya Vectis saja yang bisa mengalahkan raja warna.
-
Keesokan paginya tepat jam 9 pagi mereka semua berangkat ke bandara. Total mereka berjumlah tiga puluh delapan orang dan semuanya sangat antusias untuk bersenang-senang di resort terbaru Flex group di Honolulu.
Mobil mereka langsung masuk melewati jalur utama menuju ke landasan khusus karena mereka akan naik pesawat jet pribadi.
Vincent tidak sabar melihat ekspresi yang akan dipasang semua keluarga undangannya begitu melihat isi dalam pesawat jet pribadinya.
Terlebih lagi ekspresi istri tercintanya. Dia akan mengabadikan momen ini seumur hidupnya.