Hadiah Dari Stanley
Hadiah Dari Stanley
Salah satu buatan program digitalnya adalah Tiffany yang sudah hancur ketika jantung Katie sempat berhenti berdetak dalam batas waktu yang diberikan.
Setelah kejadian itu, atas permintaan Vincent, Stanley kembali mencoba membuat suatu program yang fungsinya sebagai alat pelacak tapi tidak akan terdeteksi oleh mesin yang bisa mendeteksi alat pelacak.
Program ini diberi nama Camelia sesuai permintaan Chleo. Benar. Dia memasukkan chip Camelia ini kedalam gelang camellia milik Chleo. Anak itu tidak tahu apa-apa soal chip tersebut, tapi mereka semua akan bisa melacak Chleo dan mengetahui keberadaan gadis itu jika seandainya ada sesuatu hal yang tak diinginkan terjadi.
Melihat kecerobohan Chleo yang sudah tak bisa ditolong lagi, mereka tidak bisa memasang program ke barang aksesoris lainnya. Seperti gelang kakinya yang dulu pernah tertanam alat pelacak juga telah menghilang seiringnya berjalannya waktu karena kecerobohannya.
Karena itulah mereka sengaja memasangnya di bandulan gelang design milik Chleo sendiri yang pastinya akan dijaga baik-baik oleh gadis itu.
Stanley bisa saja memberikan gelang sama persis seperti saat dia memberikan gelang Tiffany pada Katie, tapi Chleo pasti menolaknya mentah-mentah. Apalagi begitu mengetahui bahwa ada program yang akan selalu mengawasinya, Chleo pasti akan membuang gelang tersebut.
Bahkan saat inipun Chleo sama sekali tidak tahu kalau gelang camelianya terdapat program khusus ciptaannya. Program tersebut juga dalam masa stand by dan baru akan aktif ketika Chleo terancam bahaya.
Bandulan tersebut akan langsung terkoneksi dengan smartphone Vincent jika seandainya gadis itu berteriak dengan sangat histeris atau ketika gadis itu menangis dengan meraung-raung.
Selain dua kejadian itu, program camellia tidak akan aktif dan tidak akan memancarkan sinyal yang membuat hacker lainnya curiga akan adanya alat pelacak yang ada didalam bandulan gelangnya.
Dia juga memasang alat pelacak yang sama untuk ketiga anak-anaknya. Meskipun sebenarnya dia tidak membutuhkannya lagi karena dia sudah pensiun dari profesinya dan keluar dari dunia gelap yang penuh kekerasan.
Dia tidak ingin menciptakan musuh dimana bisa membahayakan keluarganya, karena itulah dia memutuskan tinggal di Belanda bersama istri dan ketiga anaknya. Disana dia bisa memulai kehidupan baru sebagai orang biasa dan tidak ada yang mengenalinya sebagai Hunter selain Angel dan Colen.
Selama tinggal di Belanda dia mencoba menciptakan kembali Tiffany ke dua. Hanya saja kali ini tidak hanya suaranya saja yang bisa didengar, dia juga memasukkan program visual pada program tersebut.
Inilah salah satu kelebihan program ini yang tidak dimiliki Tiffany yang dulu. Melalui sebuah alat yang akan menjadi sumber daya cipnya, sebuah visual manusia akan muncul tiap kali mereka hendak berkomunikasi. Ini lebih mirip seperti saat dua orang manusia saling berkomunikasi dengan bertatap muka secara langsung. Bedanya yang satunya manusia sementara yang satu hanyalah program.
Lebih hebatnya lagi, program ini bisa muncul dilihat mata manusia disaat bersamaan bisa muncul tapi tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Untuk melihat visual program ini membutuhkan kacamata khusus yang sudah terkoneksi pada jaringan system program ini.
Stanley sudah mengerjakannya selama tiga tahun ini dan dia berencana memberikannya sebagai hadiah ulang tahun Diego yang ke 17.
Tentu saja dia memiliki tujuan mengapa dia memberikan hadiah ini pada anak remaja itu. Instingnya berkata karakter yang dimiliki Diego merupakan perpaduan antara Vincent dan Kinsey.
Kalau karakter Chleo adalah perpaduan dari orangtua kandungnya yang sama-sama memiliki hati yang lembut dan penuh kasih, Diego lebih mirip ke arah Kinsey yang suka menantang bahaya untuk memacu adrenalinnya.
Dia tahu Vincent sangat mengkhawatirkan kedua anaknya dan kalau bisa ingin menjauhkan kedua anaknya dari dunia bawah yang isinya penuh dengan bahaya.
Tapi baik Chleo maupun Diego tidak akan menjadi anak kecil selamanya. Mereka akan bertumbuh dan akan menentukan jalan pilihan hidup mereka sendiri. Karena itu mereka juga tidak akan bisa mencegah bila suatu saat nanti Diego akan menjeburkan dirinya masuk ke dalam situasi berbahaya.
Yang bisa mereka lakukan saat ini adalah memberikan perlindungan yang sangat memadai. Salah satunya adalah program Tiffany ke dua ini.
"Paman Stanley, aku tahu paman sudah menyiapkan hadiah untuk ulangtahunku yang ke 17."
Hanya saja dia sama sekali tidak menyangka anak ini bisa mengetahuinya begitu cepat dan langsung memintanya saat itu juga! Apakah mungkin Vincent yang memberitahunya? Tidak. Dia bahkan belum memberitahu Vincent soal program ciptaan terbarunya.
Jadi, bagaimana anak ini bisa mengetahuinya?
"Darimana kau tahu aku telah menyiapkan hadiah untukmu?"
"Paman yang memberitahuku…" belum sempat bertanya apa maksudnya, Diego melanjutkan kalimatnya. "Di dalam mimpiku." lanjutnya dengan senyuman jahil.
"Kau pikir aku akan percaya? Itu hanyalah mimpi. Lagipula, hadiahmu belum sempurna."
"Hanya tinggal memasang wajah visual serta suaranya kan? Aku memiliki wajah yang cocok untuknya. Dan juga aku sudah menyiapkan nama yang kusukai untuknya."
"…"
Seketika Stanley memasang raut muka serius. Tadinya dia berpikir Diego hanya bercanda mengatakan dia mengetahuinya dari mimpi dan asal menebak. Tadinya dia berpikir Diego sama sekali tidak tahu jenis hadiah macam apa yang akan diberikannya.
Tapi menilai dari kalimat anak remaja itu, jelas sekali Diego mengetahui betul hadiah seperti apa yang telah disiapkan untuknya.
"Diego, aku serius. Bagaimana kau bisa mengetahui hal ini?"
Diego mendesah berat. "Jika aku mengatakannya pada paman, aku tidak yakin paman akan percaya."
"Coba saja. Kalau kau mendengar pengalamanku saat aku masih muda dulu, mungkin kau juga tidak akan percaya. Di dunia ini ada sesuatu yang diluar pikiran akal manusia."
"Benarkah? Misalnya?"
Stanley tersenyum lebar mendengarnya. "Ceritakan dulu seperti apa situasimu baru aku akan menceritakan pengalamanku."
Diego menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal dengan canggung. Meskipun dia memiliki ingatan hingga dia berusia 22 tahun sekalipun dan memiliki ingatan dia pernah bertarung melawan puluhan penjahat yang dicurigainya membunuh kakaknya, dia masih tidak ada apa-apanya dihadapan mantan Zero III ini.
"Aku hanya bisa bilang aku bertemu dengan orang yang tidak bisa disebut sebagai manusia biasa. Dia adalah manusia, tapi disaat bersamaan juga bukan."
Stanley mulai menanggapi kalimat keponakannya dengan serius karena dia sendiripun pernah bertemu orang yang mungkin dimaksudkan keponakannya. Hanya saja dia tidak pernah menyangka putra Vincentius akan bertemu dengan raja warna.
Sayangnya dugaan Stanley salah. Orang yang bertemu dengan Diego bukanlah raja warna, tapi orang yang dilindungi oleh Vectis yang ditakuti para raja warna.
"Lalu?" sahut Stanley mendorong Diego untuk melanjutkan kalimatnya.
"Dia hanya memperingatkanku akan ada bahaya mengancam disekitar keluargaku. Salah satu cara untuk mencegah hal itu terjadi adalah memiliki hadiah paman lebih cepat."
"Apakah orang ini yang memberitahumu hadiah seperti apa yang telah kusiapkan?"
"Benar." jawab Diego tanpa menunjukkan tanda kebohongan.
Yang sebenarnya dia bisa tahu bahwa paman hackernya ini telah menyiapkan hadiah untuknya karena dia memiliki ingatan akan kehidupannya di masa lalu.
Dia ingat Stanley memberikan program Tiffany ke-2 di hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Kali ini dia tidak mau menunggu hingga ulang tahunnya yang berikutnya dan langsung memintanya saat ini juga.
"Baiklah, aku percaya padamu."
"Benarkah?"
"Tapi asal kau tahu. Selama ancaman bahaya yang kau maksudkan berasal dari manusia, kau pasti bisa melindungi keluargamu. Tapi… jika bukan berasal dari manusia, bahkan program ciptaan paman sekalipun tidak akan bisa membantumu."
"…"