Pasangan Serasi
Pasangan Serasi
"Tapi sayangnya dia pengangguran." Sarkas Diego membuat Chleo mendelik jengkel kearahnya.
"Eh, dia tidak pengangguran ya. Dexter bilang dia memiliki pekerjaan tetap di Inggris. Dia datang ke Amerika untuk berlibur."
Chleo merasa berterima kasih pada Evie yang sudah melindungi nama baik Axel dan membelanya. Saat ini Vincent hanya mau mendengarkan putranya serta keponakannya saja. Karena dia yakin sekali kalau meminta putrinya yang menceritakan mengenai Axelard, putrinya akan bias.
"Apa kalian tahu dia bekerja di perusahaan apa? Apakah besar? Apakah jabatannya cukup tinggi?"
"Uhm… itu. Mungkin Chleo yang tahu." jawab Evie dengan sopan.
"Bagaimana menurutmu?" tapi bukannya bertanya pada Chleo, ayahnya ini malah bertanya pada Diego.
"Aku juga tidak tahu. Dia tidak seperti orang yang bisa mendapatkan posisi tertinggi."
'DIEGO!!' secara serempak Chleo dan Evie berteriak memanggil nama Diego dalam pikirannya.
Seolah bisa merasakan jeritan panggilan kedua kakaknya, Diego bersin satu kali dengan suara keras.
"Aneh sekali. Aku tidak merasa dingin tapi kenapa hidungku gatal?" tanyanya dengan cuek sambil menggaruk hidungnya yang kini agak merah.
"Ah, rupanya begitu." ujar Vincent sembari memasang muka datar.
Chleo langsung tahu macam ekspresi ayahnya sekarang. Ayahnya telah memutuskan bahwa Axelard tidak pantas untuknya.
Muka Chleo menjadi mendung dan matanya menjadi berkaca-kaca. Dia sungguh tidak ingin melawan, tapi jika sampai ayahnya akan terus menentang hubungannya hingga akhir, apakah dia tetap bisa bertahan untuk tidak melawan.
Diego sempat melihat raut muka mendung kakaknya dan menjadi tidak tega. Akhirnya dia memutuskan melanjutkan kalimatnya.
"Papa, tapi aku bisa melihat dia memang sangat menyayangi kakak. Dia tipikal orang yang akan melakukan apapun untuk membahagiakan orang yang disayanginya. Lagipula, aku tidak pernah melihat kakak sebahagia saat dia bertemu dengan pria itu. Menurutku mereka adalah pasangan serasi."
Evie dan Chleo sama-sama mengangakan mulutnya. Mereka sama sekali tidak menyangka Diego akan mengumbar kalimat panjang lebar dan itupun merupakan pujian tertinggi untuk Axelard.
Vincent masih memasang muka datarnya meskipun dia sendiri agak terkejut dengan penjelasan dari putra bungsunya. Sangat jarang putranya memuji seorang pemuda yang mendekati Chleo. Bahkan Diego tidak pernah memuji Alexis seperti ini.
'Menurutku mereka adalah pasangan serasi.'
Diego juga tidak pernah mengatakan kalimat ini saat Alexis muncul dalam kehidupan putrinya. Diego mungkin memang tidak lagi menentang Alexis yang mendekati Chleo tapi disaat bersamaan putranya tidak pernah secara terang-terangan menyetujui hubungan Chleo dengan Alexis.
Kini ada seorang yang sanggup mendapatkan pengakuan secara langsung dari putranya. Minatnya ingin bertemu dengan Axelard semakin bertambah dan dia ingin sekali bertemu langsung dengan pemuda itu.
Tangannya terasa gatal sekali ingin menghubungi anak buahnya untuk menyelidiki latar belakang Axel, tapi dia menahan diri. Dia mendapat kabar Axel membantu putrinya beberapa kali ketika putrinya mendapat masalah dan ini cukup membuktikan bahwa pemuda itu bukanlah musuh. Sehingga dia tidak perlu menyelidikinya.
Lagipula dia suka akan kejutan. Dia akan mengenali pemuda itu ketika mereka bertatap muka nantinya.
"Chleo, undang dia datang kerumah ini tanggal 2 sebelum kau kembali ke Seattle. Saat itu aku akan mempertimbangkan hubungan kalian."
Untuk kesekian kalinya Chleo terkejut lagi-lagi ayahnya menjatuhkan bom padanya. Tapi disaat bersamaan dia juga merasa senang. Setidaknya ini merupakan langkah pertama yang baik membuat ayahnya menyetujui hubungannya dengan Axel.
Tapi… ada satu masalah yang terlupakan.
"Uhm… papa, sepertinya itu sulit."
"Kenapa?"
"Dia tidak tahu kalau aku adalah anak papa."
Vincent serta Diego mendelik tidak percaya pada Chleo sementara Evie terbatuk tersedak salivanya sendiri.
"Kakak tidak memberitahunya?"
"Kau belum memberitahunya?"
Diego serta Evie bertanya bersamaan karena sama sekali tidak menyangka Chleo masih belum memberitahu Axelard bahwa dia adalah putri pendiri Flex group.
Chleo hanya menggeleng kepalanya dengan singkat.
"Aku memperkenalkan diri sebagai Chleo West. Selama ini dia mengira aku hanyalah gadis biasa yang hidup di keluarga biasa."
"Kau yakin? Seharusnya dia sudah tahu." Diego sendiri juga tidak percaya kalau hingga sekarang Axelard tidak mengetahui identitas kakaknya itu.
Meskipun raja biru hilang ingatan dan tidak mengenal Chleo sebagai Chleora Regnz, setidaknya dia yakin sekali kakaknya akan mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya ketika menjalin hubungan.
"Tidak. Jika Dexter tidak tahu siapa aku, maka dia juga tidak tahu."
"Tentu saja Dexter tidak tahu siapa dirimu yang sebenarnya. Aku tidak pernah memberitahunya tentang identitasmu."
"Berarti dia belum mengetahuinya."
"Baiklah aku mengerti." potong Vincent ditengah percakapan tiga anak remaja yang duduk bersama di kursi membentuk sebuah lingkaran kecil. "Tapi apa hubungannya antara papa yang ingin bertemu dengannya dengan dia yang tidak tahu siapa kau sebenarnya?"
"Papa, aku tidak mau dia mengalami syok berat begitu mengetahui aku bukan berasal dari keluarga biasa. Beri aku waktu. Aku akan segera memberitahunya soal keluarga kita baru setelah itu aku akan mempertemukan kalian. Bagaimana?"
"Baiklah. Tapi dengan satu syarat."
"Syarat apa?"
"Kau tidak boleh komplain jika suatu saat nanti akan ada banyak pengawal yang mengawasimu."
Chleo mendesah lemas mendengar syarat ini. Pada akhirnya dia menyetujui syarat ini dengan berat. Setidaknya dia sudah mendapatkan izin dari ayahnya. Itu yang terpenting.
Setelah puas mendapatkan jawaban dari putrinya, barulah Vincent mengajak ketiga anak remaja itu bergabung dengan lainnya.
Sepertinya kebanyakan orang dewasa akan memutuskan untuk bergadang sambil mendengarkan lagu Natal. Lagipula sekarang adalah Christmas' eve night.
Ada juga lagu waltz natal yang romantis terputar dan beberapa pasangan berdansa santai di tengah ruangan yang sengaja dikosongi agar mereka bisa berdansa disana.
Setelah memastikan anak-anak dibawah umur terlah tertidur lelap, Cathy serta Tanya turut bergabung dengan mereka. Cathy menarik lengan putrinya karena merasa sangat penasaran apa saja yang dibicarakan putrinya bersama suaminya.
Sementara Vincent berbicara santai bersama ayah mertuanya sambil menikmati suasana hangat di ruangan utama yang ukurannya sangat besar hingga sanggup menapung semua orang dewasa yang saat ini berkumpul disana.
Sedangkan Diego mencari Stanley yang sedang bergurau dengan Joan dan Theo.
"Paman, bisakah aku bicara dengan paman?"
"Baiklah." Stanley agak merasa bingung mengapa keponakannya ini mengajaknya bicara agak privasi. Memangnya ada sesuatu yang ingin disembunyikan anak itu dari keluarganya?
Stanley tertawa kecil sama sekali tidak menyangka Diego mulai akan memasuki masa-masa dimana dia akan memberontak seperti anak remaja pada umumnya.
"Jadi, ada apa?" tanya Stanley setelah mereka berada di balkon yang terletak agak jauh dari ruang utama.
"Paman Stanley, aku tahu paman sudah menyiapkan hadiah untuk ulangtahunku yang ke 17."
"Ah?"
"Apa aku bisa memintanya sekarang?"
"…"
Bagaimana bisa anak ini mengetahuinya?!