Chleo Dijebak
Chleo Dijebak
Sosok tersebut membuka kunci laci meja Xavier dan mengambil sejumlah kertas dari dalamnya. Kertas-kertas tersebut tidak lain adalah gambar design dari para designer di divisi I!
Persis yang diduganya. Chleo yakin dia telah memastikan laci meja tersebut terkunci dan gambar design hasil karya rekan timnya tersimpan aman dalam laci tersebut. Karena itulah dia sama sekali tidak mengerti bagaimana bisa semua gambar design tersebut menghilang secara ajaib.
Kecuali kalau hanya menghilang satu atau dua gambar, maka mungkin Chleo yang ceroboh bisa menjadi trasangka utama dalam menghilangnya gambar tersebut. Tapi ini 20 gambar telah menghilang sekaligus. Karena itu sama sekali tidak masuk akal kalau Chleo yang dituduh telah membawa gambar design keluar dari kantor karena Chleo sendiri yang menyimpannya dalam laci meja Xavier.
Yang lebih mengejutkan lagi saat Chleo melihat wajah sosok pelaku utama dalam gambar rekaman video tersebut. Ternyata pelakunya adalah Mrs. Montgomery sendiri!? Dan wanita itu seharian ini menceramahinya, memarahinya bahkan mengancamnya?
Sebenarnya apa yang terjadi? Chleo semakin tidak mengerti.
"Axel, ini…"
"Seperti dugaanku. Kau telah dijebak. Karena itulah aku menghubungi Dex untuk menyelidiki kasus ini. Untung saja ada bukti rekaman cctv, karena itu kau tidak perlu takut akan dipecat dan serahkan semuanya padanya."
"Tapi…"
"Dia benar. Aku sudah memiliki bukti di tanganku. Dan lagi, kau telah mengembalikan gambar design yang telah dicuri. Setelah ini serahkan sisanya padaku saja." sambung Dexter dengan nada meyakinkan. "Tapi aku mengkhawatirkan hal lain."
"Apa itu?" kali ini Axel yang bertanya.
"Chleo, apakah kau memiliki konflik dengan keluarga Grey?"
"Keluarga Grey?" apakah mungkin Ashley?
"Mrs. Montgomery adalah adik angkat Tuan Christian Grey. Aku menyuruh salah satu orang kepercayaan ayahku untuk menelusuri siapa yang telah meretas system pengawasan kami, dan dia menemukan Mrs. Montgomery dibantu oleh anak buah Tuan besar Grey."
"Apa hubungannya dengan Grey?" tanya Axel sekali lagi tanpa memperdulikan rasa keterkejutan Chleo yang mendengarnya menyebut nama Tuan besar Grey dengan begitu kasual.
"Mrs. Montgomery bukanlah orang yang melakukan sesuatu tanpa alasan. Selama ini beliau tidak pernah melakukan sesuatu yang merugikan perusahaan. Karena itulah aku menduga-duga mungkin ada salah satu dari keluarga Grey ingin menyulitkan Chleo sehingga memanfaatkan Mrs. Montgomery."
"Meskipun begitu, bukan suatu alasan bagi perempuan itu memihak pada keluarganya dan merugikan perusahaan. Kau harus membereskan masalah ini terhadapnya."
"Baik. Aku akan melakukannya. Apakah aku harus..."
"Tidak. Tetap perlakukan dia dengan baik."
"Baik."
Chleo mengusap tengkuk lehernya dengan canggung. Kenapa dia merasa Axel baru saja memberi perintah pada Dexter seolah pemuda itu adalah bawahannya? Bukankah Dexter adalah CEO Daphinia Fashion? Tapi kenapa pemuda itu bersikap seolah Axel-lah CEOnya sementara Dexter hanyalah asistennya.
Semakin lama dia berada disini semakin bingunglah dia.
"Kalau begitu aku akan pulang dulu. Chleo, sebaiknya kau menghindari keluarga Tuan besar Grey. Selama anda tinggal disini, kau bukanlah tandingannya."
Chleo hanya menganggukkan kepalanya meskipun sebenarnya dia sama sekali tidak mengerti maksud dibalik kalimat Dexter.
Selama dia tinggal disini, dia bukanlah tandingan keluarga Grey? Apa maksudnya? Memangnya dia bisa menandingi keluarga Grey begitu keluar dari Seattle?
Ah, tentu saja iya. Begitu dia kembali ke New York, dia akan kembali menjadi seorang Chleora Regnz. Tentu saja dia bisa menandingi pengaruh kekuasaan keluarga Grey. Malahan, sepertinya Tuan besar Grey yang harus bersikap waspada dan segan terhadapnya.
Tapi… Dexter tidak mungkin mengetahuinya, iya kan? Meskipun Evie terkenal orang yang blak-blakan, dia tidak mungkin membocorkan rahasia identitasnya pada siapapun. Termasuk pada kekasihnya sendiri.
Karena itulah Chleo masih belum mengerti maksud kalimat Dexter barusan.
Chleo sama sekali tidak tahu, Dexter sudah sangat tahu identitasnya yang sebenarnya. Evie memang tidak memberitahunya, tapi Fye yang memberitahunya.
Fye memberitahunya cinta sejati sang raja biru bernama Chleora Regnz, putri sulung dari Vincentius Regnz serta keponakan Kinsey Alvianc.
Membutuhkan waktu dua tahun bagi Dexter mencari tahu wajah Chleo secara diam-diam tanpa ketahuan. Dan saat itulah dia bertemu dengan Evangeline Bernz.
Awalnya, Dexter memang sengaja mendekati Evie demi mencari tahu apa-apa tentang Chleora. Siapa yang menyangka justru dia malah terpesona akan karakter unik Evie yang sangat berbeda dengan perempuan lain pada umumnya. Malahan secara perlahan misi Dexter yang ingin menyelidiki latar belakang Chleo teralihkan menjadi misi memenangkan hati Evie.
Dia berhasil dan keduanya telah menjalin hubungan selama setahun ini. Walaupun mereka jarang bertemu karena jarak, mereka masih saling menyayangi dan semakin lama rasa kasih cinta mereka semakin besar.
Kini Dexter bisa lebih fokus menjadi CEO muda menggantikan saudara sepupunya di Seattle ini. Disaat bersamaan dia bisa bersama kekasihnya sepanjang waktu yang dia inginkan.
Tidak hanya itu, dia juga masih bisa membagi fokusnya agar atasannya, sang raja biru bisa segera mendapatkan hati nona muda Regnz dan hidup bahagia. Pepatah sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui sangat pas dalam kondisinya.
Dexter telah melangkah pergi dan hendak membuka pintu ketika Chleo memanggilnya mendadak.
"Dexter!"
"Ya?"
"Bisakah aku memintamu sesuatu?"
"Ah?" Dexter melirik kearah Axel yang kini memandang tidak suka kearahnya.
Astaga! Master X, bukan salahnya kalau nona Chleo tiba-tiba meminta sesuatu padanya.
"Soal ini… maksudku, soal aku ada disini bersama… uhm… temanmu. Bisakah kau merahasiakannya dari Evie?"
Phew! Ternyata hanya permintaan sepele. Sungguh menakutkan melihat sepasang mata biru seperti laser menyala menusuk kedalam otakmu.
"Tentu saja. Mulutku terkunci rapat mengenai hubungan special kalian."
Chleo melotot tak percaya mendengarnya. Hubungan spesial? Mereka bahkan belum membahas status hubungan mereka! Sayangnya, belum sempat Chleo memprotes, Dexter telah menghilang dari pandangannya.
"Hahaha... temanmu lucu juga ya. Aku tidak mengerti kenapa dia bilang kita memiliki hubungan special." ujar Chleo sambil tertawa gugup mencoba mengenyahkan rasa canggungnya yang tiba-tiba muncul.
Dia menyalahkan Dexter karena menyinggung soal 'hubungan'. Padahal mereka akan membahasnya setelah ini tapi Dexter merusaknya dengan menyinggungnya terlebih dulu. Sekarang dia tidak tahu dia harus bersikap seperti apa.
"Memangnya hubungan kita tidak spesial? Menurutku hubungan kita cukup special."
Chleo nyaris tak bisa berkata lagi mendengarnya. Jantungnya kembali berdebar ketika dia merasakan sebelah tangannya kembali digenggam oleh sebuah tangan besar yang dingin. Debarannya semakin menggila ketika Axel mengangkat tangannya kearah bibir pria itu.
Cup!
Sepasang bibir lembut nan dingin menempel tegas di punggung tangannya. Axel tidak melepaskan kecupannya lalu memandang lurus ke arah mata coklat Chleo dengan mata birunya yang cemerlang.
"Aku menyukaimu,"
Dan saat itulah pertama kalinya Chleo merasa waktu telah berhenti berputar.