Menjalankan Kamera Yang Diretas
Menjalankan Kamera Yang Diretas
Kamera cctv memang menangkap sosok Chleo yang memasukkan kertas gambar design ke dalam laci meja kerja Xavier, lalu keluar dengan membawa kunci laci tersebut dan meletakkannya diatas meja Mrs. Montgomery.
Semuanya berjalan seperti biasa dan tidak ada yang mencurigakan hingga jam pulang kantor.
Hingga jam sembilan malam tidak ada kejadian apa-apa dan juga tidak ada orang yang keluar masuk dari area ruang kerja pribadi Xavier dan Mrs. Montgomery.
Namun tepat pukul sepuluh malam, tiba-tiba rekaman cctv tersebut bermasalah dan tiba-tiba saja jam sudah langsung melompat sepuluh menit kemudian. Diotak-atik seperti apapun mereka tidak bisa menemukan apa yang terjadi selama sepuluh menit tersebut.
"Apakah mungkin selama sepuluh menit itu, seseorang menyusup kedalam dan mengambil designnya?"
"Kemungkinan seperti itu." jawab Axel menyetujuinya.
"Apa sebaiknya aku menghubungi programmer kita? Mungkin dia bisa memeriksa kembali dan melacak siapa yang telah mengehack system sekuriti kita."
"Tidak perlu. Suruh mereka memperkuat sistem pertahanan kita saja. Aku hanya butuh bukti bahwa Chleo tidak bersalah. Aku akan meminta bantuan Fye."
"Baiklah, aku akan segera menanganinya. Tapi, Axe. Bagaimana dengan designnya? Aku masih memiliki beberapa file design yang mereka ajukan, tapi pihak pekerja akan membutuhkan gambar aslinya."
"Tidak perlu khawatir. Sebentar lagi gambar aslinya akan selesai."
"Ha? Apa maksudmu?"
"Kau tidak akan percaya ini. Setelah kau selesai berkencan dengan kekasihmu, datanglah ketempatku. Aku akan menunjukkanmu sesuatu."
"Oh, baiklah." Tiba-tiba Dexter merasa canggung karena ini pertama kalinya Axel secara terang-terangan membiarkannya berkencan.
Padahal dulu sewaktu dia masih tinggal di Inggris, Axel tidak pernah bosan memberinya nasihat untuk tidak menjalin hubungan dengan seseorang yang tinggal di tempat yang jauh.
Ada berbagai macam alasan yang dipaparkannya kala itu. Dexter merupakan anggota keluarga bangsawan Hammilton dan sangat berpengaruh di daerahnya. Evangeline merupakan seorang putri tunggal sekaligus penerus Bernz group yang bergerak di bidang otomotif.
Keduanya memiliki latar belakang hebat dan berada di dua benua yang berbeda. Seandainya jika Dexter jatuh cinta pada gadis biasa, semuanya akan lebih muda. Mereka bisa membawa gadis itu ke kastil Hammilton dan mendidiknya sebagai istri yang baik dan menjaga rahasia identitas raja biru.
Kenyataan Dexter malah jatuh cinta pada Evangeline Bernz agak menyulitkan tugas seorang penerus utama Hammilton. Bukan hanya gadis itu berasal dari salah satu orang yang berkuasa di Amerika ini, gadis itu juga tidak kenal takut. Dia selalu blak-blakan dan bertindak spontan tanpa peduli akan konsukensi akhirnya.
Tampaknya, mereka tidak akan pernah bisa mempercayakan identitas raja biru pada gadis itu meski suatu saat nanti Dexter akan menikahinya. Dia takut gadis itu akan keceplosan membongkar rahasia identitasnya.
Setelah memberi arahan pada Dexter, Axel menghubungi Fye yang sekarang entah berada dimana.
"Fye, apa kau sudah menemukannya?"
"Belum. Ada apa?"
"Tentu saja belum, karena tampaknya kau sibuk menghabiskan uangku."
"Hahahaha. Balasanku karena kau mengambil semua uangku."
"Maksudmu hasil rampokanmu?"
"Aiya, terserah kau saja. Untuk apa kau menghubungiku?"
"Aku butuh bantuanmu. Jika kau bersedia membantuku, aku akan menganggap salah satu kartu elitku telah menghilang."
"Ah, menyenangkan sekali. Baiklah. Kau ingin aku membantu apa?"
-
Setelah menerima panggilan Axel, Fye segera memanggil sahabat wujud 'angin'nya untuk membawanya ke gedung Daphinia Fashion. Tentu saja dia tidak lupa akan membuat tubuhnya menjadi tak terlihat. Kalau tidak, semua orang akan tercengang atau ketakutan melihatnya terbang dengan kecepatan tinggi.
Raja violet sama seperti raja merah yang tidak bisa kemana-mana dengan cepat. Berbeda dengan raja biru yang bisa melakukan teleport atau raja kuning yang bisa terbang sesuka hatinya tanpa lelah. Raja violet dan raja merah harus meminta bantuan angin untuk membawa mereka ke suatu tempat.
Kalau tidak terlalu darurat, mereka bisa menggunakan kendaraan umum seperti bis, taxi, kereta dan sebagainya.
Fye langsung menuju ke departemen design divisi I. Dengan santai dia melangkah ke ruang kantor yang diduganya adalah kantor tangan kanan dari Mrs. Montgomery.
Fye melihat kesekelilingnya lalu menemukan sebuah kamera cctv yang terpasang di sudut ruangan atas dengan strategis. Tidak lama kemudian dia memejamkan matanya untuk berkosentrasi.
Saat ini dia memang tidak bisa menggunakan kemampuannya yang memutar waktu atau memanipulasi ingatan seorang manusia. Tapi setidaknya dia bisa melihat apa yang sudah terjadi di ruangan ini.
Tepat saat Fye membuka matanya, kedua matanya yang awalnya bewarna coklat kini berubah menjadi warna ungu cemerlang. Disekitarnya juga sudah tidak ada lagi manusia yang bekerja. Lampu juga telah dimatikan membuat seluruh ruangan menjadi gelap gulita.
Fye mengira-ngira apa yang dilihatnya saat ini adalah keadaan sekitar jam sepuluh kemarin malam, tepat saat kamera cctv mengalami masalah sehingga tidak merekam apapun selama 10 menit kedepan.
Dan benar saja. Tidak perlu menunggu lama, pintu ruang kantor pribadi Xavier terbuka dan seseorang masuk kedalamnya. Saat itulah Fye mengalirkan sebagian energinya kedalam kamera cctv yang mungkin saat ini sedang dihack seseorang.
Fye memang tidak bisa melakukan perubahan apa-apa terhadap manusia, tapi dia bisa melakukan perubahan pada benda mati. Jika kamera ini diretas seseorang dan mati selama 10 menit, maka Fye akan menggagalkan usaha hacker tersebut dan membiarkan kamera ini tetap berjalan merekam apa yang terjadi.
Setelah selesai dari tugasnya, Fye merilekskan ototnya dan dalam sekejap ruangan kembali terang dan banyak orang beraktivitas seperti saat dia masuk ke dalam gedung ini.
Fye keluar lalu menghubungi Axel.
"X, kau bisa mengecek ulang kamera cctv kemarin malam. Aku sudah mengubah nasib malang kamera kesayanganmu."
Axel yang ada diseberang mengernyit mendengar kalimat terakhir raja violet. Dia hanya geleng-geleng pasrah menghadapi kenyentrikan wanita berambut pirang gelap tersebut.
Kamera kesayangan apaan? Dia bahkan tidak pernah mengecek kamera cctv kantornya!
"Dex, coba periksa kamera cctv yang kau lihat tadi sekali lagi. Kau bisa memberitahuku hasilnya saat datang menemuiku."
Tanpa menunggu lagi Axel segera memberi perintah pada Dexter. Lalu dia mematikan ponselnya karena dia tidak lagi ingin diganggu. Saat ini dia ingin duduk berseberangan dengan Chleo sambil menikmati pemandangan indah dihadapannya.
Seperti yang diduganya. Karisma Chleo meningkat berkali lipat ganda ketika gadis itu tengah serius mengerjakan sesuatu.
Rasanya dia tidak akan pernah bosan memandangi wajah Chleo. Anehnya, dia merasa dia pernah berpikir seperti ini sebelumnya.
Dia merasa dia pernah memandangi gadis itu tertidur selama berjam-jam dan tidak menjadi bosan. Tapi dia tidak ingat dimana Chleo tidur atau kapan hal itu terjadi.
Masalahnya, tiap kali dia berusaha keras untuk menggali ingatannya, kepalanya akan terasa sakit luar biasa hingga sanggup menggerogoti organ tubuhnya.
Karena tidak ingin mengambil resiko yang menyebabkan 'kematian'nya kembali, Axel memutuskan untuk tidak menerobos ingatannya sendiri.
Dia akan membiarkan alam sendiri yang akan membuka segel ingatannya. Untuk saat ini dia akan menikmati kebersamaannya dengan Chleo.