My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Pengumuman + Teaser



Pengumuman + Teaser

0Halo semuanya. Sejak bulan ini You Are My Colour sudah dikontrak oleh pihak Webnovel. Mulai minggu ini cerita ini akan dikunci. Kalau dulu memang tidak ada niatan dikunci karena saya pikir akan saya tamatkan saja di kisah Kinsey-Katie. Ternyata YAMC masih berlanjut dengan kisah Axe-Chleo.     

Kenapa saya ingin mengunci cerita ini? Harap maklum ya, saya juga ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari Webnovel.     

Selain itu saya juga akan ikut hak istimewa. Ga tahu mulai bulan Juli ini atau bulan Agustusnya.     

Boleh dibeli boleh tidak, sesuka hati kalian. Tapi saya akan lebih bersemangat terus berkarya kalau kalian bersedia buka kunci pakai koin daripada voucher karena itu bisa memberi saya semangat yang lebih dan up rutin setiap harinya. Setidaknya bsa boost semangat buat up lbh dri 1 tiap hari :beaming_face_with_smiling_eyes::beaming_face_with_smiling_eyes:     

Mungkin selama seminggu ini dan kedepannya saya tidak akan up dulu. Saya akan mulai up tanggal 1 Juli rutin 3 bab per hari selama sebulan (semoga bisa :face_savoring_food::face_savoring_food::face_savoring_food:) Gimana? Senang ga?     

Raja kuning : si author ngejar bonus nih dari WN karena mau dikunci :money-mouth_face::money-mouth_face::money-mouth_face:     

Author : Sssst :shushing_face::shushing_face::shushing_face: itu rahasia     

Nah sebelum dikunci dan masuk hak istimewa, saya kasi sedikit teaser adegan manis Chleo-Axe. Hanya sedikit ya.     

Ingat ini cuman teaser aja ya, buat icip2 adegan manisnya.     

Semoga kalian melumer... eh, maksudnya semoga kalian suka :face_savoring_food::face_savoring_food::face_with_hand_over_mouth::face_with_hand_over_mouth::face_with_hand_over_mouth:     

~~~~~♡♡♡~~~~~     

Diam-diam Chleo menarik napas secara perlahan lalu membuangnya secara perlahan pula guna meredakan jantungnya yang kembali liar. Ketika dia merasa dia mulai terbiasa dengan sentuhan kulit pada tangannya, Chleo sadar tangan pemuda disebelahnya sangat dingin.     

"Tanganmu dingin sekali."     

"Ah, maaf. Aku rasa aku kedinginan." Axel berusaha keras menutupi rasa kecewanya. Sepertinya Chleo tidak tahan akan suhu tubuhnya yang dingin. "Kau tidak suka ya?" Axel hendak menarik tangannya kembali namun gagal karena telah ditahan oleh Chleo.     

Mana mungkin Chleo akan membiarkan Axel melepas genggaman mereka begitu saja?     

"Bukan kok. Aku suka. Dari dulu aku tahan dingin kok."     

Axel menelan ludah dengan susah payah. Chleo bisa menerima suhu dinginnya? Apakah itu berarti, Chleo memang adalah cinta sejatinya?     

Tiba-tiba saja Axel diliputi gelombang kebahagiaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya didalam hatinya. Akhirnya! Setelah melakukan pencarian selama hampir satu abad, dia menemukan cintanya.     

"Kau tidak kuat dingin ya?"     

Axel tertawa kecil mendengar pertanyannya. Menurutnya pertanyaan Chleo sangat lucu. Dia adalah raja biru dengan energi dingin dan sumber energi es sebagai pondasi kehidupannya. Di dunia ini satu-satunya orang yang sanggup berpergian dalam cuaca dingin seberapapun tanpa menggunakan pakaian tebal hanyalah Axel seorang.     

Tentu saja, Axel tidak mungkin akan memberitahu rahasia identitas sebenarnya pada Chleo, kan? Bisa-bisa gadis itu malah tidak mempercayainya dan menganggapnya gila.     

Yah, mungkin suatu saat nanti dia akan memberitahunya. Tapi bukan sekarang. Belum saatnya.     

"Biasanya aku kuat. Mungkin aku belum terbiasa dengan cuaca di Amerika." Jawab Axel sekali lagi.     

Tidak lama kemudian Axel merasa tangannya diusap dengan cepat tapi lembut oleh dua tangan mungil, lalu dia merasakan hembusan nafas hangat yang tersembur keluar dari mulut Chleo.     

Ah, ternyata gadis disebelah sedang mencoba menghangatkan tangannya yang super dingin.     

Bagi Axel dia bisa saja menahan energi dinginnya sehingga kulit tubuhnya bisa bersuhu normal seperti manusia lainnya.     

Menahan energi dingin sama seperti menahan napas. Membiarkan energi dingin mengalir dengan lancar ke seluruh tubuhnya sama seperti bernapas tiap hari untuk mengambil oksigen.     

Bagi Axel menahan energi dinginnya sangat mudah, tapi kalau harus menahan 'napas' terus-terusan dia akan jatuh sakit.     

Awalnya, dia sering menahan 'napas' ketika tubuhnya berdekatan dengan Chleo. Mungkin secara alam bawah sadar dia tidak ingin Chleo membencinya atau takut akan suhu tubuhnya yang dingin sehingga dia sengaja memastikan suhu tubuhnya 'normal' terlebih dulu sebelum mendekati gadis itu.     

Saat berjabat tangan pertama kali di bandara sebagai bentuk perkenalan diri, lalu saat menarik Chleo keluar dari keroyokan para gadis di universitas Seattle dan juga ketika Axel mengajari Chleo cara menembak zombie di sebuah arcade permainan. Axel menahan energi dinginnya untuk tidak keluar ketika melakukan itu semua.     

Rupanya dia tidak perlu melakukannya. Jika sejak awal dia tahu Chleo bisa bertahan menghadapi kulitnya yang sangat dingin, dia tidak perlu menekan energi dinginnya.     

"Aneh sekali, kenapa masih dingin?" Chleo merasa terheran karena kulit dingin tangan pemuda disebelahnya tidak kunjung menghangat.     

Axel menanggapinya dengan menggenggam sebelah tangan Chleo dan membawanya turun dan bersandar santai di atas pangkuan Chleo. Dia sama sekali tidak tahu tindakannya ini membuat gadis disebelahnya semakin memerah.     

Malahan Chleo yang merasa suhu tubuhnya telah meningkat. Dia merasa wajahnya seperti terbakar dan asap panas muncul dari puncak kepalanya.     

"Aku sudah merasa hangat. Terima kasih."     

"Oo." Hanya itu yang bisa diberikan Chleo sebagai jawaban. Dia harus meredakan detak jantungnya terlebih dahulu… untuk kesekian kalinya.     

Sungguh. Pria yang satu ini memang sangat berbakat membuat jantungnya seperti dikejar anjing galak.     

Karena terlalu malu untuk menengadahkan wajahnya, Chleo hanya menatap dua tangan berukuran berbeda saling bertautan diatas pangkuannya.     

Ada banyak pertanyaan yang muncul didalam kepalanya. Kenapa Axel menggandengnya? Kenapa cara Axel menggandengnya seperti seorang pria yang sedang menggandeng tangan kekasihnya? Apakah ini berarti hubungan mereka sudah berjalan ke arah sana?     

Chleo mencuri pandang ke pria yang masih fokus pada jalanan. Rambut hitam yang tebal, kulit putih seperti salju, serta sudut rahang yang sempurna, tangan kokoh yang begitu ahli mengendalikan setir mobil. Ah, bagaimana bisa ada pria sesempurna ini di dunia ini?     

"Apa kau terpesona akan ketampananku?"     

Chleo tersedak salivanya sendiri ketika mendengar pertanyaan pria itu. Dia sama sekali tidak menyangka Axel akan menyadari tatapannya. Chleo langsung mengalihkan pandangannya kembali ke jalanan karena terlalu malu. Rasanya dia ingin menggali lubang agar bisa bersembunyi dari hadapan pria ini.     

Axel tertawa kecil melihat Chleo gelagapan dan menolak menjawab pertanyaannya. Dia menyelipkan jemarinya ke antara jemari Chleo membuat Chleo terperanjak dari kursinya.     

Kini Chleo merasakan suhu dingin diantara jemarinya dan kulit telapak pemuda itu yang dingin menyelimuti tangannya secara penuh.     

Dia merasa seperti sedang merendamkan tangannya di bak air yang dipenuhi dengan es. Anehnya, dia sama sekali tidak kedinginan atau membencinya, sebaliknya Chleo sangat menyukainya. Malahan jantungnya menjadi liat tak terkendalikan.     

Axel mengeratkan genggamannya lalu mengeluskan ibu jari diatas kulit halus Chleo dengan lembut membuat gadis itu semakin megap-megap sendiri.     

Apa ini? Apa yang dilakukan pria ini? Tolonglah berhenti menyiksa jantungnya yang malang ini T.T     

~~~~~♡♡♡~~~~~     

Karena sebentar lagi akan dikunci, bab2 yang memuat teaser atau catatan penulis akan saya hapus. Jadi bab yang inipun juga akan saya hapus begitu pengunciannya aktif.     

Kedepannya tidak akan ada lagi teaser supaya kalian tidak sia2 beli coinnya.     

Untuk bab spin off masih tetap ada dan boleh dibuka atau tidak. Spin off masih berkaitan dengan cerita utama tapi tidak mempengaruhi alur cerita utama.     

Sekali lagi mohon maklum ya saya mengunci cerita ini. Yang pasti saya akan bisa rutin up setiap hari (krn saya sudah nabung banyak bab untuk Elementalist :grinning_squinting_face::grinning_squinting_face::grinning_squinting_face: jadi bisa kembali fokus disini dulu.)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.