Maksud Tersembunyi
Maksud Tersembunyi
Bukankah ini pertama kalinya Ashley bersikap bersahabat terhadapnya? Chleo menjadi curiga rencana apa yang sedang berputar dikepala Ashley.
"Pengakuan apa yang kau maksudkan?"
"Aku mengaku bahwa akulah yang mengedit video itu agar kau yang menjadi pelakunya."
Tidak hanya Chleo yang terkejut, bahkan seluruh teman geng Ashley juga merasa terkejut dengan ungkapannya.
"Ashley, apa yang kau lakukan?"
"Kenapa kau mengatakan kau yang mengedit videonya?"
"Ash, kau harus berpikir ulang. Bagaimana kalau..."
Ashley mengangkat sebelah tangannya untuk membungkam teman-temannya. Dia tidak ingin dibantah ataupun diganggu. Saat ini dia ingin mencari tahu siapa sebenarnya Chleo West ini?
Darimana anak ini memiliki dukungan yang luar biasa dari orang yang hebat? Jika latar belakang anak ini sebenarnya hanyalah samaran biasa, maka Ashley ingin menjalin hubungan dekat dengan Chleo.
"Kau bermaksud memfitnahku? Dan kalian semua mengetahuinya?" Chleo memandangi satu per satu ke arah kelompok geng Ashley dengan tatapan sinis.
Seumur hidupnya dia tidak pernah mengalami namanya permusuhan ataupun pertikaian diantara teman-temannya. Itu karena semua teman sekolahnya sudah tahu siapa dirinya, siapa orangtuanya, dan siapa pengawalnya.
Terlebih lagi Vincent selalu memastikan perlindungan, pengawasan serta kesejahteraan kedua anaknya.
Karena itulah ini yang pertama kalinya Chleo harus berhadapan langsung dengan masalah seperti ini. Meskipun dia sudah belajar di universitas ini selama dua tahun, tidak ada yang berani mencari gara-gara dengannya karena keberadaan Evie yang selalu menemaninya usai kelas mata kuliahnya.
Hanya saja, jurusan keduanya berbeda sehingga jam mata kuliah merekapun berbeda. Mereka hanya bertemu disaat jam kosong atau jam istirahat. Walaupun begitu, tetap tidak ada yang menindas ataupun menghina Chleo.
Kini Ashley memutuskan untuk muncul dan menghadapinya secara langsung. Yah, meskipun caranya cukup pengecut. Ashley menyuruh empat anggota gengnya menculiknya dan membawanya ke tempat ini yang sangat jarang didatangi orang.
Chleo tidak akan bisa berbuat apa-apa jika seandainya mereka memutuskan untuk memberi pelajaran padanya di tempat ini. Chleo juga tidak bisa melindungi dirinya sendiri karena dia tidak bisa ilmu bela diri. Dia juga merasa takut, gelisah, panik dan pasti akan gila jika seandainya mereka berencana mengurungnya di sini.
Untungnya, Chleo bertumbuh di lingkungan sehat dengan perlindungan yang menenangkan. Bahkan saat inipun, Chleo masih bisa menyembunyikan rasa ketakutannya karena dia merasa yakin pada para pengawalnya.
Itulah sebabnya, Chleo sudah mempersiapkan mentalnya terhadap apapun yang akan dilakukan Ashley padanya. Itu sebabnya dia merasa percaya diri dan tidak takut. Tapi kini, bukannya menyerangnya, Ashley malah mengakui perbuatannya yang hina itu?
Chleo sama sekali tidak habis pikir. Sebenarnya apa tujuan perempuan itu membawanya kemari?
"Itu karena aku iri padamu." Jawab Ashley membuyarkan pikiran Chleo. "Kau hanya orang biasa, tapi kenapa kau mendapatkan apa yang tidak bisa kudapatkan? Evangeline Bernz bersedia berteman denganmu. Senior yang kupuja semenjak aku masuk ke kampus ini juga mengejarmu. Lalu masih banyak pemuda yang mendekatimu. Aku tidak mengerti. Apa yang kau miliki yang tidak kumiliki? Karena itulah aku ingin mengusirmu dari tempat ini."
Chleo menjadi lebih waspada. Kenapa Ashley bersikap begitu jujur dan terbuka seperti ini? Apakah Ashley bermaksud membunuhnya saat ini juga? Karena tahu Ashley tidak akan bisa mengusirnya dari kampus, sehingga gadis itu ingin menghilangkannya dari muka bumi?
Biasanya kalau cerita di novel pasti ada alur seperti ini. Tokoh perempuan yang merasa iri pada tokoh utama namun tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyingkirkan tokoh utama dengan cara halus, lalu memutuskan menggunakan cara ekstrim. Salah satunya dengan membunuhnya.
Apakah dia akan bernasib sama seperti tokoh utama di novel yang dibacanya? Tapi dia kan bukan tokoh dalam novel?
[author: Chleo, kamu terlalu banyak baca novel :expressionless_face::expressionless_face:. Dan lagi, kamu memang tokoh dalam novel kok :face_savoring_food::face_savoring_food:]
"Tidak peduli apapun yang kau lakukan, aku tidak akan pergi dari sini. Aku akan tetap melanjutkan studiku disini." Balas Chleo dengan nada tegas.
Disaat-saat seperti ini dia tidak boleh menunjukkan dirinya lemah ataupun takut. Dia bahkan harus memegang tali tas ranselnya dengan erat agar tangannya yang gemetar tidak ketahuan.
"Chleo, kau salah paham. Aku tidak menyuruhmu untuk mengundurkan diri. Aku sadar aku telah melakukan kesalahan. Sepertinya karma itu memang ada. Semenjak aku melakukan hal buruk padamu, hal buruk yang sama menimpaku. Aku sadar, seharusnya aku tidak berbuat jahat padamu. Maafkan aku. Kau mau memaafkanku?"
Chleo mematung pada tempatnya dengan mulut menganga dan ekspresi tidak percaya.
Apa dia tidak salah dengar? Tidak hanya Ashley mengakui kesalahannya, tapi dia juga meminta maaf padanya?
Kalau seandainya Ashley memang berniat meminta maaf padanya, bukankah gadis itu bisa menemuinya langsung? Dia tidak perlu diseret kemari dan membuatnya berpikir yang tidak-tidak.
Sungguh permintaan maaf yang tidak tulus sama sekali!
Tentu saja Chleo tidak akan membiarkan dirinya mengomel. Dia harus memanfaatkan suasana persahabatan ini sebaik-baiknya. Jika Ashley bersikap ramah padanya, maka otomatis anak-anak lain yang juga iri padanya tidak akan mengganggunya lagi. Dengan begitu, dia bisa menghabiskan dua semester terakhir kedepan dengan damai dan tenang.
"Baiklah. Aku memaafkanmu. Aku harap kau tidak akan melakukannya lagi."
"Benarkah? Terima kasih banyak Chleo. Tapi aku tetap merasa sedih."
Apa urusannya jika Ashley merasa sedih atau tidak? Tapi Chleo memutuskan untuk menjadi orang yang baik hati. Lagipula dia bisa memanfaatkan Ashley agar dia bisa berkuliah di tempat ini dengan tenang.
"Kenapa kau merasa sedih? Bukankah aku sudah memaafkanmu?"
"Sebenarnya Chleo. Laptopku rusak karena dihack seseorang. Apakah kau memiliki kenalan yang bisa memperbaiki laptopku?"
"..."
Yah, Chleo memang sangat tahu siapa yang ahli dalam memperbaiki dan mengehack. Tentunya dia tidak akan memberitahu Ashley mengenai pamannya kan? Itu sama saja dengan membongkar identitasnya.
"Maaf. Aku tidak tahu. Kau juga tahu aku ini hanyalah orang biasa. Aku tidak memiliki kenalan sehebat itu ditempat ini." Harap dicatat, 'Tempat ini'. Bukan berarti dia tidak mengenal orang hebat di tempat lain.
"Ah, rupanya begitu. Sayang sekali. Padahal seluruh tugas serta hasil tesisku ada didalam laptop semua. Kupikir jika aku meminta maaf dengan lapang dada, aku bisa mendapatkan data laptopku kembali. Kalau aku tidak mendapatkannya, untuk apa aku kemari?"
"..."
Gadis ini pasti sudah gila! Pikir Cleo.
Apa urusannya dengan laptopnya yang rusak dengan dirinya yang meminta maaf pada Chleo? Apa itu berarti jika seandainya data laptop Ashley tidak kembali, Ashley tidak akan meminta maaf padanya?
Chleo memang naif dan polos, tapi bukan berarti dia bodoh. Dia sangat peka akan maksud tersembunyi tiap-tiap orang yang ingin mendekatinya. Mungkin karena dia terbiasa berada di lingkungan yang penuh dengan penjilat, sehingga mau tidak mau dia harus belajar cara membedakan orang yang memiliki motif tersembunyi dengan orang yang tulus ingin berteman dengannya.
Dan kali ini insting Chleo mengatakan Ashley sedang mengujinya. Menguji identitas Chleo yang sebenarnya. Petunjuknya adalah hacker ini. Jika Chleo mengiyakan pertanyaan Ashley maka Ashley akan mendapat petunjuk bahwa Chleo bukanlah gadis biasa yang bisa ditindasnya.
Tapi jika Chleo tidak memuaskan pertanyaan Ashley, bisa jadi gadis gila ini akan memperburuk kondisinya dan tidak akan membiarkannya belajar di kampus ini dengan tenang.
Ugh! Sekarang apa yang harus dia lakukan? Dia sama sekali tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi seperti ini.
"Aaaaa!!"
"Ewwwww!!"
Chleo terkesiap begitu mendengar jeritan jijik pada anggota geng Ashley. Ada apa lagi ini?