My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Memfitnah Chleo



Memfitnah Chleo

1Keesokan harinya, terjadi keributan di Universitas Seattle. Lebih tepatnya di gedung kesenian.     

Ashley Grey yang merupakan putri dari gubernur Washington DC tiba-tiba membuat masalah didalam kelas kuliah Chleo. Dia menuduh Chleo merusak loker berisi barang-barangnya yang sama sekali tidak masuk akal.     

Loker masing-masing murid memiliki kunci beruba password angka. Mana mungkin Chleo bisa mengetahui password tersebut dan merusak barang-barang didalamnya?     

Konyolnya, Ashley mengatakan lokernya telah rusak selama beberapa hari ini sehingga orang luar bisa membuka lokernya dengan mudah. Jika memang lokernya rusak, mengapa tidak segera diperbaiki?     

Yang sebenarnya Ashley merasa rusaknya laptop miliknya adalah ulah Chleo. Dia yakin laptop Chleo yang rusak sehingga tidak bisa menyerahkan esai tepat waktu. Tapi kenyataannya, laptop Chleo bisa berjalan kembali dan anak itu bisa menyerahkan tugas esainya sesuai janjinya. Sebaliknya, gantian laptop miliknya yang malah rusak.     

Bukan hanya rusak biasa, tapi benar-benar tidak bisa diperbaiki lagi dan semua data yang telah disimpan didalamnya tidak bisa dipulihkan. Merasa frustrasi dan dibutakan dengan rasa cemburu besar, dia berpikir Chleolah yang merusak laptopnya.     

Karena itu dia sengaja membuat bukti palsu dimana dia bisa memfitnah Chleo telah merusak laptopnya. Dia beruntung memiliki ahli komputer sekaligus hacker di bawah pimpinan ayahnya.     

Dalam waktu yang sangat cepat, Chleo duduk dikerumuni kelompok Ashley yang minta pertanggung jawaban pada Chleo. Mereka memanfaatkan kesempatan ini sebelum Chleo bertemu dengan Evie yang berada di kelas mata kuliah berbeda. Jika tidak ada Evie, memangnya siapa yang mau membela anak miskin seperti Chleo West ini?     

Chleo masih bersikap tenang dan berwajah datar seolah tidak ada keributan yang terjadi disekitarnya. Dia tidak melakukan kesalahan apapun, untuk apa dia takut? Semenjak kecil dia sudah dididik oleh kedua orang tuanya, dia tidak perlu menundukkan kepala jika dia tidak melakukan kesalahan.     

"Hei, wanita murahan, mengaku saja kalau kau yang menyiram isi loker Ash. Mungkin Ashley yang baik ini akan memberikan hukuman yang ringan untukmu." Sahut salah satu kelompok geng Ashley.     

"Atas dasar apa kalian mengatakan aku yang merusak lokernya? Apakah kalian punya buktinya?"     

"Sudah kuduga kau akan berbicara seperti itu. Kau pikir aku tidak akan datang tanpa membawa bukti? Ini buktinya!" dengan penuh arogan Ashley memainkan sebuah video rekaman cctv di sekitar loker Ashley.     

Disana Chleo melihat jelas dia berjalan mendekati loker Ashley dengan membawa botol minuman. Lalu membuka loker tersebut serta tutup botol minumannya. Kemudian menyirami seluruh isi loker tersebut dengan cairan tersebut.     

Melihat video ini kening Chleo mengernyit tak percaya. Dia ingat dia memang berjalan melewati loker-loker tersebut dengan membawa botol minuman. Tapi dia hanya berjalan melewatinya saja dan sama sekali tidak mendekati loker tersebut. Dia bahkan tidak tahu kalau loker Ashley ada disana. Sungguh tidak masuk akal!     

Tapi, kenapa di video itu wajahnya yang melakukan itu semua? Apakah mungkin ini video editan?     

Sebenarnya siapa yang berniat memfitnahnya? Selama ini dia mencoba berbaur dengan normal dan penuh kehati-hatian. Hanya sisa 1 tahun lagi dan dia akan lulus tanpa masalah. Kini dia malah mengalami kejadian seperti ini.     

Meskipun bukan dia pelakunya, tapi dengan adanya bukti video seperti itu, dia tidak akan bisa membela diri. Lagipula dia tidak memiliki bukti kuat menunjukkan video itu adalah video editan. Meskipun dia melontarkan bahwa video tersebut telah diedit, mereka semua pasti tidak akan mempercayainya dan lebih percaya ucapan Ashley yang merupakan putri seorang gubernur.     

Mungkin akan lebih mudah jika dia mengatakan sebenarnya dia adalah putri keluarga Regnz dan mendesak untuk menyelidiki video tersebut apakah telah diedit atau memang apa adanya.     

Tapi, bukankah berarti ini akan membongkar identitasnya. Begitu orang tahu dia adalah putri Vincentius Regnz maka kabar mengenai putri sulung tuan besar Regnz bersekolah di Universitas Seattle akan tersebar dengan cepat. Ayahnya pasti akan mengirim pengawal tambahan untuknya, atau lebih parahnya, dia akan dipaksa pulang tanpa menyelesaikan kuliahnya.     

Chleo mendesah pelan sebelum akhirnya memberi respon.     

"Itu bukan aku. Sebelum menuduhku, sebaiknya kalian cek lebih dulu apakah itu adalah video editan atau video yang asli."     

"Hmph! Maksudmu, Ashley Grey telah berbohong? Untuk apa dia berbohong? Buku, peralatan tulis serta laptopnya rusak semua gara-gara kau!" bela teman Ashley yang lainnya.     

"Kau pikir kau bisa lolos dari hukuman? Huh?" sahut yang lainnya sambil mendorong bahu Chleo dengan kasar.     

Ashley sengaja berdiam diri dan membiarkan teman-teman gengnya yang bertindak. Dia hanya menyaksikan ketidak berdayaan Chleo dengan senyuman penuh kemenangan.     

Chleo sama sekali tidak bisa kabur. Dia dikelilingi oleh setidaknya 5 anak perempuan yang memandangnya dengan penuh hina. Sama sekali tidak ada celah untuk keluar dari keroyokan mereka.     

"Apa yang kalian lakukan? Hentikan!" Chleo langsung panik ketika tasnya direbut paksa lalu mengeluarkan semua isinya. Dia ingin mencegahnya namun kedua tangannya ditahan sehingga dia tidak bisa bergerak bebas.     

Tidak lama kemudian Ashley tersenyum miring dan mengeluarkan botol berisi cairan hitam. Mata Chleo membelalak ngeri menyadari isi botol tersebut adalah cat hitam. Jika sampai semua buku dan kertas dokumennya terkena tinta tersebut, tamatlah riwayatnya.     

"APA YANG KAU LAKUKAN? HENTIKAN!!" Chleo semakin meronta sekuat tenaga. Untuk saat seperti ini dia sungguh berharap pengawalnya menyamar sebagai mahasiswa satu jurusan dengannya.     

Chleo nyaris menyerah putus asa melihat Ashley telah membuka tutup botol tersebut dan akan menuangkan isinya ke atas barang-barangnya.     

Anehnya, isi botol tersebut tidak keluar juga dari tempatnya. Padahal tadi terlihat cair dan bisa langsung tumpah, tapi kenapa kini terlihat kental sekali?     

"Aaaa!" pekik Ashley dengan kaget ketika seseorang mendorongnya dengan kasar.     

Tidak hanya Ashley, Chleo juga terkejut setengah mati melihat wajah orang yang baru saja mendorong Ashley.     

"Hei! Siapa kau? Berani sekali kau mendorongnya? Apa kau tidak tahu siapa kami?"     

Orang itu melirik ke arah gadis yang baru saja memprotes dengan tatapan dingin membuat semua yang melihatnya merasa takut. Bahkan Chleo sendiri juga merasa takut.     

Ekspresi orang ini sangat menakutkan, mata birunya yang dikiranya seperti batu safir menjadi lebih bersinar seperti laser bewarna biru yang menyeramkan. Rahangnya mengeras dan sama sekali tidak ada senyuman di wajahnya.     

Untuk beberapa sejenak ada bayangan aneh melintasi benak Chleo.     

Orang yang sama, wajah yang sama, mata biru cemerlang yang sama berdiri dihadapannya dengan ekspresi yang sama. Bedanya orang dihadapannya saat ini memiliki warna rambut hitam sedangkan dibayangannya bewarna platinum.     

Chleo sama sekali tidak tahu orang ini tengah membereskan barang-barangnya ke dalam tasnya, lalu tiba-tiba saja menarik pergelangan tangannya keluar dari ruangan kelas.     

Begitu Chleo serta pemuda misterius tersebut meninggalkan kelas, seluruh ruangan menjadi heboh.     

"Astaga! Siapa orang itu? Tampan sekali!"     

"Aku tidak pernah bertemu pria setampan itu. Kalian lihat kulitnya? Putih sekali, seperti salju."     

"Kalian lihat matanya, warna birunya sangat indah sekali!"     

"Bagaimana bisa Chleo berkenalan dengan begitu banyak pemuda tampan?"     

"Sepertinya yang terakhir ini adalah yang paling tampan dari semua orang yang pernah datang menemui Chleo."     

Mendengar kehebohan itu membuat Ashley menggigit bibirnya dengan frustrasi. Padahal dia ingin mengembangkan image jelek pada Chleo, tapi gara-gara kemunculan orang itu, anak-anak lainnya malah lebih tertarik dengan pemuda itu dibandingkan image Chleo.     

Lihat saja nanti, begitu dia menyerahkan video ini pada pihak kedisplinan, nasib Chleo sebagai mahasiswi disini tidak akan berjalan sebagus seperti biasanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.