Anak Yang Spesial
Anak Yang Spesial
Sebagai orang dewasa apalagi berada di dunia astralnya, Vasili tidak memiliki jam tidur. Dia bahkan bisa tidak tidur selama berjam-jam didunia astralnya. Berbeda dengan Chleo. Meskipun anak itu tidak merasa lelah ataupun mengantuk selama di tempat ini, anak itu akan merasakan efeknya begitu keluar dari tempat ini.
Vasili tidak ingin anak itu jatuh sakit atau terlalu lelah, jadi dia menyuruhnya untuk tidur. Dia juga mengubah langit diatas mereka menjadi gelap seperti suasana malam hari.
"Chleora, kemarilah. Sudah saatnya tidur. Besok pagi aku akan mengantarmu pulang."
"Awww.. tapi aku masih belum mengantuk." rajuk Chleo membuat Vasili tersenyum geli. Sungguh menyenangkan melihat gadis itu merajuk padanya.
Fokus Vasili! Dia bukan gadis! Dia masih anak-anak! Vasili memarahi dirinya sendiri.
"Apa yang harus aku lakukan agar kau mau tidur?"
"Hm..." Chleo mengetuk jari telunjuknya ke dagunya beberapa kali tampak berpikir serius. Justru pose inilah yang menambah keimutannya... membuat Vasili menelan ludah dengan susah payah.
Apakah ada yang tidak beres dengan otaknya? Dia tidak mungkin ingin menyentuh anak kecil kan? Selama ini dia sama sekali tidak tertarik dengan anak kecil. Tidak. Dia memang suka anak-anak, tapi sebagai anak saja.
Lagipula dia hampir berusia 1 abad, maka tidak heran jika dia ingin memiliki seorang anak sendiri. Itu sebabnya dia pernah merawat dan mengadopsi seorang anak.
Tapi dia sama sekali tidak pernah melibatkan nafsu terhadap seorang anak. Lalu kenapa sekarang dia malah mendambakan anak itu? Apa yang beda?
Tentu saja beda! Chleo bukan anak kecil sembarangan. Anak itu adalah cintanya. Tentu saja dia akan merasa hal lain selain kasih murni terhadap seorang anak angkat.
Vasili mengambil napas terpanjangnya hari itu. Dia harus segera mengembalikan anak ini pada kedua orang tuanya. Kalau tidak dia akan kalah pada hasratnya yang hendak menguasai dirinya. Apalagi mengingat dia pernah menikah dengan gadis itu tapi sama sekali tidak bisa menyentuhnya ataupun memeluknya tiap malam.
Vasili berhasil mengendalikan keinginannya. Dia berhasil mengalihkan perhatiannya dengan memikirkan nasib raja merah. Dia ingat Katalina akan mati demi menyelamatkan Chleo. Sekarang dia sudah menahan Alexsei, Chleo juga sudah diselamatkannya. Apakah raja merah tetap akan mati?
Dia sungguh berharap jawaban atas pertanyaannya adalah tidak. Percuma jika dia mengubah sejarah, tapi hasil akhirnya tetap sama. Dia menginginkan hasil akhir yang berbeda. Itulah tujuannya kenapa dia meminta raja violet memutar waktu dalam jarak waktu yang sangat besar.
Dua puluh tahun. Bayangkan dua puluh tahun. Ada banyak yang sudah terjadi selama dua puluh tahun. Satu perubahan sedikit saja sudah sangat mempengaruhi apa yang akan terjadi, apalagi jika dia merubah begitu banyak hal di masa lalu. Apa yang akan terjadi dua puluh tahun mendatang?
Ada sedikit perasaan takut sekaligus lega memikirkan perubahan yang akan terjadi. Dia takut perubahan yang akan terjadi adalah perubahan yang buruk. Dia juga lega karena setelah ini Chleo tidak akan mengalami trauma ataupun fobia akut.
Setidaknya Chleo bisa bertumbuh besar seperti anak normal lainnya. Kali ini pertumbuhan Chleo akan diwarnai keindahan dan sukacita.
"Aku ingin memegang tangan pangeran es ketika aku tidur!"
Vasili terkesiap kaget mendengar kalimat dari suara yang nyaring itu. Dia baru saja berhasil mengenyahkan pikiran nafsunya dengan memikirkan masa depan Chleo, sekarang anak itu ingin tidur sambil bergandengan tangan??
Vasili memijat keningnya dengan frustrasi. Akhirnya dia memenuhi permintaan itu sambil mengingat rumus aljabar didalam benaknya. Bahkan disaat dia menyelimuti anak itu agar Chleo tidak terbangun karena kedinginan, Vasili masih memikirkan rumus yang sangat rumit ini.
Namun rumus itu seketika menghilang entah kemana saat dua tangan mungil menggenggam sebelah tangannya dan diletakkan dibawah pipi anak itu.
"Nikmatnya. Tanganmu sangat dingin." puji Chloe tanpa menyembunyikan rasa kekagumannya.
"Kau anak yang aneh. Biasanya anak pada umumnya tidak suka dengan suhu dingin."
Chleo tertawa kecil. Ah, bahkan suara cekikikannyapun terdengar begitu indah di telinganya. Vasili menggelengkan kepalanya. Hentikan Vasili! Chleo masih berumur 6 tahun. Enam tahun! Astaga.. semakin lama dia tidak bisa mengendalikan hormonnya. Apalagi anak ini bersikap sangat manis terhadap dirinya. Bagaimana mungkin dia bisa bertahan menghadapi penyiksaan ini?
"Aku bukan anak yang aneh. Aku spesial karena lain dari yang lain."
Vasili tertegun mendengar jawaban itu. Lalu dia tersenyum hangat membuat Chloe merasa terpesona akan senyuman yang menawan itu.
"Kau benar. Kau sangat spesial." Sambung Vasili dengan tulus. Chleora memang anak yang spesial di hatinya. Tidak ada satupun yang bisa menggantikan posisi anak itu didalam hatinya.
"Setelah aku pulang, apakah kita akan bertemu kembali?" tanya Chleo.
"Mungkin. Tapi aku tidak akan menemuimu sebelum kau menginjak usia dua puluh satu tahun."
Vasili ingat, Chleo akan mengingat semua masalah yang dihadapinya bersamanya. Menjalin kasih dengan Alexis yang ditentang Vincent, lalu melarikan diri dan bertemu dengannya di Seatlle. Kemudian gadis itu membencinya karena telah memaksanya menikah dengan mengancam nyawa keluarganya.
Vasili harus memenangkan hati gadis itu ketika seluruh kenangan gadis itu kembali. Dengan begitu, dia bisa memohon ampun dan mendekati gadis itu layaknya pria normal. Dia tidak akan memaksa dan akan mendekatinya tanpa kenal menyerah. Kali ini dia akan bersaing dengan para saingannya dengan sikap jantan dan adil.
"Bagaimana aku bisa tahu kalau kau yang menemuiku? Aku tidak yakin aku akan mengenalmu saat aku besar nanti."
"Suhu tubuhku. Kau bisa langsung mengenaliku melalui suhu tubuhku. Di dunia ini yang memiliki suhu tubuh dingin seperti es hanya aku seorang."
Chleo tersenyum lebar mendengarnya. "Karena kau adalah pangeran es."
Vasili mendesah pasrah mendengar julukan yang menurutnya sangat memalukan itu. Namun jantungnya berdebar dengan sangat kencang mendengar kalimat anak itu yang berikutnya.
"Selamat malam Pangeran Es-ku."
Tidak tahan lagi. Vasili tidak bisa menahan diri lagi. Dia bergerak mendekat dan mendaratkan bibirnya tepat disudut bibir anak itu. Untungnya Chleo telah terjatuh terlelap tepat ketika Vasili memberi kecupan untuknya.
"Mimpi yang indah, cintaku."