My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Bersenang-senang



Bersenang-senang

2"Tidak perlu takut. Aku tidak akan menyakitimu."     

Chleo berbalik untuk memandangnya. Untuk beberapa saat Vasili merasa anak itu sedang menyelidikinya. Dia masih bisa melihat sinar ketakutan pada pancaran mata Chleo. Apakah dia datang terlambat? Apakah anak ini akan mengalami trauma?     

Apakah tidak ada cara membuat Chleo melupakan kejadian penculikan barusan?     

Vasili ingat, Chleo masih belum fobia akan air. Justru sebaliknya, Chleo kecil sangat suka berenang. Mungkin... dia bisa membawanya ke tempat itu.     

"Mau ke tempat yang menyenangkan?"     

Awalnya Chleo tidak mengerti maksud orang ini. Dia cukup merasa lega menyadari orang ini sama sekali berbeda dengan para penjahat yang menculiknya. Meskipun begitu, dia tetap tidak bisa menghilangkan rasa ketakutannya begitu saja. Dia tidak bisa percaya pada orang ini yang mengatakan tidak akan menyakitinya.     

Sekarang orang ini mengajaknya ke tempat yang menyenangkan? Tempat seperti apa yang bisa mengusir rasa ketakutannya? Dia sedang tidak mood bermain. Dia hanya ingin pulang dan bertemu dengan keluarganya kembali. Dia bahkan masih memikirkan bibi Meisya yang berusaha menyelamatkannya. Dia khawatir kalau terjadi sesuatu wanita malang itu.     

Belum selesai memikirkan cara untuk kembali, tahu-tahu saja dia sudah berada di tempat yang berbeda. Bukan tempat bersalju dan dingin lagi, tapi kini dia ada di atas lautan.     

Maksudnya diatas.. adalah benar-benar diatas! Kakinya menginjak air seolah ada benda padat disana.     

DIA BERDIRI DI ATAS AIR?! Bagaimana bisa?     

Chleo berputar dengan mata tertuju pada air dibawah kakinya. Dia bahkan bisa berjalan dan melompat di atas air tanpa jatuh ke dalam air. Chleo menoleh ke arah pria bermata biru yang kini tertawa kecil. Apakah orang ini menertawakannya?     

Vasili bersiul menyanyikan sebuah melodi yang indah disusul sebuah suara dalam lautan. Chleo membelalak lebar akan apa yang dilihatnya. Kini beberapa ikan lumba-lumba berenang serta melakukan lompatan salto diatasnya.     

Jantung Chleo bergetar penuh antusias. Ini pertama kalinya dia menyaksikan ikan lumba-lumba secara langsung. Lumba-lumba tersebut masih melompat seakan sedang menari untuknya. Lalu berenang mengitarinya dengan melambaikan siripnya seperti sedang menyapanya.     

Senyuman lebar menghiasi Chleora dan secara refleks membalas sapaan binatang mamalia itu dengan melambaikan tangannya. Chleora sudah tidak merasa takut lagi. Dia bahkan sudah tidak ingat akan kejadian penculikan beberapa saat yang lalu.     

Chleora berlutut untuk mendekatkan wajahnya pada moncong hewan mamalia tersebut. Lumba-lumba tersebut menggerakkan kepalanya ke atas bawah membuatnya bingung. Chleo melirik ke arah Vasili yang kini menatapnya dengan pandangan aneh yang tidak dimengertinya.     

Tidak lama kemudian, Chleo merasakan sesuatu basah namun padat menyundul pipinya membuatnya terkejut. Apakah barusan lumba-lumba tersebut mencium pipinya?     

Chleo memegang pipinya yang tadi dicium sementara lumba-lumba tersebut mengeluarkan suara seperti sedang terkekeh sambil berenang mundur.     

Melihat tingkah lumba-lumba tersebut membuatnya tertawa lepas. Lalu tanpa memperdulikan Vasili yang kini duduk santai di atas air sambil menikmati setiap pergerakannya, Chleo berlari-lari mengikuti lumba-lumba tersebut. Dia terus mendesah takjub tiap kali hewan mamalia melompat tinggi melengkung melintasi atas kepalanya membuat bajunya basah kuyup. Meskipun begitu, Chleo tidak merasa lelah dan terus bermain bersama hewan mamalia tersebut.     

Hingga akhirnya dia sendiri ingin ikut berenang, Chleo memutuskan menghampiri Vasili. Dia tidak tahu bagaimana caranya dia bisa menjeburkan diri didalam air. Apapun yang dilakukannya, dia tidak akan bisa masuk ke dalam air.     

"Tuan, bisakah aku berenang bersama mereka?"     

"Kau ingin berenang?"     

"Bagaimana mungkin aku bisa tahan hanya berdiri di atas air? Air adalah kehidupanku, aku akan bosan setengah mati jika tidak bisa berenang." rajuk Chleo membuat Vasili terpana. Ini pertama kalinya Chleo bersikap manja padanya.     

Ugh! Sadarlah Vasili. Dia masih anak-anak!     

Vasili bangkit berdiri lalu menunjukkan cara bagaimana untuk masuk kedalam air. Dia melompat lalu kakinya menembus air hingga turun kebawah sebelum dia berenang keatas dan hanya kepalanya yang muncul.     

Chleora segera mengikutinya dan sama seperti Vasili, dia juga masuk kedalam air. Chleo tertawa senang lalu berenang sesuka hatinya. Para lumba-lumba juga menemaninya berenang sambil bersuara kegirangan. Suara lumba-lumba tersebut bagaikan nyanyian yang indah di telinga Chleo.     

Terkadang Chleo akan memegang sirip hewan mamalia tersebut untuk berenang bersama. Ajaibnya, lumba-lumba tersebut tidak akan berenang terlalu jauh dari posisi Vasili. Mereka akan berenang kembali mendekati Vasili lalu menjauh dan begitu seterusnya.     

Vasili turut mengawasinya dari belakang dan tidak berhenti tersenyum. Setelah puas berenang Chleo memutuskan kembali ke permukaan. Vasili menurutinya dan sekali lagi mereka bisa berdiri di atas air. Hanya saja kali ini Vasili melambaikan tangannya membuat kedua pakaian mereka kering seketika. Dia tidak ingin Chleo masuk angin karena memakai pakaian basah.     

"Wah! Bagaimana bisa bajuku langsung kering? Apakah kau memiliki kekuatan supernatural?"     

Vasili tertawa mendengar pertanyaan polos anak tersebut. "Bisa dibilang begitu."     

"Hebat sekali! Kau beruntung bisa mengeringkan bajumu dengan cepat. Jadi tidak perlu menunggu mesin pengering pakaian."     

Uhm... kekuatan utamanyaa bukan untuk mengeringkan pakaian ya. Vasili tertawa kecil. Bagaimana bisa imajinasi Chleo kecil begitu unik?     

"Selain mengeringkan pakaian, apa saja yang bisa kau lakukan?"     

Vasili tersenyum mendengarnya. Chleo yang diingatnya tidak pernah mencari tahu tentang dirinya. Bagaimana mungkin dia menolak menjawab pertanyaan itu jika Chleo ingin tahu tentang dirinya.     

"Aku bisa berpindah tempat sesuka hatiku. Dan juga..." Vasili menggoyangkan jari telunjuknya memutar mementuk lingkaran kecil.     

Disaat bersamaan air disekitar mereka bergerak dan terangkat membentuk sebuah lingkaran sebelum bergerak menari disekitar Chleo membuat Chleo terpesona akan fenomena itu.     

"Waaahhh!" Chleo bangkit berdiri dan berputar-putar ikut menari mengikuti gerakan air tersebut. Ajaibnya Chleo seperti bisa melihat warna pada air yang menari disekitarnya. Warna itu sangat indah seperti warna pelangi. "Cantik sekali! Bagaimana kau bisa melakukannya?" Chleo segera menghampiri Vasili dan tanpa rasa segan lagi dia naik ke atas pangkuannya untuk menatap lurus sepasang mata biru Vasili.     

Bagi Chleo, hal ini adalah biasa. Siapapun yang bisa membuatnya merasa nyaman, Chleo akan mendekatinya tanpa malu atau segan. Lain halnya dengan Vasili. Sepanjang ingatannya dia selalu berusaha mendekati Chleora namun gadis itu yang menghindarinya. Kedekatan ini.. tentunya membuat Vasili kehabisan kata-kata.     

Meskipun yang ada dihadapannya saat ini adalah Chleo versi anak-anak, tetap saja sanggup membuat jantungnya berdebar tidak karuan. Biar bagaimanapun, anak kecil inilah pasangan hidupnya. Anak inilah yang akan menjadi cinta sejatinya.     

Tiba-tiba saja didekati seperti ini membuatnya kikuk dan tidak tahu harus bersikap seperti apa.     

"Ehem.." Vasili harus berdehem beberapa kali mengurangi rasa gugupnya. "Ini memang kekuatan spesialku. Tidak ada hal yang istimewa."     

"Tidak mungkin. Tidak sembarang orang bisa melakukan hal seperti tadi."     

"Kau benar. Tidak semua orang bisa melakukannya. Apa kau mau tahu ada hal yang lebih mengagumkan lagi?"     

"En! Apa itu?" Chleo tidak bisa lagi menahan rasa antusiasnya. Dia selalu suka melakukan sesuatu yang baru. Dia tidak pernah takut melakukan hal unik yang tidak pernah dilakukannya sebelumnya.     

"Berdirilah dulu. Aku tidak bisa bergerak." ujar Vasili dengan suara serak.     

Setelah Chleo turun dari pangkuannya, Vasili bangkit berdiri. Lalu bersiul satu kali seperti memanggil seseorang. Tidak lama kemudian, ikan paus besar muncul ke permukaan dengan menghembuskan nafas menyemburkan cipratan air dari lubang di atas kepalanya. Sama seperti ikan paus pembunuh lainnya, warna ikan paus ini bewarna hitam dengan bercak putih di kulitnya.     

Chleo membelalak lebar tidak percaya apa yang dilihatnya. Tadi dia bermain dan berenang bersama dengan lumba-lumba, kini mereka akan berenang bersama ikan paus?     

Chleo lebih terkejut lagi saat melihat Vasili naik ke atas tubuh mamalia tersebut.     

"Kemarilah, aku akan mengajakmu berkeliling lautan."     

Chleo memekik kegirangan dan segera melompat ke atas tubuh paus. Lalu duduk dengan nyaman didepan Vasili yang kini telah memegangnya dengan erat.     

"Bersiaplah."     

Bersiap untuk apa? Belum sempat bertanya, ikan paus sudah bergerak dan langsung menyelam ke dalam lautan.     

~~~~~♡♡♡~~~~~     

Ihiyyy.. senangnya yang main bersama hewan mamalia laut.     

Bab berikutnya rasanya bakalan lebih seru lagi .     

Btw, beberapa teman author nyaranin saya ikut challenge di global. Jadi saya akan mencobanya. Karena hrus pakai bahasa Inggris, saya butuh banyak wktu untuk menerjemahkan dari indo ke inggrisnya.     

Kemungkinan besar akan saya publish hari Senin depan.     

Nanti akan saya kasih tahu disini judulnya stlh saya gabung challengenya. Siapa tahu kalian mungkin tertarik dengan karya saya yang ikut challenge ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.