Minta Bantuan
Minta Bantuan
"Aku berhutang pada ayahmu, bukan padamu."
"Tentu saja sekarang aku mewarisinya. Sekarang aku mewakili ayahku untuk menagih hutangmu." jawab Vasili cuek.
"Memangnya kau tahu dimana tempatku?"
"Kau lupa ayahku pernah membawaku kesana? Kalau begitu sampai jumpa disana."
Tik! Begitu Vasili menjentikkan jarinya, tubuh Vasili menghilang bagai ditelan bumi.
Raja kuning membelalak tidak percaya. Dia sama sekali melupakan kenyataan pintu gerbang dunia astral akan berpindah mengikuti tubuh manusia yang dihinggapinya. Karena itu tidak mungkin raja warna lainnya bisa menemukan pintu masuk ke dunia astralnya dengan mudah.
Tapi yang dipikirkan saat ini adalah kenyataan bahwa Vasili memang pernah datang ke dunia astralnya. Siapapun yang pernah datang dunia astral seorang raja warna pasti bisa menemukan tempat lokasi pintu gerbangnya. Meskipun begitu jika generasi seorang raja warna telah berganti, maka letak pintu gerbang menuju dunia astral juga akan berpindah tempat. Siapapun yang pernah ke dunia astral tersebut tidak lagi bisa menemukan tempat posisinya.
Sial bagi raja kuning karena tidak memikirkan kenyataan ini. Dia terlalu fokus pada kenyataan bahwa Vasili pernah datang ke dunianya sebelumnya. Takut kalau tempat tinggal priibadinya akan dibekukan seperti yang pernah dilakukan raja biru sebelumnya, raja kuning langsung menghilang menuju ke tempat astralnya.
Begitu tiba di tempat astralnya, raja kuning langsung melacak energi dingin milik raja biru. Anehnya, dia tidak merasakan keberadaan raja biru di tempatnya, sebaliknya dia justru merasakan seseorang berusaha menembus dinding pertahanan tempat ini?!
Wuzz! Detik berikutnya, Vasili telah muncul dihadapannya. Hentakan kakinya yang menyentuh tanah menimbulkan uap dingin menyebabkan tanaman disekitarnya membeku menjadi es.
"Ah, jadi ternyata disini tempatnya." ujar Vasili dengan senyuman penuh kemenangan.
Barulah raja kuning sadar Vasili telah menipunya. Karena kini tubuh fisik raja kuning tidak sama seperti dulu, sudah pasti Vasili tidak akan pernah bisa menemukan pintu gerbang tempat astralnya walaupun Vasili pernah datang ke tempat ini.
Sekarang Vasili bisa datang menerobos dinding pertahanannya karena dia mengikuti jejak energi kehidupan raja kuning. Vasili sengaja menghilang terlebih dulu seolah dia sudah pergi ke tempat astralnya. Ternyata Vasili hanya pergi tidak jauh dan menunggu raja kuning untuk pergi ke tempat astralnya sehingga Vasili bisa mengikutinya.
"Ck! Tidak ayah, tidak anak. Kalian semua sama saja."
Vasili terkekeh mendengar keluhan raja kuning. Apa yang dikatakan ayahnya memang benar. Meskipun raja kuning memiliki ingatan hingga ribuan tahun sekalipun, selama tubuh fisik raja kuning masih muda, maka cara berpikir raja kuning akan mengikuti pola berpikir tubuh fisik tersebut.
Kecuali jika raja kuning mengaktifkan kekuatannya yang sesungguhnya, maka mungkin raja kuning tidak akan tertipu oleh tipuan kecil yang dilakukan Vasili.
"Karena aku sudah berhasil masuk kemari, kau akan membantuku kan.. pa.man?" Vasili sengaja menekankan panggilan raja kuning ketika memanggilnya. Meskipun tubuh fisik raja kuning saat ini hanyalah anak muda belasan tahun, tapi ingatan raja kuning sudah berusia ratusan tahun. Karena itu Vasili masih bersikap penuh hormat pada raja kuning dihadapannya ini.
Sayangnya, raja kuning menganggap panggilan Vasili sebagai bentuk peringatan. Tiba-tiba tubuh raja kuning menggigil kedinginan. Apa dia baru saja diancam raja biru? Ugh! Karena dia melakukan kesalahan di masa lalu, dan dia memang berhutang pada ayah anak ini, raja kuning hanya mendesah pasrah.
"Baiklah. Bantuan apa yang kau inginkan?"
"Kau akan membantuku?" tampaknya Vasili tidak menyangka raja kuning akan menyanggupi permintaannya dengan mudah.
"Lagipula aku juga mulai bosan dengan keseharianku." raja kuning mengedikkan bahunya dengan cuek. "Jadi bantuan apa yang kau inginkan dariku?"
"Sebenarnya aku juga tidak tahu. Tapi aku tahu bantuanmu nanti akan berhubungan dengan raja merah."
"Merah? Kau pernah bertemu dengan raja merah?"
"Belum. Paman pernah?"
"Sepertinya pernah, mungkin sekitar 4 abad yang lalu? Aku tidak terlalu ingat. Tapi aku ingat dia sangat menyebalkan. Tersinggung sedikit saja sudah membakar lingkungan disekitarnya. Untung saja kakekmu membantu orang Prussia menahan unsur elemen utamanya, kalau tidak, entah apa yang akan terjadi di zaman modern ini."
Vasili hanya mengangguk tanda mengerti. Dia memang pernah mendengar dari ayahnya, raja biru 2 generasi sebelumnya memang membantu manusia untuk mengambil unsur elemen utama dari raja merah dan menguncinya di bawah kerajaan Prussia.
Vasili bisa saja melenyapkan energi dingin yang menahan elemen api tersebut. Sayangnya, dia tidak akan sanggup bertahan begitu elemen api lepas kendali dan menyerangnya. Biar bagaimanapun unsur elemen mereka saling bertentangan. Yang satu api sementara yang satu es. Keduanya akan saling menyakiti dan tidak akan pernah bersahabat.
Karena itu, dia memilih tidak melepaskan energi api tersebut. Meskipun dia tahu, jika dia ingin mencegah kematian raja merah, akan lebih mudah jika dia membiarkan raja merah di zaman ini mendapatkan unsur utamanya kembali.
"Jadi, apa yang akan terjadi pada raja merah sehingga membutuhkan bantuanku?"
"Aku tidak tahu pastinya, tapi selama setahun kedepan, raja merah akan mencoba menyelamatkan seseorang dengan transplantasi energi kehidupan. Aku harap aku bisa mencegahnya dan mungkin kami akan bersisih jalan. Saat ini energi dinginku lebih kuat dibandingkan kondisi raja merah. Jika seandainya dia terluka karena energiku, aku harap paman bisa membantunya."
"Hm.. aku mengerti. Tapi, bagaimana kau bisa tahu apa yang akan terjadi?" raja kuning sendiri merasa heran. Dia yakin raja warna tidak memiliki kemampuan melihat masa depan, lalu bagaimana Vasili bisa tahu apa yang akan terjadi?
Vasili tersenyum sedih mendengar pertanyaan ini. Dia memutuskan untuk menceritakan semuanya pada raja kuning. Mengenai dia yang menemukan pasangan hidupnya pada tahun 2045, tapi gadis itu mencintai pemuda lain.
Lalu dia mengancam gadis itu untuk mau menikah dengannya hingga Vasili menyerah dan memutuskan untuk melepasnya setelah 2 tahun hidup bersama.
Mendengar ini membuat raja kuning bergidik ngeri. Dia tahu cinta seorang raja warna sangat besar hingga ke arah sebuah obsesi. Apalagi raja biru yang sudah menunggu sangat lama menantikan kehadiran pasangan hidupnya. Hanya saja dia tidak tahu cinta seorang raja biru bisa sampai seekstrim ini.
"Kenapa harus 20 tahun? Kau bisa kembali ke masa sebelum istrimu membencimu kan?"
Vasili menggeleng sedih mendengarnya.
"Meski aku kembali ke awal pertemuan kami, dia tetap tidak akan jatuh cinta padaku. Alexis tetap akan berpegang pada rencana balas dendamnya. Kebenciannya terhadap keluarga anak itu tidak akan padam sampai kapanpun.
Jadi, aku memutuskan untuk merubah semuanya. Kebencian Alexis, trauma yang dialami Chleo... aku ingin merubahnya. Aku juga berharap bisa merubah kematian raja merah di dunia ini."
"Kau sadar itu sama saja menentang alam kan? Jika dizamanmu raja merah telah tiada, bukankah berarti raja merah yang baru akan lahir? Jika kau merubah nasib raja merah yang sekarang, apa yang akan terjadi pada raja merah masa depan?"
"Aku tahu pasti banyak perubahan yang akan terjadi, tapi aku tidak peduli. Yang penting tujuanku kembali akan tercapai. Sisanya, akan aku pikirkan nanti."
Raja kuning tercengang melihat pancaran tanpa ragu dari tatapan Vasili. Keputusan Vasili telah bulat dan tidak ada yang bisa mengubahnya.
"Lalu apa yang akan kau lakukan bila gadis itu tetap mencintai orang lain?"
"Aku tidak akan menyerah, tapi aku juga tidak akan memaksanya. Jika sampai akhir dia memang lebih berbahagia bersama orang itu... aku akan merelakannya."
"Kau bisa melakukannya? Kupikir cinta seorang raja warna tidak akan padam seumur hidupnya. Sedangkan kau..."
"Tenang saja. Aku memiliki cara untuk merelakannya."
Sekali lagi raja kuning tercengang mendengarnya. Dia tidak bisa tidak merasa kagum pada raja warna dihadapannya ini. Dia memutuskan akan membantu raja biru dengan segala kemampuan yang ia miliki.