My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

\'Penyiksaan\' (R 18+)



\'Penyiksaan\' (R 18+)

2Kinsey sengaja tidak minum berakohol untuk menikmati malam pertamanya dengan istri tercintanya. Sebelum ini saja dia sudah sangat ingin 'memakan' istrinya, tapi berulang kali dia mencoba menahan diri.     

Kini, Katie telah menjadi miliknya seutuhnya dan dia bisa mewujudkan fantasi liarnya ketika masih berkencan Katie dulu. Karena tidak ingin lepas kendali dan malah akan menyakiti Katie, Kinsey menahan diri untuk tidak minum alkohol.     

Sayangnya, istrinya memiliki rencana lain untuknya. Tidak hanya memakai pakaian yang super seksi, tapi istrinya itu melakukan gerakan erotis yang merangsang tubuhnya. Kinsey bahkan tidak perlu melakukan apapun untuk membangkitkan suasana malam pertama mereka.     

Melihat penampilan seksi istrinya, aroma wangi dan enak dari tubuh istrinya, dan juga...     

"Aku akan memakanmu!"     

Kalimat yang sangat menggoda dari istrinya... sangat membuatnya senang. Ternyata istri mungilnya ini ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan hatinya. Pria mana yang tidak meleleh menerima perlakuan seperti ini.     

Tapi...     

Ugh! Katie sengaja berlamban-lamban dalam melakukan aksinya. Menciumi leher serta dadanya dengan kecupan ringan. Jemarinya yang membuka kancing bajunya dengan gerakan seringan bulu diatas kulitnya.     

'Katie, apakah kau sengaja menyiksaku?' pikir Kinsey dalam hati.     

Ingin rasanya Kinsey segera menyerang Katie namun tetap bertahan. Lagipula, dia sangat menikmati lidah istrinya yang bermain-main di atas kulitnya.     

Namun hasrat dan keinginannya sudah tidak terbendung lagi dan dia langsung mengubah posisi mereka begitu dirasanya Katie berhasil melepas kancing terakhir.     

Dengan cerdiknya Kinsey bermain dengan kata-kata hingga akhirnya muncul sebuah kesimpulan, Katie sedang menantangnya.     

Kinsey mengikat kedua tangan Katie ke kepala ranjang kemudian menutup mata Katie agar tidak bisa melihat.     

Lalu Kinsey mulai menikmati jenjang leher istrinya turun hingga ke garis belahan dada istrinya. Karena sudah tidak sabar dan ingin memberi 'pelajaran' pada sang istri, Kinsey merobek gaun tidur Katie dan langsung menyerang dua bukit kesukaannya.     

Kinsey mengulum lembut buah dada kanan Katie dengan gerakan lidah yang sensual sementara tangannya meremas bukit satunya.     

Kinsey tahu kalau suara Katie sangat enak didengar, dia bahkan sudah mendengar gadis itu menyanyi di atas panggung. Itu pertama kalinya Kinsey mendengar Katie menyanyi secara live di atas panggung.     

Suaranya sungguh indah dan membuatnya terpesona. Katie memang pantas disebut penyanyi jazz papan atas. Namun suaranya yang sekarang...     

"Aaahhh.. Kin.. Kinsey... aaaaaahhhh"     

Jauh lebih indah daripada saat bernyanyi di atas panggung. Kinsey lebih suka mendengar suara Katie yang sekarang, terlebih ketika mendengar namanya dipanggil dengan suara yang erotis dari mulut Katie.     

Kinsey lanjut mengulum bukit satunya namun dengan gerakan lebih cepat dari sebelumnya. Setelah itu dia memberi kecupan ringan diantara dua bukit turun ke bawah. Gerakannya sangat ringan seperti elusan dari bulu yang lembut. Sesekali dia akan menjilat serta menghisap pada titik sensitif Katie membuat Katie mendesah nikmat.     

Lalu disaat bibir Kinsey tiba di bawah perutnya...     

"Kin..Kinsey.. Kumohon.."     

Kinsey tersenyum miring melihat istrinya sudah tidak tahan lagi. Tapi dia tidak memperdulikan permohonannya dan melanjutkan niatannya.     

"Kurasa tidak cintaku. 'Penyiksaan' yang sesungguhnya baru akan dimulai."     

Kinsey menurunkan celana dalam Katie dengan gerakan sangat lamban. Jemarinya sengaja melayang melewati kulit kaki Katie yang lembut membuat sekujur tubuh Katie meremang.     

Begitu Kinsey melempar celana dalam merah Katie entah kemana, Kinsey mengangkat kaki kiri Katie untuk mencium tumitnya. Jemarinya bergerak mengelus jenjang kaki Katie dengan gerakan sensual.     

"Apa kau tahu, kau tampak luar biasa indah malam ini?" puji Kinsey dengan tatapan memuja, tentunya Katie tidak bisa melihatnya.     

Hanya Kinsey yang bisa melihat wajah merona istrinya. Tidak hanya wajahnya, tapi seluruh tubuh Katie juga merona merah. Belum lagi ada banyak bekas cinta di bagian tubuh atas Katie membuat Kinsey tersenyum puas.     

Kinsey bergerak mulai dari tumit menuju keatas sembari memberi kecupan ringan pada kaki Katie. Begitu tiba didekat bagian inti Katie, Katie tercekat karena merasakan hembusan nafas Kinsey. Jantungnya berdegup kencang dengan gugup. Karena tidak bisa melihat, Katie merasa takut namun juga antusias. Dia menanti apa yang akan dilakukan sang suami.     

Kinsey membuka mulut mungil bewarna pink tersebut dengan dua jarinya. Lalu dia memasukkan jari telunjuknya dan langsung mengerang nikmat karena dinding 'inti' Katie menghimpit jarinya dengan sangat erat.     

Begitu ketat dan basah. Kinsey sudah tidak sabar ingin memasukkan miliknya ke dalam gua menuju surga itu.     

Sementara Katie merasa sangat kaget begitu merasakan ada sesuatu yang menerobos masuk ke dalam privasinya. Dia sama sekali tidak bisa melihat dan tidak tahu apa yang terjadi, karena itulah dia sama sekali tidak siap akan apa yang memasuki liang kewanitaannya.     

Kinsey menggerakkan jemarinya menelusuri seluruh dinding yang menghimpitnya membuat Katie berteriak penuh nikmat. Ini pertama kalinya Katie merasakan gelenyar aneh di bawah perutnya. Katie bahkan bisa merasakan ada seperti denyutan nadi didalam bagian privasinya.     

Sementara itu jari Kinsey yang lain menemukan kelentit Katie dan menekannya dengan gerakan ringan yang sensual menimbulkan aliran listrik penuh nikmat ke seluruh tubuh Katie.     

Kinsey tersenyum lebar ketika menyadari didalam 'sana' sudah sangat basah. Cairan demi cairan keluar tanpa bisa dicegah lagi membuatnya bangga pada dirinya sendiri.     

Lalu Kinsey menundukkan kepalanya untuk menikmati 'minuman'nya yang sebentar lagi pasti akan keluar.     

Dan benar saja, begitu Kinsey memasukkan lidahnya kedalam liang kewanitaan Katie, cairan 'jus' menyembur keluar dan masuk kedalam mulut Kinsey. Tanpa ragu, Kinsey meminum semuanya tanpa membiarkan satupun lolos darinya.     

Sementara Katie terus berteriak sambil memanggil nama suaminya. Tubuhnya secara refleks terangkat berusaha menghindar penyusup baru yang masuk, tapi malah memberi akses bagi Kinsey untuk menjelajah lebih dalam.     

Kinsey tetap tidak berhenti dan terus menikmati isi yang bisa diberikan Katie untuknya. Dia bahkan memasukkan kedua jari telunjuknya bersamaan lidahnya membuat Katie berliuk ingin bebas. Tentu saja Kinsey tidak membiarkannya.     

Setelah puas menikmati 'jus' minumannya yang tampaknya tidak pernah berhenti mengalir, Kinsey bangkit berdiri untuk melepas celana dan kemejanya.     

Katie kembali merilekskan ototnya ketika dirasa Kinsey melepasnya. Dia menggunakan kesempatan ini untuk beristirahat. Katie agak merasa kehilangan saat bagian bawahnya kembali terbuka dan hembusan angin dingin menerpanya. Tapi setidaknya dia bisa bernapas lega karena akhirnya sesi 'penyiksaan' dari Kinsey telah berakhir juga.     

Sayangnya... Katie sama sekali tidak tahu...     

Sesi 'penyiksaan' ala Kinsey masih jauh dari kata 'berakhir'.     

~~~~~♡♡♡~~~~~     

Mini dialog antara raja kuning dan author part 2     

Raja kuning : Lho! Kok bersambung lagi sih? :angry_face:     

Author : :sleeping_face::sleeping_face::sleeping_face: *pura-pura tidur*     

Raja kuning : Author, bangun woi!! Para pembaca sudah nungguin lo :pouting_face::pouting_face::pouting_face:     

Author : (para pembaca atau raja kuning yang nungguin?)     

Raja kuning : Kalau author ga mau lanjutin, aku yang lanjutin lo ya :face_with_steam_from_nose:     

Author : *langsung bangun* Silahkan :grinning_squinting_face::grinning_squinting_face::grinning_squinting_face: *menyerahkan hape pada raja kuning, lalu langsung kabur*     

Raja kuning : Lho, thor! Author jangan pergi! :tired_face::tired_face::tired_face::tired_face::tired_face:     

Author : Jadi adegan berikutnya ada di tangan raja kuning dan bukan di tangan sang author ya :rolling_on_the_floor_laughing::rolling_on_the_floor_laughing::rolling_on_the_floor_laughing::rolling_on_the_floor_laughing::rolling_on_the_floor_laughing:     

Raja kuning : :face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.