My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Penampilan Baru



Penampilan Baru

3Sepasang kelopak mata dengan bulu mata lentik terbuka menunjukkan bola mata coklat terang.     

Katie mengerling kesekelilingnya menyelidiki tempat ini. Bukankah ini...     

"Gadis kecil, akhirnya kau bangun juga."     

Katie menoleh ke pemilik suara tersebut lalu tersenyum lebar.     

"Paman Vasco." sapa Katie sembari menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya untuk duduk di ranjang. "Bagaimana aku bisa ada disini? Apa yang terjadi padaku?"     

"Dua temanmu yang menolongmu."     

"Teman? Siapa?"     

"Kemarilah, mereka menunggumu diluar."     

Katie mengikuti pamannya berjalan keluar. Disana dia melewati sebuah cermin setubuh dimana menunjukkan penampilannya yang baru.     

Katie agak merasa terkejut melihat warna rambutnya yang sekarang. Sudah bukan lagi merah mencolok seperti buah apel, tapi pirang... pirang yang ini lebih ke arah gelap seperti ibunya.     

Sejak kapan rambutnya berubah?     

Katie menyimpan pertanyaannya lalu berjalan menyusul pamannya. Disana dia melihat seorang pemuda bermata kuning keemasan. Apakah mungkin..?     

"Akhirnya, kami berhasil melakukannya." seru pemuda itu dengan senyuman secerah matahari. "Perkenalkan aku adalah salah satu penguasa alam di dunia ini. Aku adalah raja kuning. Lalu dia..." kalimatnya terputus ketika menyadari tidak ada satupun orang disana seperti yang dikiranya. "Hahaha.. dasar tidak setia kawan." gumamnya dengan tawa gugup. "Lupakan saja dia."     

Katie menatap Vasco dengan tatapan tidak mengerti lalu kembali beralih pada raja kuning. Katie mendengarkan penjelasan raja kuning apa saja yang terjadi ketika dia tidak sadarkan diri.     

Rupanya, persis ketika dia akan lenyap dari dunia ini, raja violet sang penguasa alam yang ahli mengendalikan waktu, membawanya ke tempat astral raja kuning.     

Kedua raja warna ini saling bekerjasama untuk memperbaiki jiwa astral Katie yang sudah hancur karena melakukan transplantasi energi kehidupan. Mereka menggunakan kekuatan mereka tanpa istirahat selama satu tahun penuh, namun mereka gagal juga.     

Mereka tidak sempat memicu jantung Katie untuk kembali berdetak ketika raja merah yang baru terlahir ke dunia ini. Lebih tepatnya, mereka memang tidak bisa membuat jantungnya berdetak kembali. Lagipula, menghidupkan kembali orang yang mati itu sama saja menentang takdir.     

Itu sebabnya, raja warna yang melakukan transplantasi energi kehidupan demi membangkitkan seorang manusia dari maut, jiwa astralnya akan hancur dan tubuh fisiknya pasti lenyap dari muka bumi ini.     

Katie terkejut mendengar ini. Selama ini dia berpikir hanya energi kehidupannya saja yang menghilang. Dia tidak tahu kalau tubuh fisiknya turut menghilang. Untungnya, raja violet datang tepat waktu sebelum tubuh fisiknya benar-benar lenyap.     

Lalu raja kuning juga menjelaskan, tepat saat raja merah generasi baru lahir, saat itu pula Alpha serta Luna muncul. Didalam tubuh Luna ada potongan kecil energi kehidupan bekas serangan BZO 34 tahun yang lalu. Energi itu masih aktif dan terus bertumbuh didalam diri Luna.     

Karena itulah, raja Violet dan raja kuning bekerjasama mengerahkan seluruh kekuatan mereka untuk memindahkan energi tersebut dari tubuh Luna ke tubuh Katie.     

Mereka berhasil dan jantung Katie kembali berdetak. Bedanya, Katie bukan lagi seorang raja merah. Itu menjelaskan kenapa warna rambut serta matanya tidak lagi bewarna merah. Kini Katie tidak ada bedanya dengan manusia biasa.     

Mendengar penjelasan itu Katie merasa sangat berhutang budi pada dua raja warna tersebut. Dia juga sangat berterimakasih pada Merah, serigala merah favoritnya itu.     

Vasco bahkan memberitahunya bahwa kini dua serigala merah tersebut ada di luar halaman.     

Katie bangkit berdiri lalu segera keluar menemui dua serigala merah tersebut. Dia tidak lagi bisa mendengar suara mereka karena Katie sudah bukan seorang penguasa alam. Meskipun begitu, dia masih merasakan perasaan mereka saling terhubung.     

Katie berlari memeluk leher besar Merah dengan perasaan haru.     

"Terima kasih. Terima kasih karena sudah membawaku kembali." ucap Katie dengan perasaan penuh bersyukur.     

Merah mengusapkan kepalanya ke wajah Katie menunjukkan bahwa dia sangat senang akhirnya Katie bangun dari tidurnya yang panjang.     

Katie juga menunjukkan rasa terimakasihnya pada Alpha dengan cara yang sama. Alpha hanya mengangguk sekali menanggapi ungkapan terimakasih Katie.     

"Baiklah, sudah saatnya aku membawa kalian keluar dari sini. Tempat ini akan kedatangan pemilik yang baru. Tidak seharusnya ada orang asing disini." sahut raja kuning kemudian. "Aku akan membawa kalian ketempat manapun yang kalian inginkan. Pikirkan saja tempat atau orang yang ingin kalian temui, secara otomatis kalian akan berada disana."     

Katie mengangguk mengerti lalu menoleh kearah pamannya.     

"Paman akan pergi kemana?"     

"Tentu saja aku akan kembali ke keluargaku. Aku akan menunggumu disana. Bukankah kau janji akan mempertemukanku dengan adikmu?"     

Katie tersenyum senang mendengar itu. "Aku akan melakukannya. Kami pasti akan mengunjungi kalian semua."     

"Ayo kita berangkat." sahut raja kuning bersamaan angin berhembus dengan luar biasa kencang.     

Pertama kali yang terlintas di pikiran Katie bukanlah ibunya, atau adiknya. Satu-satunya orang yang sangat ingin ditemuinya adalah pria itu. Lelaki cinta pertamanya. Kinsey Alvianc.     

Sayangnya, dia malah berada di sebuah pantai. Pantai yang sepi pula! Apakah raja kuning melakukan kesalahan?     

Katie mengerling ke sekitarnya hingga pandangannya bertumpu pada seorang pria yang sedang merana sendirian disebelah mobil mewahnya.     

Siapa orang itu? Kenapa bersedih sendirian disana? Katie melihat sekitarnya untuk mencari sosok manusia selain mereka. Ternyata hampir-hampir tidak ada. Ada pasangan kekasih yang sedang berfotoria, tapi jarak mereka sangat jauh.     

Akhirnya Katie memutuskan menghampiri pria itu karena merasa kasihan. Dia mencoba menyapanya tapi malah mendapatkan perlakuan kasar.     

Untuk beberapa saat dia agak syok tangannya ditempis dengan kasar. Tapi ketika mendengar suara pria itu, dia menjadi lebih syok lagi.     

Mungkin bagi yang lainnya waktu telah berjalan selama satu tahun dan melewati 3 musim yang berbeda. Tapi bagi Katie, dia merasa kejadian dirinya yang melakukan transplantasi energi kehidupan baru terjadi kemarin malam. Dia hanya seperti seorang yang sedang tidur di malam hari lalu terbangun keesokan pagi harinya.     

Karena itulah kenangannya bersama Kinsey, suaranya serta aroma tubuh pria itu sangat fresh dan masih diingatnya dengan sempurna.     

Dia tidak mengenali tubuh pria ini karena pria dihadapannya saat ini sangat kurus, jauh lebih kurus daripada Kinsey yang dikenalnya. Bahkan warna rambutnya juga sangat berbeda. Karena itulah Katie tidak bisa mengenalinya langsung.     

Tapi suaranya.. suaranya sangat mirip dengan Kinsey. Apakah orang ini adalah Kinsey?     

"K... Kinsey? Apakah kau Kinsey?"     

Akhirnya pria itu mengangkat wajahnya. Katie memekik senang begitu melihat wajah pria itu. Tanpa bisa menahan rasa senangnya, Katie langsung memeluk leher Kinsey dan menciumnya dengan penuh rasa lega bercampur rindu.     

Kinsey sendiri merasa kaget tiba-tiba dicium oleh perempuan asing yang tidak dikenalnya. Dia sempat hendak mendorong perempuan itu dan mengakhiri cumbuan mereka.     

Tapi...     

Bibir manis ini...     

Cara perempuan ini mencumbunya...     

Cara lidah mereka saling bertautan..     

Dan juga... aroma vanila yang sangat khas...     

Apakah mungkin.... Katie?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.