My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Harus Kembali Dengan Selamat!



Harus Kembali Dengan Selamat!

3Di taman belakang vila, Katie sangat menikmati obrolannya bersama ibunya. Keisha banyak bertanya karena dia ingin tahu bagaimana Katie bertumbuh selama ini. Apakah adiknya dan suaminya memperlakukannya dengan baik? Apakah mereka memiliki anak selain Katie?     

"Mereka sangat menyayangiku. Aku juga sangat menyayangi mereka. Tapi, hingga terakhir aku berangkat ke sini, mereka tidak memiliki anak."     

Keisha tersenyum sedih mendengarnya. "Dia benar-benar melakukannya."     

"Apanya?"     

"Saat pertama kali aku menghubunginya untuk minta merawatmu, dia bilang dia akan memutuskan untuk tidak punya anak."     

"Kenapa?"     

"Dia tidak ingin berubah menjadi pilih kasih. Dia ingin mencurahkan seluruh kasihnya padamu. Dia takut kalau dia memiliki anak sendiri, dia tidak lagi menyayangimu dan lebih fokus pada anaknya."     

"Tapi.. itu kan.."     

"Aku sudah memberitahunya agar tidak perlu berpikir begitu. Tapi dia bersikeras tidak ingin mendengarkan nasihatku. Setelah aku dikurung di kastil cabang, aku tidak bisa lagi menghubunginya. Jadi, aku tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang."     

"Papa, mama.. mereka.. aku tahu kalau mereka sangat menyayangiku, tapi aku tidak tahu kasih mereka begitu besar sehingga rela tidak memiliki anak sendiri. Ibu, aku.. tiba-tiba saja aku sangat merindukan mereka."     

Keisha mengelus kepala Katie dengan kasih. "Aku yakin mereka juga merindukanmu. Kalian pasti akan bertemu kembali."     

Sama seperti Keisha yang sangat ingin menghubungi keluarga Morse di Amerika tapi tidak bisa, Katie juga sama. Saat ini pasangan Morse sedang disembunyikan di suatu tempat dimana tidak akan ada yang bisa menemukan mereka. Katie juga tidak boleh sembarangan menghubungi mereka agar tidak ada celah untuk melacak mereka.     

Pada akhirnya kedua-duanya hanya bisa menyimpan rasa rindu.     

"Setelah ini, aku akan membelikan kita sebuah rumah agar bisa tinggal bersama. Papa, mama, ibu dan juga Meisya. Kita akan bisa selalu bersama kapanpun kita mau."     

"Aku sangat menyukainya. Tapi Meisya sudah berkeluarga sekarang. Bagaimana denganmu?"     

"Eh?"     

"Kapan kau akan menikah? Apakah kau sudah memiliki calon? Jangan-jangan pemuda yang datang bersamamu? Dia sangat tampan dan terlihat baik. Yang paling penting, sangat terlihat jelas pandangannya hanya tertuju padamu saja. Dia sangat mencintaimu, iya kan?"     

Seketika wajah Katie merona mendengar ribuan pertanyaan ibunya.     

"Ibu.. berhenti menggodaku." rajuk Katie membuat Keisha tertawa kecil.     

Selanjutnya mereka saling berbicara hal remeh seperti makanan kesukaan serta hal lainnya. Keisha bahkan menceritakan seperti apa Ranmond ketika masih muda dulu.     

Katie semakin antusias mendengarnya. Dia juga bertanya bagaimana ibunya dan Ranmond bisa saling jatuh cinta atau bagaimana Ranmond melamar Keisha dan sebagainya.     

Tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat dan sebentar lagi keluarga Regnz akan berangkat ke bandara.     

Katie masih belum mengetahui rencana Kinsey yang ingin mengikutksertakan Keisha bersama Regnz ke Amerika. Meskipun dia tidak tahu, rupanya dia memikirkan hal yang sama.     

Akan lebih aman jika Keisha ikut berangkat bersama keluarga Regnz. Dengan begitu Katie tidak perlu khawatir akan keselamatan ibunya selama perjalanannya untuk menghancurkan alat itu.     

Sedangkan Meisya, dia yakin Meisya juga akan ikut kalau Stanley kembali ke Amerika. Tapi bagaimana kalau Stanley memutuskan untuk tinggal? Lagipula, dia yakin Stanley tidak akan meninggalkan Kinsey seorang diri disini. Sementara Kinsey tidak mungkin pergi dari Jerman selama Katie masih ada disini.     

Jika seandainya Stanley memutuskan untuk tetap tinggal, Katie akan meminta Stanley untuk membiarkan Meisya turut pergi bersama Cathy ke Amerika.     

Ternyata, bahkan sebelum Katie bertanya, dia mendapat kabar bahwa Keisha dan Meisya akan ikut berangkat ke Amerika. Katie tersenyum senang mendengarnya. Rupanya, Kinsey dan Stanley memiliki cara berpikir yang sama dengannya.     

Semula Keisha merasa keberatan harus meninggalkan Katie seorang diri di Prussia. Dia ingin Katie juga ikut bersama dengannya.     

"Kau tidak harus memenuhi takdirmu sebagai raja merah. Kau adalah Katalina van Oostven dan juga Katleen Morse. Kau bisa memilih sebagai wanita normal yang menjalani kehidupannya dengan biasa. Kenapa harus mengambil resiko untuk memenuhi tujuan BZO?"     

"Ibu, apa yang dikatakan ibu memang benar. Aku adalah Katalina sekaligus Katleen. Meskipun identitas keduanya berbeda tapi tetap merupakan satu pribadi yang sama. Disaat bersamaan aku juga adalah raja merah. Terakhir kali aku melarikan diri dengan menyegel kekuatanku, aku mengorbankan sesuatu yang sangat penting." Katie melirik ke arah Kinsey sebelum beralih kembali pada ibunya. "Sekarang aku sudah mendapatkannya kembali dan aku tidak akan mengorbankannya. Aku tidak akan melarikan diri dan akan menghadapinya. Ini adalah takdirku. Ini adalah pilihanku." jelas Katie dengan hati yang mantap.     

"Kau persis seperti ayahmu. Begitu memutuskan sesuatu, tidak ada yang bisa mengubahnya." ucap Keisha dengan sedih.     

Katie malah tersenyum lebar mendengar komentar ibunya. Dia merasa sangat senang karena memiliki sesuatu yang bisa menghubungkannya dengan ayah kandungnya. Yah.. sebenarnya dia sudah berhubungan dengan ayahnya secara langsung begitu dia terlahir sebagai raja merah. Lagipula, ayahnya merupakan seorang raja merah sebelum dirinya.     

Pada akhirnya, dengan berat hati Keisha menyetujuinya dan menuggu kedatangan Katie di Amerika.     

Mereka semua telah berkemas dan siap untuk berangkat. Yang tetap tinggal hanyalah Katie, Kinsey, Stanley, Tanya dan Joan. Tampaknya Joan juga tidak ingin pergi jika Tanya memutuskan untuk tetap tinggal.     

Mereka saling berpamitan dengan perasaan berat.     

"Kakak, berjanjilah padaku kalian semua akan menyusul kami." tuntut Cathy dengan nada yang tegas. "Aku tidak akan memaafkan kalian jika kalian tidak kembali."     

"Aku janji." jawab Kinsey seraya memeluk adik tersayangnya dengan erat.     

"Tenang saja, aku akan memastikan kakakmu kembali dengan utuh." kali ini Katie yang berbicara.     

"Kenapa hari ini semua orang berkata seperti itu? Seharusnya aku yang bilang begitu."     

Katie menjulurkan lidahnya dengan jahil tidak peduli dengan kekasihnya yang protes.     

"Paman Kinsey, pama Stanley. Kalian harus pulang dengan selamat! Orang dewasa yang baik tidak boleh mengingkari janjinya ya."     

Semuanya tertawa mendengar kalimat Chleo yang imut dan manis ini.     

"Tentu saja. Kami pasti akan pulang dengan selamat." jawab Stanley dengan tersenyum lebar sambil mengacak rambut keponakannya dengan penuh kasih.     

Beberapa saat kemudian hampir sepuluh mobil besar berangkat secara bergantian menuju ke bandara. Yang tersisa hanyalah lima orang yang memandang kepergian mobil terakhir.     

"Kalian dengar apa yang dikatakan nona kedua dan nona ketiga? Kita harus pulang dengan utuh!"     

Semuanya menganggukkan kepala menyetujui kalimat Joan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.