My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Keputusan Bersama



Keputusan Bersama

3"Katie," setelah diam selama beberapa menit, Kinsey akhirnya membuka suara.     

"Hm?"     

"Katakan padaku, apakah kau tetap akan melakukannya?"     

"Aku ingin melakukannya. Tapi aku tidak akan melakukannya."     

"Kenapa?"     

Katie mendongak ke atas agar bisa memandang wajah tampan kekasihnya. "Karena kau tidak ingin aku melakukannya. Jika kau bisa tenang kalau aku tidak pergi, maka aku tidak akan pergi."     

Kinsey tersenyum hangat mendengar jawabannya.     

"Kau benar-benar akan menuruti keinginanku? Kenapa? Katie yang dulu tidak seperti ini."     

"Katie yang dulu tidak cukup dewasa kalau dibandingkan sekarang."     

Kinsey tertawa kecil mendengar jawabannya.     

"Lagipula.. aku tidak mau kita berpisah lagi." lanjut Katie. "Hanya karena surat sepele saja, kita berpisah enam tahun dengan hati yang hancur. Karena salah paham kita bertengkar dan saling menyakiti satu sama lain. Aku tidak mau kita bertengkar lagi, lalu menyesal di kemudian hari. Aku lebih suka menghabiskan waktu bersamamu seperti ini. Rasanya tenang dan damai."     

Keduanya saling melempar senyum penuh cinta lalu kembali menikmati pemandangan yang kini tampak begitu indah. Rasanya mereka merasa betah disana selama berjam-jam. Mereka berharap waktu bisa berhenti sekarang untuk mengabadikan momen ini.     

"Kalau kau memang ingin pergi, kau harus bawa Tiffany bersamamu. Pastikan kau terus berhubungan denganku melalui Tiffany."     

Katie terkejut mendengar ini. Dia langsung memandang Kinsey dengan bertanya-tanya. "Kau akan mengizinkanku?" meskipun Katie berusaha menyembunyikannya, sinar penuh berharap tampak jelas di pancaran matanya.     

"Salahkan aku karena telah jatuh cinta pada seprang penguasa alam. Karena wanita yang kucintai adalah raja merah, aku tidak ingin mengekangnya. Aku juga tidak ingin membatasi kemampuan yang kau miliki."     

Tidak diragukan lagi, perasaan cinta yang dimiliki Katie terhadap pria itu semakin besar. Terpancar dengan jelas pada sinar matanya.     

"Lagipula, aku bisa mengerti perasaanmu. Aku juga tidak ingin ada origin lain disana yang mengalami kasus seperti kita. Kita cukup beruntung bisa melaluinya." Kinsey mengusapkan hidungnya ke hidung Katie dengan jenaka.     

Katie tersenyum lebar menerima perlakuannya. "Aku akan melakukannya. Aku akan menuruti apapun yang kau mau." balas Katie dengan menyeringai.     

"Ngomong-ngomong, apakah kau tahu apa yang akan terjadi begitu kau menghancurkan alatnya?"     

"Hm.. Aku tidak tahu. Mungkin.. tidak ada yang terjadi."     

"..." Kinsey tampak merenung sesaat. "Tadi aku memang terlalu emosi, jadi tidak terlalu memperhatikan. Tapi aku sempat merasa ada sesuatu yang disembunyikan Walther."     

"Walther menyembunyikan sesuatu?"     

"Kau ingat kalimatnya yang mengatakan salah satu tujuan mereka agar membebaskan energi api yang terkunci? Bukankah berarti masih banyak alasan lainnya?"     

"Dia juga bilang alasan utama mereka adalah menghancurkan sistem pemerintahan Prussia. Kurasa alasan lainnya tidak begitu penting."     

"Entahlah, aku merasa hal ini tidak sesederhana itu. Aku merasa mereka sengaja memanfaatkanmu saja."     

"Mungkin kau terlalu berlebihan. Semuanya akan baik-baik saja." Katie menepuk dada Kinsey untuk menenangkannya. "Tidak perlu khawatir. Hm?"     

Kinsey tersenyum kecut mendengarnya. Dia TIDAK akan pernah bisa tidak khawatir kalau menyangkut Katie. Tidak peduli apakah Katie memiliki kekuatan yang bisa membelah dunia sekalipun, Kinsey akan selalu mengkhawatirkan wanita yang dicintainya itu.     

Setelah menikmati pemandangan selama beberapa menit lagi, keduanya memutuskan kembali melanjutkan perjalanan menuju ke vila.     

Begitu masuk, smartphone milik Kinsey yang ditaruh di mobil bergetar. Kinsey mengambilnya dengan bingung. Sudah ada belasan panggilan tak terjawab. Yang menghubunginya adalah... Darrel?     

Selama ini Kinsey dan Darrel hampir tidak pernah bertemu. Pada dasarnya Darrel suka berkeliling dan tidak menetap di tempat yang sama lebih dari dua bulan. Tentu saja hal ini sering membuat paman Greg serta istrinya merasa pusing.     

Sejak SMP, Darrel sudah bisa mengambil keputusan sendiri untuk bersekolah di luar negeri. Lalu dia melanjutkan studinya di universitas Inggris. Begitu lulus, anak itu bukannya kembali ke New York tapi malah menjalankan usaha ilegal di Washington.     

Meskipun begitu liar dan tak terkendalikan, Darrel yang baru saja menginjak usia dua puluh empat tahun itu masih memikirkan keluarganya. Setahun sekali dia akan menjenguk kedua orang tuanya di New York dan menginap selama dua minggu.     

Karena itulah, Kinsey sangat jarang bertemu dengan Darrel dan tidak begitu dekat dengan sepupunya itu. Lalu tiba-tiba anak itu menghubunginya?     

"Halo?" Tangan Kinsey yang hendak menjalankan mobilnya tiba-tiba berhenti. Ekspresinya menjadi serius dan suasana tegang mulai terasa. Katie juga merasa bingung karena Kinsey menatapnya dengan pandangan aneh yang tidak bisa dimengertinya. "Aku mendengarkan." lanjut Kinsey kemudian.     

Dengan sabar Katie menunggu sambil bertanya-tanya, siapa yang menghubungi Kinsey? Berita apa yang dilaporkan orang itu sehingga membuat Kinsey bersikap serius seperti ini.     

"Ada apa?" Katie bertanya setelah Kinsey menyimpan ponselnya kembali.     

"Kita harus segera kembali. Malam ini Rinrin dan lainnya akan kembali ke Amerika."     

-     

Puluhan tahun yang lalu, penerus satu-satunya Alvianc group berhasil dibujuk ikut andil masuk kedalam Black Zero Operation. Semenjak itu, misi BZO akan diwariskan pada anak sulungnya di generasi berikutnya hingga dipegang oleh Marcel Alvianc.     

Itu sebabnya Katie yang kala itu masih bayi bisa diselundupkan ke Amerika tanpa jejak. Rupanya, Alvianc group yang telah membantu Keisha. Dengan cerdiknya mereka menggunakan alasan lain untuk membantu agar Keisha dan Tettero tidak curiga kalau Alvianc group sudah termasuk bagian dari BZO.     

Beberapa BZO yang juga tinggal di Amerika turut mengawasi kondisi pertumbuhan Katie. Mereka ingin mencari tahu apakah raja merah perempuan ini memiliki potensi untuk menjadi penguasa alam atau tidak.     

Sayangnya, Katie malah menghancurkan harapan seluruh anggota BZO dengan menyegel kekuatannya.     

Sekali tersegel, maka akan sulit untuk mendapatkan kekuatannya kembali. Kalaupun segelnya pecah, usia raja merah hanya tersisa dua belas tahun dan akan terus memendek seiring raja merah menggunakan kekuatannya mengendalikan cuaca. Harapan semua anggota BZO lenyap seketika dan tidak berharap banyak pada Katie.     

Di tengah itu semua, Marcel Alvianc memutuskan untuk pensiun dan menyerahkan seluruh kerajaan bisnisnya ke tangan putra sulungnya.     

Namun BZO tidak menghubungi Kinsey. Marcel juga tidak memberitahu soal ini pada anaknya. Malah sebaliknya, BZO menghubungi Darrel.     

Rupanya alasan kenapa BZO menaruh dendam pada keluarga Paxton bukan karena perebutan wanita diantara anggota keluarga kerajaan dengan keluarga Tettero. Melainkan karena pengkhianatan dari sang gadis Oostven yang merupakan anggota BZO.     

Dia membocorkan rahasia mengenai BZO pada raja Prussia. Seharusnya anggota BZO sangat rahasia dan tidak ada yang tahu keberadaannya. Tapi gara-gara mulut gadis itu yang suka bocor mulut, kerajaan Heinest menjadi tahu keberadaan BZO.     

Untungnya, mereka berhasil mengalihkan perhatian sang raja dengan mengatakan tujuan mereka yang ingin mengawasi kehidupan raja merah. Dengan begitu kerajaan Heinest tidak akan menggubris mereka ataupun mencari tahu mengenai mereka.     

BZO juga yang mencari cara agar sang gadis diusir paksa dari negeri Prussia. Mereka membuat skenario yang bisa membuat kerajaan Heinest menyatakan sang gadis bersalah dan diusir dari negeri ini.     

Alhasil, salah satu anak Tettero membawa kawin lari sang gadis dan menetap di Amerika. Bagi semua orang dan sang raja, pengkhianatan yang dilakukan sang gadis dan anak sulung Tettero hanya karena menentang perjodohan antara anggota Heinest dan sang gadis.     

Tapi hanya BZO dan si gadis yang tahu bahwa itu semua hanyalah skenario rekayasa dari BZO agar si gadis tidak lagi menginjakkan kaki di Prussia.     

Hanya saja... BZO sama sekali tidak menyangka... semua yang diketahui si gadis mengenai raja merah, Alpha serta Zero; akan diceritakan pada anaknya. Dan yang paling menyukai ceritanya adalah salah satu dari cucu kembarnya. Yang paling serius menanggapi adalah Savannah Paxton yang kini diteruskan hingga ke generasi Tanya dan Stanley.     

Itu sebabnya Savannah membangun satelit Stealth untuk membantu keluarga besarnya terlindungi dari ancaman bahaya luar. Yah, meskipun dia sama sekali tidak menyangka ternyata ancaman bahaya malah muncul dari dalam keluarga sendiri.     

BZO sendiri tahu mengenai keberadaan satelit ini. Karena itu mereka tidak berani bertindak sembarangan yang membuat identitas anggota yang sedang menyamar menjadi ketahuan.     

Itu sebabnya mereka tidak menghubungi Kinsey ketika Marcel pensiun dari posisinya. Mereka lebih memilih menghubungi Darrel yang bahkan ayahnya tidak tahu apa-apa soal BZO.     

Seharusnya, BZO tidak perlu menghubungi Darrel. Mereka memiliki anggota lebih dari cukup termasuk anggota yang sangat berkuasa seperti Marcel Alvianc. Hanya saja... mereka membutuhkan kemampuan yang hanya dimiliki seorang Darrel Alvianc.     

Kelompok mafia dunia bawah. Hanya Darrel yang bisa masuk dan berhubungan baik dengan para kriminal seperti orang-orang tersebut.     

Dan kini Darrel menghubungi Kinsey untuk menceritakan secara singkat mengenai rencana BZO terhadap negeri Prussia.     

Tidak peduli apakah Katie akan memecahkan alat tersebut atau tidak, BZO tetap akan bertindak. Sebelum itu, mereka ingin memastikan orang asing yang tidak terkait pergi dari Jerman agar tidak terlibat dalam kekacauan yang sebentar lagi akan terjadi.     

Darrel telah menyiapkan setidaknya tiga pesawat jet pribadinya untuk menampung keluarga Regnz beserta anak buahnya untuk kembali ke Amerika. Mereka semua bisa kembali malam ini karena Lemar telah mengumpulkan semua anak buahnya siap berperang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.