My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Mansion Tettero



Mansion Tettero

1Kirena baru saja mencuci muka di kamar mandi, lalu kembali ke kamar dimana Kinsey dirawat. Anehnya dia tidak menemukan Kinsey disana. Dimana dia?     

Padahal dia baru pergi sepuluh menit dan pria itu sudah tidak ada. Kinsey baru selesai dioperasi. Ada bekas jahitan dibagian perutnya. Raut mukanya juga masih belum membaik, bagaimana bisa pria itu bangkit berdiri? Atau apakah mungkin ada yang menculiknya?     

Kirena segera keluar mencari Alex dan memberitahunya akan hal ini.     

"Dia menghilang? Bagaimana bisa?"     

"Aku tidak tahu. Bagaimana kalau ada orang yang datang menculiknya?" Kirena menjadi sangat khawatir dan panik.     

"Tenang dulu. Aku akan mencari tahu."     

Alex segera memberitahu Mertun dan minta bantuan pria itu untuk mengizinkannya memeriksa kamera cctv di rumah sakit ini. Ternyata pemilik rumah sakit ini adalah Luuk Tettero sehingga Mertun bisa mendapatkan izin mengecek kamera dengan mudah.     

Mertun, Alex serta Kirena sama-sama melihat kamera di koridor tempat kamar Kinsey berada. Disana dia melihat Kinsey berjalan keluar memakai pakaian rapi. Cara jalannya, raut mukanya... sama sekali tidak tampak seperti orang yang habis dioperasi.     

"Apakah dia benar Kinsey?" tanya Mertun keheranan.     

"Dia memang Kinsey, tapi..." Alex yang sudah berada disisi selama lebih dari sepuluh tahun sangat mengenal postur tubuh serta cara berjalan Kinsey. Tapi disaat bersamaan dia juga merasa ragu.     

Bagaimana orang yang tadinya sakit dengan wajah pucat berubah drastis menjadi orang sehat hanya dalam waktu sepuluh menit?     

"Cari tahu kemana dia pergi!" perintah Mertun pada salah satu pengawas kamera.     

Kemudian mereka melihat Kinsey berjalan keluar dari rumah sakit menuju ke tempat parkiran dan naik ke salah satu mobil.     

"Sial! Dia mengambil mobilku?!" rutuk Mertun sambil merogoh saku jaketnya mencari kunci mobilnya. Ternyata... kunci mobilnya sudah tidak ada lagi.     

"Kapan Kinsey mengambil kunci mobilmu?" kini Alex yang merasa keheranan.     

Mertun mencoba-coba mengingat kembali. Memang ada orang yang tidak sengaja menabraknya beberapa saat lalu. Tapi orang itu bukan Kinsey. Dan lagi, dia sama sekali tidak menyangka, orang itu mengambil kunci mobilnya tanpa sepengetahuannya.     

Apakah orang itu merupakan pencuri ulung?     

"Aku juga ingin tahu kapan dia mendapatkan kunciku." desah Mertun juga sangat bingung dengan situasinya.     

"Aku akan memberitahu Stanley. Mungkin dia bisa mencari tahu kemana Kinsey pergi." ucap Alex pada Kirena yang diangguki wanita itu dengan lega.     

Stanley yang mendapat kabar dari Alex langsung meretas kamera di rumah sakit dan daerah sekitar itu. Sama seperti Alex dan lainnya, Stanley mengernyit bingung dengan cara berjalan Kinsey.     

Luka yang diterima Kinsey sangat dalam. Seharusnya pria itu tidak bisa berjalan seperti orang sehat biasanya berjalan. Bagaimana bisa?     

Stanley saja yakin kalau dirinya yang ditusuk pisau seperti itu, dia tidak akan bisa berjalan normal selama seminggu penuh. Sementara Kinsey, hanya dalam waktu dua hari saja sudah bisa berjalan santai dengan langkah yang mantap. Bagaimana bisa?     

Ugh! Kenapa semakin lama semakin terlibat, kejadian aneh terus saja terjadi? Kalau dulu kejadian aneh di sekitar Katie yang tidak terlalu mengherankan karena pada dasarnya kekuatannya saja sudah aneh. Sekarang kenapa kejadian aneh juga terjadi pada Kinsey? Apa karena pria itu adalah origin?     

Seharusnya tidak mungkin. Semenjak Katie menjadi penguasa alam, Kinsey sudah tidak lagi memiliki kesempatan untuk mengklaim haknya sebagai raja merah. Justru sebaliknya, nyawa pria itu yang akan terancam bahaya kalau berdekatan dengan Katie.     

Mungkin.. salah satu kenapa Kinsey hampir mati adalah efek origin terlalu sering berdekatan dengan raja merah. Jadi tidak heran jika pria itu sering mengalami bahaya. Tidak heran lagi cepat atau lambat pria itu pasti akan mati.     

Hanya saja... kini mereka malah melihat Kinsey berjalan dengan normal seperti orang yang tidak terkena tikaman benda tajam apapun. Sebenarnya apa yang sudah terjadi?     

Dia sudah mengaktifkan Bella untuk melacak energi raja merah. Namun hasilnya nihil. Tidak ada pergerakan apapun. Stanley juga mencoba melacak jalur kepergian Kinsey. Dia penasaran kemana pria itu pergi.     

Keningnya mengernyit ketika menyadari jalur yang dilewati pria itu. Bukankah jalur yang dilaluinya merupakan jalur menuju mansion utama Tettero? Kenapa dia pergi kesana?     

Tadinya dia berpikir Kinsey akan langsung kembali ke istana untuk menyelamatkan Katie. Tapi kenapa Kinsey malah menuju ke kediaman utama Tettero?     

Disaat Stanley larut akan pikirannya, tiba-tiba layar monitornya berubah gelap menjadi hitam. Tidak hanya layar monitornya, namun semua komputer milik rekan-rekannya juga berakhir sama.     

Dengan segera Stanley mencoba mengembalikan kondisi komputernya.     

"Stanley, BZO mulai menyerang kita." ujar Tiffany memberi laporan. "Aku terpaksa mematikan komputer kalian sementara waktu. Aku juga melog-offkan Selenka dan Eleanor. Mereka target yang mudah untuk diretas."     

Stanley memijat keningnya dengan frustrasi. Dia tahu dia bukanlah hackers yang terhebat. Tapi dia sama sekali tidak menyangka, BZO memiliki seorang hacker yang jauh lebih hebat darinya hingga membuat Tiffany harus menghentikan proses pencarian mereka dan melog-off dua asisten digitalnya.     

"Apa kau bisa melacak mereka?"     

"Tidak bisa tanpa membiarkan mereka masuk ke jaringan tempat ini. Salah satu hacker mereka telah bersiap jika aku masuk meretas mereka."     

Stanley mendesah berat saat duduk menyenderkan punggungnya ke kursi.     

"Black Zero Operation. Sebenarnya mereka ini apa? Apa tujuan mereka?"     

Tidak ada yang bisa menjawab karena mereka juga tidak tahu jawabannya. Bahkan Tiffany juga tidak memberi jawaban karena masih belum menemukan petunjuk mengenai BZO.     

"Tiffany, kau bisa melihat Kinsey? Dimana posisinya sekarang?"     

"Dia sudah keluar dari perbatasan kota. Dalam waktu setengah jam dia akan tiba di mansion Tettero."     

"Bagaimana dengan Katalina? Kau sudah menemukannya?"     

"Belum. Tapi, Bella memberitahuku dia mengidentifikasi sesuatu."     

Stanley memakai kacamata khusus, kacamata yang sama yang dipakainya ketika membuat Darcy menjadi 'gila'.     

"Tunjukkan padaku."     

Tiffany menampilkan apa yang ditemukan Bella melalui kacamata itu. Stanley melihat ada gelombang panas di sekitar mansion Tettero. Gelombang panas apa itu? Di daerah sana memang ada gunung, tapi.. gunung itu sudah tidak lama aktif. Jadi, darimana gelombang panas tersebut muncul?     

-     

Katie yang hingga sekarang masih didalam peti pendingin terus menggigil dan memanggil nama Kinsey hingga dia jatuh pingsan. Lalu dia terbangun kembali karena suhu dingin yang tak tertahankan dan tertidur lagi.     

Jika manusia biasa yang dikurung didalam peti pendingin seperti ini, manusia tersebut mungkin akan mati dalam waktu dua puluh empat jam.     

Katie tidak tahu berapa lama dia ada didalam peti, tapi dia yakin setidaknya sudah lewat satu hari dia ada disana.     

Sungguh suatu keajaiban dia masih belum mati. Apakah mungkin karena dia adalah penguasa alam? Itu sebabnya dia bisa bertahan didalam peti yang tidak ada udara ini?     

Meskipun begitu, dia tidak merasa lega. Dia merasa tulangnya kedinginan membuat seluruh tubuhnya terasa sakit. Lebih baik mati daripada merasakan kesakitan seperti ini.     

Hanya saja, dia sugguh berharap bisa melihat Kinsey untuk terakhir kalinya. Kini dia sangat ingin bertemu dengan pria itu.     

'Kinsey, Kinsey.'     

Mungkin karena ajalnya sudah dekat, Katie melihat dirinya dibawa ke masa-masa indahnya ketika masih tinggal di Amerika. Tinggal bersama kedua orangtua asuhnya, berlatih bersama umbranya, bermain bersama teman-temannya dan juga...     

Bertemu dengan anak lelaki berambut merah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.