Chleora Kembali
Chleora Kembali
"Benar-benar berhasil. Dimana dia sekarang?" tanya Stanley sembari memperbesar lokasi sinyal tersebut.
Kinsey, Vincent serta Stanley sama-sama mengernyitkan kening dengan bingung. Kenapa sinyal gelang kaki Chleora berada didekat mereka?
Apakah terjadi kesalahan?
Stanley membantu Vincent untuk mengecek kembali hasil penelusuran alat pelacak Chleora. Hasilnya tetap sama. Sinyal tersebut ada didaerah vila ini.
Tidak lama kemudian, Eleanor bersuara.
"Tuan, sepertinya ada penyusup yang berjalan kemari."
"Penyusup? Siapa?"
Eleanor menampilkan gambaran yang ditangkap salah satu kamera yang terpasang di luar pagar. Disana mereka melihat ada seorang berambut panjang berjalan santai mendekati vila.
"Bukankah itu..?" Stanley mencoba menebak-nebak. Matanya membelalak lebar ketika melihat jelas wajah orang itu. Sementara Vincent sudah bangkit berdiri terlebih dulu sebelum Stanley mengenali wajah anak yang sedang berjalan itu.
Vincent lebih cepat mengenali putrinya. Caranya berjalan, warna rambutnya... Vincent tidak mungkin salah mengenali putri yang sangat disayanginya itu.
Melihat Vincent yang berlari keluar vila, Cathy juga turut menyusulnya diikuti dengan anggota keluarga lainnya.
Cathy mulai mengenali anak mungil yang berjalan dihamparan padang rumput disana. Anehnya, anak itu tampak berbincang dengan seseorang sembari berjalan santai. Tatapan anak itu lebih fokus ke arah sebelahnya seolah ada manusia disisinya sehingga anak itu sama sekali tidak sadar seluruh anggota keluarganya berlari menghampirinya.
"CHLEO!!"
Chleora tersentak mendengar namanya dipanggil. Ketika melihat wajah kedua orang tuanya serta pamannya, Chleo melepas genggamannya dari penyelamatnya lalu berlari ke arah orang tuanya.
"MAMA! PAPA!" serunya dengan amat sangat girang. Dia merasa sangat lega akhirnya kembali pulang bertemu dengan keluarganya kembali.
Vincent langsung menggendong putri kecilnya dan mendekapnya erat. Tangannya yang satu turut mendekap Cathy agar istrinya juga bisa memeluk putri kecil mereka. Cathy tidak bisa menahan air matanya begitu merasakan anak perempuannya didalam pelukannya.
Stanley serta Kinsey mendesah lega melihat adegan dihadapan mereka. Akhirnya.. mereka menemukan Chleo... atau Chleo yang menemukan mereka? Bagaimana caranya Chleo datang kemari? Dan juga, kenapa kamera di jalanan tidak menangkap sosok Chleo?
"Chleo, bisakah kau menceritakan pada kami apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa tiba disini?" tanya Kinsey begitu kedua orangtua anak itu melepas rindu pada Chleo.
Meskipun begitu Vincent tetap tidak menurunkan Chleo dan tetap menggendongnya. Dia masih tidak ingin melepas putrinya dari pandangannya. Sungguh.. pengalaman mendapat kabar kedua anaknya menghilang membuatnya trauma. Karena itu dia tidak ingin putrinya jauh-jauh dari pengawasannya.
"Orang itu yang menolongku."
Semua orang langsung melihat ke arah yang ditunjukkan Chleo. Namun tidak ada siapa-siapa disana.
"Chleo, apakah kepalamu terbentur?" Vincent tidak bisa tidak khawatir mengenai kondisi mental putrinya. Dia takut putrinya akan mengalami trauma berkepanjangan dan malah mengidap penyakit depresi akut seperti dirinya dulu. Bedanya tampaknya putrinya ini malah berhalusinasi dan membangun sistem pertahanan menolak kenyataan.
Chleo menggelengkan kepalanya dengan kencang. "Aku tidak apa-apa. Orang itu menolongku, membawaku ke tempat yang menyenangkan. Dia bahkan membawaku ke lautan. Kami bermain bersama ikan lumba-lumba disana. Aku juga menunggangi ikan paus. Pokoknya sangat seru bermain disana!"
"..."
"..."
"..."
Sepertinya, mereka harus membawa Chleo ke dokter kejiwaan. Justru hal ini membuat Cathy serta Vincent semakin muram.
"Sudahlah, yang penting dia sudah kembali." hibur Kinsey.
"Bagaimana kalau aku masak sup untuk kalian? Kita bisa menikmatinya bersama anak-anak juga." usul Stanley yang langsung disetujui semuanya.
Vincent tetap menggendong Chleo dengan sebelah tangannya sementara tangannya yang lain menggandeng istrinya.
Chleo merasa bingung dengan sikap kedua orang tuanya. Untuk sesaat mereka terlihat senang begitu melihatnya, namun kini kenapa mereka merasa sedih?
Chleo menopangkan dagunya di atas bahu ayahnya lalu mengerling ke arah seorang pria yang sedari tadi memandanginya. Orang itu tersenyum lembut kearahnya membuat Chleo turut tersenyum.
Melalui pandangan mata, Chleo bertanya-tanya kenapa keluarganya tidak bisa melihat orang itu sementara dirinya bisa? Orang itu hanya menjawabnya dengan telunjuk jari menempel di bibirnya.
Apakah mungkin... orang itu ingin Chleo merahasiakan pertemuan mereka?
Chleo melambaikan tangannya mengucapkan selamat tinggal pada orang tersebut. Orang itu juga membalas lambaian tangannya.
Tentu saja, keluarga Chleo tidak bisa melihat penyelamat Chleo karena raja biru telah menjadikan tubuhnya menjadi kasat mata. Hanya Chleora seorang yang diizinkan untuk bisa melihatnya. Jadi tidak heran, jika hanya Chleo yang bisa melihatnya. Hanya saja, tidak ada yang tahu... selain Chleo, ada Katie yang juga bisa melihat pemuda itu.
Katie juga melihat burung elang putih yang terbang mengitari langit diatas mereka. Dia ingat pesan Vasco yang menyuruhnya untuk waspada terhadap kemunculan elang putih.
Apakah mungkin elang putih itu ada hubungannya dengan orang itu? Apakah dia akan merasa kedinginan jika berdekatan dengan orang itu?
Ketika hendak menyusul lainnya untuk menjemput Chleo ditengah padang rerumputan, Katie mulai merasa hawa dingin yang menerpanya. Itu sebabnya dia berhenti. Kecurigaannya menguat ketika merasakan hawa dingin tersebut. Orang ini pastilah yang dimaksud Vasco.
"Kitty. Kitty!"
Katie langsung tersadar dari lamunannya. Rupanya Cathy telah berdiri dihadapannya dengan tatapan khawatir.
"Kau baik-baik saja? Aku dengar kau tidak sadarkan diri selama belasan jam. Aku juga dengar tubuhmu sangat dingin." Cathy segera meraih kedua tangan Katie untuk merasakan suhu tubuhnya yang ternyata normal.
"Aku baik-baik saja. Aku baru bangun beberapa saat lalu. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Katie melirik kembali ke arah pemuda berambut platinum yang kini telah menghilang entah kemana. "Daripada itu, aku sangat senang akhirnya Chleo kembali dengan selamat." Pada akhirnya Katie memutuskan untuk menyembunyikan perihal orang misterius ini terlebih dulu.
Cathy mengangguk senang. Dia memang senang, tapi ekspresinya masih tersirat sedih.
"Ada apa? Apa yang terjadi?" bisik Katie pada Kinsey setelah Cathy menyusul suaminya masuk kedalam vila.
"Sepertinya Chleo mengalami trauma berat. Sehingga dia melantur kemana-mana dan omongannya tidak masuk akal."
"Maksudnya?"
"Baru saja tadi Chleo memberitahu kami ada orang yang berjalan bersamanya. Tapi kami sama sekali tidak melihat siapa-siapa."
"Ha?"
"Kau juga lihat sendiri kan, Chleora jalan sendirian kemari. Karena itulah, kondisi mentalnya sangat mengkhawatirkan."
Tidak, dia melihat seorang pemuda berambut platinum bergandengan tangan dengan Chleo saat berjalan kemari. Dia jelas melihatnya, kenapa yang lain tidak bisa melihat orang itu?
Kini Chleo mengaku kalau dia berjalan bersama dengan seseorang? Apa itu berarti orang itu memiliki maksud tersembunyi terhadap Chleora?
Katie memijat keningnya karena merasa pusing dengan semua ini. Yang satu belum selesai, kini muncul orang misterius lain. Dia sama sekali tidak tahu apakah dia bisa tahan menanggung semua ini atau tidak.
"Ada apa?" kini Kinsey malah mengkhawatirkan keadaannya.
"Tidak apa-apa. Aku hanya merasa pusing."
"Sebaiknya kau makan dulu. Kau pasti lapar."
"Hm." Katie bergumam mengiyakan. Lalu membiarkan Kinsey menggandeng tangannya masuk menuju ruang keluarga.
Tidak perlu menunggu lama, Stanley serta kepala koki telah selesai memasak sup sederhana untuk dinikmati semuanya.
Mereka menikmati sarapan mereka bersama dengan penuh ucapan syukur karena semuanya telah kembali dengan selamat.
Diego yang baru saja bangun tidur dari mimpi buruknya langsung menangis sejadi-jadinya begitu melihat wajah Cathy.
Cathy segera mendekapnya menciuminya dengan penuh kasih sayang. Vincent juga menciumi Diego dengan perasaan lega. Dia juga akan merasa sangat kehilangan jika seandainya terjadi sesuatu buruk pada anak bungsunya.
"Sstt, sayang. Aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi. Hm? Muach." hibur Cathy sambil menimang Diego yang masih belum berhenti menangis.
Chleora yang juga sangat senang bisa melihat wajah adiknya lagi ikut menciumi wajah Diego yang basah karena air mata. Sedetik kemudian, Diego tertawa geli menerima ciuman kakaknya yang seringan bulu.
"Lha, Diego tertawa." seru Chleo cekikikan menghentikan aksinya. Kemudian Diego kembali menangis yang langsung dicium kembali oleh Chleora. Lalu Diego tertawa dan menangis lagi begitu Chleo berhenti menciumnya.
Semua orang tertawa geli melihat sikap Diego yang ternyata sangat suka dicium kakaknya sehingga tidak akan berhenti menangis kalau Chleo berhenti menciuminya.
Aw... manis sekali.
Sementara itu Vincent menyelidiki gerak-gerik putri sulungnya. Aneh sekali, tidak ada gejala trauma apapun dari sikap anak itu. Malahan, Chleo bersikap seperti biasa seolah penculikan itu tidak pernah terjadi.
Apakah dia terlalu paranoid? Mungkin putrinya memang baik-baik saja? Bukankah itu bagus?
Tidak lama setelah sarapan, satu per satu mengundurkan diri untuk menebus waktu tidur. Stanley mengajak Meisya untuk menemaninya tidur. Kinsey juga beristirahat didalam kamarnya karena semalaman dia tidak tidur untuk mengawasi Katie.
Vincent-Cathy menemani Diego tidur bersama karena permintaan anak itu sendiri. Tampaknya semalaman Diego tidak bisa tidur nyenyak dan terus menangis mencari kedua orang tuanya. Karena itu, Diego sangat mengantuk dan minta tidur ditemani kedua orang tuanya.
Pada akhirnya tersisa Katie dan Chleo yang sama sekali tidak merasa mengantuk karena semalam keduanya tidur dengan sangat nyenyak.
"Jadi siapa orang itu?" Katie memutuskan menggali informasi mengenai orang itu pada Chleo.
"Orang yang mana?" tanya Chleo dengan wajah polosnya.
"Orang yang berambut platinum dan kulitnya putih pucat. Bukankah kalian datang kemari bersama-sama?"
Sepasang mata bulat Chleo melebar tidak percaya mendengarnya.
"Bibi bisa melihatnya? Kenapa yang lain tidak bisa?"
Katie tersenyum tipis mendengar pertanyaannya. "Aku juga tidak tahu. Karena itulah aku sangat penasaran. Siapa orang itu? Sebenarnya, apa saja yang terjadi padamu kemarin?"
Kemudian Chleo menceritakan petualangannya kemarin bersama orang bermata biru tersebut.
Semakin didengar membuat Katie semakin yakin. Orang itu tidak bermaksud jahat pada Chleo. Dia memang tidak tahu identitas orang itu atau tujuannya menolong Chleo, namun setidaknya dia tidak perlu lagi meresahkan orang itu.
Lagipula dia tidak melihat warna kehidupan ketika pertama kali melihat orang itu. Itu berarti, dia tidak perlu waspada terhadap orang misterius itu.
~~~~~~♡♡♡~~~~~~
Ada yang penasaran petualangan Chleo dengan raja biru? Maaf tidak akan saya ceritakan disini ya. Karena itu untuk cerita yang lain.
Mungkin akan diceritakan di vol ke 4. Karena sudah ada bayangan konsep cerita untuk Chleora yang versi dewasa. Konsepnya Chleo akan jatuh cinta pada seorang pemuda yang ternyata ingin memanfaatkan perasaan Chleo untuk balas dendam. Nah, raja biru inilah yang akan berusaha mencegah agar Chleo tidak bersama pemuda itu untuk melindungi Chleo. Tapi siapa yang menyangka ternyata pemuda itu memang tulus mencintai Chleo. Nah, apakah pemuda itu memilih dendam atau cintanya pada Chleo? Kalau memilih dendam, apakah raja biru berhasil memisahkan Chleo dengan pemuda itu?
Konsepnya ini agak lain dari vol sebelumnya dan masih belum tahu apa ada perubahan atau tidak. jadi saya sisipkan sedikit disini.
Semoga kalian suka dengan karakter Chleo dan raja biru. Jadi saya bisa semangat lanjut cerita ini begitu Kinsey-Katie tamat.
PS : Jujur.. saya ga tahu kapan Kinsey-Katie tamat. Bisa sebentar lagi, atau bisa... entah kapan :face_savoring_food::face_savoring_food::face_savoring_food:
Sekarang fix sisa musuh yang dihadapi hanya Lemar dan Hillary. Kelompok BZO juga belum muncul. Dan sampai bab terakhir, masih belum ada yang tahu tujuan sebenarnya BZO dibentuk.
So, nantikan bab2 berikutnya n jangan lupa dukung terus Kinsey-Katie dengan kasih batu kuasa, komen n review sesering mungkin :beaming_face_with_smiling_eyes::beaming_face_with_smiling_eyes::beaming_face_with_smiling_eyes::beaming_face_with_smiling_eyes:
Thank you semua. Love you all :face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss:
Happy reading!