My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Chip Khusus Gelang Kaki



Chip Khusus Gelang Kaki

1Tepat pukul satu pagi, Stanley tiba di vila. Dia segera masuk ke dalam dengan langkah berat. Dia berharap semua orang yang menghilang telah kembali ke rumah dengan selamat. Dengan begitu dia bisa menebus waktu tidurnya.     

Sudah tiga hari berturut-turut dia tidak memejamkan mata sama sekali. Dulu dia bisa melakukannya dengan mudah. Dia bisa bertahan meski tidak tidur selama seminggu. Tapi semenjak menikah dengan Meisya, tidurnya lebih teratur. Apalagi semenjak Meisya mau tidur sekamar dengannya. Dia membiasakan diri untuk mengikuti jam tidur istrinya.     

Itu sebabnya, tidak tidur selama tiga hari berturut-turut sangat menimbulkan efek berat untuk fisiknya.     

Begitu dia memasuki ruang keluarga, Stanley langsung disambut pelukan erat istrinya. Secara refleks, Stanley membalas pelukannya.     

"Kau belum tidur?"     

"Dia menolak istirahat sebelum kau pulang." jawab Tanya dengan wajah letih. Tampaknya tidak ada satupun penghuni rumah ini yang tidur, kecuali anak-anak.     

Stanley melepaskan pelukannya untuk melihat istrinya. Keningnya mengernyit begitu melihat warna biru keunguan pada sudut bibir istrinya.     

"Siapa yang memukulmu?"     

"Aku baik-baik saja. Katie sudah membalas orangnya." jawab Meisya menikmat elusan lembut suaminya pada pipinya.     

"Kenapa kalian semua belum tidur? Apa terjadi sesuatu? Dimana anak-anak? Apakah mereka..."     

"Diego baik-baik saja. Sedangkan Chleo.. sampai sekarang kami belum menemukannya." jawab Tanya     

"Kami juga meminta bantuan Tiffany untuk menemukannya, tapi hasilnya nihil." sambung Joan.     

"Maaf. Padahal Chleo bersamaku. Tapi aku tidak bisa menjaganya." aku Meisya dengan sedih.     

"Bukan salahmu. Aku yang terlalu lengah. Jangan salahkan diri sendiri. Hm?" hibur Stanley semberi memberi kecupan ringan di kening istrinya. "Dimana Kinsey?"     

"Kinsey masih menemani kakakku."     

"Apa terjadi sesuatu?"     

"Entah kenapa suhu tubuh Katie menurun drastis dan hingga sekarang masih belum sadarkan diri. Stanley, aku tidak tahu harus bagaimana? Dokter bilang suhu Katie tidak normal. Aku takut... dia tidak akan sadar lagi."     

"Ssst.. dia akan baik-baik saja. Dia adalah penguasa alam. Dia tidak akan mati begitu mudah. Sebaiknya kau istirahat dulu. Bila besok pagi kondisinya tidak membaik, aku sendiri yang akan membawa tetua Oostven kemari. Jangan takut lagi." ucap Stanley menenangkan sambil mengusap lembut rambut istrinya.     

"Bagaimana dengan Chleo?"     

"Biar aku yang mengurusnya. Kau istirahatlah."     

Meisya semakin murung. Seperti biasa, Stanley tidak akan membiarkannya khawatir berlama-lama. Meisya menghela napas pasrah ketika Stanley menyuruh Tanya untuk menemaninya beristirahat di kamar.     

"Meisya, tidak perlu terlalu dipikirkan. Aku tahu kau khawatir akan kondisi kakakmu dan keberadaan Chleo. Tapi kau juga harus memikirkan dirimu sendiri. Aku yakin Katie akan sedih jika kesehatanmu terganggu dan terjadi masalah pada perkembangan janinmu. Kau tidak ingin terjadi sesuatu pada anakmu, kan?"     

Meisya mengelus perutnya secara refleks. Tentu saja, dia tidak ingin terjadi sesuatu pada anaknya yang belum lahir. Awal-awal kehamilan seorang wanita memang sangat rentan akan keguguran. Jika dia tidak berhati-hati atau mengalami tekanan batin yang sangat berat, keguguran bisa saja terjadi.     

Pada akhirnya Meisya menuruti nasihat Tanya dan berusaha untuk tidur. Sayangnya, meskipun matanya telah terpejam, pikirannya tidak bisa tidak mengkhawatirkan keadaan kakaknya. Belum lagi, mereka belum tahu keberadaan Chleo.     

Membayangkan wajah Chleo yang ketakutan dan menangis sendiri, Meisya meneteskan air matanya.     

Tuhan, tolong lindungilah anak itu dimanapun dia berada. Jangan sampai ada luka apapun yang menghiasi tubuhnya. Dan juga, sembuhkanlah kakakku. Kumohon, jangan ambil dia dariku. Doa Meisya dalam tidurnya.     

Sementara itu Stanley kembali ke ruang kerjanya dan mendengar berbagai laporan dari anak buahnya.     

Semuanya berjalan lancar. Mereka telah menghalau segala macam sinyal frekuensi asing yang hendak menyerang mereka. Sekali lagi, sistem pertahanan mereka aman dan tempat ini juga tidak terlacak.     

Semuanya merupakan kabar bagus kecuali... tidak ada satupun dari mereka yang bisa menemukan jejak Chleora.     

Setidaknya mereka tahu hingga detik ini Lemar tidak mendapatkan Chleo. Mereka sudah memasang beberapa anak buah dan mengawasi pergerakan Lemar. Begitu Chleo muncul dan akan diserahkan pada pria tua itu, mereka akan langsung mengetahuinya dan siap menyelamatkannya.     

Namun hingga detik ini, tidak ada kendaraan yang mencurigakan yang diduga membawa Chleora.     

Sebenarnya, dimana anak itu?     

Bahkan ketika Stanley sendiri yang turut melacak jejak Chleora, hasilnya nihil. Terakhir kamera menangkap mobil yang membawa Chleora serta Meisya menuju ke sebuah pemukiman tak berpenghuni. Setelah itu, kamera cctv jalan tidak menangkap sosok Chleora.     

Malahan mereka menemukan sebuah berita rahasia yang mengabarkan ada lebih dari lima mayat ditemukan di daerah hutan. Kematian mereka sangat misterius. Mereka mati karena jantung yang membeku.     

Menurut laporan yang diberitahukan, tempat lokasi tersebut merupakan tempat yang sama dimana Meisya serta Katie dijemput Kinsey. Mobil jeep yang menabrak pohon juga diduga adalah mobil yang membawa Chleora disaat keduanya dipisahkan oleh para penculik.     

Mobil ditemukan, semua orang yang membawa Chleora juga ditemukan. Lalu dimana Chleora? Jika anak itu berhasil melarikan diri, seharusnya sudah ada laporan mengenai anak itu.     

Walaupun usianya masih sangat kecil, Chleora merupakan anak yang pintar. Apalagi dia sering menghabiskan waktu bersama Kinsey dan Stanley. Disaat Vincent tidak mengawasi, mereka akan mengajarkan Chleo cara untuk bertahan hidup jika seandainya anak itu akan menemui bahaya.     

Vincent tidak pernah mengajari anak itu karena tidak ingin putrinya dibayangi ancaman bahaya. Dia ingin putrinya bertumbuh dengan damai dan sejahtera karena perlindungan yang diberikan sudah sangat cukup untuk melindungi Chleora dari bahaya apapun.     

Sayangnya, tidak ada satupun yang menyangka, ada seorang pengkhianat di dalam lingkup mereka. Vincent pasti tidak menyangka, Jenny yang sudah bekerja untuk keluarganya selama bertahun-tahun ini akan mengkhianatinya dan membuat kedua anaknya berada dalam bahaya.     

Stanley menghentikan jemarinya yang bergerak di atas keyboard. Dia menemui jalan buntu. Dia memutuskan menyerahkan pencarian pada Tiffany. Stanley butuh diam sejenak untuk berpikir jernih.     

Stanley mengambil cangkir kopinya lalu keluar menuju teras belakang sambil menatap bulan purnama bewarna putih.     

Dia mulai merenungkan beberapa hal aneh yang terjadi disekitar Katie. Jantung yang membeku, suhu tubuh Katie yang tidak normal, lalu.. Chleora yang menghilang secara mistis.     

Sewaktu Katie pergi ke tempat yang merupakan tempat astral bagi raja merah, Stanley sama sekali tidak bisa melacaknya. Kenyataan bahwa dia tidak bisa melacak Chleo, apakah mungkin karena.. Chleo tidak ada di dunia ini? Apakah secara tanpa sadar, Katie membawa Chleo ke tempat astralnya?     

Tidak, itu tidak mungkin. Tidak semudah itu bagi seorang raja merah membawa orang asing ke tempat astralnya.     

Stanley mengambil napas panjang setelah memejamkan matanya. Kepalanya mulai terasa pusing dan moodnya luar biasa buruk. Saking buruknya dia ingin sekali menghajar seseorang. Apalagi ketika melihat luka memar pada wajah istrinya. Sepertinya membiarkan Darcy mati diterkam para binatang liar terlalu mudah untuknya.     

Seharusnya dia mengulitinya terlebih dulu lalu...     

Plok! Stanley tergugah begitu merasakan pundaknya ditepuk oleh seseorang.     

"Aku yakin kau tidak ingin istrimu melihat ekspresimu sekarang. Kau terlihat sangat mengerikan."     

Stanley mendengus mendengarnya. "Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana keadaan Katalina?"     

"Dia semakin membaik. Secara perlahan suhu tubuhnya meningkat." jawab Kinsey. "Dugaan Kirena, dia akan kembali normal dalam beberapa jam lagi."     

"Hm. Baguslah kalau begitu."     

"Apa kau mengetahui penyebabnya?"     

"Tidak. Tapi aku mengenali gejalanya. Alasan kenapa raja merah tidak boleh keluar rumah saat musim dingin karena suhu dingin adalah kelemahan fatalnya. Jika dia berada di dalam ruangan dingin dalam jangka panjang, suhu tubuhnya akan turun drastis dan tidak sadarkan diri selama berjam-jam. Hanya saja, aku heran kenapa dia mendapat gejala seperti itu sementara sekarang bukan musim dingin."     

"Jadi dia akan baik-baik saja?"     

"Suhu dingin tidak akan mebunuhnya. Dia hanya lemah dan tidak sadarkan diri. Hanya itu. Tapi, bukan berarti dia tidak bisa mati. Seseorang bisa membunuhnya dengan mudah jika dia tidak bangun. Itu sebabnya, suhu dingin adalah kelemahan yang sangat vital."     

"Dia aman disini. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuhnya."     

Stanley tidak menjawab dan kembali menyesap kopinya.     

"Apa kau menemukan Chleo?"     

Stanley menggeleng putus asa. Nama julukannya sebelum resmi menjadi Zero adalah Hunter. Dia sangat terkenal di dark net karena kemampuannya. Dia sangat ahli 'memburu' orang. Tidak peduli siapapun orangnya, jika Hunter sudah menempatkan seseorang sebagai targetnya, maka orang tersebut tidak akan bisa sembunyi darinya.     

Namun kini... hanya seorang anak kecil saja, dia tidak bisa menemukannya. Bahkan Tiffany yang dirancang bisa meretas hingga ke satelit pemerintahan juga tidak bisa melacaknya. Kali ini, Stanley benar-benar menemui jalan buntu.     

"Sepertinya kita harus memanggil Vincent kemari. Lebih cepat dia datang, lebih baik."     

"Kenapa?"     

"Kau ingat gelang kaki yang dipakai Chleo? Kau memberikannya sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-4."     

"Aku mengingatnya. Ada apa dengan gelangnya?"     

"Vincent memodifikasinya sedikit. Dia menanamkan chip khusus didalamnya. Bila chip itu diaktifkan, kita bisa tahu dimana Chleo berada."     

"Kenapa kau baru beritahu sekarang? Aku bisa melacaknya melalui chip itu. Sekarang beritahu aku, chip jenis apa yang dipasang?"     

"Hanya Vincent yang mengetahuinya. Karena itulah yang bisa mengaktifkannya hanya Vincent."     

Tanpa berbicara lagi Stanley segera masuk dan langsung menyuruh Selenka untuk menghubungi Vincent. Tidak peduli apakah Vincent sedang tidur atau sudah bangun, dia akan terus menghubunginya hingga Vincent menjawab panggilannya. Lagipula, mereka sedang membicarakan keselamatan putri tercinta pria itu.     

Tentunya pria itu tidak akan marah jika menghubunginya pagi-pagi buta.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.