My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Gadis Cantik



Gadis Cantik

1"Kau yakin kau baik-baik saja?" untuk kesekian kalinya Kinsey bertanya pada Katie.     

"Setelah dipikir-pikir aku tidak baik-baik saja." desah Katie dengan berlebihan. "Seseorang memutuskan mengabaikanku berhari-hari hingga membuatku depresi akut."     

Bibir Kinsey berkedut berusaha menahan senyum geli mendengar sungutan Katie yang disengaja.     

"Bukankah aku sudah menebusnya? Aku tidak pergi dari sisimu selama satu minggu ini."     

Katie mendengus mendengarnya. Seolah Kinsey bisa jauh-jauh darinya dalam waktu yang lama saja. Tapi Katie tidak membantahnya. Lagipula, dia juga suka sikap Kinsey yang menempelnya seperti perangko.     

Selain sisi dingin atau mengintimidasi dari pria itu, ternyata Kinsey juga memiliki sisi hangat dan kekanakan bila bersamanya.     

Tentu saja. Sikap hangat, manis, jahil serta tindak-tanduknya yang begitu menunjukkan cinta.. hanya ditujukan khusus untuk Katie seorang. Sementara terhadap wanita lainnya yang bukan adik proa itu, Kinsey bersikap dingin dan cuek.     

"Baiklah, ayo kita berangkat." ajak Kinsey setelah Katie selesai mengemasi barangnya.     

Hari ini mereka akan berangkat kembali ke Mittenwald. Mereka sudah cukup lama tinggal di Bayern. Awalnya Kinsey merasa heran kenapa Lemar tidak melabraknya langsung begitu tahu Kinsey adalah host Luna. Akhirnya dia memutuskan untuk berkumpul dengan Stanley dan para anggota Alpha-Zero lainnya terlebih dulu.     

Tentu saja, Merah harus berangkat lebih dulu melalui jalur hutan. Kali ini Merah harus lebih berhati-hati dan menghindar dari kerumunan manusia.     

Cepat atau lambat Lemar akan menyerang Bayern untuk menangkap Merah. Karena itu, lebih baik mereka segera pergi dari Bayern. Lagipula, para pejuang Oostven tidak begitu lemah untuk menangkis serangan Vangarian.     

Kaum Vangarian hanya mengandalkan serigala untuk menyerang sementara kaum Vangarians sendiri tidak pandai bertarung. Berbeda dengan suku Oostven yang sejak lahir memang sudah terlatih untuk menjadi seorang pejuang tangguh.     

Baik melawan manusia maupun binatang buas, pejuang Oostven tidak pernah takut ataupun gentar. Mereka bisa bertarung di dalam hutan, didalam air maupun di lapangan terbuka sekalipun.     

Mungkin itu sebabnya, suku Oostven adalah sekelompok manusia yang paling ditakuti oleh penguasa lainnya. Khususnya Lemar yang tidak ingin merasa tersaingi dan berambisi untuk melenyapkan Oostven dari negeri ini.     

Dan kini pemerintahan kerajaan diserahkan kepada Lemar, sewaktu-waktu Lemar bisa menyerang Bayern dengan alasan pemberontakan.     

Para pejuang Oostven bisa saja melawan kaum Vangarian, namun mereka tidak bisa melawan perintah kerajaan. Meskipun ada empat penguasa yang menguasai kota besar di Prussia, kerajaan Heinest tetaplah pimpinan negara itu. Ketiga penguasa lainnya harus tunduk pada segala perintah yang dikeluarkan oleh sang raja.     

Jika ada yang membantah atau memberontak, mereka akan dianggap pengkhianat dan akan diusir dari Prussia.     

Untuk sementara ini, Lemar belum menunjukkan taringnya. Sehingga Katie serta Kinsey tidak perlu mengkhawatirkan Oostven. Ditambah lagi para pejuang senior dan junior sudah siap untuk menghadapi penyerangan yang akan datang.     

Katie serta Kinsey memutuskan berkumpul kembali bersama Stanley dan lainnya untuk merencanakan persiapan dalam menghadapi Lemar dan Darcy.     

Karena suatu alasan, Tiffany tidak berfungsi seperti seharusnya sehingga mereka tidak bisa mendapatkan info apa-apa. Itu sebabnya, Katie harus segera menyerahkan gelang platinumnya untuk diperiksa oleh Stanley.     

Anehnya, bukannya pergi menuju Mittenwald, Kinsey malah melajukan mobilnya ke bandara.     

"Mengapa kita kemari?"     

"Kita harus menjemput seseorang."     

"Siapa?"     

"Seorang gadis cantik."     

Katie melipat kedua tangannya didepan dadanya dengan ekspresi tidak suka. Apakah kekasihnya baru saja mengaku mereka akan menjemput seorang gadis?     

"Apa maksudmu dengan gadis cantik?"     

Kinsey terkekeh geli mendengar nada cemburu darinya. Selama ini dia yang merasa cemburu tiap kali melihat Katie akrab dengan para pemuda di Oostven. Karena itulah melihat Katie cemburu merupakan kesenangan baru baginya.     

"Kau akan tahu nantinya."     

"Oh? Kalau begitu aku ingin tanya. Antara aku dan gadis itu, siapa yang lebih cantik?"     

Kinsey merapatkan bibirnya menahan senyum.. sengaja tidak segera menjawabnya.     

"Kau bahkan tidak tahu jawabannya? Kalau begitu kenapa mengajakku? Kau bisa menjemputnya sendiri dan menikmati kebersamaan kalian. Kenapa harus mengajakku?"     

Hati Katie merasa sakit dan sedih sekali. Tadinya dia merasa lega kalau Kinsey memang tulus mencintainya. Tapi sepertinya perkiraannya salah. Sepertinya pria itu memiliki gadis lain di hatinya.     

Hal ini membuat Katie kembali murung. Tanpa disadarinya matanya mulai berkaca-kaca. Dia memutuskan untuk diam sambil memandang pemandangan yang terlewati dengan cepat. Dia tidak ingin Kinsey mengetahui kalau dia sedang merasa luar biasa cemburu dan kecewa.     

"Katie?"     

"..." Katie sengaja tidak merespon panggilannya dan terus memandang ke samping. Dia tahu, dia pasti akan menangis dan marah-marah begitu membuka suaranya kembali. Jadi dia memilih untuk diam.     

Kinsey menyentuh punggung tangan Katie yang terkepal. Katie segera menangkisnya dan menghindari sentuhannya. Tentu saja Kinsey tidak menyerah dan malah menggenggam tangan Katie dengan erat.     

Semula Katie meronta berusaha melepaskan genggamannya, namun Kinsey lebih bersikeras dan tidak membiarkannya lepas. Akhirnya Katie menyerah dan membiarkan tangannya digenggam oleh Kinsey.     

Detik berikutnya, Kinsey membawa tangannya naik ke arah mulutnya untuk memberi kecupan panjang di punggung tangan wanita disebelahnya.     

Muka Katie merona seketika. Dia sama sekali tidak menyangka Kinsey akan mencium punggung tangannya. Rasa kekesalannya dan juga kesedihanya lenyap digantikan senang dan berdebar-debar. Dengan begitu ajaib, kecupan itu sanggup melenyapkan kegundahan hatinya.     

Tuan muda Kinsey, sebenarnya apa yang kau inginkan? Keluh Katie dalam hati.     

Dia sungguh bingung dengan sikap Kinsey. Sesaat kekasihnya bersikap seolah pria itu tidak mencintainya, namun berikutnya pria itu memperlakukannya dengan cinta.     

Katie sama sekali tidak tahu harus bagaimana menghadapi kekasihnya yang satu ini. Perasaannya pada pria itu sudah terlalu dalam hingga tak bisa diukur lagi sehingga hatinya akan merasa hancur jika ternyata Kinsey akan meninggalkannya suatu saat nanti.     

"Kinsey, kau tidak akan meninggalkanku kan?"     

Kinsey tampak terkejut mendengar pertanyaannya. Dia juga menangkap ada keraguan pada nada suaranya. Kinsey menatap Katie sekilas sebelum kembali fokus ke jalanan.     

Kinsey menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu menatap Katie yang tampak sedang ketakutan menanti jawabannya.     

Apa yang dikhawatirkan gadis ini? Apakah gurauannya sudah keterlaluan? Dia hanya bercanda saat mengatakan mereka akan menjemput seorang gadis cantik.     

Tanpa melepas genggaman di tangan kanannya, Kinsey mengelus pipi Katie dengan tangan kirinya.     

"Meskipun kau akan mengusirku, aku tidak akan meninggalkanmu. Meskipun kau berusaha kabur dariku dan bersembunyi, aku akan mencarimu hingga ke ujung dunia sekalipun. Aku sangat mencintaimu hingga aku tidak bisa mengukurnya lagi. Jadi, jangan pernah ragukan perasaanku."     

Perlahan, senyuman bahagia kembali menghiasi wajah Katie. Seolah percakapan gadis cantik yang akan dijemput Kinsey tidak pernah dibahas, Katie menganggap pernyataan pria itu tidak serius.     

Sesampainya di bandara, Katie masih merasa penasaran akan 'gadis' misterius ini. Sebenarnya siapa yang akan datang? Kenapa harus Kinsey yang menjemputnya? Kenapa pula Kinsey tidak mau menjawab pertanyaannya?     

"PAMAN KINSEY!!"     

Tiba-tiba saja sebuah suara anak perempuan yang nyaring terdengar. Anak itu berlari dengan kencang lalu melompat ke arah Kinsey yang sudah siap menangkapnya.     

Kinsey serta anak itu tertawa ketika Kinsey memutar tubuh anak itu ke tengah udara.     

Anak perempuan itu sangat cantik dengan rambut hitam yang dihiasi coklat dibeberapa sisi. Dimana dia pernah melihat wajah anak ini? Anak ini mirip dengan siapa?     

Disaat Katie hampir mengingat anak itu, seseorang memanggil namanya.     

"Kitty!"     

Katie menoleh dan melihat seorang sahabat yang sudah lama tidak ditemuinya ada disana. Untuk beberapa saat Katie tercengang melihat wajah Cathy disana.     

Ah, bagaimana dia bisa lupa? Bukankah Kinsey sudah memberitahunya kalau keluarga Regnz akan datang?     

Tidak peduli cengiran jahil khas Kinsey, Katie segera menyambut pelukan erat dari sahabatnya dengan sama antusiasnya. Mereka bahkan berteriak kesenangan seperti dua anak kecil yang sudah lama tidak bertemu. Mereka saling mencium pipi lalu berbincang dengan heboh... melupakan keberadaan pasangan mereka.     

Vincent yang sedang mendorong stroller tempat dimana Diego masih tertidur pulas hanya menggelengkan kepalanya.     

"Sekarang kau mengerti perasaanku." ujar Vincent pada Kinsey.     

"Kau benar. Begitu mereka bertemu, mereka berada di dunia mereka sendiri." sambung Kinsey dengan jenaka.     

"Yah, selamat datang ke duniaku."     

Kinsey memutar kedua matanya mendengar ucapan Vincent.     

"Paman, apa paman tahu aku sangat merindukan paman?" rajuk Chleora yang masih dalam gendongan Kinsey.     

"Aku juga merindukanmu my princess." Kinsey memberikan kecupan ringan di sebelah pipi Chleo membuat anak itu tertawa geli.     

Chleo juga membalasnya dengan memberikan ciuman ala miliknya.     

"Muach, muach, muach, muuuuuaaaach."     

Interaksi kecil keduanya disaksikan oleh sepasang mata yang takjub. Ini pertama kalinya bagi Katie melihat sisi lain Kinsey disaat bersama keluarganya.     

Pria itu tampak lebih tampan daripada biasanya ketika berbincang dengan keponakan perempuannya. Belum lagi sinar matanya yang hangat dan lembut, sama sekali tidak ada aura dingin ataupun mengintimidasi.     

Saat Kinsey bersamanya memang tidak ada aura dingin, tapi dipenuhi dengan cinta. Sama seperti saat ini juga dipenuhi dengan kehangatan. Namun yang ini berbeda. Katie langsung tahu, Kinsey sangat menyayangi keponakannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.