Kedatangan Mantan Kekasih Stanley
Kedatangan Mantan Kekasih Stanley
Begitu Stanley keluar dari rumah sakit, dia segera berpisah dari Mertun. Stanley langsung melajukan mobilnya ke vila yang nantinya akan ditempati keluarga Regnz.
Setelah memakirkan mobilnya dengan asal-asalan, Stanley segera turun dan masuk ke dalam vila.
Disana dia melihat seorang pria berambut coklat kemerahan sedang minum wine merah dengan sikap arogan. Caranya duduk, caranya menikmati minumannya bak seperti seorang penguasa dunia yang tidak takut pada apapun.
Pria tersebut menyadari kehadirannya, kemudian tersenyum miring.
"Kau datang lebih cepat dari dugaanku."
Satu.. dua.. tiga... pertahanan kesabaran Stanley pecah secara total.
"KINSEY ALVIANC SIALAN!! KENAPA TIDAK MEMBERITAHUKU KALAU KAU MASIH HIDUP?!?!?!?!"
"Sesekali aku ingin mengerjaimu. Rasanya cukup menyenangkan juga."
"..." Sial! Sial! Sial! Rutuk Stanley kesal dalam hatinya.
"Lagipula, apakah Mertun tidak memberitahumu?"
"Melalui kode mata." jawab Stanley datar dengan nada super jengkel membuat Kinsey tersenyum puas. "Mayat siapa yang kau siapkan untuk menipu semua orang?"
"Salah satu anak buah Strockvinch." jawabnya dengan acuh. "Sebenarnya aku tidak bermaksud mengerjaimu. Tapi hal ini tidak boleh diketahui Selenka ataupun Eleanor mengingat apa yang sudah terjadi pada Bella."
"Aku tidak mengerti. Apa yang terjadi pada Bella?"
"Seseorang mengenali kode khusus Bella dan mengendalikannya dari luar. Bella dipaksa log off dan sistem keamanan di mansion mati total. Kalau saja Merah tidak ada disana mengawasi mansion selama aku tidak ada... aku tidak akan pernah tahu ada penyusup yang masuk untuk memasang bom di kamarku sendiri. Aku benar-benar nyaris mati dan tubuhku mungkin akan terpotong-potong."
"Seseorang mengenali Bella? Itu tidak mungkin. Bella adalah ciptaanku dan tidak ada satupun yang tahu..." Stanley terdiam seketika mengingat sesuatu. Lebih tepatnya seseorang.
"Sepertinya kau mulai mengingatnya." tebak Kinsey.
Stanley menghela napas sebelum menjawabnya. "Sekarang aku ingat. Memang ada orang lain yang mengenal Bella."
"Hm. Sudah kuduga. Itu sebabnya aku tidak mau mengambil resiko membiarkan Selenka ataupun Eleanor mengetahui kondisiku yang sebenarnya. Setidaknya, bagi siapapun yang menyerangku, aku sudah mati dihadapan mereka. Mereka tidak akan memperdulikanku. Aku bisa fokus pada hal lainnya dengan menyamar sebagai orang lain."
Stanley menggelengkan kepala penuh penyesalan. "Maaf. Aku tidak tahu mimpi burukku akan datang seperti ini."
Mimpi buruk? Kening Kinsey mengernyit mendengarnya. Apakah mungkin...?
"Wanita itu ada disini?" tebak Kinsey.
"Aku tidak tahu. Tapi didunia ini yang mengenali Bella selain aku adalah wanita itu."
"Apakah wanita itu tahu kau menikah dengan Meisya?"
Saat Stanley hendak menjawabnya, suara Selenka terdengar.
"Sayang... Angel mengusir kami keluar. Aku sama sekali tidak bisa masuk kembali."
"Angel sudah datang? Bagaimana dengan Tanya?"
"Sebelum Angel mengusirku, aku sempat melihat Alpha masuk ke dalam."
"Hm. Selama Tanya sudah bertemu dengan Meimei, tidak akan ada masalah."
"Apa terjadi sesuatu? Sepertinya wanita itu memang mengetahuinya?" tebak Kinsey.
"Ceritanya panjang. Aku akan menceritakannya nanti. Aku punya kabar bagus untukmu."
"Katie akan kembali?"
"Kau sudah tahu?"
"Merah merasakan energinya."
Stanley menepuk keningnya. Bagaimana mungkin dia bisa lupa kalau Kinsey adalah host Luna? Ah, untuk apa dia memasang Brinna untuk melacak pergerakan sumber energi kehidupan raja merah kalau Luna sendiri bisa merasakannya?
Kemudian Stanley memberitahu Kinsey apa yang sedang terjadi di Belanda. Beberapa hari yang lalu, Angel menghubunginya mengenai kedatangan 'wanita' itu.
Sama seperti Stanley, wanita itu juga ahli dalam pemograman dan mengehack program luar. Didunia ini satu-satunya yang bisa menandingi kemampuan Stanley dalam pemograman adalah wanita itu. Bedanya, wanita itu tidak bisa menciptakan program digital yang bisa berpikir sendiri. Wanita itu adalah saingannya, musuh bebuyutannya sekaligus... cinta pertamanya.
Itu berarti.. wanita itu merupakan mantan kekasihnya yang pernah mengkhianatinya dengan kejam.
(Flashback hari dimana mantan kekasih Stanley mengunjungi Angel)
Angel baru saja pulang dengan membawa kotak makanan yang dibelinya di jalan. Dia sangat tahu keponakannya sangat suka haring, karena itu dia membelikan dua ikan haring untuk keponakannya.
"Angel, akhirnya kau pulang. Temanmu sudah menunggumu dari tadi."
"Teman?"
"Angel! Lama tidak bertemu." tiba-tiba seorang wanita berambut pirang dengan mata hijau cemerlang menghambur kearahnya dan memeluknya erat. Wanita itu sangat cantik, semua pria baik muda maupun tua sangat mengagumi kecantikannya, bahkan jatuh cinta padanya. Sayangnya, mereka semua telah dibutakan cinta sehingga tidak bisa melihat karakter buruk pada wanita ini.
"Aku merindukanmu." lanjut wanita itu masih dalam keadaan memeluknya.
Dengan kikuk, Angel membalas pelukannya dan menyapanya dengan ciuman pipi sebanyak tiga kali.
"Lama tidak bertemu." balas Angel berhasil menenangkan suaranya yang agak gemetar. "Kapan kau kemari? Aku bisa menjemputmu di bandara jika kau memberitahuku sebelumnya."
"Kalau aku memberitahumu, tidak akan jadi kejutan namanya."
Tidak akan menjadi kejutan.. atau sengaja membuatnya tidak bersiap diri? Sarkas Angel dalam hati.
"Eve, aku membelikan haring untuk si kecil. Aku akan membawa temanku jalan-jalan dulu." sahut Angel memberikan bingkisan pada kakaknya. Dia harus membuat wanita ini keluar dari rumahnya... dengan segera!
"Aku sungguh tersinggung. Tampaknya kau tidak suka dengan kedatanganku." rajuk wanita itu sambil memasang muka cemberut.
"Darcy, darimana kau tahu rumahku? Tidak. Aku tahu jawabannya. Aku juga tahu aku tidak akan menyukainya. Apakah kau menyelidikiku?" Angel memincingkan matanya dengan curiga.
"Ouch. Sakit sekali. Begitukah kau memperlakukan sahabatmu setelah sekian lama tidak bertemu?"
"Jika kau memang sahabatku, Kau tidak akan meninggalkanku sendiri di London bersama Stanley yang sekarat di asramanya! Kupikir kita sudah putus hubungan semenjak kejadian itu? Apa yang kau lakukan disini?"
"Aku dengar Stanley ada disini. Aku ingin bertemu dengannya."
"Apa hubungannya denganku?"
"Bukankah kau menjalin hubungan kerja dengannya? Aku tahu kau berteman baik dengannya sekarang. Sedih sekali. Padahal kau adalah teman baikku sebelum bertemu dengan Stanley. Kenapa kau jadi berpihak padanya?"
"Kau benar-benar menanyakan hal ini? Apa kau lupa apa yang sudah kau lakukan sembilan tahun yang lalu?"
Darcy memainkan rambutnya yang panjang dengan jarinya. Dia tampak tidak merasa bersalah ataupun menyesal mengenang masa lalu.
"Apa kau lupa yang dilakukan Stanley padaku? Dia membocorkan semua kelemahan ayahku, perusahaan ayahku menjadi bangkrut. Dia bahkan menjual data rahasia perusahaan pada saingan kami dengan harga yang murah. Aku sudah memohonnya dengan sangat, tapi dia tidak mau mendengarkanku. Rasanya tidak adil jika kau hanya membelanya saja dan tidak memikirkan perasaanku."
"Kau duluan yang MENGKHIANATINYA, DARCY! KAU MENJADIKANNYA SEORANG PEMBUNUH!"
"Cepat atau lambat dia akan menjadi pembunuh bayaran. Bukankah itu yang diimpikannya? Aku hanya mewujudkan impiannya dengan cara yang mudah dan cepat. Apa bedanya?"
Angel menggertakkan giginya berusaha menahan diri untuk tidak dikendalikan oleh emosinya.
Memang.. setelah Stanley memutuskan untuk menjadi penerus Zero, ada kalanya Stanley harus membunuh seseorang untuk membela diri atau melindungi orang yang dikasihinya. Tapi Stanley memiliki prinsip sendiri. Sebisa mungkin dia tidak ingin menjadi pembunuh. Dia tidak ingin tangannya berlumuran darah dari orang yang dibunuhnya.
Tapi gadis ini.. wanita yang bernama Darcy ini.. memanfaatkan cinta Stanley dan dengan mudahnya menjadikan Stanley menjadi pembunuh... dan pembunuhan yang dilakukannya dalam skala besar pula!
Dengan liciknya, Darcy membujuk Stanley untuk meminjamkan 'Bella' padanya. Kemudian, gadis itu memberikan 'Bella' pada ayahnya untuk diperintah sesuka hati mereka. Rupanya ayahnya memiliki banyak orang yang dianggapnya menghalangi ambisinya. Karenanya dia menggunakan Bella untuk mengumpulkan semua 'penghalang' ke dalam sebuah gedung.
Agar tidak ada yang curiga, Bella memberikan undangan teater pertunjukan yang pasti akan menarik perhatian mereka semua. Kemudian, tepat di waktu yang ditentukan.. Bella mengaktifkan sepuluh bom besar di tiap-tiap lantai gedung dan membunuh siapa saja yang ada disana. Tidak ada satupun yang selamat.
Dan yang lebih parah, Darcy menuntun penyelidikan detektif setempat kearah Stanley.
Stanley yang tidak tahu apa-apa menjawab dengan polosnya ketika ditanyai seputar Bella. Hal ini membuatnya mendekam di penjara selama beberapa minggu sebelum Angel sendiri yang menebusnya.
Angel bekerja sama dengan Eleanor untuk menghapus segala bukti yang melawan Stanley. Karena bukti telah hilang dan Stanley juga tidak tampak seperti orang penjahat, akhirnya mereka melepasnya.
Namun nama Stanley sudah menjadi jelek dan dianggap pembunuh oleh masyarakat. Stanley yang ingin mencoba karirnya di Inggris setelah lulus nanti sirna tanpa bekas. Semua orang yang mengenali wajahnya melemparinya telur busuk serta sampah membuatnya tidak bisa keluar rumah.
Tidak berhenti sampai disitu, Darcy memberitahunya apa yang terjadi tanpa perasaan menyesal. Stanley merasa hancur ketika tahu salah satu program ciptaannya membunuh ratusan nyawa disaat bersamaan. Bukan hanya musuh ayah Darcy yang mati, tapi pemain teater, staff yang bekerja serta petugas sekuriti yang bertugas di gedung turut menjadi korban ledakan.
Begitu banyak nyawa tak berdosa mati hanya karena telah dibutakan oleh cinta... cintanya terhadap Darcy sehingga membiarkan gadis itu meminta sesuatu yang tidak seharusnya dia berikan.
Stanley merasa tidak layak untuk hidup lagi. Teman-teman kuliahnya juga memandangnya sebagai seorang pembunuh. Mereka mengucilkannya serta menghinanya. Karena itu dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menyayat pergelangan tangannya dengan pisau.
Kalau bukan Angel yang tidak sengaja mengunjungi kamarnya, kalau saja Angel datang terlambat satu menit... maka mungkin Stanley sudah tidak hidup lagi.
Bahkan hingga detik inipun, Angel merasakan kepedihan dan trauma ketika mengingat kembali Stanley yang berbaring di dalam kamar mandinya dengan pergelangan tangan berdarah hebat. Dia tidak ingin melihatnya lagi. Dia tidak ingin Stanley menderita lagi.
Darcy memang adalah sahabatnya semenjak SMA ketika Angel masih sekolah di Inggris. Darcy anak orang kaya yang manja serta arogan. Atas permintaan nenek gadis itu, Angel mau bertahan dan berteman dengannya. Dia bahkan masih berteman dengannya meski Darcy menjalin hubungan dengan Stanley tanpa cinta.
Angel tahu, Darcy hanya memanfaatkan Stanley. Gadis itu sama sekali tidak mencintai Stanley. Dia hanya suka berjalan berdampingan dengan pria tampan... yang ternyata sangat memujanya dan telah dibutakan oleh cinta. Angel masih bisa bertahan dan memberi dukungan pada Stanley ketika Darcy memperlakukannya dengan dingin. Dia membantu Darcy menghibur Stanley agar tidak membenci Darcy kala itu.
Dalam hal ini Angel turut andil karena dia selalu membela Darcy dihadapan Stanley. Dia selalu mendorong Stanley untuk mempertahankan hubungannya dengan Darcy meski dia tahu Stanley yang selalu dirugikan.
Tapi ketika tahu Darcy telah memfitnah Stanley mengenai ledakan hebat di kota London, Angel memutuskan untuk mengakhiri persahabatannya dengan Darcy. Dia merasa bersalah pada Stanley. Kalau seandainya, dia membiarkan Stanley mengakhiri hubungannya dengan Darcy, mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Dia yang memanggil Tanya untuk menjemput Stanley pulang ke Amerika. Darcy juga memutuskan kuliah di Amerika demi Stanley. Dia ingin menebusnya. Dia ingin menghapus rasa bersalahnya dan menjadi sahabat Stanley.
Setelah berjuang dengan susah payah untuk menebus dosanya, Angel mendapatkan kepercayaan penuh dari Stanley. Dia tidak ingin merusak persahabatan mereka yang sekarang. Sama sekali tidak ingin. Dia lebih merasa nyaman berteman dengan Stanley daripada dengan Darcy.
"Ayolah Angel. Beritahu aku dimana dia sekarang? Aku sangat merindukannya." gugah Darcy membuyarkan lamunannya.
"Lupakan saja. Sekarang dia sudah menikah dan hidup bahagia bersama istrinya. Jangan ganggu dia lagi."
"..."
Angel menggigit lidahnya dengan frustrasi. Bagaimana mungkin dia kelepasan bicara mengenai Meisya? Kemampuan meretas yang dimiliki Darcy hampir sebanding dengan Stanley. Bahkan mungkin kemampuan Darcy sekarang sudah jauh lebih baik dari yang dulu.
"O, ya? Kalau begitu bisakah kau membawanya padaku? Aku ingin lihat seperti apa wajah orang yang menggantikanku."
"Kalau aku tidak mau?"
Darcy bergerak mendekat untuk membisikkan sesuatu pada Angel. "Aku memasang bom di apertemenmu. Jika kau tidak menurutiku, aku akan menyuruh anak buahku untuk meledakkannya."
"Kau tidak akan melakukannya!" desis Angel dengan amarah tertahan.
"Kau tahu betul aku bisa melakukannya." jawab Darcy dengan senyum miring. "Aku beri kau waktu tiga hari. Jangan mengecewakanku, Angel. Lagipula aku masih menganggapmu sahabat terbaikku."
SAHABAT APANYA!!
Untungnya... Sebelum mereka keluar dari gedung apertemen, Angel telah menghubungi Stanley diam-diam. Dia tidak tahu apakah Stanley menerima panggilannya atau tidak, tapi jika Stanley mengangkat teleponnya, pria itu telah mendengar percakapannya dengan Darcy hingga akhir.
Itu sebabnya Stanley telah siap jika seandainya Angel berbalik 'mengkhianati'nya. Bahkan Angel sengaja menunggu agak lebih lama sebelum menemui Meisya. Untungnya Tanya datang tepat waktu untuk menyelamatkan Meisya darinya.
Dengan begini, Angel bisa menggunakan alasan dia telah gagal 'menculik' Meisya karena sudah ada Tanya dan Joan yang menyelamatkannya.
Kali ini Stanley memikirkan selangkah bahkan dua langkah lebih dulu karena dia benar-benar tidak ingin kehilangan istrinya. Dia juga tidak ingin membuat kehidupan Angel rusak gara-gara ancaman Darcy. Dia memikirkan semuanya dengan matang.
Stanley juga siap jika seandainya Darcy menyiapkan pasukan lain menghadang perjalanan Meisya ke Jerman. Stanley memasukkan sinyal Brinna ke aplikasi khusus milik Alpha. Dia juga memberinya pesan untuk mengikuti petunjuk Brinna tidak peduli apapun sikonnya.
Karena kartu AS miliknya akan datang. Kartu AS-nya adalah Katie sekaligus... Tiffany.