Pencarian Kinsey
Pencarian Kinsey
Khususnya Catherine Regnz yang tidak segan-segan menunjukkan kekagumannya terhadapnya atau Anastasia West yang selalu mengumbar pertanyaan untuk mengajaknya mengobrol. Mereka bahkan mengundangnya datang ke rumah mereka jika seandainya Stanley membawanya ke Amerika.
Chleora Regnz, putri sulung dari Vincent dan Catherine sangat cantik dengan rambut kombinasi antara hitam dan coklat. Matanya bulat meningkatkan kecantikannya. Tidak diragukan lagi, anak ini pasti akan menjadi cantik sekali saat dewasa nanti.
Belum lagi, Chleora memiliki bakat sebagai penari kontemporer. Dia memberitahu kedua paman kesayangannya bahwa dia akan mengikuti lomba menari di hari Valentine tahun depan.
Itu berarti keluarga Regnz akan menunda keberangkatan mereka ke Jerman.
"Mungkin kami akan datang sekitar akhir Maret atau pertengahan April." ujar Vincent seolah ingin memberitahu Kinsey dan Stanley. Vincent mencoba untuk mengulur waktu selama mungkin untuk mengurangi resiko keluarganya terlibat masalah yang tidak perlu. Vincent menyuruh Kinsey dan Stanley segera membereskan apapun konflik yang tengah terjadi di benua Eropa.
Kinsey dan Stanley mengerti maksudnya. Tapi mereka benar-benar butuh bantuan sebanyak mungkin dari anggota mereka. Jika Catherine tidak ada di Jerman, maka anggota pengawal khusus terbaik mereka tidak akan tiba di Jerman dan meninggalkan Catherine.
Karena keduanya juga berharap Cathy lepas dari bahaya, mereka tidak mengeluh sama sekali. Mereka akan berusaha bertahan hingga bala bantuan tiba.
"Bagaimana kalau kita gunakan kesempatan ini untuk kembali? Kinsey kau bisa pulang, dengan begitu nona kedua tidak perlu datang kemari." sahut Stanley memberi usulan.
"Hm. Itu ide yang bagus." sambung Vincent.
"Paman Kinsey akan pulang? Kapan?!" seru Chleo antusias.
"Wah, kalau kak Kinsey pulang, kakak harus bawa oleh-oleh buat kami bertiga."
"Eh? Kenapa kalian bertiga? Bagaimana dengan kakak?"
"Kak Cathy kan sudah punya Vincent. Giliran kami dong." ujar Lizzy cekikikan.
"Memangnya apa yang kalian inginkan?" tanya Cathy dengan nada curiga.
"Tentu saja pria tampan dari Eropa!" seru si kembar serempak membuat Kinsey terbatuk-batuk sementara Stanley tertawa terbahak-bahak.
"Tidak, tidak." ujar Kinsey dengan lugas. Akhirnya dia bisa bersuara karena dari tadi adik-adiknya saling bersahutan. "Pertama, aku tidak akam kembali dalam waktu dekat. Dan kedua, tidak ada pria untuk kalian. Kalian masih muda."
"Kak Kinsey, kak Anna sudah bertunangan, kami juga sudah dua puluh tahun. Ini sama sekali tidak adil. Tiap kali ada pria yang mendekati kami, kalian berdua selalu mengancam mereka sehingga mereka takut mendekati kami. Jangan pikir kami tidak tahu ya." omel Lizzy.
"Eh? Aku benar-benar tidak tahu ya. Aku hanya menjalankan amanat dari kakak lelaki kalian." protes Stanley membela diri. "Lagipula aku tidak mengancam mereka, hanya menggertak."
Meisya serta Catherine tertawa kecil mendengarnya. Meisya sama sekali tidak tahu suaminya juga bisa bersikap hangat dan kekanakan saat berbicara dengan keluarganya.
Selanjutnya mereka masih berbincang-bincang selama beberapa menit sebelum Kinsey memutuskan koneksinya terlebih dulu lalu disusul Stanley. Karena perbedaan jam, Jerman sudah larut malam sementara keadaan masih sore di New York. Karena itu, Kinsey serta Stanley memutuskan koneksinya terlebih dahulu untuk beristirahat.
Kinsey menghabiskan malam natalnya di kediaman Tettero. Dia lebih merasa nyaman tinggal bersama keluarga Tettero dibandingkan Oostven. Mungkin karena dia sudah tidak bertarung selama enam tahun ini, dia menjadi merasa tidak nyaman jika dikelilingi puluhan petarung handal di Bayern.
Bukannya dia merasa takut.. dia hanya tidak ingin terbawa suasana yang sanggup membuatnya ingin menjalankan misi berbahaya lagi. Dia sudah berjanji pada adiknya untuk fokus ke bisnis keluarga daripada berhubungan dengan kekerasan.
Tapi karena keadaan Katie sekarang, mau tidak mau dia harus kembali menjadi petarung... untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu, dia benar-benar akan berhenti dari dunia kekerasan.
Karena itulah, semenjak dia datang ke Jerman, Kinsey kembali giat melatih tubuhnya serta mengasah kembali kemampuannya. Hal utama yang ingin membuatnya berlatih kembali disaat dia diserang umbra Katie. Dia sadar, kemampuannya telah menurun dan umbra Katie bisa mengalahkannya jika seandainya dia tidak beruntung.
Selain berlatih, Kinsey juga tidak tinggal diam saja selama kepergian Katie. Dia mencari celah untuk membawa Keisha kabur dari tahanan Heinest sambil menunggu kepulangan Katie. Dia juga berkeliling untuk mencari petunjuk mengenai usia Katie yang semakin memendek.
Kalau bukan karena bantuan Audrey, salah satu program digital ciptaan Stanley; Kinsey akan kerepotan karena harus sibuk bersembunyi dan menghindari Hillary. Entah kenapa keagresifan wanita itu dalam mengejarnya berubah dua kali lipat. Seolah-olah wanita itu sedang dalam situasi genting dan harus segera memilikinya.
Kinsey sudah cukup dipusingkan mengenai usia Katie yang semakin pendek serta Keisha yang masih ditahan di istana Heinest Dia tidak mau memusingkan wanita asing yang hanya menginginkan posisi sebagai Nyonya Alvianc.
Begitu semua ini selesai, begitu dia kembali ke Amerika, dia akan menghancurkan usaha keluarga Dunst karena mereka tidak bisa mendidik putri mereka dengan benar dan membuatnya repot setengah mati disini. Dia bisa saja melakukannya sekarang, tapi dia tidak ingin nantinya Hillary malah berubah lebih offensive.. atau yang lebih buruk, Hillary akan menghadapi Katie langsung.
Selama tiga bulan terakhir ini, Kinsey tidak menemukan apa-apa dalam pencariannya. Musim dingin memperburuk keadaannya. Salju tebal menutupi jalanan, banyak orang yang pergi berlibur ke luar negeri sehingga Kinsey tidak menemukan sesuatu yang berarti.
Lalu suatu hari tanpa sengaja Kinsey tertidur di kereta dan melewatkan stasiun yang ditujunya. Dia terpaksa harus turun di sebuah pedalaman yang tidak dikenalnya dan menunggu kereta berikutnya yang akan datang besok pagi.
Pedalaman tersebut hanya memiliki beberapa rumah sederhana dan tidak banyak terlihat manusia disana. Apa mungkin karena suhu masih sangat dingin sehingga warga sekitar malas keluar rumah?
Kinsey melipatkan kedua tangannya didepan dadanya. Meski sudah memakai jaket tebal serta topi menutupi sebagian besar kepalanya, dia masih merasakan kedinginan. Suhu musim dingin di Jerman tahun ini jauh lebih dingin daripada di Amerika. Setidaknya dia bersyukur keluarga adiknya tidak datang sekarang. Dia sangat tahu Diego pasti akan langsung jatuh sakit begitu merasakan hawa dingin seperti ini.
Kinsey berjalan diatas jalanan bersalju sambil mencari sebuah motel untuk beristirahat. Untungnya ada sebuah tempat penginapan disana. Setelah menyewa sebuah kamar, Kinsey bertanya pada penjaga penginapan mengenai tempat ini.
Ternyata tempat ini tidak ada di peta karena saking kecilnya pedalaman ini. Tempat ini sama sekali tidak terkenal dan hanya orang-orang yang tidak mampu yang tinggal disini.
Tempat ini tidak memiliki sesuatu yang spesial selain reruntuhan yang dikabarkan ada roh gentayangan berkeliaran. Gara-gara reruntuhan berawah ini pula, tidak banyak yang ingin tinggal di tempat ini.
Padahal tempat ini dekat laut yang berarti mereka bisa memancing ikan untuk dijadikan bahan makanan. Itu sebabnya hanya orang-orang yang ingin bertahan hidup yang mau tinggal disini. Setidaknya makanan mereka terjamin setiap hari tanpa keluar uang sepersenpun.
Matahari masih belum terbenam dan salju sudah tidak turun lagi. Kinsey juga sudah tidur cukup lama didalam kereta tadi sehingga dia belum merasa lelah. Akhirnya Kinsey memutuskan untuk melihat-lihat reruntuhan yang katanya dihuni roh gentayangan itu.
Kinsey sama sekali tidak percaya akan adanya hantu atau roh gentayangan. Dia sama sekali tidak takut dengan bau-bau mistis seperti itu. Satu-satunya yang bisa membuatnya takut adalah kegagalannya dalam melindungi orang yang disayanginya.
Penyesalan terbesarnya adalah dia tidak sempat memanggil ibunya dengan sebutan 'mama'. Padahal mereka sangat dekat waktu itu. Padahal Kinsey bisa menjangkaunya kalau seandainya dia mau mengulurkan tangannya.
Waktu itu dia mengira ayahnya ingin menikah dengan wanita yang bukan ibunya. Kinsey selalu bersikap dingin pada wanita itu tanpa dia ketahui bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya sendiri.
Disaat dia sadar wanita itu adalah ibunya, disaat dia memutuskan untuk bersikap baik dan memanggilnya 'mama'... wanita itu pergi... untuk selamanya. Chloeny Paxton, ibu kandungnya telah meninggalkan dunia ini tepat disaat Kinsey sadar Chloe adalah ibu kandungnya.
Karena itulah tidak peduli seberapa buruk image Keisha dihadapan masyarakat, asalkan Katie ingin menyelamatkannya, Kinsey akan membantunya sekuat tenaga. Dia tidak ingin Katie merasakan penyesalan yang sama seperti dirinya.
Kinsey tiba di sebuah reruntuhan batu kuno yang tampak rapuh. Bangunan ini bisa rapuh sewaktu-waktu jika terjadi goncangan hebat. Kinsey memasukinya dengan berhati-hati dan menyelidiki isinya.
Banyak debu serta sampah berserakan disana. Baunya saja sudah membuatnya merasa mual dan ingin segera keluar dari tempat ini. Tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya.
Sebuah tulisan di dinding. Lebih tepatnya berbagai macam simbol aneh menghiasi seluruh dinding bangunan itu.
Kinsey segera mengambil smartphone miliknya dan memotret simbol tersebut. Stanley meminjamkan Penelope padanya yang jarang digunakannya. Penelope memiliki keahlian mendeteksi bahasa asing. Ribuan bahasa di dunia ini bisa diterjemahkan oleh Penelope dengan mudah.
Karena itu Kinsey memotret semua tulisan yang ada di dinding tersebut tanpa terkecuali. Setelah itu barulah dia kembali ke motel dan memindahkan foto yang diambilnya ke laptop. Kemudian dia menyuruh Penelope untuk mencari tahu arti tulisan tersebut.
Sambil menunggu Penelope selesai mengartikannya, Kinsey membersihkan diri dan berganti pakaian yang sempat dibelinya di sebuah kios baju. Meski tempat ini merupakan pedalaman, setidaknya tempat ini cukup memadai. Motel yang ditempatinya juga memiliki kamar yang hangat untuk melindunginya dari suhu dingin.
Tepat Kinsey selesai berganti pakaian, Penelope memberitahunya telah selesai mengartikan tulisan hasil foto kamera hapenya.
Kinsey segera membacanya. Matanya berbinar-binar selesai membaca kaliam pertanya. Rupanya, tulisan itu memberitahunya sebuah cara untuk menghentikan usia raja merah yang memendek akibat segel kekuatannya pecah.
Cara yang dimaksudkan terdengar mudah, tapi sangat mustahil untuk dilakukan.. apalagi untuk sang raja merah. Namun, tidak ada salahnya mencobanya. Dia akan memberitahu Katie soal ini begitu mereka bertemu kembali.
Dari tulisan itu, Kinsey juga mengetahui hal lain. Hal inilah yang membuatnya mengerutkan keningnya dan menghela napas berat.
'Kinsey, apakah kau tidak mau kembali pulang?'
'Kau terlalu lama meninggalkan pekerjaanmu di Amerika, sudah saatnya kau kembali.'
'Bagaimana kalau kita gunakan kesempatan ini untuk kembali? Kinsey kau bisa pulang, dengan begitu nona kedua tidak perlu datang kemari.'
'Kinsey, kapan kau akan pulang?'
'Kinsey, nona ketiga bilang dia sangat merindukanmu.'
Semenjak satu bulan terakhir ini Stanley selalu menghubunginya hanya untuk menyuruhnya pulang. Awalnya dia tidak mengerti dan lama-lama dia malah semakin jengkel dengan sepupunya itu.
Kini setelah membaca tulisan yang diartikan Penelope, Kinsey mengerti kenapa Stanley sangat ingin sekali membuatnya pergi meninggalkan Jerman ini.
Apakah itu berarti, Stanley juga mengetahui akan hal ini? Bagaimana caranya?
Tidak peduli apakah Stanley mengetahui hal ini atau tidak, dia harus menemui Stanley. Harus! Sebelum pemuda itu melakukan sesuatu hal yang akan membuatnya membencinya.